Bab 17. Debat warga

Heboh lagi desa malam ini karena Pak Rt sudah berteriak kesana kemari memberi tahu pada orang orang bahwa Pendi di bunuh oleh seseorang dari dalam semak belukar, Faisal yang jadi saksi nya dan sekarang dia sedang ketakutan karena Faisal merasakan betapa kuat nya tarikan dari pembunuh yang mengambil jeroan nya Pendi.

Neneng yang masih ketakutan di rumah nya Ainun juga sudah dapat kabar soal Abang nya yang mati mendadak, bisa mereka duga bahwa Pendi di celakai saat pulang dari tahlilan. karena jarak waktu dari rumah Ainun masih sangat sebentar sekali, maka sudah pasti musuh memang mengincar sejak Pendi dari rumah nya Ainun.

Mungkin saja bila Ainun sendirian maka gadis itu lah yang akan jadi korban karena Neneng saja sampai di takuti juga oleh arwah Sukma, sebagian orang mengatakan bahwa ini ulah nya Sukma yang dendam karena mati dengan keadaan tragis begitu, maka nya jadi dendam dan membunuh sembarang orang, mana Pendi juga meninggal nya sama seperti Razi.

Namun sebagian orang juga menyangkal nya dengan keras, bisa saja yang membunuh dia pria ini adalah pembunuh yang sama dengan Sukma. sebab kematian Sukma juga tidak wajar, pasti nya pembunuh itu masih membuat ulah dan menyakiti orang orang, maka nya sudah ada dua korban yang menyusul.

Tapi tidak sedikit juga orang yang malah menuduh bahwa memang bisa saja Sukma yang membunuh Pendi dan Razi, karena mereka berdua mungkin saja terlibat pembunuhan gadis itu. mendengar opsi yang ketiga kali ini, banyak yang terdiam dan mereka setuju bahwa mungkin saja Sukma lah yang sudah bangkit untuk balas dendam.

"Tidak mungkin anak ku melakukan itu!" sangkal Pak Bardim Ayah nya Pendi.

"Kita tidak tau fakta nya, siapa tau saja Pendi memang melakukan pembunuhan yang di rencanakan bersama dengan Razi!" teriak warga.

"Bila Pendi melakukan itu, dengan alasan apa?" tanya Pak Bardim yang tidak terima anak nya di tuduh begitu.

"Pak Bardim benar, Pendi selama ini tidak ada bermasalah dengan Sukma atau pun keluarga nya!" Rio juga membuka suara.

"Benar! lagi pula tuduhan itu tidak masuk akal, toh Razi adalah saudara kandung nya Sukma." Yongki juga memberikan pendapat untuk membela teman nya yang sudah mendapat tuduhan jahat.

"Anak anak benar! kita jangan sembarangan begitu, belum tentu juga ini Sukma yang melakukan nya." Pak Lurah membuka suara agar mereka tidak ribut.

"Kalian memang kurang ajar, anak ku mati begini tapi masih kalian tuduh yang tidak tidak!" Pak Bardim kesal sekali pada para warga yang menuduh putra nya berbuat jahat.

Tomo hanya diam saja walau nama anak nya di bawa bawa dalam kasus ini, sesungguh nya orang tua ini sangat pusing sekarang karena anak nya dua meninggal, malah sekarang timbul gosip begini. ucapan warga bahwa Razi bisa saja bersekongkol mulai merasuki benak nya, namun dia masih ragu karena selama ini Razi sangat sayang pada si bungsu.

Jenazah Pendi pun di gotong untuk di bawa kerumah nya, darah masih menetes membasahi tanah dan juga pundak orang yang mengangkat tubuh Pendi. namun teman teman nya tidak peduli karena mereka merasa sangat kehilangan, Pendi adalah pemuda yang baik kepada warga dan juga teman teman nya.

"Hah!" Ainun yang sedang memapah Neneng malah kaget.

"Ada apa?" Neneng mengusap air mata nya.

"Tidak, aku hanya melihat angin meniup daun." dusta Ainun, karena dia pun tidak yakin dengan apa yang sudah ia lihat barusan.

"Temani aku ya, Ai!" pinta Neneng lemas sekali melihat jenazah Abang nya tadi.

"Iya, aku akan temani kamu kok." angguk Ainun yang juga kehilangan Pendi.

Arya yang sempat Ainun lihat segera bersembunyi di balik pohon pisang agar tidak ketahuan, batin nya kian resah dan merasa yakin ini ulah anak nya, rasa takut kian besar bahwa Arka memang sudah jalan sehingga menimbulan kehebohan ini.

Tanpa pikir panjang Arya pun segera pulang untuk melihat apa kah Arka ada di rumah, bila Arka tidak ada di rumah maka sudah pasti ini semua memang ulah nya. tidak sampai setengah jam sudah sampai rumah dan Arya langsung mendatangi kamar putra nya, tanpa peduli dengan Fatma yang duduk di ruang tamu.

"Mas!" Fatma mengejar suami nya.

Tok, Tok.

"Arka."

"Kenapa, Mas?" Fatma sudah tak sabar karena dia juga ketakutan.

"Arya, ini Papa." Arya kian keras mengetuk pintu kamar anak nya.

"Ini sudah malam, mungkin saja dia sudah tidur." ucap Fatma pula.

"Tolong diam lah, Fatma! kau diam lah dulu, tidak kamu lihat aku sedang panik." kesal Arya mulai kesal.

Fatma pun akhir nya menutup mulut dulu dari pada kena marah oleh suami nya, bahkan hampir sepuluh menit tapi pintu tidak juga di buka oleh Arka. Arya tidak punya pilihan lain, dengan kekuatan nya membuka pintu yang terkunci itu dan langsung terbuka lebar.

Terlihat bahwa Arka sedang tertidur pulas di atas ranjang nya, bahkan wajah tampan anak Arya terlihat sangat nyaman seolah tidak ada beban. Arya duduk di sebelah putra nya dan mencium bau anak nya dari wajah, tidak ada bau amis apa pun dati bocah tampan ini.

"Tidak ada bau, dia juga sangat tenang tidur nya." gumam Arya.

"Dia tertidur sejak tadi, aku tidak tidur karena mendengarkan apa dia ada keluar." jelas Fatma.

"Memang tidak ada keluar ya?" Arya menatap istri nya penuh perasaan gelisah.

"Tidak ada, Mas! aku yakin seratus persen dia tidak ada keluar, karena aku memang belum tidur." Fatma meyakinkan suami nya.

"Di desa sebelah ada korban lagi, ciri ciri nya sama seperti mayat yang dulu Kakak bunuh." Arya menarik nafas berat.

"Mas! kalau saran ku lebih baik kamu cari arwah lain yang bisa membaca pikiran, aku ragu dengan ramalan nya Arjuna." saran Fatma.

"Pikiran ku juga bercabang, Dik! Aryo saat itu mengutuk agar Arka menderita, tapi ramalan nya Arjuna malah mengatakan bahwa Arka yang akan membuat penderitaan untuk semua orang." jawab Arya.

"Maka nya, lebih baik cari yang lain lagi karena itu mungkin bisa memberikan solusi! aku juga tidak bisa melihat apa pun yang Arka bawa, dia memang punya kekuatan juga dalam tubuh nya." jelas Fatma.

"Kakak juga tidak bisa membaca pikiran Arka." lirih Arya.

Fatma mulai resah namun masih ada rasa percaya pada putra nya, dia yakin bahwa Arka tak akan melakukan itu, entah karena dia memang tidak terima atau juga bisa jadi karena firasat seorang Ibu pada putra nya.

Terpopuler

Comments

Reni

Reni

kurasa di season ini masih Spil Spil tipis gimana arka bisa jadi seperti yg Aryo kutukan jadi fix bukan arka yg menjadi pembunuhnya tapi gagak hitam bergerombol yg berkoak ada hubungannya dengan masalah ini karna semua yg mati biar jadi hantu g ada yg tau pembunuhnya si musuh lagi tes ombak sekuat apa purnama sang ratu ular dan membernya 😬
wheeee ngarang bebas aku 😅🤣😂

2025-02-02

1

nara

nara

pendi sebelum mati lihat anak kecil takutnya memang ulah arka "arka lebih sakti dari ayah dan bibi nya

2025-02-01

3

Rahma

Rahma

Kalau memang arka yang berbuat
Nanti yg jadi lawan nya adalah si zahra yang cantik

Ngayal aku thor

2025-02-01

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mayat dalam koper
2 Bab 2. Jasad Sukma
3 Bab 3. Gosip pembunuhan
4 Bab 4. Prasangka
5 Bab 5. Razi di hantui
6 Bab 6. Ternyata sudah mati
7 Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8 Bab 8. Clara
9 Bab 9. Cemburu
10 Bab 10. Arjuna bisa
11 Bab 11. Eko bersumpah
12 Bab 12. Asap dari kuburan
13 Bab 13. Mimpi Clara
14 Bab 14. Pakai sayap peri
15 Bab 15. obrolan
16 Bab 16. Korban berikut nya
17 Bab 17. Debat warga
18 Bab 18. Tanah di sepatu
19 Bab 19. Rasa curiga
20 Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21 Bab 21. Tidak punya jantung
22 Bab 22. Anjar dan Melisa
23 Bab 23. Clara
24 Bab 24. Zayn percaya
25 Bab 25. Perasaan Purnama
26 Bab 26. Dua tim
27 Bab 27. baca yasin gantian
28 Bab 28. Orang gila
29 Bab 29. Melisa
30 Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31 Bab 31. Mencuci hati
32 Bab 33. Di tebas Aksara
33 Bab 33. Anjar tumbang
34 Bab 34. Luka di paha
35 Bab 35. Hukuman Anjar
36 Bab 36. Bayangan masa lalu
37 Bab 37. Fitra menangis
38 Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39 Bab 39. bertengkar lagi
40 Bab 40. Anjar tidak kuat
41 Bab 41. Cerita ainun
42 Bab 42. Sukma di kendalikan
43 Bab 43. Siasat Purnama
44 Bab 44. Membongkar kuburan
45 Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46 Bab 46. Dugaan
47 Bab 47. Pertempuran
48 Bab 48. Saling tuduh
49 Bab 49. Yakin itu Xiefa
50 Bab 50. Terbongkar
51 Bab 51. Kesedihan Xiela
52 Bab 52. Kabur
53 Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54 Bab 54. Bertemu Sukma
55 Bab 55. Memang ulah Sukma
56 Bab 56. Kilas balik
57 Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58 Bab 58. Hasutan
59 Bab 59. Menghajar Anjar
60 Bab 60. Kostum tawon
61 Bab 61. Menunggu
62 Bab 62. Desa di bawah sumur
63 Bab 63. Membujuk Xiela
64 Bab 64. Membuka rahasia
65 Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66 Bab 66. Masuk sumur
67 Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68 Bab 68. Di cakar Nana
69 Bab 69. Fatma panik
70 Bab 70. Bertemu lawan nya
71 Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72 Bab 72. Bertemu parakang
73 Bab 73. masih bertempur
74 Bab 74. Bertemu Xiefa
75 Bab 75. Arya tumbang
76 Bab 76. Mendapat obat
77 Bab 77. Purnama tumbang
78 Bab 78. Duka
79 Bab 79. Purnama sadar
80 Bab 80. duka Kiara
81 Bab 81. Masih berduka
82 Bab 82. Hampir meninggal
83 Bab 83. Purnama sedih
84 Bab 84. Turun tangan mencari
85 Bab 85. Arya galau
86 Bab 86. tidak mau mengaku
87 Bab 87. Menemukan Xiefa
88 Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89 Bab 89. Menghukum pengkhianat
90 Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91 Bab 91. Flashback
92 Bab 92. Keputusan Purnama
93 Bab 93. Minta cerai
94 Bab 94. Menguburkan Zahra
95 Bab 95. Di bentak Jalak
96 Bab 96. Fahira bertengkar
97 Bab 97. Iba pada Purnama
98 Bab 98. Mencoba bergurau
99 Bab 99. Zidan menangis
100 Bab 100. Siksaan Xiefa
101 Bab 101. Kecemasan Sam
102 Bab 102. Berbicara
103 Bab 103. Berbaikan
104 Bab 104. Pulang semua
105 Bab 105. Bicara rumah tangga
106 Bab 106. Gun berkelana
107 Bab 107. Sulur di sayap
108 Bab 108. Ribut otong
109 Bab 109. Sudah lega
110 Bab 110. Selesai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Mayat dalam koper
2
Bab 2. Jasad Sukma
3
Bab 3. Gosip pembunuhan
4
Bab 4. Prasangka
5
Bab 5. Razi di hantui
6
Bab 6. Ternyata sudah mati
7
Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8
Bab 8. Clara
9
Bab 9. Cemburu
10
Bab 10. Arjuna bisa
11
Bab 11. Eko bersumpah
12
Bab 12. Asap dari kuburan
13
Bab 13. Mimpi Clara
14
Bab 14. Pakai sayap peri
15
Bab 15. obrolan
16
Bab 16. Korban berikut nya
17
Bab 17. Debat warga
18
Bab 18. Tanah di sepatu
19
Bab 19. Rasa curiga
20
Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21
Bab 21. Tidak punya jantung
22
Bab 22. Anjar dan Melisa
23
Bab 23. Clara
24
Bab 24. Zayn percaya
25
Bab 25. Perasaan Purnama
26
Bab 26. Dua tim
27
Bab 27. baca yasin gantian
28
Bab 28. Orang gila
29
Bab 29. Melisa
30
Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31
Bab 31. Mencuci hati
32
Bab 33. Di tebas Aksara
33
Bab 33. Anjar tumbang
34
Bab 34. Luka di paha
35
Bab 35. Hukuman Anjar
36
Bab 36. Bayangan masa lalu
37
Bab 37. Fitra menangis
38
Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39
Bab 39. bertengkar lagi
40
Bab 40. Anjar tidak kuat
41
Bab 41. Cerita ainun
42
Bab 42. Sukma di kendalikan
43
Bab 43. Siasat Purnama
44
Bab 44. Membongkar kuburan
45
Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46
Bab 46. Dugaan
47
Bab 47. Pertempuran
48
Bab 48. Saling tuduh
49
Bab 49. Yakin itu Xiefa
50
Bab 50. Terbongkar
51
Bab 51. Kesedihan Xiela
52
Bab 52. Kabur
53
Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54
Bab 54. Bertemu Sukma
55
Bab 55. Memang ulah Sukma
56
Bab 56. Kilas balik
57
Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58
Bab 58. Hasutan
59
Bab 59. Menghajar Anjar
60
Bab 60. Kostum tawon
61
Bab 61. Menunggu
62
Bab 62. Desa di bawah sumur
63
Bab 63. Membujuk Xiela
64
Bab 64. Membuka rahasia
65
Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66
Bab 66. Masuk sumur
67
Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68
Bab 68. Di cakar Nana
69
Bab 69. Fatma panik
70
Bab 70. Bertemu lawan nya
71
Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72
Bab 72. Bertemu parakang
73
Bab 73. masih bertempur
74
Bab 74. Bertemu Xiefa
75
Bab 75. Arya tumbang
76
Bab 76. Mendapat obat
77
Bab 77. Purnama tumbang
78
Bab 78. Duka
79
Bab 79. Purnama sadar
80
Bab 80. duka Kiara
81
Bab 81. Masih berduka
82
Bab 82. Hampir meninggal
83
Bab 83. Purnama sedih
84
Bab 84. Turun tangan mencari
85
Bab 85. Arya galau
86
Bab 86. tidak mau mengaku
87
Bab 87. Menemukan Xiefa
88
Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89
Bab 89. Menghukum pengkhianat
90
Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91
Bab 91. Flashback
92
Bab 92. Keputusan Purnama
93
Bab 93. Minta cerai
94
Bab 94. Menguburkan Zahra
95
Bab 95. Di bentak Jalak
96
Bab 96. Fahira bertengkar
97
Bab 97. Iba pada Purnama
98
Bab 98. Mencoba bergurau
99
Bab 99. Zidan menangis
100
Bab 100. Siksaan Xiefa
101
Bab 101. Kecemasan Sam
102
Bab 102. Berbicara
103
Bab 103. Berbaikan
104
Bab 104. Pulang semua
105
Bab 105. Bicara rumah tangga
106
Bab 106. Gun berkelana
107
Bab 107. Sulur di sayap
108
Bab 108. Ribut otong
109
Bab 109. Sudah lega
110
Bab 110. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!