episode 4

"Ya dah Mbak! saya pamit,karena teman Mbak itu mampu untuk melawannya,sekali lagi saya meminta maaf karena nggak sengaja menyentuh dan memeluk Mbak tadi,Assalamualaikum." pamit Arfi seraya langsung berlari tanpa menunggu jawaban dari dalamnya.

"Eh! Massss tunggu,huft..Waalaikumsalam." sahut Perempuan Berhijab.

"ternyata masih ada cowok seperti orang tadi,tapi kenapa yah jadi deg-degan ketika di peluk olehnya aaaa." batin perempuan tersebut menjerit.

"Hey Nay! kamu nggak apa-apa kan,malah ngelamun gitu kesambet yah."

"Eh..! nggak apa-apa ara,tadi kan ada seseorang yang telah membantu kita,lebih tepatnya membantuku."

Ketika mendengar apa yang di bilang temannya,Anaknya Guru Faqih tersebut kaget dan bertanya-tanya siapa orang tersebut.

***

Keesokan Pagi

Di Rumah Tante Ami sekarang sedang sarapan bersama,Faqih yang memimpin doa tak lama doa pun selesai,kini ketiganya sedang menikmati sarapan pagi tak ada yang bersuara,hanya dentingan suara sendok yang terdengar,tak lama sarapan pun selesai.

Faqih masuk ke kamarnya untuk mengambil tas,Arfi mengikuti sampai ke kamarnya Faqih,setelah berada di dalam kamar Arfi pun langsung mengingatkan ke Adeknya untuk selalu berhati-hati,di saat berada di manapun itu termasuk di tempat latihannya,Arfi pun memberi tahu kalau seminggu yang lalu ada yang terlihat marah,ketika melihat kita berdua sedang ngobrol dengan Anaknya Abah,rupanya dia menyukai Anaknya Guru kamu itu.

"Hah! masa sih,siapa dia A?" tanya Faqih.

"Mana Aa tau! namanya siapa." jawab Arfi.

"Iya juga yah! tapi sudah lah Adek berangkat ke sekolah dulu ya A." pamit Faqih.

Arfi dan Faqih keluar dari kamar dan langsung berpamitan untuk berangkat ke Sekolah,sedangkan Arfi yang sedang duduk di sofa di hampiri oleh Tante Ami.

"A apa kemaren-kemaren sudah mendapatkan pekerjaannya?" tanya Tante Ami.

"Belum Tan! sekarang saja Aa mau cari kerjaan lagi." jawab Arfi.

"Oh begitu kalau Aa mau! kerja di Restoran teman Tante saja,katanya ada lowongan tuh jadi Pelayan." saran Tante Ami.

"Boleh tuh Tan! mana alamat Restorannya,nanti Aa kesana sendiri,biar diterimanya bukan atas Aa Keluarga Tante." antusias Arfi.

"Baiklah! terserah kamu saja A,ini alamatnya."

Ucap Tante Ami sambil memberikan kartu nama pemilik Restoran yang tertera nama dan alamat Restorannya,Arfi pun langsung menerimanya dan berniat hari ini juga pergi ke Restoran teman Tante Ami,Arfi pun langsung pergi menuju ke Restoran tersebut.

Arfi pun pergi ke Restoran tersebut,baru juga sampai sudah melihat ada keributan di dalam Restoran.

"Cepat berikan uang kamu sebelum kami hancurkan tempat kerja kamu ini." titah Preman A.

"Bukankah sudah di kasih seminggu yang lalu." tolak seorang Perempuan.

"Itu beda lagi! ayo cepat berikan atau saya akan menghajar kamu di sini." ancam Preman A.

Arfi yang mendengar jadi emosi,tapi teringat kata-kata Papa jadi bingung sendiri,akhirnya memutuskan untuk menyamakan dengan memakai topi dan masker,serta membuka kemejanya langsung di masukan ke dalam tas nya,Arfi pun menyimpan tas lebih dulu ke tempat yang aman dan langsung menghampirinya bertepatan dengan Preman hendak memukul Perempuan tersebut,Arfi pun dengan cepat menepis pukulannya.

"Maaf! kenapa Abang hendak memukul seorang Perempuan." ucap Arfi suara di buat berat.

"Hey! nggak usah ikut campur." sahut Preman A.

"Maaf! apa nggak bisa di omongin secara baik-baik." ucap Arfi.

"Hey kawan-kawan! ada yang mau jadi jagoan nih." ucap Preman A.

"Wah-wah! ada yang berani juga rupanya." sambung Preman B.

"Maaf! saya nggak bermaksud begitu." ucap Arfi.

"Banyak bacot kita hajar saja."

Ucap Preman A langsung melayangkan pukulan dengan cepat dan tepat di wajah tapi masih bisa di tahan oleh Arfi.

Hup

"Udah sih Bang! jangan main kekerasan lagi,kita kan bisa di omongin baik-baik." ucap Arfi yang masih menahan tangan Preman A.

"Halah! banyak bacot lo,kawan-kawan yuk kita hajar saja bersama." geram Preman B,lainnya mengangguk.

"Maaf! kalau Abang nggak bisa di ajak ngomong baik-baik,selangkah lagi Abang maju! tangan teman Abang ini bisa saya patahkan." ancam Arfi sambil menekan tangannya sampai Preman A itu kesakitan.

"Aww.. kalian berhenti! jangan maju lagi,bocah ini nggak main-main mundur kalian." keluh Preman A.

Teman-temannya pun mundur karena melihat tangan temannya di pelintir oleh Arfi dan merintih kesakitan.

"Hey! kenapa kalian takut sama bocah ini." ucap Preman C sambil melangkah maju,dengan sangat terpaksa Arfi pun mematahkan tangan Preman A.

Kreekkkk

"Aaaa! berhenti jangan maju lagi,bocah ini bener-bener mematahkan tangan saya." teriak Preman A.

Teman-temannya pun mundur kembali karena mendengar suara tulang patah,para Karyawan pun yang mendengar itu shock,karena ada yang berani mematahkan tangan si Preman A.

"Ya udah saya lepaskan tangannya,asal kalian pergi dari sini dan bawa dia ke Rumah Sakit." pinta Arfi sambil melepaskan tangan Preman A seraya mendorongnya paksa.

Temen-temennya pun pergi dengan membawa Preman A yang di patahkan tangannya tentu dengan amarah.

"Awas kamu bocah,urusan kita belum selesai." emosi Preman B seraya pergi meninggalkan Restorannya dan di ikuti oleh yang lainnya.

Setelah Preman pergi menjauh,Perempuan tadi pun menghampiri Arfi.

"Terimakasih Mas! telah membantu kami."

Ucap Perempuan tersebut,Arfi pun mengangguk dan langsung pergi dari Restoran tanpa ada kata sepatah pun.

"Mas tungguuuu."

Teriak Perempuan tersebut,tapi Arfi nggak berhenti malahan langkahnya di percepat,untuk mengambil tasnya dan nanti kembali lagi ke Restoran dengan wajah biasanya,setelah beberapa menit pun Arfi kembali lagi ke Restoran mau melamar kerja.

"Assalamualaikum permisi Mbak! apa masih ada lowongan kerja di sini." ucap Arfi yang sudah suara biasanya.

"Waalaikumsalam iya Mas masih,apa Mas mau melamar di sini." sahut Perempuan itu.

"Iya Mbak! maaf kenapa tadi ngelamun gitu." tanya Arfi yang pura-pura nggak tau padahal mah tau banget.

"Nggak kenapa-kenapa kok Mas! kalau Mas nya serius mau kerja,besok Mas ke sini lagi ketemu dengan pemilik Restorannya yah,kalau sekarang beliau nggak bisa datang." jawab Perempuan tersebut.

"Baiklah Mbak! kalau begitu saya permisi yah Mbak,Assalamualaikum.'' pamit Arfi.

"Iya Mas! Waalaikumsalam." balas Perempuan tersebut.

Bersambung

~*See You Next*~

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!