Bab.8 Salah Paham

“Istri dan anak anak saya kemana ya Bi? Kok rumah sepi?” tanya Arya, setelah kembali ke rumahnya.

“Nyonya Gendis, Non Gisya sama Tuan muda Ardi baru saja pergi, Tuan,” jawab Bibi Erni, yang membuat Arya kaget.

“Pergi? Pergi kemana Bi?”

“Kurang tahu, Tuan. Nyonya cuma pamit dan menitipkan Tuan kepada saya.”

Arya yang shock karena saat kembali ke rumah, setelah mengantarkan Sharon. Istri serta kedua anaknya sudah tidak ada di rumah, hanya bisa terdiam.

Merutuki semua kebodohan dan kesalahan nya yang kembali lagi, hal bodoh itu disaksikan oleh istri dan putrinya.

“Baiklah, Bi. Kalau begitu, saya ke atas dulu,” pamit Arya, setelah bisa mengendalikan dirinya.

“Tunggu, Tuan. Satu lagi, ada yang ingin saya sampaikan,” cegah Bi Erni, saat Arya hampir saja melangkah pergi, meninggalkan area dapur.

“Ada apa? Apa yang ingin Bibi sampaikan?”

“Eemm, begini. Tadi, saat Nyonya dan Non Gisya pamit. Keduanya membawa tiga koper berukuran besar, Tuan.”

Duuaaaarrrrr…

Bak disambar petir di siang hari. Arya benar benar dibuat shock dengan keadaan saat ini. Baru saja beberapa menit bertemu dengan istri dan anak anaknya. Kini, Arya kembali ditinggalkan oleh ketiganya.

“Me_mereka bilang nggak Bi, mereka mau pergi kemana dengan koper sebanyak itu?” tanya Arya, terbata saking shocknya mendapati jika istri dan anak anaknya sudah pergi meninggalkan rumah.

“Tidak, Tuan. Nyonya hanya bilang, kalau Nyonya dan anak anak butuh waktu untuk menenangkan diri. Tapi, Nyonya tidak bilang akan pergi kemana nya,” jelas Bi Erni.

“Ba_baiklah. Terima kasih informasinya Bi. Saya ke atas dulu,”

“Iya, Tuan. Sama sama.”

Dengan langkah gontai, Arya pun kembali naik ke lantai atas. Tubuhnya terasa sangat lemas dan tidak memiliki tenaga sedikit pun.

Selain karena kepergian istri dan anak anaknya. Ternyata, kondisi Arya saat ini ternyata sedang tidak baik baik saja.

Dua hari sudah pria itu absen dari kantor karena merasa tidak sehat. Permasalahan nya bersama dengan Gendis dan juga Sharon sudah menguras habis tenaga dan juga pikiran nya.

Karena itulah, Arya pun sampai jatuh sakit dan tidak masuk kantor selama dua hari. Merasa khawatir karena Arya tidak masuk kantor selama dua hari berturut turut.

Sharon pun akhirnya memutuskan untuk datang menjenguk Arya di rumah nya. Sharon yang sangat merindukan Arya pun gelap mata dan tidak lagi memperdulikan keadaan.

Setibanya di rumah Arya, Sharon langsung saja menerobos masuk ke dalam rumah untuk mencari sosok pria yang sangat dia cintai itu.

Meskipun sudah di cegah sama Bi Erni. Namun, Sharon tetap memaksa masuk kedalam rumah. Bukan hanya memaksa menerobos masuk ke dalam rumah. Sharon bahkan sampai menerobos masuk ke dalam kamar pribadi Arya.

*

*

Flashback.

Ting….

Tong….

Kreekkkk…

“Permisi, apa Arya nya ada?” tanya Sharon, saat Bi Erni membukakan pintu untuknya.

“Ada, Nona. Tapi, Tuan sedang sakit dan Tuan berpesan. Kalau Tuan tidak mau diganggu dulu. Jika ada keperluan, Nona bisa lagi saat Tuan Arya sudah sembuh,” jawab Bi Erni. Sesuai dengan pesan yang Arya berikan kepadanya.

“Tapi aku mau bertemu dengan nya,” kekeh Sharon.

“Tapi maaf Nona. Ini pesan dari Tuan Arya sendiri dan saya tidak bisa melanggarnya,”

“Kamu ini, cuma pembantu juga. Punya hak apa melarangku menemui Arya. Minggir, aku mau masuk dan bertemu dengan Arya.”

Sharon langsung saja mendorong tubuh Bi Erni dan menerobos masuk ke dalam rumah. Wanita itu sudah seperti orang gila yang terus menelusuri setiap sudut rumah untuk mencari keberadaan Arya.

“Nona, tolong jangan begini. Saya bisa dipecat kalau Nona memaksa masuk seperti ini.” kata Bi Erni, yang terus menahan Sharon agar tidak terus masuk ke dalam rumah.

Sayangnya, tenaga wanita baya itu kalah dengan tenaga Sharon yang terus saja menerobos masuk masuk ke dalam rumah.

Tidak menemukan Arya di lantai bawah, kini Sharon pun melanjutkan langkahnya ke lantai atas. Dimana kamar Arya berada di sana.

“Arya, kamu dimana? Arya, keluar. Aku ingin bertemu denganmu,” seru Sharon, saat tiba di lantai atas.

Melihat ada beberapa pintu dan tidak tahu pintu yang mana yang merupakan kamar Arya. Sharon pun memutuskan untuk berteriak saja. Memanggil nama Arya, berharap kalau pria itu akan keluar menemuinya.

Dan berhasil, setelah berteriak teriak memanggil Arya. Salah satu pintu yang ada di lantai atas pun terbuka dan Arya muncul dari balik pintu itu.

“Maaf, Tuan. Saya sudah berusaha mencegahnya, tapi Nona ini memaksa untuk masuk,” kata Bi Erni, saat Arya keluar dari kamarnya dengan wajah yang masih terlihat pucat.

“Tidak apa apa, Bi. Ini, biar saya yang urus. Bibi, tolong buatkan saya susu jahe hangat saja, ya,” jawab Arya, dengan nada yang sangat lemas.

“Baik, Tuan. Kalau begitu, saya permisi dulu.”

Setelah mendapatkan perintah dari Arya. Bi Erni pun kembali turun ke lantai bawah untuk membuatkan minuman hangat untuk Tuan nya.

Akan tetapi, setibanya di dapur. Minuman sachet yang biasa Arya gunakan ternyata habis dan Bi Erni pun terpaksa pergi ke warung untuk membeli minuman kemasan yang di pesan oleh Arya.

Saat Bi Erni keluar dari rumah, bertepatan dengan mobil yang di tumpangi oleh Gendis beserta anak anaknya pun tiba di rumah itu.

*

*

Sementara, di dalam rumah.

“Aku kan sudah bilang, Sha. Kalau aku butuh waktu untuk sendiri dulu,” kata Arya, yang tidak beranjak sedikit pun dari ambang pintu kamarnya.

“Tapi, sudah dua hari kamu absen dari kantor, Ar. Aku, sangat merindukan kamu.” jawab Sharon dengan nada yang lirih.

Ditengah pembicaraan nya bersama dengan Arya. Samar samar, Sharon mendengar adanya orang yang masuk ke dalam rumah itu.

Tanpa membuang waktu lagi, Sharon pun langsung memanfaatkan situasi itu untuk menjerat Arya dengan berlari ke arah pria itu. Lalu, memeluk tubuh kekarnya dengan sangat erat.

Bukan hanya sekedar memeluk saja, Sharon bahkan sampai menyeret tubuh Arya. Hingga keduanya kini berada di dalam kamar dan di saat itulah, Gendis dan juga Gisya kembali memergoki mereka.

“Lepas, Sha. Jangan begini. Ini di rumah.” dengan sekuat tenaga, Arya mencoba melepaskan pelukan Sharon.

Akan tetapi, Sharon memeluknya dengan sangat erat. Hingga membuat Arya cukup kesulitan untuk melepaskan pelukan itu.

Sampai akhirnya, suara teriakan Gisya akhirnya menyadarkan Arya dan membuat pria itu memiliki tenaga penuh untuk melepaskan pelukan dari Sharon.

Terpopuler

Comments

Aira Zaskia

Aira Zaskia

tapi kamu tetap salah arya kamu gak pernh tegas jadi laki2,wktu kamu ngantr sharon aj udh salah,seharus nya cukup kamu usir tutup pintu rmh mu gk prlu kamu ngantr,dengan km ngantr sharon pulang aja membuktikan kalau dia cewek spesial,km tetp salh krna selingkuh,ih gedek banget pengen tak geprek2 biar km pahm

2025-02-13

0

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

elle bahkan kalau salah pahamu oun tdk akan membuat gendis percaya karna kelakuan ku dikantor😏


tolong thor buat gendis seperti karakternya janga buat lemah , biar aja mereka bercerai walau gw gak yakin sih soalnya sinopsisnya bilang gendis hamil...hadeuwww

malas banget sih ceritanya kalaungaknjadi cerai pdhl sudah disakiti. belum lagi disitu dikatakan arya baru sadar kalau dia sangat mencintai istrinya artinya selama ini dia gak cinta sama gendis...double sakitlah..

enak aja mau segampang itu dimaafkan.

2025-02-13

1

Yandri Tefi

Yandri Tefi

percuma toh sudah terjadi dan bukan yg pertama kali jadi tak usa disesali disini arya kurang cekatan dan menimbulkan keretakan untuk hubungan rumah tangganya sendiri karna sudah memberikan celah tuk wanita lain selamat meratapi penyesalanmu 🤪🤪🤪

2025-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!