Kejadian sebelumnya.
Dengan senyum yang mengembang, Arya turun dari mobil dan bergegas masuk ke sebuah restoran. Tempat dimana dia janji bertemu dengan Gendis.
Sebelum masuk, Arya merapikan dulu penampilan nya. Rasanya, sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan istrinya. Rasa rindu itu benar benar tidak bisa dia tahan lagi.
Senyum manis, pelukan hangat yang biasa Gendis berikan menghilang selama beberapa hari dan Arya, sudah tidak bisa lagi menahan nya.
Arya ingin benar benar minta maaf kepada sang istri. Dia tahu dia salah, dia juga khilaf. Rasa jenuh dengan roda kehidupan yang begitu begitu saja membuat Arya goyah.
Sosok Sharon yang pintar dalam berbisnis dan juga perhatian. Sejenak, membuat Arya gelap mata hingga dia pun mulai tergoda oleh pesona dari sahabatnya itu.
Belum lama, hubungan antara Arya dan Sharon baru terjalin selama beberapa bulan saja. Mereka juga tidak pernah melakukan hal yang melewati batas.
Bahkan, untuk berciuman pun, mereka lakukan baru satu kali dan itu pun langsung ketahuan oleh Gendis dan juga Gisya.
Jujur, pada saat itu Arya memang sedang berada di fase, merasa jenuh dengan pasangannya dan juga rutinitas yang itu itu saja.
Bukan sebuah kesalahan, karena pada dasarnya, setiap manusia akan berada di fase yang sama dengan Arya. Hanya saja langkah yang Arya ambil untuk membuang rasa jenuh itu lah yang sebuah kesalahan besar.
Dimana dia memilih untuk berselingkuh dan tidak memikirkan jalan keluar lain untuk menghindari kejenuhan itu. Tanpa harus menyakiti istrinya dan menghancurkan rumah tangga nya.
*
Setelah merasa penampilan nya cukup rapi. Arya bergegas masuk dan mengkonfirmasi pesanan nya kepada resepsionis restoran.
Karena sebelumnya Arya sudah melakukan reservasi terlebih dahulu karena akan menggunakan ruangan VIP yang ada di restoran tersebut.
Dengan masih memasang senyum di wajahnya yang rupawan meski usianya sudah tak lagi muda. Arya mulai mendatangi resepsionis.
“Selamat datang, Tuan. Ada yang bisa kami bantu?” tanya sang resepsionis, saat Arya mendatangi meja kerjanya.
“Saya mau konfirmasi pesanan saya, Mbak,”
“Anda sudah melakukan reservasi sebelumnya, Tuan?”
“Sudah,”
“Atas nama siapa ya, Tuan? Biar kamu bantu mengeceknya,”
“Aryandi Atmajaya,”
“Baik. Tunggu sebentar, ya Tuan.”
Sang resepsionis pun mulai mengetik nama lengkap Arya untuk melihat apa pesanan nya sudah masuk daftar pesanan atau belum dan ternyata, sudah ada dengan pesanan ruangan VIP yang mereka miliki.
“Baik, Tuan. Pesanan anda sudah masuk dan rekan saya akan mengantarkan anda ke ruangan yang sudah anda pesan. Mel, tolong antar Tuan ini ke ruangan nya, ya,” titah resepsionis tadi pada rekan kerjanya.
“Baik, Mbak. Mari, Tuan. Saya antar ke ruangan anda.”
Dengan dibimbing oleh karyawan restoran. Arya melangkah, menuju ke ruangan yang dia pesan khusus untuk bertemu dan berbicara dengan istrinya.
“Silahkan masuk, Tuan. Apa, anda akan memesan makanan nya sekarang?” tanya si pramusaji, saat tiba di ruangan yang Arya pesan.
“Terima kasih, Mbak. Tapi nanti saja, saya menunggu istri saya datang baru akan memesan,”
“Baik. Kalau begitu, saya permisi, Tuan,”
“Iya.”
Arya masuk ke ruangan itu seorang diri. Duduk di kursi yang menghadap ke jendela. Menatap sebuah kolam ikan yang ada di balik jendela dengan pikiran terus tertuju pada istrinya, Gendis.
“Kreekkkk…”
Seketika, Arya terbangun dari lamunannya saat mendengar pintu ruangan itu yang dibuka. Jantung Arya begitu berdebar, karena merasa senang bisa bertemu lagi dengan istrinya.
Saking senangnya, Arya bahkan sampai tersenyum lebar saat akan menyambut kedatangan Gendis disana.
Sayang, senyuman itu harus lenyap dari wajah tampan nya. Manakala melihat jika yang datang bukan lah Gendis. Melainkan Sharon dengan pakaian yang minim dan cukup terbuka.
“Kamu? Kenapa kamu di sini?” tanya Arya, sedikit kaget saat melihat Sharon ada disana.
Pasalnya, pria itu tidak pernah berkabar dengan siapapun perihal pertemuan ini. Hanya pada Gisya lah, Arya memberi kabar jika hari ini dia ada janji bertemu dengan Gendis.
Akan tetapi, sangat tidak mungkin jika putrinya itu memberi tahu Sharon jika Arya akan datang ke restoran itu untuk bertemu dengan istrinya.
Karena setahu Arya, Gisya langsung memblokir Sharon. Baik itu dari kontak pribadinya maupun dari semua akun sosial media yang dia punya.
Lalu, dari mana Sharon tahu jika saat ini Arya ada di sana? Sedangkan tadi di kantor. Arya bilang pada asisten dan juga sekretarisnya kalau dia akan pulang dan makan siang di rumah.
“Kok tanya nya gitu sih, sayang? Aku kan mau temani kamu makan siang.” jawab Sharon, dengan santainya berjalan masuk. Lalu, duduk di kursi yang ada di samping Arya.
Sementara Arya, hanya diam terpaku di kursinya. Arya masih mencoba mengingat, kepada siapa saja dia memberitahukan jika dia akan datang ke restoran itu.
Akan tetapi, sekuat apapun Arya mencoba, tetap saja Arya tidak bisa mengingatnya dan satu satunya orang tahu perihal pertemuan itu hanya putrinya, Gisya.
“Loh, kok belum pesan makanan sih, sayang. Aku pesankan untuk kamu, ya.” lanjut Sharon, yang hampir saja menekan bel yang ada di meja. Yang tersedia untuk memanggil pramusaji disana.
Namun, dengan segera Arya menahan tangan Sharon agar tidak menekan tombol bel tersebut. Membuat Sharon, menatap lekat ke arah pria itu.
Ting.
Seketika, perhatian Sharon pun teralihkan oleh notif pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Sharon langsung bangun dari duduk nya dan tanpa di duga duga, Sharon tiba tiba saja mendudukkan dirinya di atas pangkuan Arya dengan tangan yang dia lingkarkan di leher pria itu.
Arya tersentak kaget saat mendapat serangan dadakan dari Sharon. Arya pun berusaha mendorong tubuh Sharon agar bangun dari pangkuan nya dan bertepatan dengan itu. Pintu ruangan itu kembali dibuka oleh seseorang dari arah luar.
Yang ternyata, orang itu adalah Gendis yang baru saja akan masuk ke dalam. Namun, urung wanita itu lakukan setelah melihat kembali suaminya bersama dengan Sharon dengan keadaan yang tidak wajar.
Niat untuk bertemu dan bicara dengan Arya pun urung Gendis lakukan. Wanita itu langsung berbalik badan dan berlari kembali ke arah luar restoran.
Melihat itu, Arya pun langsung mendorong tubuh Sharon sekuat tenaga hingga tubuh ramping wanita itu terlempar dan terjatuh di lantai.
Setelah terlepas dari dekapan Sharon. Arya bergegas mengejar istrinya. Mengabaikan Sharon yang sedang merintih kesakitan karena dihempaskan oleh Arya dengan cukup keras.
Arya berlari sekuat tenaga untuk mengejar sang istri. Sayangnya, langkah pria itu kurang cepat. Karena begitu Arya tiba di pintu utama restoran. Gendis sudah menghilang dari pandangan nya.
Entah pergi kemana istrinya itu, yang pasti. Kini, berhari hari berlalu, Arya lewati tanpa istri dan kedua anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
ollyooliver🍌🥒🍆
mana ada khilaf sampai berbulan" hadeuww..trus kalau khilaf masa tau dan sadar jenuh denga pernikahannya?...artinya dia bukan khilaf emang sengaja gimana sihhh...
trus kalau gak ketahuan gendis...dia bisa bilang khilaf gak? bilang menyesal gak? merasa bersalah gak? semuanya gak...orng dia baru merasa bersalah pas ketahuan artinya dia sadar telah melakukan kesalhan.
belum lagi arya pasti dah main tusuk"an sama sharin karena rasa tdk bersalahnya pada istrinya..gak mungkin tdk..secara arya itu dah beristri😏
terlalu banyak alasan..selingkuh dibilang salahpaham, trus sadar jenuh dibilang khilaf..hadeuwwfix si gendis jangan mau balik sama arya...jijik banget😌
2025-03-11
0
ollyooliver🍌🥒🍆
nih othornya gimana sih..plinplan. kan diceritakan itu gendis istri dan ibu yg baik..sdh melakukan tugasnya.
itu semua bukan bentuk perhatian?
arya itu gak bersyukur dan maruk. waktu menikahi gendis dia hanya kiat dari fisik doang dan kepintarannya dan setelah istrinya hanya jadi istri dan ibu doang makanya dia cari wanuta karir.
2025-03-11
0
ollyooliver🍌🥒🍆
gak masuk akal banget ya alasannya karena jenuh...trus pertanyaan gw, berselingkuh tapi gak pernah mencium atau bercinta sepertinkata penulisnya..apakah arya gak jenuh?😏
hubungan yang datar..bukankah kejenuhan?😌
cari alasan lain seperti GAK CINTA LAGI ISTRINYA itu alasan paling masuk akal.
2025-03-11
0