episode 7

"iya mbak! silahkan mau pesan apa?" jawab arfi sambil bertanya seraya menyerahkan buku menu.

"ada apa ini kenapa melihat di cemberut begitu jadi gemas yah,eh..astagfirullah." batin arfi di saat melirik ke temannya mbak zahra seraya tersenyum.

Deg

"aduh senyuman itu aaaa kenapa jadi deg-degan begini sih,tapi kaya pernah merasakan sebelumnya." batin temannya mbak Zahra.

zahra dan temannya pun memesan makanan dan minuman dan arfi langsung mencatatnya,setelah selesai arfi pun pergi tak lama pun arfi kembali untuk mengantarkan pesanannya dan langsung menaruhnya di meja.

"Silahkan Mbak." ucap Arfi.

"Terimakasih Fi,oh iya kenalkan ini Sahabat Mbak! namanya Naira." sahut Zahra sambil memperkenalkan Sahabatnya.

"Oh salam kenal Mbak Naira! saya Arfi." sapa Arfi.

"Ya salam kenal juga yah." balas Naira.

Arfi pun mengangguk seraya pergi meninggalkan kedua Mbak tersebut,sedangkan kedua Mbak itu langsung menikmati makanan karena sejak dari tadi perut sudah keroncongan,tak lama pun selesai.

"Nai! jangan terlalu seperti kaya tadi kalau sama Cowok,kalau dia sakit hati sama kamu gimana! bisa-bisa dia dendam sama kamu." ucap Zahra menasehati Sahabatnya.

"Sebodo amat! sudah nggak usah ngebahas dia lagi,males mendengarnya juga,oh iya! kok kamu kenal sama pelayan yang tadi?" sahut Naira seraya bertanya.

"Huft..baiklah! ya iyalah kenal,kan dia itu Kakak sepupunya Faqih,kamu kan yang menginterogasi Faqih semalam dan kamu juga mengira dia itu pacar saya waktu kemaren." jawab Zahra.

"Oh iya saya baru inget! masa sih dia bukan pacar kamu Ra,dia kan lumayan ganteng." goda Naira.

"Ck.terus mau di kemanain! orang yang sudah meminta saya melalui Abah,kan kamu sudah tau sendiri tentang itu." kesal Zahra.

Naira pun terkejut saat mendengar ucapan Zahra Sahabatnya itu,karena mengira cerita itu nggak sampai berlanjut,ternyata Naira salah perkiraan dan sampai-sampai Naira melamun.

"Hey! malah melamun begitu,oh iya nai..! besok siang ada acara nggak nih?" lanjut Zahra seraya bertanya.

"Ya iya lah kan saya shock! saya mengira nggak berlanjut,nggak ada sih mau traktir yah,hayoo nggak akan menolak hihi." jawab Naira sambil cekikikan.

"Ck.bukan itu! besok siang ikut saya yah ke Sekolah saya dulu.'' pinta Zahra.

"Mau ngapain sih kesana?" tanya Naira.

"Ish! jangan cerewet,pokoknya besok siang harus ikut titik,ya udah yuk balik ke Kampus lagi." titah Zahra seraya mengajak.

"Huft..baiklah! dasar Sahabat yang suka memaksa,ya dah hayooo." pasrah Naira.

Keduanya pun langsung balik ke Kampus lagi setelah membayar pesanannya,sedangkan Arfi yang masih berkutat di Restoran.

***

Malam Hari

Di Rumah Tante Ami

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ck.kenapa Tante nggak ngabarin Aa sih,kalau ada teman Tante yang punya Restoran ke sini." kesal Arfi.

"Hehe Tante lupa A! maaf yah." tawa Tante Ami.

Meskipun kesal tapi tetep menghampiri Tantenya terlebih dahulu dan langsung mencium punggung tangannya,lanjut ke teman Tantenya melakukan yang sama dan berganti ke Mbak Mentari mengatupkan tangannya di dada,Mentari pun nggak tersinggung sama sekali,sedangkan Ibunya Mentari tersenyum saat melihat itu.

"Ck.kenapa nggak bilang dari awal sih Fi! kalau kamu itu keponakan Tante Ami." kesal Mbak Mentari.

"Kalau dari awal Ibu tau,ya takutnya di terima kerja gara-gara mengenal bos nya." ucap Arfi.

"Ck.saya kan sudah bilang jangan panggil Ibu,saya merasa tua banget." kesal Mbak Mentari bertambah.

"Kalau bukan Ibu! terus apa dong,masa iya Sayang haha." goda Arfi seraya tertawa.

"Nah ini nih Ami! yang mengingatkan saya pada seseorang yaitu Kakak kamu Ami,saat saya melihat rekaman Cctv yang di kirimkan oleh Mentari di saat Interview Arfi." ucap Tante Wulan.

"Haha..ya iyalah! Aa Arfi ini kan keturunan Kakak,eh tunggu..! jangan bilang kamu masih menginginkan Kakak saya?" tawa Tante Ami seraya bertanya.

"Ya nggak lah! mana mungkin begitu,saya juga sudah mencintai Suami saya sendiri,apalagi sekarang sudah punya Anak yang sudah besar ini lagi." jawab Tante Wulan sambil memeluk Mbak Mentari.

"Ya kirain! bisa kena hajar kamu sama Teh Fiona,kamu masih ingat kan Teh Fiona itu siapa dan gimana kalau sudah marah." ucap Tante Ami sambil mengingatkan.

"Ck.beuh! ngeri Ami kalau inget itu,bener-bener Teh Fiona itu keliatannya saja lemah lembut,tapi kalau sudah marah beuh..! saya melihat matanya saja sudah takut,eh tunggu..! apa Arfi juga sama seperti kedua Orangtuanya?" kesal Tante Wulan sambil mengingat masa lalu seraya bertanya.

"Nggak! karena kedua Orangtuanya nggak mau kalau Anaknya bisa beladiri,karena yang mereka takutkan nantinya malah suka berantem katanya sih begitu." jawab Tante Ami.

Arfi yang mendengar obrolan tersebut kaget karena membahas tentang Mamanya dan apalagi bagi keduanya Mama itu sangat menyeramkan,Arfi pun bertanya-tanya apa Mama juga bisa beladiri,karena selama ini nggak pernah melihat aksi dari Mamanya sendiri,mendengar perkataan Tante Ami membuat Arfi tersenyum.

"Mbak! kita berdua keluar saja yuk,di sini sedang mengadakan reuni dadakan para Orangtua." ajak Arfi.

"Bener juga kamu Fi,hayoo." ucap Mbak Mentari.

"Awas saja kalau kalian berdua macam-macam." ancam Tante Ami.

"Nggak kok Tan! cuman ciuman doang haha." ucap Arfi seraya berlari keluar dari Rumah,di ikuti oleh Mbak Mentari sambil Geleng-geleng kepala karena keisengan Arfi.

"A aaa." teriak Tante Ami.

"Haha..bener-bener duplikat Papa nya banget." tawa Tante Wulan.

"Ya begitulah si Aa." ucap Tante Ami.

Setelah berada di luar Rumah,Arfi pun. mengajak Mbak Mentari duduk di dekat Taman bunga milik Tante Ami dan keduanya pun langsung duduk,keduanya ngobrol dengan santai nya dan saling lontar kan canda tawa satu sama lain,sesekali Arfi pun bertanya soal bisnis dan jadi seorang Pengusaha,tak lama Tante Wulan dan Tante Ami menghampiri keduanya.

"Hey Anak Muda! jangan macam-macam kamu,dekat banget sama Anak Tante yang Cantik ini." ancam Tante Wulan.

"Nggak macam-macam kok Tante! cuman satu macam,karena Anak Tante Cantik! jadi saya berniat ingin membawa Mbak Mentari ke Pelaminan saja hahaha." goda Arfi seraya tertawa.

"Ish Ami! ini beneran ngga ada yang di buang,bener-bener duplikat Kakak kamu banget." kesal Tante Wulan.

"Haha..kan sudah dari tadi saya bilang sama kamu Lan." tawa Tante Ami.

"Huft..ya udah Ami,kami berdua pamit yah." pamit Tante Wulan.

"Oh iya Tan,Mbak! saya izin untuk besok setengah hari kerjanya." izin Arfi.

"Memang ada apa Fi?" tanya Mbak Mentari.

"Besok siang saya mau ngesuport Dek Faqih yang akan bertanding Basket antar Sekolah,boleh yah Mbak,Tante Wulan." jawab Arfi sambil memohon.

"Sudah Mentari izinin saja...

Bersambung

~*See You Next*~

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!