Bab 20 Pernikahan Sauza dan Pak Kendra

   Akhirnya pernikahan sederhana itu digelar. Tamu undangan yang hadir hanya kalangan terbatas, yakni saudara dekat Pak Kendra, teman bisnis, serta kolega. Tidak seorangpun teman atau saudara dari pihak Sauza. Terlebih, Sauza memang sudah tidak memiliki saudara dekat dan teman dekat.

    Para tamu undangan mulai surut setelah mereka menikmati hidangan. Kini hanya tinggal kedua mempelai dan beberapa saudara dan kerabat dekat.

    Beberapa saat mereka bercengkrama, sembari menikmati hidangan yang tersaji. Beberapa jam kemudian, baik saudara maupun kerabat, satu per satu mulai pulang dan berpamitan, termasuk Asmi.

    "Za, selamat menikmati belah duren bersama mantan duda keren, ya," bisik Asmi di telinga kanan Sauza sebelum ia melangkahkan kaki dari kediaman Pak Kendra, membuat bulu-bulu kuduk Sauza meremang.

    Sauza tersipu malu mendengar godaan Asmi, ditambah lagi Pak Kendra yang kini sudah sah menjadi suaminya sudah menatap Sauza sejak tadi.

    "Sayang, sekarang kita sudah sah menjadi suami istri. Alangkah bahagianya saya hari ini," ungkap Pak Kendra seraya meraih tangan Sauza lalu diciumnya. Sauza menjadi terharu, ia tidak berani menatap wajah suaminya ini.

    "Sayang, anak dan menantu saya, saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah kita, dia ingin memberikan selamat atas pernikahan kita," berita Pak Kendra.

    Jantung Sauza tiba-tiba saja berdetak kencang. Bagaimana tidak, tepat dihari pertama pernikahannya, kini dirinya harus berhadapan dengan dua orang pengkhianat sekaligus.

    Detakan jantung itu kembali tenang, setelah Sauza berhasil menguasai diri, ia justru senang karena pembalasannya akan dimulai dihari ini. "Aku bisa membalaskan dendamku tanpa aku harus gontok-gontokan melabrak kalian atau ngamuk-ngamuk lagi seperti dulu. Saatnya pembalasan ini berjalan dengan sangat elegan dan cantik, hahahaha," dengusnya dalam hati.

    "Benarkah, Pak? Apakah anak Bapak sungguh ingin memberikan selamat terhadap saya? Bukankah anak Bapak tidak setuju kalau Bapak menikah lagi?" kejut Sauza pura-pura tidak tahu siapa anak dan menantu suaminya itu.

    "Tidak seorangpun akan saya biarkan jika orang itu mengusik kehidupan saya atas pilihan hidup saya, termasuk anak saya. Jadi, kamu tidak perlu merasa takut atau terancam. Kamu mulai saat ini sudah menjadi tanggung jawab saya, jadi siapapun yang mengancam hidupmu, maka saya yang akan turun tangan, menjaga dan melindungimu," tegas Pak Kendra seraya mencium jemari Sauza sekali lagi.

    Sauza tersenyum lega, bahkan sebelum suaminya bicara seperti itu, ia sudah sangat siap dan tidak akan merasa takut dengan Mira. Justru Sauza siap memberi perlawanan jika nanti ia bertemu langsung dengan dua pengkhianat itu.

     "Aku ingin lihat seperti apa mereka saat ini. Dan bagaimana reaksi mereka saat melihat ternyata istri dari Pak Kendara adalah aku?" Sauza berkata-kata dalam hatinya sambil membayangkan seperti apa reaksi Mira dan Bima nanti.

     Sementara itu, di tempat berbeda, Mira dan Bima kini harus terjebak macet di pintu masuk tol. Entah ada apa gerangan di depan sana. Yang jelas perjalanan yang terhambat ini membuat Mira sewot.

     "Apaan sih, macet segala. Katanya jalan tol, tapi macet?" rutuknya sembari mencak-mencak dengan kepala mendongak ke depan.

     Bima menjadi sakit kepala mendengar ocehan Mira sejak tadi. Tapi ia tidak mau berdebat dengan Mira. Lantas Bima keluar dari mobil dan menyalakan sebatang rokok untuk mengisi senggang.

     "Huh, dasar lelaki tidak berguna. Apa yang bisa aku pertahankan dari lelaki seperti dia? Aku sudah muak sebenarnya berada di samping dia, kalau bukan karena ingin membuat si Sauza kepanasan, aku sudah pergi dari sisinya sejak Raja meninggal. Tapi, kapan aku harus bertemu si Suaza? Sampai kini aku belum melihat batang hidungnya, pasti dia dipelihara om-om berduit sehingga dia tidak berkeliaran bebas," gumamnya dengan perasaan kesal.

    Kembali ke kediaman Pak Kendra. Sauza kini sudah berada di dalam kamar pengantin yang dirias sedemikian rupa. Pak Kendara membantu Sauza membuka gaun pengantin adat yang dikenakannya.

     "Kamu sangat cantik dengan pakaian pengantin adat Sunda ini, Sayang. Biar saya bantu buka, ya?" usul Pak Kendra seraya berdiri di belakang Sauza untuk membuka sleting gaun.

     Sauza tidak membalas, dia tersipu malu dengan perlakuan Pak Kendar. Akhirnya Pak Kendra membantu membuka pakaian adat pengantin yang digunakan Sauza. Tapi, Suaza menolak dibukakan yang lain, cukup gaun atasnya saja.

     "Biarkan yang lainnya saya yang buka, Pak," cegah Sauza masih sangat malu-malu.

     "Baiklah. Bukalah. Sayapun akan membuka pakaian pengantin ini. Setelah ini, bersiaplah untuk makan malam. Kita akan makan malam sebelum pertempuran dimulai."

     Sauza tertegun dengan ucapan Pak Kendra, dia paham ke mana arah pembicaraan suaminya itu. Jantung Sauza kembali berdetak, hatinya mengatakan, ia sesungguhnya belum siap menyerahkan hati, jiwa dan raganya untuk Pak Kendra.

Terpopuler

Comments

Sunaryati

Sunaryati

Ikhlas serahkan dirimu sepenuhnya Sauza, kau akan mendapatkan perlakuan perhatian dan perlindungan istimewa dari suamimu. Mulai sekarang rubahlah panggilan pada suamimu, yang lebih mesra dan manja.
Mira kau tak berkaca siapa dirimu, berapa lama jadi simpanan Bima, sebelum hamil kau dengan siapa?
Ukur baju orang lain jangan dengan ukuran tubuhmu, ya! Kau ingin memanasi Sauza, kan. Kutunggu, dengan setia.

2025-02-06

1

Rizky Tria

Rizky Tria

bener kata" Mira kalau Sauza dipelihara om" berduit, dan om itu adalah papa mu.. awas Mira shock, siap" ambulance 🤭🤭

2025-02-06

0

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

maling teriak maling...kamu kali yang jadi simpanan Bima dulunya...😠

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Penemuan Struk Penginapan
2 Bab 2 Membuntuti Mobil Bima
3 Bab 3 Kepergok Akan Cek In
4 Bab 4 Aku Tidak Akan Menceraikanmu
5 Bab 5 Bima Mencari Sauza
6 Bab 6 Jabatan Bima Dicopot
7 Bab 7 Meminta Cerai
8 Bab 8 Mendapat Pekerjaan
9 Bab 9 Mulai Bekerja
10 Bab 10 Bercerai
11 Bab 11 Ungkapan Hati Sang Bos
12 Bab 12 Kartu Undangan Pernikahan
13 Bab 13 Keponakan Pak Kendra
14 Bab 14 Pernikahan Bima dan Mira
15 Bab 15 Hadiah Spesial dari Bos
16 Bab 16 Pelukan yang Tidak Diduga
17 Bab 17 Apakah Kamu Mau Menikah Dengan Saya?
18 Bab 18 Fitting Baju Pengantin
19 Bab 19 Kedatangan Mira
20 Bab 20 Pernikahan Sauza dan Pak Kendra
21 Bab 21 Kedatangan Mira dan Bima
22 Bab 22 Panggilan Mesra
23 Bab 23 Sarapan Pagi Bersama
24 Bab 24 Ada Yang Cemburu
25 Bab 25 Kelakuan Mira
26 Bab 26 Sauza Kecebur Kolam Renang
27 Bab 27 Dibongkar
28 Bab 28 Mira dan Bima Diusir
29 Bab 29 Kenyataan Tentang Pak Kendra
30 Bab 30 CEO Kendra Corporation Yang Baru
31 Bab 31 Kedatangan Orang dari Masa Lalu
32 Bab 32 Seorang Istri CEO
33 Bab 33 Sauza Berbohong
34 Bab 34 Seperti Ada Yang Hilang
35 Bab 35 Perdebatan Yang Bocor
36 Bab 36 Jamal Ketinggalan HP
37 Bab 37 Mantan Besan dan Mantan Mertua
38 Bab 38 Mirip Sauza
39 Bab 39 Pertemuan Kembali Bima dan Sauza
40 Bab 40 Kepulangan Bima ke Bandung
41 Bab 41 Harapan Jamal
42 Bab 42 Kedatangan Mira
43 Bab 43 Perkelahian Sauza dan Mira
44 Bab 44 Hikmah Kelalaian Sarah
45 Bab 45 Kemarahan Pak Kendra Terhadap Mira
46 Bab 46 Meeting Dadakan
47 Bab 47 Menjebloskan Mira ke Dalam Penjara
48 Bab 48 Muak Dengan Mira
49 Bab 49 Diam-Diam Berobat
50 Bab 50 Pak Kendra Ke Australia
51 Bab 51 Tiba-tiba Pak Kendra Mendatangi Jamal
52 Bab 52 Kabar Duka Pak Kendra
53 Bab 53 Jamal Bercerita
54 Bab 54 Menjumpai Sauza
55 Bab 55 Bukti-Bukti Kuat Di Dalam Berkas
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Penemuan Struk Penginapan
2
Bab 2 Membuntuti Mobil Bima
3
Bab 3 Kepergok Akan Cek In
4
Bab 4 Aku Tidak Akan Menceraikanmu
5
Bab 5 Bima Mencari Sauza
6
Bab 6 Jabatan Bima Dicopot
7
Bab 7 Meminta Cerai
8
Bab 8 Mendapat Pekerjaan
9
Bab 9 Mulai Bekerja
10
Bab 10 Bercerai
11
Bab 11 Ungkapan Hati Sang Bos
12
Bab 12 Kartu Undangan Pernikahan
13
Bab 13 Keponakan Pak Kendra
14
Bab 14 Pernikahan Bima dan Mira
15
Bab 15 Hadiah Spesial dari Bos
16
Bab 16 Pelukan yang Tidak Diduga
17
Bab 17 Apakah Kamu Mau Menikah Dengan Saya?
18
Bab 18 Fitting Baju Pengantin
19
Bab 19 Kedatangan Mira
20
Bab 20 Pernikahan Sauza dan Pak Kendra
21
Bab 21 Kedatangan Mira dan Bima
22
Bab 22 Panggilan Mesra
23
Bab 23 Sarapan Pagi Bersama
24
Bab 24 Ada Yang Cemburu
25
Bab 25 Kelakuan Mira
26
Bab 26 Sauza Kecebur Kolam Renang
27
Bab 27 Dibongkar
28
Bab 28 Mira dan Bima Diusir
29
Bab 29 Kenyataan Tentang Pak Kendra
30
Bab 30 CEO Kendra Corporation Yang Baru
31
Bab 31 Kedatangan Orang dari Masa Lalu
32
Bab 32 Seorang Istri CEO
33
Bab 33 Sauza Berbohong
34
Bab 34 Seperti Ada Yang Hilang
35
Bab 35 Perdebatan Yang Bocor
36
Bab 36 Jamal Ketinggalan HP
37
Bab 37 Mantan Besan dan Mantan Mertua
38
Bab 38 Mirip Sauza
39
Bab 39 Pertemuan Kembali Bima dan Sauza
40
Bab 40 Kepulangan Bima ke Bandung
41
Bab 41 Harapan Jamal
42
Bab 42 Kedatangan Mira
43
Bab 43 Perkelahian Sauza dan Mira
44
Bab 44 Hikmah Kelalaian Sarah
45
Bab 45 Kemarahan Pak Kendra Terhadap Mira
46
Bab 46 Meeting Dadakan
47
Bab 47 Menjebloskan Mira ke Dalam Penjara
48
Bab 48 Muak Dengan Mira
49
Bab 49 Diam-Diam Berobat
50
Bab 50 Pak Kendra Ke Australia
51
Bab 51 Tiba-tiba Pak Kendra Mendatangi Jamal
52
Bab 52 Kabar Duka Pak Kendra
53
Bab 53 Jamal Bercerita
54
Bab 54 Menjumpai Sauza
55
Bab 55 Bukti-Bukti Kuat Di Dalam Berkas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!