Tidak Bisa Pergi

Lemari Leana yang semulanya diisi pakaian yang lusuh kini ia ganti dengan pakaian yang bagus. Warna yang terlihat monoton kini berubah menjadi warna cerah dan terang seperti musim semi. Leana merapikan semuanya sendirian.

Sebenarnya ini cukup aneh bagi Leana, sebab ia tidak lihai dalam urusan membereskan pakaian. Namun kali ini pakaian yang ia lipat terlihat sangat rapi. Dan tanpa sadar ia menggosok pakaian itu hingga menjadi rapi dan wangi.

Mira yang memperhatikannya sontak terkejut, ia menatap Leana dengan heran. Perubahan yang sangat jauh dari Leana sejak malam itu membuat Mira tak habis pikir.

"Apakah semua baju ini akan kau buang?" tanya Mira yang menunjuk setumpukan baju di dalam keranjang.

"Iya, pakaian lamaku akan aku buang. Ada apa?" Leana masih berkutat dengan susunan pakaiannya di dalam lemari.

"Lalu meja dan cermin ini? Sepertinya sangat mahal. Kau membeli semua ini?" Mira bertanya sembari memeriksa barang-barang yang Leana beli.

Orang yang Mira ajak bicara hanya mengangguk dan sibuk dengan pakaiannya.

"Bukankah kau bilang ingin berhemat dan menyimpan uang itu untuk suatu saat nanti. Namun mengapa kau menghamburkan semua ini? Ya aku tahu ini meja dan pakain yang bagus. Tetapi tidakkah kau terlalu sayang dengan uang itu?"

Leana sedikit tersinggung dengan perkataan Mira barusan. Menghamburkan uang? Baginya ini salah satu cara agar dapat bertahan di sini. Ia juga paham bagaimana kedekatan Leana dan Mira. Namun Leana di hadapan Mira bukanlah Leana yang Mira kenali melainkan Leana dari dunia nyata.

Gerakan Leana terhenti. Ia menatap Mira dengan penuh kesedihan. Meskipun Mira bukan orang yang ia kenali, namun Mira orang yang paling peduli dengan dirinya sejak ia kemari.

"Aku juga dengar kau berniat pindah dari sini. Entahlah, semenjak insiden malam itu kau berubah. Aku merasakannya, ada apa? Kau bisa berbagi cerita denganku. Aku temanmu."

Hembusan nafas yang berat terdengar oleh Mira yang berasal dari Leana. Gadis dengan pakaian lusuh itu memandangi sahabatnya dengan penuh harap. Meski Leana sedang tidak baik-baik saja dan memilih untuk memendam cerita, Mira berusaha agar bisa menjadi tempat agar Leana bisa berkeluh kesah.

Masalahnya, Leana tidak bisa melibatkan salah seorang dari novel ini. Masalahnya Leana tidak bisa melibatkan siapapun dalam hidupnya ini. Yang ia inginkan hanyalah pergi dari sini tanpa terikat dengan apapun juga.

"Maaf." Hanya satu kata itu yang mampu terucap dari bibir manis Leana.

Mira tidak kecewa, ia hanya merasa sedih dengan sahabatnya. Tentunya begitu besar masalah yang sedang Leana hadapi dan Mira tidak tahu apa itu. Mira hanya ingin dijadikan seseorang yang bisa Leana percayai.

"Tidak apa-apa," kata Mira yang kemudia disusul dengan berbaring di tempat tidurnya.

Leana terdiam. Ia memilih untuk tidak melanjutkan apapun dan kemudian meletakkan keranjangnya ke ujung. Setelah itu Leana mematikan lampu yang menyisakan lampu tidur yang membuat kamar menjadi remang.

"Kau sudah tidur Mira?" tanya Leana.

Sepi. Tidak ada sahutan dari Mira. Suara jangkrik mulai terdengar dari luar. Lagi-lagi Leana menarik nafas bimbang. Ia takut untuk mengambil keputusan untuk selanjutnya.

"Aku rasa, aku ingin hidup Mira. Tetapi bukan hidup ini yang aku inginkan. Sepertinya, ada tujuan lain dari dalam diriku yang lain ingin menjadi seorang bintang mungkin? Dan mungkin suatu saat aku akan bisa masuk ke dalam televisi dan ditonton olehmu. Dan mungkin, aku bisa menyebut namamu menjadi salah satu orang yang membantuku hingga menjadi bintang ..." Leana menjeda kalimatnya. Ia menarik nafas dan menghembuskannya. Terlalu berat untuk mengatakan semuanya.

"Karena kau temanku, aku ingin kau mendukungku ke tempat yang aku impikan," sambung Leana.

Sementara di tempat tidurnya, Mira dengan kondisi mata yang tertutup meneteskan air mata. Mira belum tidur dan ia mendengar semuanya.

......................

"Pindah? Ada alasan khusus untuk berhenti?" tanya Dalton kepada nyonya Merry.

Wanita tua itu tersenyum, ia tampak bingung dengan sikap tuannya itu. Biasanya jika ada pelayan yang ingin berhenti, semua akan selesai dengan cepat setelah satu bulan.

"Ia ingin pergi ke kota dan mencari pekerjaan di sana. Dengar-dengar ia juga ingin melanjutkan studinya yang sempat berhenti di SMP."

"Lalu? Apakah wajib mengizinkannya untuk pindah dari tempat ini. katakan padanya gajinya akan bertambah dua kali lipat dari gajinya saat ini jika dia masih di sini."

Kata-kata Dalton baru saja terdengar seperti perintah yang mutlak. Nyonya Merry sebagai kepala pelayan di rumah ini dan berperan sebagai pemegang kekuasaan kedua setelah Dalton tidak bisa berkutik. Hanya satu kata yang bisa nyonya Merry ucapkan.

"Baiklah."

Tawaran akan diberikan kepada Leana. Nyonya Merry hanya perlu mengantarkan tawaran itu kepada gadis yang kini tengah membersihkan debu di dalam lemari hias. Leana terlihat begitu cantik hari ini.

Rambutnya dengan gaya ikatan yang baru membuatnya terlihat begitu menawan. Aroma wangi khas susu bercampur dengan aroma bunga lavender menyatu hingga membuat kesan lembut dan begitu manis. Nyonya Merry sangat terkesima, perubahan 180 derajat terjadi pada Leana. Pasalnya gadis itu selalu tampil biasa saja di mata nyonya Merry.

"Tuan Dalton menolaknya. Ia menawarkan gaji dua kali lipat dari ini," ucap nyonya Merry dengan prihatin.

"A-apa? Dua kali lipat?" Leana menelan air liur. Ini bukan karena gaji yang banyak, namun ini karena Dalton yang menolak dan menawarkan gajinya yang lebih.

Terserah berapapun gajinya, Leana tidak ingin berlama di penjara ini.

"Aku tetap menolaknya Nyonya Merry. Kumohon aku ingin ke kota dan mencoba banyak hal baru," pinta Leana memelas.

Nyonya Merry merasa bimbang. Ia tahu bahwa tidak bisa bernegosiasi lagi dengan Dalton. Dan salah satu cara adalah Leana sendiri yang bertemu dengan pria itu.

"Leana aku tidak bisa banyak membantu, tetapi kau yang harus menemui tuan Dalton," saran nyonya Merry kepada Leana.

"Baiklah Nyonya Merry."

Sementara Dalton di kantor pribadi yang ada di dalam mansionnya sedang sibuk dengan banyak layar laptopnya. Pria itu menggunakan kacamata anti radiasi sehingga membuatnya tampak lebih manis dari biasanya.

Terdengar suara ketukan pintu. Pintu itu terbuat otomatis dan bisa dibuka dengan sensor suara Dalton.

"Buka."

Dengan satu kata itu. Pintu yang tadinya tertutup kini terbuka lebar. Terlihat di depan Leana dengan pakaian pelayannya masuk ke dalam. Namun ada yang berbeda dari diri pelayan di depannya.

Dalam ingatan Dalton, pelayan di rumah ini tidak ada yang menarik untuk dilihat. Tetapi kali ini Leana cukup menarik perhatiannya. Aroma susu bercampur lavender yang menyatu tercium dari jarak 2 meter. Ikatan rambut yang biasanya monoton kini berubah menjadi lebih indah menggunakan teknik yang tidak Dalton ketahui.

Lalu matanya, biasanya pelayan tidak ada yang berani menatap kedua mata Dalton kecuali nyonya Merry. Kali ini ada seorang pelayan yang bukan apa-apa berani melakukan ini. Semua ini cukup menarik bagi dirinya.

"Apa tujuanmu datang ke sini?" tanya Dalton.

"Aku ingin berhenti dari pekerjaan ini," jawab Leana tanpa keraguan sedikitpun.

"Gaji dua kali lipat?" tawar Dalton.

Leana menggeleng. "Aku tidak mau."

Dalton tersenyum tipis. Ia melipat Laptopnya kemudian berdiri dan bergerak ke arah Leana. Jarak mereka kini hanya sekitar 1 meter dan Dalton semakin jelas melihat wanita di depannya.

"Bagaimana jika aku menolak dan tidak membiarkanmu pergi dari sini?" tanya Dalton dengan wajah datar.

"Maka aku pergi tanpa izin siapapun!" jawab Leana secara tegas.

Dalton terkekeh lalu merapikan rambutnya ke belakang. Baginya ini termasuk sebuah hiburan. Mencoba bermain-main sedikit dengan ini tidak masalahkan? Pelayan? Apa pentingnya gadis ini di depan Dalton? Namun tidak ada salahnya kan mencoba melakukan sedikit kejahilan? Karena Dalton selalu ingin kepuasan untuk dirinya sendiri.

Mengingat Leana yang tidak bisa berenang, Dalton memikirkan sebuah hal yang gila. Ia ingin kejadian malam itu terulang kembali.

"Baiklah, bersihkan dedaunan yang jatuh di kolam renang yang ada di paviliunku sekarang juga!"

Dan Dalton berkeinginan untuk melihat gadis di depannya tenggelam seperti malam itu lagi.

Episodes
1 Masuk Ke Dalam Novel
2 Seperti Di Novel
3 Belum Sepenuhnya Yakin
4 Rencana Hidup Aman
5 Tidak Bisa Pergi
6 Adegan Yang Tidak Pernah Ada
7 Kejadian Yang Tidak Terduga
8 Dalton Yang Dikuasai Nafsu
9 Hasrat Yang Harus Diwaspadai
10 Kedatangan Sang Antagonis (Adaline)
11 Perubahan Cerita Yang Aneh
12 Kewaspadaan Leana Kepada Dalton
13 Keraguan Anastasia
14 Gejolak Hasrat Yang Tidak Bisa Ditahan
15 Pernikahan Yang Dipercepat
16 Cerita Yang Tidak Pernah Tertulis
17 Menjadi Lebih Rumit
18 Minuman Perangsang
19 Masih Perawan
20 Kepergiaan Leana
21 Penawaran Gila
22 Arti Cinta
23 Sebuah Kesadaran
24 Rencana Yang Berhasil
25 Insiden Mabuk
26 Pertunjukan Yang Baru Dimulai
27 Permintaan Sulit
28 Saling Memuaskan
29 Menghancurkan Jarak
30 Suara Yang Disimpan Terlalu Lama
31 Tidak Bisa Dilepaskan
32 Ikuti Alurnya
33 Dunia Lain
34 Mencari Jalan Pulang
35 Satu Tersangka
36 Milik Siapa?
37 Misi Rahasia
38 Dunia Yang Ditulis
39 Ketegangan Dalam Keheningan
40 Mengorek Informasi
41 Bukan Trik Sulap Murahan
42 Hening Yang Menunggu
43 Obsesi, Bukan Cinta
44 Waktu Bersama Dalton
45 Satu Tetes Rahasia
46 Langkah Tak Terkendali
47 Malam Yang Gila
48 Panggilan Kembali
49 Badai Laut
50 Kembali Ke Dunia Asal
51 Bertemu Kembali Orang Yang Mirip
52 Bastian Si Teman Lama
53 Bertemu Dengan Si Biang Kerok
54 Tatapan Yang Membeku
55 Tawaran Leana
56 Insiden Tak Terduga
57 Angka Atau Gambar Pada Koin
58 Jantung Yang Berdebar
59 Kehidupan Keduanya
60 Leon Kembali
61 Malam Yang Dinanti
62 Leana Jatuh Cinta
63 Rahasia Dari Dalton
64 Terikat Tanpa Kata
65 Bumbu Api Cinta
66 Ledakan Cinta
67 Sarapan, Pelukan, Dan sebuah Pengakuan
68 Bukan Hanya Penggemar
69 Leana Diculik
70 Rantai Yang Mencekik Jiwa
71 Persiapan Penyerangan
72 Penyiksaan Bagi Leana
73 Mimpi Yang Sama
74 Rencana Untuk Kabur
75 Teka-Teki Mimpi
76 Aku Milikmu Selamanya
77 Misi Mencari Sang Penulis
78 Pertemuan Dengan Penulis
79 Cerita Yang Sudah Selesai
80 Pengadilan Terakhir (The End)
81 Cerita Telah Tamat
82 ( 1. Ekstra Chapter ) Hari Pernikahan Yang manis
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Masuk Ke Dalam Novel
2
Seperti Di Novel
3
Belum Sepenuhnya Yakin
4
Rencana Hidup Aman
5
Tidak Bisa Pergi
6
Adegan Yang Tidak Pernah Ada
7
Kejadian Yang Tidak Terduga
8
Dalton Yang Dikuasai Nafsu
9
Hasrat Yang Harus Diwaspadai
10
Kedatangan Sang Antagonis (Adaline)
11
Perubahan Cerita Yang Aneh
12
Kewaspadaan Leana Kepada Dalton
13
Keraguan Anastasia
14
Gejolak Hasrat Yang Tidak Bisa Ditahan
15
Pernikahan Yang Dipercepat
16
Cerita Yang Tidak Pernah Tertulis
17
Menjadi Lebih Rumit
18
Minuman Perangsang
19
Masih Perawan
20
Kepergiaan Leana
21
Penawaran Gila
22
Arti Cinta
23
Sebuah Kesadaran
24
Rencana Yang Berhasil
25
Insiden Mabuk
26
Pertunjukan Yang Baru Dimulai
27
Permintaan Sulit
28
Saling Memuaskan
29
Menghancurkan Jarak
30
Suara Yang Disimpan Terlalu Lama
31
Tidak Bisa Dilepaskan
32
Ikuti Alurnya
33
Dunia Lain
34
Mencari Jalan Pulang
35
Satu Tersangka
36
Milik Siapa?
37
Misi Rahasia
38
Dunia Yang Ditulis
39
Ketegangan Dalam Keheningan
40
Mengorek Informasi
41
Bukan Trik Sulap Murahan
42
Hening Yang Menunggu
43
Obsesi, Bukan Cinta
44
Waktu Bersama Dalton
45
Satu Tetes Rahasia
46
Langkah Tak Terkendali
47
Malam Yang Gila
48
Panggilan Kembali
49
Badai Laut
50
Kembali Ke Dunia Asal
51
Bertemu Kembali Orang Yang Mirip
52
Bastian Si Teman Lama
53
Bertemu Dengan Si Biang Kerok
54
Tatapan Yang Membeku
55
Tawaran Leana
56
Insiden Tak Terduga
57
Angka Atau Gambar Pada Koin
58
Jantung Yang Berdebar
59
Kehidupan Keduanya
60
Leon Kembali
61
Malam Yang Dinanti
62
Leana Jatuh Cinta
63
Rahasia Dari Dalton
64
Terikat Tanpa Kata
65
Bumbu Api Cinta
66
Ledakan Cinta
67
Sarapan, Pelukan, Dan sebuah Pengakuan
68
Bukan Hanya Penggemar
69
Leana Diculik
70
Rantai Yang Mencekik Jiwa
71
Persiapan Penyerangan
72
Penyiksaan Bagi Leana
73
Mimpi Yang Sama
74
Rencana Untuk Kabur
75
Teka-Teki Mimpi
76
Aku Milikmu Selamanya
77
Misi Mencari Sang Penulis
78
Pertemuan Dengan Penulis
79
Cerita Yang Sudah Selesai
80
Pengadilan Terakhir (The End)
81
Cerita Telah Tamat
82
( 1. Ekstra Chapter ) Hari Pernikahan Yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!