Bab 12. Asap dari kuburan

Arya sudah selesai membicarakan soal anak nya dengan Fatma sang istri, semua hal memang lebih baik bila di bicarakan secara detail agar mereka bisa sama sama berpikir jernih dan tidak banyak masalah lagi. di tambah ini adalah masalah anak, sehingga memang sudah wajar bila Ayah dan Ibu saling diskusi untuk kebaikan nya.

Fatma juga tampak lemas mendengar apa yang suami nya katakan, agak tidak menyangka bahwa anak nya akan jadi begini. awal nya hanya bilang soal menderita, malah sekarang di ramal bukan Arka nya yang menderita, melainkan membuat orang menderita sehingga mau tak mau Ayah dan Bibi nya pasti akan turun tangan.

Harus bagai mana pula nanti akan menghadapi semua anak anak nya yang akan menjadi sangat jahat, jangan kan Fatma yang manusia asli. Arya dan Purnama yang bukan manusia asli saja sudah cemas, maka rasa nya sudah tidak karuan sekali sekarang, takut juga pasti sangat besar karena anak akan salah jalan.

"Jadi mau bagai mana, kita harus bagai mana?" Fatma panik sekali.

"Aku juga tidak tau, Fatma! Zayn ada bilang di kampung nya ada mayat yang tidak lazim, aku akan datang kesana untuk bertanya lebih jelas." ucap Arya.

"Maksud kamu Arka sudah melakukan itu?!" kaget Fatma mendelik besar pada suami nya.

"Belum tau, Fatma. maka nya aku mau kesana dulu, untuk memastikan apa itu memang ulah nya Arka." jawab Arya yang masih ragu juga.

"Ya Allah, semoga anak ku tidak salah jalan!" Fatma berkata pelan.

"Insya Allah semua akan baik baik saja, doa kan untuk anak kita agar dia kembali kejalan yang bagus." Arya memeluk istri nya.

Fatma menarik nafas lega karena Arya sudah bisa memberikan sedikit rasa nyaman, sebab bila Arya resah soal anak nya, maka Fatma pun akan lebih resah. bila Arya tidak resah maka Fatma juga bisa lega, hal begini lah yang bisa yang ia harapkan dari Arya.

"Tidak apa apa, aku akan baik baik saja asal kan kamu juga baik baik saja." ucap Fatma mengusap rambut suami nya.

"Aku hanya resah saja kemarin, maka nya jadi tidak bisa fokus dan malah jadi meresahkan semua orang." ujar Arya yang mengakui bahwa dia terlalu gegabah saat mengambil sikap.

"Wajar kamu bersikap begitu, sebab anak kita dalam bahaya atau juga sedang membahayakan banyak orang." Fatma maklum dengan sikap suami nya.

"Ya sudah, kalau begitu aku akan pergi dulu untuk menemui Abang nya Mas Zidan." pamit Arya ingin kedesa sebelah.

"Sama siapa kamu kesana nya, Mas?" Fatma agak cemas bila suami nya nanti salah mengambil langkah.

"Sama Mas Zidan lah, kan dia yang tau soal desa itu." sahut Arya menuju rumah Kakak nya dulu.

"Hati hati, aku berdoa bahwa itu bukan ulah nya Arka." Fatma memang sangat berharap sekarang.

"Aku juga, semoga anak kita tidak akan sejauh itu." Arya juga berharap demikian.

Arya pun pergi menemui Zidan yang sudah menunggu diri nya untuk kedesa nya Zayn, sebab kata nya desa itu ada yang meninggal dengan keadaan aneh sehingga lebih baik kesana dulu untuk memastikan apa memang Arka yang sudah berbuat kejahatan, sebab kata Arjuna anak Arya akan bertingkah hingga membuat orang lain menderita.

"Ikut ya kamu, Kak?" Arya menatap Kakak nya di depan pintu.

"Tidak, kau pergi lah saja." Purnama menggeleng.

"Mas pergi dulu ya, semoga itu bukan Arka yang melakukan nya karena Arka juga masih kecil kok." Zidan berusaha membuat hati mereka tenang, karena dia tau dia beradik ini sedang gelisah.

"Mudah mudahan memang begitu, aku juga berharap demikian." angguk Purnama.

"Kami pergi dulu, Kak!" Arya juga berpamitan, walau hari juga sudah kian sore sekarang.

Purnama melambaikan tangan pada adik dan juga suami nya, mereka pergi dan mobil itu kian lama kian menghilang dari pandangan mata nya. dalam hati terus berdoa agar tidak ada apa apa dengan keponakan nya, walau dia juga sedikit yakin.

"Aku mau pergi juga kesana." Maharani pun tidak tenang.

"Pergi lah, perhatikan dengan baik semua orang yang ada di sana karena tadi rombongan mu juga berkoak koak lagi." ujar Purnama.

"Semakin banyak yang akan mati, aku resah sekali bila pada akhir nya satu kampung mati semua!" lirih Maharani.

"Aku akan ikut dengan mu, kalau saja aku bisa ketemu dengan setan di sana." Arini yanh pernah membunuh orang satu kampung ingin ikut.

"Ayo kita pergi." ajak Nilam yang tidak mau ketinggalan pokok nya.

Maka tiga member Purnama siap berangkat menuju desa sebelah untuk melihat kasus pembunuhan yang kata nya sedang terjadi di sana. Arini juga ingin memastikan soal arwah itu, sebab dia dulu nya juga sangat jahat hingga membuat kehebohan yang sangat besar.

...****************...

Suara orang mengaji dari masjid sudah mulai terdengar tanda nya sebentar lagi mau maghrib, tidak ada yang tau bahwa kuburan Sukma mengeluarkan asap hitam yang sangat tebal. setelah itu asap menguar di udara dan menuju suatu tempat, tak lama setelah itu azan maghrib pun terdengar berkumandang.

Angin sore menjelang malam ini biasa nya sangat di nikmati oleh para warga kampung, namun sekarang mereka tidak ada yang berani berjalan jalan karena rasa takut bila sampai kepergok oleh arwah nya Sukma. mereka belum sempat melihat tapi sudah meyakini bahwa gadis itu akan jadi arwah gentayangan.

"Makan lah dulu, Clara." Reno menyuruh Clara makan karena sejak tadi wanita itu cuma diam saja.

"Tidak makan ya tidak apa apa, dia di sini juga tidak ada guna nya." ketus Melisa.

"Mel!" sentak Reno tak suka.

"Razi sebagai suami nya sudah mati, mau apa lagi dia di sini? mengincar warisan!" Melisa berkata keras.

"Gila ya kau, Mel! suamiku baru saja mati, malah sekarang kau sudah sibuk membahas warisan." Clara buka suara juga akhir nya.

"Kau mengakui Razi itu suami mu?" Melisa menatap Clara tajam.

"Kenapa bicara mu begitu, Melisa? Clara menikah dengan Razi juga karena terpaksa gara gara kalian." sentak Reno tak suka.

"Gara gara kalian? kau yang kabur dan tidak mau menikahi dia, lalu Razi yang harus jadi suami wanita ini." sentak Delisa yang sejak tadi diam.

Clara langsung terdiam kaku karena memang ini salah nya Reno, kalau saja dia mau menikahi diri nya maka sudah pasti Clara menjadi istri nya Reno, bukan istri nya Razi yang sama sekali tidak ia cintai karena yang pacaran dengan Clara itu adalah Reno.

Selamat malam ya guys

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

masa anak Arya yg bikin ulah sih, kan masih kecil

2025-01-31

6

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

semoga ajaa bukan Arka ya...dia masih kecil kan thor??? apa sudah gede... karna ini juga udah bedah cerita mungkin udah ( beberapa tahun kemudian ) gitu kan🤭🤭🤭

2025-01-31

4

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

malam juga othorr

apa ada sangkut pautnya dgn arka ?
begitu cepatnya kutukan Aryo berlaku ,.
arwah Sukma mau kemana ?
apakah mencari pembunuhan nya ?
apa datang ke rumah purnama ?
penuh tanda tanya
🤔🤔

2025-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mayat dalam koper
2 Bab 2. Jasad Sukma
3 Bab 3. Gosip pembunuhan
4 Bab 4. Prasangka
5 Bab 5. Razi di hantui
6 Bab 6. Ternyata sudah mati
7 Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8 Bab 8. Clara
9 Bab 9. Cemburu
10 Bab 10. Arjuna bisa
11 Bab 11. Eko bersumpah
12 Bab 12. Asap dari kuburan
13 Bab 13. Mimpi Clara
14 Bab 14. Pakai sayap peri
15 Bab 15. obrolan
16 Bab 16. Korban berikut nya
17 Bab 17. Debat warga
18 Bab 18. Tanah di sepatu
19 Bab 19. Rasa curiga
20 Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21 Bab 21. Tidak punya jantung
22 Bab 22. Anjar dan Melisa
23 Bab 23. Clara
24 Bab 24. Zayn percaya
25 Bab 25. Perasaan Purnama
26 Bab 26. Dua tim
27 Bab 27. baca yasin gantian
28 Bab 28. Orang gila
29 Bab 29. Melisa
30 Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31 Bab 31. Mencuci hati
32 Bab 33. Di tebas Aksara
33 Bab 33. Anjar tumbang
34 Bab 34. Luka di paha
35 Bab 35. Hukuman Anjar
36 Bab 36. Bayangan masa lalu
37 Bab 37. Fitra menangis
38 Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39 Bab 39. bertengkar lagi
40 Bab 40. Anjar tidak kuat
41 Bab 41. Cerita ainun
42 Bab 42. Sukma di kendalikan
43 Bab 43. Siasat Purnama
44 Bab 44. Membongkar kuburan
45 Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46 Bab 46. Dugaan
47 Bab 47. Pertempuran
48 Bab 48. Saling tuduh
49 Bab 49. Yakin itu Xiefa
50 Bab 50. Terbongkar
51 Bab 51. Kesedihan Xiela
52 Bab 52. Kabur
53 Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54 Bab 54. Bertemu Sukma
55 Bab 55. Memang ulah Sukma
56 Bab 56. Kilas balik
57 Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58 Bab 58. Hasutan
59 Bab 59. Menghajar Anjar
60 Bab 60. Kostum tawon
61 Bab 61. Menunggu
62 Bab 62. Desa di bawah sumur
63 Bab 63. Membujuk Xiela
64 Bab 64. Membuka rahasia
65 Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66 Bab 66. Masuk sumur
67 Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68 Bab 68. Di cakar Nana
69 Bab 69. Fatma panik
70 Bab 70. Bertemu lawan nya
71 Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72 Bab 72. Bertemu parakang
73 Bab 73. masih bertempur
74 Bab 74. Bertemu Xiefa
75 Bab 75. Arya tumbang
76 Bab 76. Mendapat obat
77 Bab 77. Purnama tumbang
78 Bab 78. Duka
79 Bab 79. Purnama sadar
80 Bab 80. duka Kiara
81 Bab 81. Masih berduka
82 Bab 82. Hampir meninggal
83 Bab 83. Purnama sedih
84 Bab 84. Turun tangan mencari
85 Bab 85. Arya galau
86 Bab 86. tidak mau mengaku
87 Bab 87. Menemukan Xiefa
88 Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89 Bab 89. Menghukum pengkhianat
90 Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91 Bab 91. Flashback
92 Bab 92. Keputusan Purnama
93 Bab 93. Minta cerai
94 Bab 94. Menguburkan Zahra
95 Bab 95. Di bentak Jalak
96 Bab 96. Fahira bertengkar
97 Bab 97. Iba pada Purnama
98 Bab 98. Mencoba bergurau
99 Bab 99. Zidan menangis
100 Bab 100. Siksaan Xiefa
101 Bab 101. Kecemasan Sam
102 Bab 102. Berbicara
103 Bab 103. Berbaikan
104 Bab 104. Pulang semua
105 Bab 105. Bicara rumah tangga
106 Bab 106. Gun berkelana
107 Bab 107. Sulur di sayap
108 Bab 108. Ribut otong
109 Bab 109. Sudah lega
110 Bab 110. Selesai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Mayat dalam koper
2
Bab 2. Jasad Sukma
3
Bab 3. Gosip pembunuhan
4
Bab 4. Prasangka
5
Bab 5. Razi di hantui
6
Bab 6. Ternyata sudah mati
7
Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8
Bab 8. Clara
9
Bab 9. Cemburu
10
Bab 10. Arjuna bisa
11
Bab 11. Eko bersumpah
12
Bab 12. Asap dari kuburan
13
Bab 13. Mimpi Clara
14
Bab 14. Pakai sayap peri
15
Bab 15. obrolan
16
Bab 16. Korban berikut nya
17
Bab 17. Debat warga
18
Bab 18. Tanah di sepatu
19
Bab 19. Rasa curiga
20
Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21
Bab 21. Tidak punya jantung
22
Bab 22. Anjar dan Melisa
23
Bab 23. Clara
24
Bab 24. Zayn percaya
25
Bab 25. Perasaan Purnama
26
Bab 26. Dua tim
27
Bab 27. baca yasin gantian
28
Bab 28. Orang gila
29
Bab 29. Melisa
30
Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31
Bab 31. Mencuci hati
32
Bab 33. Di tebas Aksara
33
Bab 33. Anjar tumbang
34
Bab 34. Luka di paha
35
Bab 35. Hukuman Anjar
36
Bab 36. Bayangan masa lalu
37
Bab 37. Fitra menangis
38
Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39
Bab 39. bertengkar lagi
40
Bab 40. Anjar tidak kuat
41
Bab 41. Cerita ainun
42
Bab 42. Sukma di kendalikan
43
Bab 43. Siasat Purnama
44
Bab 44. Membongkar kuburan
45
Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46
Bab 46. Dugaan
47
Bab 47. Pertempuran
48
Bab 48. Saling tuduh
49
Bab 49. Yakin itu Xiefa
50
Bab 50. Terbongkar
51
Bab 51. Kesedihan Xiela
52
Bab 52. Kabur
53
Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54
Bab 54. Bertemu Sukma
55
Bab 55. Memang ulah Sukma
56
Bab 56. Kilas balik
57
Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58
Bab 58. Hasutan
59
Bab 59. Menghajar Anjar
60
Bab 60. Kostum tawon
61
Bab 61. Menunggu
62
Bab 62. Desa di bawah sumur
63
Bab 63. Membujuk Xiela
64
Bab 64. Membuka rahasia
65
Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66
Bab 66. Masuk sumur
67
Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68
Bab 68. Di cakar Nana
69
Bab 69. Fatma panik
70
Bab 70. Bertemu lawan nya
71
Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72
Bab 72. Bertemu parakang
73
Bab 73. masih bertempur
74
Bab 74. Bertemu Xiefa
75
Bab 75. Arya tumbang
76
Bab 76. Mendapat obat
77
Bab 77. Purnama tumbang
78
Bab 78. Duka
79
Bab 79. Purnama sadar
80
Bab 80. duka Kiara
81
Bab 81. Masih berduka
82
Bab 82. Hampir meninggal
83
Bab 83. Purnama sedih
84
Bab 84. Turun tangan mencari
85
Bab 85. Arya galau
86
Bab 86. tidak mau mengaku
87
Bab 87. Menemukan Xiefa
88
Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89
Bab 89. Menghukum pengkhianat
90
Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91
Bab 91. Flashback
92
Bab 92. Keputusan Purnama
93
Bab 93. Minta cerai
94
Bab 94. Menguburkan Zahra
95
Bab 95. Di bentak Jalak
96
Bab 96. Fahira bertengkar
97
Bab 97. Iba pada Purnama
98
Bab 98. Mencoba bergurau
99
Bab 99. Zidan menangis
100
Bab 100. Siksaan Xiefa
101
Bab 101. Kecemasan Sam
102
Bab 102. Berbicara
103
Bab 103. Berbaikan
104
Bab 104. Pulang semua
105
Bab 105. Bicara rumah tangga
106
Bab 106. Gun berkelana
107
Bab 107. Sulur di sayap
108
Bab 108. Ribut otong
109
Bab 109. Sudah lega
110
Bab 110. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!