Bab 13. Mimpi Clara

Zayn menyambut kedatangan adik nya bersama dengan Arya juga, sebenar nya tadi dia sudah di kabari bahwa mereka mau datang kerumah. tepat setelah sholat maghrib baru lah mereka datang, karena tadi singgah dulu di masjid agar bisa segera sholat dan ngobrol santai pula dengan Zayn yang pasti nya sudah sholat juga.

Soal apa yang mau di tanyakan pun Zayn sudah tau, karena walau tidak sepintar Zidan soal dunia ghaib. namun Zayn juga masih paham beberapa hal, maka nya soal Sukma itu dia sudah menduga bahwa akan terjadi hal yang tidak bagus, sebab memang itu lah yang ia lihat dari mata nya.

"Jeroan milik Sukma itu tidak ada, yang di dalam koper hanya tubuh saja." ujar Zayn.

"Ya Allah!" Arya berseru lemas.

Dulu Purnama juga menjadi pembunuh begini, bahkan Nenek nya sendiri juga di bunuh dan di ambil jeroan nya. bahkan Arya saat tubuh nya sudah di rasuki ilmu lagi dan darah iblis di tubuh nya kembali mengalir, dia sempat akan terbujuk untuk memakan jeroan manusia yang tidak lain milik nya Amangkurat Paman Arya sendiri.

Untung nya saat itu Arya masih bisa menguasai diri sehingga dia tidak memakan jeroan manusia, sehingga walau pun iblis dia sama sekali tidak tau bagai mana rasa nya jeroan manusia. kalau membunuh pasti sudah pernah ia lakukan, hanya saja Arya tidak pernah memakan nya.

"Yang Abang nya apa juga hilang jeroan nya, Bang?" tanya Zidan.

"Tentu saja hilang, bahkan ku rasa dia mati karena perut nya di jebol." sahut Zayn.

"Bagai mana ini, Ya Allah bagai mana ini?!" Arya mulai di serang rasa panik.

"Tenang dulu, kau kalau panik begitu akan ku panggil kan Purnama!" ancam Zidan memakai kartu as.

"Aku takut sekali, Ya Allah tidak bisa membayangkan bila Arka melakukan nya!" Arya mengusap wajah nya kasar karena begitu pusing dengan masalah yang sedang ia hadapi sekarang.

"Anak mu kan masih kecil, Ar." Zayn menatap bingung.

"Biar pun kecil tapi di lihat dari bibit nya, Bang! Zahira itu kata Purnama akan jadi sangat jahat andai kan dia berumur panjang, karena darah iblis mengalir dalam tubuh nya." jelas Zidan.

"Allahu Akbar, aku baru ingat!" Zayn mengusap wajah nya karena dia sempat melupakan siapa Arya dan Purnama.

Zidan dulu dengan Purnama di jodohkan atas perintah dari Ayah mereka sendiri karena Purnama bila tidak sambil di bimbing maka akan semakin liar, dia menjadi lebih kalem itu karena kasih sayang Bu Laras yang sangat besar sehingga hati nya bisa luluh.

Untung nya dengan Zidan juga begitu karena kasih sayang Zidan juga amat besar, dulu Zayn menolak karena dia merasa tidak sanggup bila membimbing Purnama. memang dasar jodoh nya Purnama adalah Zidan, sebab saat itu juga ada pria yang bernama Lukas dan dia begitu mencintai Purnama, namun yang di pilih Purnama adalah Zidan.

"Zahra saja sudah mulai menunjukan gerak gerik nya, dia harus lebih di awasi." ujar Zidan.

"Bagai mana robek perut mayat yang kedua ini, Bang?" Arya menatap Zayn serius.

"Dari dada sampai perut dekat sini, bagian jeroan di ambil semua kecuali usus." jelas Zayn.

"Apa mata nya juga di ambil?" tanya Arya lagi, sebab Purnama dulu juga suka mata manusia.

"Tidak! mata nya tetap ada, utuh dua dua nya." sahut Zayn cepat.

"Tidak mungkin juga mau sama seperti Purnama, Ar! kalau terlalu sama nanti yang ada malah istriku kena fitnah lagi." ucap Zidan.

Zayn mengambil kertas dan juga pena, dengan benda itu dia membuat gambar bagai mana luka nya tubuh Razi yang tadi malam mereka temukan. Arya masih memperhatikan dengan seksama setiap inci gambar, rasa cemas nya sudah tidak bisa mau di katakan bagai mana lagi karena dia tau bagai mana ganas nya siluman ular bila sudah mengincar mangsa nya.

...****************...

Clara terbangun di malam hari karena sesak ingin buang air kecil, maka segera bangun dan masuk kedalam kamar mandi walau masih agak mengantuk. mana sekarang dia juga tidur sendirian, Razi sang suami sudah tidak ada lagi di sisi nya, sekarang Clara sudah jadi janda saat sedang mengandung tiga bulan.

"Malam ini kok dingin sekali, padahal sekarang baru jam sepuluh." keluh Clara sendirian.

Setelah buah air kecil dia membasuh muka nya agar tidak mengantuk lagi, baru juga air membasahi wajah nya. bau amis yang sangat pekat menusuk hidung, Clara juga mendelik kaget karena air yang keluar dari kran berubah menjadi merah darah.

"Aaaaahh!" Clara menjerit ketakutan melihat darah yang sangat deras.

Sreeeet.

Braaaak.

"Aaagkkk!" Clara kembali menjerit karena kaki terpeleset menghantam lantai.

Lantai kamar mandi dan juga dinding dinding itu berlumuran darah yang sangat amis, padahal tadi sama sekali tidak ada darah nya. setelah cuci muka malah sekarang seluruh kamar mandi penuh dengan darah kental, mana Clara juga merasakan sakit yang luar biasa pada perut nya.

"Huhuhuuuu....siapa yang membunuh ku?" isak suara.

"Pergi, jangan ganggu aku, Sukma!" teriak Clara sangat ketakutan.

"Sakitttt...siapa yang sudah membunuh ku?" suara pilu kembali bertanya.

"SIAPAAAA!"

Wajah Sukma yang hancur muncul dari dalam cermin dengan mata merah, yang lebih menakutkan itu adalah letak kepala nya yang ada di pundak, bukan di leher yang berdarah darah itu.

"AAARRKKHH!"

"Mbak Clara, Mbak!" Ainun yang masih ada di rumah Bu Dian membangunkan Clara.

"Setaaan, ada setan!" Clara terbangun dengan wajah ketakutan.

"Ngomong apa sih kamu, Ra?" Bu Dian sampai menghentikan bacaan yasin nya.

Sebab selepas isya para warga datang untuk tahlilan di rumah nya Tuan Tomo, acara yang di bimbing oleh Ustad Zayn. bahkan Zayn juga mengajak Zidan dan Arya untuk kerumah duka, namun di tengah pengajian Clara malah tertidur pulas dan saat bangun berteriak ketakutan begitu.

"Maka nya orang baca yasin itu jangan tidur!" sinis Melisa.

"Aku sedang hamil, Mel! jadi tidak bisa mengontrol kantuk ku." Clara membela diri.

"Halah alasan saja, anak haram mu itu terus yang kau jadikan alasan!" Melisa tak pernah suka pada Clara.

"Melisa!" Bu Dian menatap putri ketiga nya yang sudah bicara ketus.

"Anak haram yang kau hina ini adalah anak saudara mu, Melisa!" Clara masih saja membantah.

"Hentikan atau ku usir kamu, Clara!" ancam Bu Dian yang sudah naik darah.

Clara pun terdiam karena dia takut juga bila di usir, bagai mana hidup nya nanti bila di usir oleh mertua nya. dia masih bisa ada di sini karena si jabang bayi, ini pun entah juga bila nanti Melisa terus saja menentang nya.

Visual setan dulu lah.

Terpopuler

Comments

Alik Puspita Wati

Alik Puspita Wati

merinding ngeri aku thor lihat mukanya, karena aku orang penakut🤭
jangan arka yaa thor pelakunya, kasihan masih kecil dan harus berhadapan dengan ayah nya dan purnama😥

2025-02-01

2

Reni

Reni

jng bilang ini setan ada hub sama Adi lagi 😬😬😬 secara setan2 ekstrim yg muncul selalu berkaitan dg nya blm lagi mereka bakalan getol berulah karna kutukan untuk arka langsung bikin mental duo ular down . kasian Arya dan purnama kalang kabut terus 🤧😬

2025-02-01

2

kirana

kirana

tapi seru lag thor kalau memang konflik intern arka sm zahira

ditmbh purnama arya fatma dan member.
adu kekuatan pastinya.😅

tp dt lagaknya ttp si cantik zahira yg menang.. karena darah iblisnya.
kalau arka mgkn msih bs sembuh sprti purnama dlu

2025-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mayat dalam koper
2 Bab 2. Jasad Sukma
3 Bab 3. Gosip pembunuhan
4 Bab 4. Prasangka
5 Bab 5. Razi di hantui
6 Bab 6. Ternyata sudah mati
7 Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8 Bab 8. Clara
9 Bab 9. Cemburu
10 Bab 10. Arjuna bisa
11 Bab 11. Eko bersumpah
12 Bab 12. Asap dari kuburan
13 Bab 13. Mimpi Clara
14 Bab 14. Pakai sayap peri
15 Bab 15. obrolan
16 Bab 16. Korban berikut nya
17 Bab 17. Debat warga
18 Bab 18. Tanah di sepatu
19 Bab 19. Rasa curiga
20 Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21 Bab 21. Tidak punya jantung
22 Bab 22. Anjar dan Melisa
23 Bab 23. Clara
24 Bab 24. Zayn percaya
25 Bab 25. Perasaan Purnama
26 Bab 26. Dua tim
27 Bab 27. baca yasin gantian
28 Bab 28. Orang gila
29 Bab 29. Melisa
30 Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31 Bab 31. Mencuci hati
32 Bab 33. Di tebas Aksara
33 Bab 33. Anjar tumbang
34 Bab 34. Luka di paha
35 Bab 35. Hukuman Anjar
36 Bab 36. Bayangan masa lalu
37 Bab 37. Fitra menangis
38 Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39 Bab 39. bertengkar lagi
40 Bab 40. Anjar tidak kuat
41 Bab 41. Cerita ainun
42 Bab 42. Sukma di kendalikan
43 Bab 43. Siasat Purnama
44 Bab 44. Membongkar kuburan
45 Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46 Bab 46. Dugaan
47 Bab 47. Pertempuran
48 Bab 48. Saling tuduh
49 Bab 49. Yakin itu Xiefa
50 Bab 50. Terbongkar
51 Bab 51. Kesedihan Xiela
52 Bab 52. Kabur
53 Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54 Bab 54. Bertemu Sukma
55 Bab 55. Memang ulah Sukma
56 Bab 56. Kilas balik
57 Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58 Bab 58. Hasutan
59 Bab 59. Menghajar Anjar
60 Bab 60. Kostum tawon
61 Bab 61. Menunggu
62 Bab 62. Desa di bawah sumur
63 Bab 63. Membujuk Xiela
64 Bab 64. Membuka rahasia
65 Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66 Bab 66. Masuk sumur
67 Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68 Bab 68. Di cakar Nana
69 Bab 69. Fatma panik
70 Bab 70. Bertemu lawan nya
71 Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72 Bab 72. Bertemu parakang
73 Bab 73. masih bertempur
74 Bab 74. Bertemu Xiefa
75 Bab 75. Arya tumbang
76 Bab 76. Mendapat obat
77 Bab 77. Purnama tumbang
78 Bab 78. Duka
79 Bab 79. Purnama sadar
80 Bab 80. duka Kiara
81 Bab 81. Masih berduka
82 Bab 82. Hampir meninggal
83 Bab 83. Purnama sedih
84 Bab 84. Turun tangan mencari
85 Bab 85. Arya galau
86 Bab 86. tidak mau mengaku
87 Bab 87. Menemukan Xiefa
88 Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89 Bab 89. Menghukum pengkhianat
90 Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91 Bab 91. Flashback
92 Bab 92. Keputusan Purnama
93 Bab 93. Minta cerai
94 Bab 94. Menguburkan Zahra
95 Bab 95. Di bentak Jalak
96 Bab 96. Fahira bertengkar
97 Bab 97. Iba pada Purnama
98 Bab 98. Mencoba bergurau
99 Bab 99. Zidan menangis
100 Bab 100. Siksaan Xiefa
101 Bab 101. Kecemasan Sam
102 Bab 102. Berbicara
103 Bab 103. Berbaikan
104 Bab 104. Pulang semua
105 Bab 105. Bicara rumah tangga
106 Bab 106. Gun berkelana
107 Bab 107. Sulur di sayap
108 Bab 108. Ribut otong
109 Bab 109. Sudah lega
110 Bab 110. Selesai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Mayat dalam koper
2
Bab 2. Jasad Sukma
3
Bab 3. Gosip pembunuhan
4
Bab 4. Prasangka
5
Bab 5. Razi di hantui
6
Bab 6. Ternyata sudah mati
7
Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8
Bab 8. Clara
9
Bab 9. Cemburu
10
Bab 10. Arjuna bisa
11
Bab 11. Eko bersumpah
12
Bab 12. Asap dari kuburan
13
Bab 13. Mimpi Clara
14
Bab 14. Pakai sayap peri
15
Bab 15. obrolan
16
Bab 16. Korban berikut nya
17
Bab 17. Debat warga
18
Bab 18. Tanah di sepatu
19
Bab 19. Rasa curiga
20
Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21
Bab 21. Tidak punya jantung
22
Bab 22. Anjar dan Melisa
23
Bab 23. Clara
24
Bab 24. Zayn percaya
25
Bab 25. Perasaan Purnama
26
Bab 26. Dua tim
27
Bab 27. baca yasin gantian
28
Bab 28. Orang gila
29
Bab 29. Melisa
30
Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31
Bab 31. Mencuci hati
32
Bab 33. Di tebas Aksara
33
Bab 33. Anjar tumbang
34
Bab 34. Luka di paha
35
Bab 35. Hukuman Anjar
36
Bab 36. Bayangan masa lalu
37
Bab 37. Fitra menangis
38
Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39
Bab 39. bertengkar lagi
40
Bab 40. Anjar tidak kuat
41
Bab 41. Cerita ainun
42
Bab 42. Sukma di kendalikan
43
Bab 43. Siasat Purnama
44
Bab 44. Membongkar kuburan
45
Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46
Bab 46. Dugaan
47
Bab 47. Pertempuran
48
Bab 48. Saling tuduh
49
Bab 49. Yakin itu Xiefa
50
Bab 50. Terbongkar
51
Bab 51. Kesedihan Xiela
52
Bab 52. Kabur
53
Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54
Bab 54. Bertemu Sukma
55
Bab 55. Memang ulah Sukma
56
Bab 56. Kilas balik
57
Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58
Bab 58. Hasutan
59
Bab 59. Menghajar Anjar
60
Bab 60. Kostum tawon
61
Bab 61. Menunggu
62
Bab 62. Desa di bawah sumur
63
Bab 63. Membujuk Xiela
64
Bab 64. Membuka rahasia
65
Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66
Bab 66. Masuk sumur
67
Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68
Bab 68. Di cakar Nana
69
Bab 69. Fatma panik
70
Bab 70. Bertemu lawan nya
71
Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72
Bab 72. Bertemu parakang
73
Bab 73. masih bertempur
74
Bab 74. Bertemu Xiefa
75
Bab 75. Arya tumbang
76
Bab 76. Mendapat obat
77
Bab 77. Purnama tumbang
78
Bab 78. Duka
79
Bab 79. Purnama sadar
80
Bab 80. duka Kiara
81
Bab 81. Masih berduka
82
Bab 82. Hampir meninggal
83
Bab 83. Purnama sedih
84
Bab 84. Turun tangan mencari
85
Bab 85. Arya galau
86
Bab 86. tidak mau mengaku
87
Bab 87. Menemukan Xiefa
88
Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89
Bab 89. Menghukum pengkhianat
90
Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91
Bab 91. Flashback
92
Bab 92. Keputusan Purnama
93
Bab 93. Minta cerai
94
Bab 94. Menguburkan Zahra
95
Bab 95. Di bentak Jalak
96
Bab 96. Fahira bertengkar
97
Bab 97. Iba pada Purnama
98
Bab 98. Mencoba bergurau
99
Bab 99. Zidan menangis
100
Bab 100. Siksaan Xiefa
101
Bab 101. Kecemasan Sam
102
Bab 102. Berbicara
103
Bab 103. Berbaikan
104
Bab 104. Pulang semua
105
Bab 105. Bicara rumah tangga
106
Bab 106. Gun berkelana
107
Bab 107. Sulur di sayap
108
Bab 108. Ribut otong
109
Bab 109. Sudah lega
110
Bab 110. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!