Bab 8. Clara

Clara masuk kedalam kamar nya karena begitu pusing sekali mendengar suara yang menangis tiada henti, mana masih ngidam juga sehingga kena bau sedikit saja sudah membuat dia sangat pusing sekali. ngidam dan juga kesedihan nya bercampur menjadi satu, suami nya meninggal dan juga semua bercampur aduk dalam hati wanita cantik ini.

Anak yang ada dalam kandungan tidak sempat melihat bagai mana rupa sang Ayah karena Razi sudah keburu meninggal dunia, kehebohan terus terjadi di dalam keluarga ini karena anak anak yang menjadi korban nya sekarang. entah siapa yang sudah memulai perang ini, yang jelas pasti ada yang ingin berbuat jahat.

Kematian para anak Tuan Tomo juga bisa di bilang tidak wajar, Sukma meninggal di potong potong dan di masukan kedalam koper lalu di buang dalam bank sampah. menyusul pula kemudian Razi yang meninggal di kebun kacang panjang sana, bagian perut sampai dada bolong karena organ dalam di ambil oleh sang pembunuh.

Tuan Tomo saja sudah terdiam tak bisa mau berkata kata lagi sangking sedih dan terpukul nya hati pria ini, anak sulung dan anak bungsu lah yang sudah jadi korban kejahatan oleh orang yang belum mereka kenal. banyak warga yang berbisik bahwa ini bisa saja ulah Pak Lurah lama yang bernama Eko, sebab dia sudah di rencanakan turun.

Warga banyak yang mendukung Tomo untuk naik jadi kepala desa saja, selain kaya dia juga baik orang nya dan masih sehat sera sempurna. sedangkan Eko agak pincang karena pernah jatuh dari pohon kelapa, nama nya warga maka sudah pasti akan ada julid nya walau pun laki laki.

"Hueeek."

Clara muntah juga pada akhir nya karena tidak kuat mencium bau wewangian dan juga pikiran yanh sangat berat, semua orang menduga bahwa Clara sudah pasti sedang sangat terpukul atas meninggal nya sang suami. bila Sukma mungkin dia tak akan seberapa parah, tapi kali ini suami nya.

"Jangan terlalu di pikirkan." Reno memijat tengkuk Kakak ipar nya.

"Aku tidak kuat mencium bau wewangian itu." jawab Clara lemas sekali.

"Kasihan anak kita, aku tidak ingin terjadi apa apa." Reno mengelus perut nya Clara.

"Dia tak akan apa apa, aku akan menjaga nya dengan baik." Clara tersenyum lebar.

"Razi sudah meninggal, ini pertanda dari tuhan bahwa kamu memang jodoh ku!" Reno mencium kening mantan kekasih nya.

"Katakan padaku bahwa itu bukan kamu pelaku nya, Bang?" Clara menatap Reno serius.

"Gila kamu! mana mungkin aku berani, lagi pula aku sejak dia berangkat ada di rumah." Reno berseru kaget dengan tuduhan Clara.

Clara mengusap wajah nya kasar karena sekarang suami nya malah mati juga menyusul Sukma, entah siapa yang sudah membunuh nya karena dia pun tidak bisa mau menebak. ada rasa senang dan ada juga rasa sedih karena biar bagai mana pun dia sudah jadi istri nya Razi, walau sebelum nya karena terpaksa.

"Kenapa kamu sedih, bukan kah bagus bila Razi meninggal?" Reno menatap wanita yang ia cintai itu.

"Bagus tapi kematian bukan solusi nya, Bang! aku ingin pisah baik baik, bukan dengan cara kematian begini." Clara mengusap air mata nya yang jatuh berderai karena mengingat Razi yang baik pada dia.

Lagi pula bila tidak ada Razi maka sudah pasti Clara akan malu bukan main, sejak kandungan nya berumur empat minggu saja dia sudah tau dan meminta Reno untuk tanggung jawab atas janin yang ada dalam perut nya. namun Reno malah lari karena takut, Razi lah yang jadi tumbal sehingga menikahi Clara.

"Di mana otak kalian? Abang ku baru meninggal dan kalian sibuk pacaran di sini." bentak Melisa yang memergoki mereka berdua.

"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, Sa! aku hanya sedang menenangkan Clara saja." elak Reno.

"Tidak usah mengelak, dasar wanita murahan!" Melisa mendengus kesal sembari melirik Clara yang terdiam.

"Jaga bicara mu, Melisa!" bentak Reno yang tidak terima.

"Apa yang perlu ku jaga? wanita ini memang murahan, dia hamil dengan mu tapi menikah dengan Abang." bentak Melisa tak mau kalah.

"Itu salah ku, kau tidak perlu menyalahkan Clara!" sentak Reno tetap membela kekasih nya yang cuma diam.

"Kalian semua salah! sudah begini tak ada lagi yang bisa di salahkan, kau adalah masalah utama nya di sini." Melisa menunjuk wajah Reno.

"Di mana otak kalian, kita sedang berduka dan kalian masih ribut saja!" bentak Delisa yang mendengar pertengkaran mereka, sehingga bisa saja nanti di dengar oleh para tetangga yang datang.

Sontak Reno dan Melisa langsung diam karena sadar bahwa mereka sudah membuat keributan, sedangkan orang tua mereka saja masih sibuk berduka karena Razi dan Sukma sudah meninggal begini. beberapa tetangga sibuk menyumpal perut Razi agar tidak mengeluarkan darah terus, kalau Sukma sudah tidak lagi karena darah nya sudah habis.

...****************...

"Maaaakkk, aku tidak sanggup kehilangan anak dua." rintih Bu Dian dalam pelukan nya Mak Ratih.

"Ini memang berat, Bu! tapi yakin lah bahwa Allah akan memberikan mereka tempat yang terbaik." hibur Mak Ratih.

"Aku mau sama mereka saja, Razi pamitan nya mau memanggil Pak Rt tadi. tapi kenapa dia malah di bunuh juga?" Bu Dian meraung keras.

"Istigfar, sebut nama Allah ya." bujuk Mak Ratih.

"Huaaaaa...anak kuuu!" pekik Bu ratih kian menjadi.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar." bisik Mak Ratih.

"Allah kejam padaku, kenapa anak ku di ambil dua dua nya dengan cara yang kejam?!" teriak Bu Ratih tidak bisa tenang.

Lagi pula memang Ibu mana yang bisa tenang bila kehilangan anak dua dengan cara yang tidak bagus juga, andai kan sakit mungkin masih ada rasa sedikit ihklas. ini meninggal nya karena di bunuh, cara membunuh nya pun sangat tidak manusiawi sekali sehingga siapa pun yang melihat nya akan jatuh pingsan.

"Ini malam kan juga masih panjang, mau istirahat dulu ya." ajak Mak Ratih.

"Tidak usah, aku mau menemani kedua anak ku." tolak Bu Dian memeluk tubuh Sukma yang di tutup kain putih.

"Boleh kalau mau istirahat di sini, tidak apa apa kok." Mak Ratih membaringkan tubuh Bu Dian juga.

"Ya Allah, Nak! Ibu baru mau membelikan mu baju, belum kamu pakai kan." Bu Dian mengusap kepala anak nya.

Mak Ratih juga meneteskan air mata karena sesih melihat dan juga mendengar ucapan Bu Dian barusan, begitu lara hati nya karena si bungsu dan juga si sulung sudah pergi menghadap tuhan.

Terpopuler

Comments

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

dari keluarga aja udah g beres ini... yang mengakui Clara kan Roni tapi yang menikahi mala Rezi??? 🤔🤔🤔ada teka-teki di sini, apa lagi Sukma n Rei meninggal dengan cara tragis

2025-01-30

3

isnaini naini

isnaini naini

sukma dibunuh mungkin tahu hubungan reno sm melisa kah thor?
trs razi tahu jg klo bayi nya melisa anak reno...Mlh abu2 thor
kasihan sm bu ratih...

2025-01-30

2

imau

imau

sepertinya Razi bukan di bunuh hantu Sukma karena organ dalam nya juga hilang, masih blm bisa nebak teka-teki nya aku 😌
atau hantu Sukma di peralat orang jahat?

entah lah...

kak author emang the beast lah 👍

2025-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mayat dalam koper
2 Bab 2. Jasad Sukma
3 Bab 3. Gosip pembunuhan
4 Bab 4. Prasangka
5 Bab 5. Razi di hantui
6 Bab 6. Ternyata sudah mati
7 Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8 Bab 8. Clara
9 Bab 9. Cemburu
10 Bab 10. Arjuna bisa
11 Bab 11. Eko bersumpah
12 Bab 12. Asap dari kuburan
13 Bab 13. Mimpi Clara
14 Bab 14. Pakai sayap peri
15 Bab 15. obrolan
16 Bab 16. Korban berikut nya
17 Bab 17. Debat warga
18 Bab 18. Tanah di sepatu
19 Bab 19. Rasa curiga
20 Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21 Bab 21. Tidak punya jantung
22 Bab 22. Anjar dan Melisa
23 Bab 23. Clara
24 Bab 24. Zayn percaya
25 Bab 25. Perasaan Purnama
26 Bab 26. Dua tim
27 Bab 27. baca yasin gantian
28 Bab 28. Orang gila
29 Bab 29. Melisa
30 Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31 Bab 31. Mencuci hati
32 Bab 33. Di tebas Aksara
33 Bab 33. Anjar tumbang
34 Bab 34. Luka di paha
35 Bab 35. Hukuman Anjar
36 Bab 36. Bayangan masa lalu
37 Bab 37. Fitra menangis
38 Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39 Bab 39. bertengkar lagi
40 Bab 40. Anjar tidak kuat
41 Bab 41. Cerita ainun
42 Bab 42. Sukma di kendalikan
43 Bab 43. Siasat Purnama
44 Bab 44. Membongkar kuburan
45 Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46 Bab 46. Dugaan
47 Bab 47. Pertempuran
48 Bab 48. Saling tuduh
49 Bab 49. Yakin itu Xiefa
50 Bab 50. Terbongkar
51 Bab 51. Kesedihan Xiela
52 Bab 52. Kabur
53 Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54 Bab 54. Bertemu Sukma
55 Bab 55. Memang ulah Sukma
56 Bab 56. Kilas balik
57 Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58 Bab 58. Hasutan
59 Bab 59. Menghajar Anjar
60 Bab 60. Kostum tawon
61 Bab 61. Menunggu
62 Bab 62. Desa di bawah sumur
63 Bab 63. Membujuk Xiela
64 Bab 64. Membuka rahasia
65 Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66 Bab 66. Masuk sumur
67 Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68 Bab 68. Di cakar Nana
69 Bab 69. Fatma panik
70 Bab 70. Bertemu lawan nya
71 Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72 Bab 72. Bertemu parakang
73 Bab 73. masih bertempur
74 Bab 74. Bertemu Xiefa
75 Bab 75. Arya tumbang
76 Bab 76. Mendapat obat
77 Bab 77. Purnama tumbang
78 Bab 78. Duka
79 Bab 79. Purnama sadar
80 Bab 80. duka Kiara
81 Bab 81. Masih berduka
82 Bab 82. Hampir meninggal
83 Bab 83. Purnama sedih
84 Bab 84. Turun tangan mencari
85 Bab 85. Arya galau
86 Bab 86. tidak mau mengaku
87 Bab 87. Menemukan Xiefa
88 Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89 Bab 89. Menghukum pengkhianat
90 Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91 Bab 91. Flashback
92 Bab 92. Keputusan Purnama
93 Bab 93. Minta cerai
94 Bab 94. Menguburkan Zahra
95 Bab 95. Di bentak Jalak
96 Bab 96. Fahira bertengkar
97 Bab 97. Iba pada Purnama
98 Bab 98. Mencoba bergurau
99 Bab 99. Zidan menangis
100 Bab 100. Siksaan Xiefa
101 Bab 101. Kecemasan Sam
102 Bab 102. Berbicara
103 Bab 103. Berbaikan
104 Bab 104. Pulang semua
105 Bab 105. Bicara rumah tangga
106 Bab 106. Gun berkelana
107 Bab 107. Sulur di sayap
108 Bab 108. Ribut otong
109 Bab 109. Sudah lega
110 Bab 110. Selesai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Mayat dalam koper
2
Bab 2. Jasad Sukma
3
Bab 3. Gosip pembunuhan
4
Bab 4. Prasangka
5
Bab 5. Razi di hantui
6
Bab 6. Ternyata sudah mati
7
Bab 7. tidak tau pembunuh nya
8
Bab 8. Clara
9
Bab 9. Cemburu
10
Bab 10. Arjuna bisa
11
Bab 11. Eko bersumpah
12
Bab 12. Asap dari kuburan
13
Bab 13. Mimpi Clara
14
Bab 14. Pakai sayap peri
15
Bab 15. obrolan
16
Bab 16. Korban berikut nya
17
Bab 17. Debat warga
18
Bab 18. Tanah di sepatu
19
Bab 19. Rasa curiga
20
Bab 20. Tetap tidak bisa membaca pikiran
21
Bab 21. Tidak punya jantung
22
Bab 22. Anjar dan Melisa
23
Bab 23. Clara
24
Bab 24. Zayn percaya
25
Bab 25. Perasaan Purnama
26
Bab 26. Dua tim
27
Bab 27. baca yasin gantian
28
Bab 28. Orang gila
29
Bab 29. Melisa
30
Bab 30. Kemarahan Bu Dian
31
Bab 31. Mencuci hati
32
Bab 33. Di tebas Aksara
33
Bab 33. Anjar tumbang
34
Bab 34. Luka di paha
35
Bab 35. Hukuman Anjar
36
Bab 36. Bayangan masa lalu
37
Bab 37. Fitra menangis
38
Bab 38. Diskusi para penghuni ghaib
39
Bab 39. bertengkar lagi
40
Bab 40. Anjar tidak kuat
41
Bab 41. Cerita ainun
42
Bab 42. Sukma di kendalikan
43
Bab 43. Siasat Purnama
44
Bab 44. Membongkar kuburan
45
Bab 45. Fatma mendapat mimpi
46
Bab 46. Dugaan
47
Bab 47. Pertempuran
48
Bab 48. Saling tuduh
49
Bab 49. Yakin itu Xiefa
50
Bab 50. Terbongkar
51
Bab 51. Kesedihan Xiela
52
Bab 52. Kabur
53
Bab 53. Percakapan Ibu dan Anak
54
Bab 54. Bertemu Sukma
55
Bab 55. Memang ulah Sukma
56
Bab 56. Kilas balik
57
Bab 57. Pembunuhan Mak Ratih
58
Bab 58. Hasutan
59
Bab 59. Menghajar Anjar
60
Bab 60. Kostum tawon
61
Bab 61. Menunggu
62
Bab 62. Desa di bawah sumur
63
Bab 63. Membujuk Xiela
64
Bab 64. Membuka rahasia
65
Bab 65. Bagas mengajak bertemu
66
Bab 66. Masuk sumur
67
Bab 67. Ramalan Arjuna lagi
68
Bab 68. Di cakar Nana
69
Bab 69. Fatma panik
70
Bab 70. Bertemu lawan nya
71
Bab 71. Pertarungan orang tua dan anak
72
Bab 72. Bertemu parakang
73
Bab 73. masih bertempur
74
Bab 74. Bertemu Xiefa
75
Bab 75. Arya tumbang
76
Bab 76. Mendapat obat
77
Bab 77. Purnama tumbang
78
Bab 78. Duka
79
Bab 79. Purnama sadar
80
Bab 80. duka Kiara
81
Bab 81. Masih berduka
82
Bab 82. Hampir meninggal
83
Bab 83. Purnama sedih
84
Bab 84. Turun tangan mencari
85
Bab 85. Arya galau
86
Bab 86. tidak mau mengaku
87
Bab 87. Menemukan Xiefa
88
Bab 88. Mendapatkan Xiefa
89
Bab 89. Menghukum pengkhianat
90
Bab 90. Keputusan yang akan di ambil
91
Bab 91. Flashback
92
Bab 92. Keputusan Purnama
93
Bab 93. Minta cerai
94
Bab 94. Menguburkan Zahra
95
Bab 95. Di bentak Jalak
96
Bab 96. Fahira bertengkar
97
Bab 97. Iba pada Purnama
98
Bab 98. Mencoba bergurau
99
Bab 99. Zidan menangis
100
Bab 100. Siksaan Xiefa
101
Bab 101. Kecemasan Sam
102
Bab 102. Berbicara
103
Bab 103. Berbaikan
104
Bab 104. Pulang semua
105
Bab 105. Bicara rumah tangga
106
Bab 106. Gun berkelana
107
Bab 107. Sulur di sayap
108
Bab 108. Ribut otong
109
Bab 109. Sudah lega
110
Bab 110. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!