Bab 9. Cemburu

Purnama menghelai nafas panjang karena pikiran nya kian berat saja, Zahra tidak bisa mau di baca pikiran nya sama juga dengan Arka anak nya Arya. sedangkan sampai saat ini Arya masih terus berusaha mencari arwah yang bisa untuk membaca masa depan untuk putra nya, tidak ada satu pun yang menemukan.

Sebenar nya ini juga janggal menurut Arya dan Purnama, mungkin saja ada Arwah yang bisa melakukan itu. hanya saja mereka tidak berani menampakan wajah nya karena takut tidak benar, karena membaca masa depan bukan hal yang mudah, kadang mala ada sedikit kesalahan di dalam nya dan mungkin saja hal itu lah yang membuat mereka takut.

Purnama dan Arya sudah ada pikiran soal itu karena dari sekian banyak arwah sama sekali tidak ada satu pun yang bisa, mereka bisa saja hanya mengelak karena takut salah. bila benar mereka memang akan di beri kekuatan oleh Arya dan Purnama, namun mereka masih pikir dua kali karena takut akan kesalahan kecil.

Sedangkan Arya memang ingin penjelasan yang detail agar dia bisa jaga jaga untuk putra nya, oleh sebab itu lah para setan jadi takut dan mundur perlahan karena takut akan hukuman. hukuman ular adalah penjara bawah tanah, sungai kematian dan juga lembah kematian yang sangat mengerikan itu.

"Kak."

"Hem?"

"Sampai saat ini kita tidak tau apa kekuatan Arjuna." Arya mengingat salah satu member nya.

"Ah iya kau benar, aku juga kepikiran soal itu!" Purnama setuju.

"Ayo kita datangi dia, sekarang dia ada di belakang rumah dekat sungai." ajak Arya.

"Sebaik nya kau saja, nanti aku malah membuat dia tertekan." ucap Purnama.

"Aku tidak tau cara mau bilang nya dari mana, ayo lah." desak Arya yang tidak mau sendirian.

"Dasar! selalu saja aku di ajak terus, tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri." rutuk Purnama kesal juga lama lama dengan adik semata wayang nya ini, namun dia tetap pergi juga.

"Mau kemana kalian?" tegur Maharani yang sedang santai santai.

"Kau tidak usah ikut, Kak! kalau kau ikut juga maka asli dia akan tertekan." Arya melarang Maharani

"Siapa yang mau ikut? aku cuma nanya saja, goblok!" kesal Maharani.

"Kan siapa tau kau mau ikut, maka nya aku cegah dulu." Arya tersenyum lebar.

Maharani agak senang karena Arya sudah bisa sedikit tersenyum begitu, padahal awal nya dia selalu saja muram karena kepikiran soal anak nya yang mendapat kutukan dari musuh. namun seiring nya waktu, Arya menjadi sedikit berlapang dada dan bisa menerima soal kutukan itu, sebisa mungkin mencari arwah yang bisa membaca masa depan.

"Ran." Sagara berjalan mendekati Maharani yang masih menatap Arya.

"Iya." Maharani menoleh cepat.

"Aku membawakan kamu air bunga pinang." Sagara mengulurkan tangan.

"Terima kasih, kenapa kamu repot repot sih." Maharani tersenyum senang.

"Tidak repot bila untuk mu." jawab Sagara pula membuat Rani menyadari sesuatu.

"Lain kali tidak usah lah, aku bisa mencari nya." Maharani tak ingin timbul masalah.

Sagara berdehem dan tanpa di duga dia malah mengambil tangan Maharani dan di genggam nya erat, Maharani masih melongo karena bingung dengan kelakuan nya Sagara ini. belum sempat Maharani bereaksi, dari arah samping sudah berkelebat bayangan putih dan menyambar Sagara.

BRAAAAAK.

"JENO!" Maharani terpekik kaget melihat suami nya.

"Bajingan! berani kau menyentuh istriku." bentak Jeno kembali menghantam Sagara.

Wuuussssh.

Kraaaaak.

Serangan Jeno berhasil di halau oleh Sagara dan dia memberi tanda agar Jeno stop dulu, sebab dia tidak tau ucapan Jeno barusan saat pria itu menyebut bahwa Maharani adalah istri nya.

"Tunggu! tolong tunggu dulu, siapa yang jadi istrimu?" Sagara bingung menatap Jeno.

"Ada apa ini?!" Aksara dan Samuel datang karena mendengar keributan.

"Katakan pada dia, Ran!" Jeno sudah benar benar marah, sebab dia sangat pantang bila Maharani di dekati pria lain.

Jangan kan ini yang terang terangan mendekati nya, dulu dengan Cakra yang sama sama burung hantu saja dia cemburu. ini tadi malah melihat bagai mana saat Sagara memegang tangan istri nya, tentu kepala Jeno langsung ngebul karena marah dan juga cemburu.

"MAHARANI!"

"Iya sabar, sabar dulu dong, Jen!" Maharani mendekati Sagara.

"Ngapain kamu dekat dekat dia?!" Jeno menarik istri nya.

"Ini mau ngomong sama dia, cuma mau ngomong." Maharani setres sekali bila Jeno sudah cemburu.

"Ngomong dari sini pun bisa, tak perlu sampai dekat dekat!" kesal Jeno.

"Baik lah, aku mau ngomong sama dia!" Maharani juga kesal lama lama.

Aksara dan Samuel saling pandang karena meteka baru sadar bahwa ini urusan rumah tangga, namun karena mereka kepo maka nya jadi stay saja untuk mendengarkan gosip. ini yang rombongan arwah perempuan masih tidak ada, kalau ada maka pasti akan tambah seru sekali.

"Aku sudah punya suami, Sagara! Jeno ini adalah suami ku." jelas Maharani.

"Kalian sudah menikah?" Sagara amat kaget mendengar nya.

"Banyak hal yang sudah ku lewati dengan dia, bermula hanya pacaran saja dan kami jadi manusia dan kami menikah." cerita Maharani.

"Kamu mencintai dia, Ran?" Sagara bertanya dengan hati terluka.

"Pertanyaan apa kau itu? jelas Maharani mencintai ku!" Jeno berteriak kesal karena pertanyaan Sagara.

"Aku bertanya pada nya! kau pikir selama nya suami istri akan saling mencintai?" Sagara menatap Maharani.

"Ran?" Jeno kaget dengan ucapan nya Sagara dan berbalik menatap istri nya.

"CINTAAAA! aku cinta sama kamu, sampai habis cinta aku cuma untuk kamu." Maharani sudah mendapat sinyal tidak baik atas pertanyaan itu barusan.

"Sungguh kan, Ran? aku bisa gila bila kau tidak mencintai ku!" Jeno menatap istri nya nanar.

Sagara menatap Maharani kecewa karena cinta nya kandas sudah, wanita yang ia cintai nyata nya adalah istri orang. mana sudah kena hantam pula wajah nya oleh Jeno, terluka hati pria tampan ini karena gagal dalam cinta.

"Rani."

"Iya, Jen! aku cinta sama kamu dan sampai kapan pun cinta nya tetap ada, enggak ada orang lain di hati aku." Maharani harus menjelaskan semua nya.

"Ada apa ini?" Nilam datang bersama Nana dengan penuh penasaran.

"Alah terlambat kalian, padahal baru saja ada drama seru." celetuk Sam.

"Apa sih, Yank?" Nana menatap kekasih nya.

"Sagara suka sama Maharani, hampir saja dia mati lagi." bisik Samuel.

"WAH!" Nilam dan Nana berseru kaget.

Sedangkan Maharani memeluk suami nya agar tenang, bila tidak di peluk nanti yang ada akan terus banyak tanya sehingga membuat Maharani pusing tujuh keliling karena Jeno memang begitu mencintai istri nya.

Terpopuler

Comments

Leni Martina

Leni Martina

ini kok ceritanya lain lagi ya Thor,td cerita Sukma kok skrng k purnama,siapa itu purnama?? hubungan nya ma Sukma apa??

2025-03-12

0

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

q kan sudah bilang yoh Sagara.. jangan macam" karna Maharani sudah punya suami, kena amuk kan u😎😎

2025-01-31

3

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

Sagara sana aku saja yuukk
jgn sedih gitu donkk


arka sama Zahra istimewa , sampai purnama tak bisa membaca pikiran mereka

2025-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mayat dalam koper
2 Bab 2. Jasad Sukma
3 Bab 3. Gosip pembunuhan
4 Bab 4. Prasangka
5 Bab 5. Razi di hantui
6 Bab 6. Ternyata sudah mati
7 Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8 Bab 8. Clara
9 Bab 9. Cemburu
10 Bab 10. Arjuna bisa
11 Bab 11. Eko bersumpah
12 Bab 12. Asap dari kuburan
13 Bab 13. Mimpi Clara
14 Bab 14. Pakai sayap peri
15 Bab 15. obrolan
16 Bab 16. Korban berikut nya
17 Bab 17. Debat warga
18 Bab 18. Tanah di sepatu
19 Bab 19. Rasa curiga
20 Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21 Bab 21. Tidak punya jantung
22 Bab 22. Anjar dan Melisa
23 Bab 23. Clara
24 Bab 24. Zayn percaya
25 Bab 25. Perasaan Purnama
26 Bab 26. Dua tim
27 Bab 27. baca yasin gantian
28 Bab 28. Orang gila
29 Bab 29. Melisa
30 Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31 Bab 31. Mencuci hati
32 Bab 33. Di tebas Aksara
33 Bab 33. Anjar tumbang
34 Bab 34. Luka di paha
35 Bab 35. Hukuman Anjar
36 Bab 36. Bayangan masa lalu
37 Bab 37. Fitra menangis
38 Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39 Bab 39. bertengkar lagi
40 Bab 40. Anjar tidak kuat
41 Bab 41. Cerita ainun
42 Bab 42. Sukma di kendalikan
43 Bab 43. Siasat Purnama
44 Bab 44. Membongkar kuburan
45 Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46 Bab 46. Dugaan
47 Bab 47. Pertempuran
48 Bab 48. Saling tuduh
49 Bab 49. Yakin itu Xiefa
50 Bab 50. Terbongkar
51 Bab 51. Kesedihan Xiela
52 Bab 52. Kabur
53 Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54 Bab 54. Bertemu Sukma
55 Bab 55. Memang ulah Sukma
56 Bab 56. Kilas balik
57 Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58 Bab 58. Hasutan
59 Bab 59. Menghajar Anjar
60 Bab 60. Kostum tawon
61 Bab 61. Menunggu
62 Bab 62. Desa di bawah sumur
63 Bab 63. Membujuk Xiela
64 Bab 64. Membuka rahasia
65 Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66 Bab 66. Masuk sumur
67 Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68 Bab 68. Di cakar Nana
69 Bab 69. Fatma panik
70 Bab 70. Bertemu lawan nya
71 Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72 Bab 72. Bertemu parakang
73 Bab 73. masih bertempur
74 Bab 74. Bertemu Xiefa
75 Bab 75. Arya tumbang
76 Bab 76. Mendapat obat
77 Bab 77. Purnama tumbang
78 Bab 78. Duka
79 Bab 79. Purnama sadar
80 Bab 80. duka Kiara
81 Bab 81. Masih berduka
82 Bab 82. Hampir meninggal
83 Bab 83. Purnama sedih
84 Bab 84. Turun tangan mencari
85 Bab 85. Arya galau
86 Bab 86. tidak mau mengaku
87 Bab 87. Menemukan Xiefa
88 Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89 Bab 89. Menghukum pengkhianat
90 Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91 Bab 91. Flashback
92 Bab 92. Keputusan Purnama
93 Bab 93. Minta cerai
94 Bab 94. Menguburkan Zahra
95 Bab 95. Di bentak Jalak
96 Bab 96. Fahira bertengkar
97 Bab 97. Iba pada Purnama
98 Bab 98. Mencoba bergurau
99 Bab 99. Zidan menangis
100 Bab 100. Siksaan Xiefa
101 Bab 101. Kecemasan Sam
102 Bab 102. Berbicara
103 Bab 103. Berbaikan
104 Bab 104. Pulang semua
105 Bab 105. Bicara rumah tangga
106 Bab 106. Gun berkelana
107 Bab 107. Sulur di sayap
108 Bab 108. Ribut otong
109 Bab 109. Sudah lega
110 Bab 110. Selesai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Mayat dalam koper
2
Bab 2. Jasad Sukma
3
Bab 3. Gosip pembunuhan
4
Bab 4. Prasangka
5
Bab 5. Razi di hantui
6
Bab 6. Ternyata sudah mati
7
Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8
Bab 8. Clara
9
Bab 9. Cemburu
10
Bab 10. Arjuna bisa
11
Bab 11. Eko bersumpah
12
Bab 12. Asap dari kuburan
13
Bab 13. Mimpi Clara
14
Bab 14. Pakai sayap peri
15
Bab 15. obrolan
16
Bab 16. Korban berikut nya
17
Bab 17. Debat warga
18
Bab 18. Tanah di sepatu
19
Bab 19. Rasa curiga
20
Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21
Bab 21. Tidak punya jantung
22
Bab 22. Anjar dan Melisa
23
Bab 23. Clara
24
Bab 24. Zayn percaya
25
Bab 25. Perasaan Purnama
26
Bab 26. Dua tim
27
Bab 27. baca yasin gantian
28
Bab 28. Orang gila
29
Bab 29. Melisa
30
Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31
Bab 31. Mencuci hati
32
Bab 33. Di tebas Aksara
33
Bab 33. Anjar tumbang
34
Bab 34. Luka di paha
35
Bab 35. Hukuman Anjar
36
Bab 36. Bayangan masa lalu
37
Bab 37. Fitra menangis
38
Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39
Bab 39. bertengkar lagi
40
Bab 40. Anjar tidak kuat
41
Bab 41. Cerita ainun
42
Bab 42. Sukma di kendalikan
43
Bab 43. Siasat Purnama
44
Bab 44. Membongkar kuburan
45
Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46
Bab 46. Dugaan
47
Bab 47. Pertempuran
48
Bab 48. Saling tuduh
49
Bab 49. Yakin itu Xiefa
50
Bab 50. Terbongkar
51
Bab 51. Kesedihan Xiela
52
Bab 52. Kabur
53
Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54
Bab 54. Bertemu Sukma
55
Bab 55. Memang ulah Sukma
56
Bab 56. Kilas balik
57
Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58
Bab 58. Hasutan
59
Bab 59. Menghajar Anjar
60
Bab 60. Kostum tawon
61
Bab 61. Menunggu
62
Bab 62. Desa di bawah sumur
63
Bab 63. Membujuk Xiela
64
Bab 64. Membuka rahasia
65
Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66
Bab 66. Masuk sumur
67
Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68
Bab 68. Di cakar Nana
69
Bab 69. Fatma panik
70
Bab 70. Bertemu lawan nya
71
Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72
Bab 72. Bertemu parakang
73
Bab 73. masih bertempur
74
Bab 74. Bertemu Xiefa
75
Bab 75. Arya tumbang
76
Bab 76. Mendapat obat
77
Bab 77. Purnama tumbang
78
Bab 78. Duka
79
Bab 79. Purnama sadar
80
Bab 80. duka Kiara
81
Bab 81. Masih berduka
82
Bab 82. Hampir meninggal
83
Bab 83. Purnama sedih
84
Bab 84. Turun tangan mencari
85
Bab 85. Arya galau
86
Bab 86. tidak mau mengaku
87
Bab 87. Menemukan Xiefa
88
Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89
Bab 89. Menghukum pengkhianat
90
Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91
Bab 91. Flashback
92
Bab 92. Keputusan Purnama
93
Bab 93. Minta cerai
94
Bab 94. Menguburkan Zahra
95
Bab 95. Di bentak Jalak
96
Bab 96. Fahira bertengkar
97
Bab 97. Iba pada Purnama
98
Bab 98. Mencoba bergurau
99
Bab 99. Zidan menangis
100
Bab 100. Siksaan Xiefa
101
Bab 101. Kecemasan Sam
102
Bab 102. Berbicara
103
Bab 103. Berbaikan
104
Bab 104. Pulang semua
105
Bab 105. Bicara rumah tangga
106
Bab 106. Gun berkelana
107
Bab 107. Sulur di sayap
108
Bab 108. Ribut otong
109
Bab 109. Sudah lega
110
Bab 110. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!