Bab.7 Luka Terdalam

“Astaghfirullah al adzim. Papa, apa yang Papa lakukan?” suara pekikan dari Gisya yang berteriak histeris saat kembali menyaksikan ayahnya tengah berpelukan dengan wanita lain, kembali mengejutkan dua orang yang sedang berpelukan mesra di dalam kamar.

Mendengar suara teriakan dari putrinya, Arya pun dibuat kaget setengah mati saat melihat, ternyata Gendis dan juga Gisya sudah ada diambang pintu kamarnya bersama dengan Gendis.

Melihat istri dan anaknya ada disana. Sontak, membuat Arya reflek melepaskan pelukan Sharon dan menghempaskan tubuh ramping wanita itu ke atas kasur.

“Kalian. Kalian benar benar keterlaluan,” sentak Gisya lagi, yang kini diiringi dengan tangisan yang pecah.

“Sa_sayang. I_ini tidak seperti yang kamu…..”

“Pergi kalian dari sini. Pergi,” sela Gisya saat Arya mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Tapi, Nak. Kamu salah paham, kami…..”

“Aku benci Papa. Pergi, Pa. Pergi dari sini, bawa wanita murahan itu keluar dari rumah ini.” kembali, Arya tidak bisa melanjutkan ucapan nya karena di potong lagi oleh putrinya, Gisya. Yang kali ini sudah tidak bisa lagi bersikap tenang setelah kembali menyaksikan ayahnya bersama wanita lain.

Sementara Gendis sendiri. Hanya bisa menatap dengan nanar ke arah suaminya. Gendis tidak tahu harus berkata apa, saat kembali menyaksikan suaminya tengah berpelukan dengan wanita lain.

Dan yang membuat Gendis semakin kehilangan kata katanya adalah. Kini, dia menyaksikan suaminya berpelukan dengan wanita itu di dalam kamar pribadinya.

Entah apa yang harus Gendis katakan. Rasanya, masih belum bisa percaya dengan semua yang terjadi antara dirinya, Arya dan juga Sharon sekarang ini. Gendis benar benar tidak menyangka jika wanita sebaik dan sepintar Sharon ternyata duri dalam daging di rumah tangganya.

Meski hubungan mereka tidak terlalu dekat. Namun, selama saling mengenal. Sharon dikenal sebagai wanita yang baik. Dia juga pintar dalam bergaul, meskipun itu dengan orang yang baru dia kenal.

Termasuk saat dia berkenalan dengan Gendis, lima tahun yang lalu.

Dimana pada saat itu, untuk pertama kalinya Sharon pulang ke tanah air untuk melanjutkan bisnis keluarganya. Berhubung keluarga Arya dan keluarga Sharon memiliki kerja sama bisnis yang sudah lama terjalin.

Arya pun mulai memperkenalkan Sharon kepada istrinya. selama saling mengenal, Gendis tidak pernah menaruh curiga sama sekali akan hubungan keduanya. Karena selama ini, baik Arya maupun Sharon tidak pernah menunjukan sikap yang aneh aneh dan mencurigakan.

Karena itulah, yang membuat Gendis tidak pernah menyangka jika kedekatan mereka selama ini ternyata bukan hanya sekedar hubungan antara teman dan rekan bisnis saja. Dibalik semua itu, mereka menyimpan sebuah kisah cinta terlarang.

“Sayang. Biar Mas jelaskan, semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Kami…..”

“Nanti Mas. Kita bicara nanti saja. Sekarang, lebih baik Mas pergi. Bawa juga wanita itu pergi dari sini.” sela Gendis, tanpa menoleh sedikitpun kearah suaminya.

Dengan membawa serta putrinya yang masih menangis tersedu. Gendis pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Arya dan juga Sharon yang masih ada di dalam kamarnya.

Gendis yang awalnya ingin beristirahat di kamarnya pun urung dia lakukan. Setelah melihat suaminya membawa wanita lain ke dalam ruang pribadi mereka. Namun, untuk pergi dari rumah itu pun rasanya Gendis sudah tidak memiliki tenaga.

Hingga akhirnya, Gendis memutuskan untuk pergi ke kamar putrinya saja dan beristirahat disana sambil menenangkan Gisya yang masih menangis tersedu di dalam dekapannya.

Sejujurnya, andai saja bisa. Gendis juga ingin sekali menangis sejadi jadinya. Perasaan marah, sedih, sakit, kecewa dan juga hancur, kini bercampur menjadi satu. Menciptakan sebuah rasa sesak yang begitu menusuk ke dalam dadanya.

“Kenapa Papa tega sekali, Ma. Kenapa, Papa membawa wanita itu ke rumah kita?” tanya Gisya, di sela isak tangisnya.

“Mama juga tidak tahu Kak. Bahkan, saat ini Mama masih belum bisa mencerna, apa sebenarnya yang terjadi saat ini.” jawab Gendis. Setelah keduanya berada di dalam kamar milik Gisya.

Hening, baik Gendis maupun Gisya kini sama sama terdiam. Sibuk dengan pemikiran mereka masing masing.

Sementara di luar kamar. Arya yang tidak bisa lagi menahan amarahnya. Langsung saja menarik paksa Sharon keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

“Ayo, kita keluar,”

“Tapi, Ar. Kita……”

“Ayo keluar.”

Tanpa basa basi dan tanpa mau mendengarkan ucapan Sharon. Arya langsung saja menarik tangan Sharon dan menyeret tubuh wanita itu menuju ke lantai bawah dan saat tiba di lantai bawah. Langkah Arya tiba tiba terhenti saat berpapasan dengan putranya, Ardi.

“Papa? Papa, mau kemana?” tanya Ardi. Menghadang ayahnya yang hampir saja keluar dari rumah itu.

“Ardi. Kamu di sini, Nak?” tanya balik Arya, yang refleks langsung melepaskan genggaman tangan nya di tangan Sharon.

“Iya, tapi Papa mau kemana?”

“Papa mau ke kantor. Ada pekerjaan yang harus Papa selesaikan. Ya sudah, Papa pergi dulu, ya,”

“Iya, Pa. Hati hati di jalan.”

Setelah bertegur sapa dengan putranya. Arya pun kembali melanjutkan langkahnya, membawa serta Sharon bersama dengan nya. Keluar dari rumah mewah miliknya.

Sementara Sharon sendiri, hanya bisa pasrah disaat Arya terus menarik nya. Membawa tubuhnya keluar dari rumah milik Arya.

*

*

“Ar, kita mau kemana?” tanya Sharon, yang akhirnya membuka suaranya setelah hampir setengah perjalanan mereka dihabiskan dengan sama sama terdiam.

“Aku akan mengantarmu pulang ke apartemen,” jawab Arya, singkat. Lalu, kembali fokus dengan jalan yang sedang dia lewati.

“Ar. Masalah kita……”

“Jangan dibahas sekarang, Sha. Aku, belum bisa berpikir dan memutuskan sesuatu,”

“Tapi, Ar…..”

“Please, Sha. Beri aku waktu. Untuk sekarang ini. Aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan,”

“Baiklah. Aku akan menunggu, Ar. Jangankan hanya beberapa waktu. Berpuluh tahun pun aku sanggup menunggu kamu.”

Hening, suasana di dalam mobil kembali hening tanpa adanya suara apapun. Bahkan, sampai mobil yang Arya bawa tiba di area apartemen yang ditempati oleh Sharon. Baik Arya atau pun Sharon tidak ada yang mengeluarkan suara mereka.

“Kamu tidak mampir dulu, Ar?” tanya Sharon, saat Arya memarkirkan mobilnya di depan lobi apartemen.

“Tidak usah. Aku harus kembali ke rumah,”

“Baiklah. Kabari aku kalau kamu sudah tiba di rumah,”

“Eemm.”

Melihat reaksi Arya yang sudah tidak bersahabat. Sharon pun memilih untuk tidak membahas apapun dulu. Setidaknya, sampai Arya sudah menentukan akan kemana langkah mereka setelah ini.

Tanpa berkata apapun lagi, Sharon pun langsung turun dari mobil dan beranjak memasuki area gedung apartemen yang selama ini dia tempati.

Sedangkan Arya sendiri, kembali melajukan mobilnya. Meninggalkan area gedung apartemen, tempat Sharon tinggal.

Di Dalam kebingungan nya, Arya pun memutuskan kembali ke rumah nya. Berharap jika istri dan anaknya sudah bisa dia ajak bicara perihal apa yang terjadi antara dirinya dan juga Sharon.

Terpopuler

Comments

Eneng Elsy

Eneng Elsy

aqu pikir saat arya tidur,tiba2 sharon dtg dan lgsg masuk dlm pelukan arya,dan arya mengira yg dpeluk itu adalah istri nya yg plg.jd ketika gendis memergoki nya,,arya akan marah & lgsg mengusir sharon.tp dg sikap arya begitu,,kok keliatan nya ini arya sadar melakukan itu dg sharon,seolah2 sharon memang d undang k rmh itu.bukti nya plg nya d antarkan.
klo kmrn dg menghilangnya gendis& anak2 nya tdk membuat arya merasa kehilangan,msh galau,tdk bs tegas menentukan kmn hati nya berlabuh,berarti memang arya ada hati sm sharon dan kehadiran gendis benar2 tdk berarti bagi arya.
krn kt pepatah,," setelah tiada,baru terasa,bahwa kehadiran nya sungguh berharga".
dan arya seperti nya tdk menunjukan itu

2025-02-12

1

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Sakit..?? itu udah pasti sakit hatinya Gendis & Gisya... secara itu adalah kamar pribadi kalian berdua yg sangat privasi.. kasian Gisya harus berulang x melihat kebejatan ayahnya.. Udah lah Gendis buat apa kamu pertahanin suami luknut kayak gitu.. apa lagi sampe si ja*lang ada kamar kalian itu menginjak injak harga diri kamu..

2025-02-13

0

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

apapun alasannnya..namanya selingkuh apalagi sampai ciuman eh gak.mungkin gak pernah celap celup..wong lu punya istri..lu berkata benar pun lu gak akan dipercaya..mata lebih benar daripd mulut😏

cerai aja dulu, mau liat gimana nih kehidupan arya setelah itu. pasti seru😌

2025-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!