Bab 10 Bercerai

Di kediaman Bima

    Bima kini mulai berani membawa Mira ke dalam rumahnya. Bima tidak bisa berkutik setelah Mira memaksa untuk segera menikahinya secara sah menurut hukum agama dan negara.

    "Kapan aku dinikahi secara sah dong, Mas? Mau sampai kapan menunggu? Sauza si perempuan mandul itu sudah pergi dan dia menginginkan bercerai dari kamu, kabulkan saja toh itu semua permintaannya," celoteh Mira membuat Bima benar-benar sakit kepala.

    Lama-lama Mira benar-benar membuat Bima kesal dan sakit kepala. Ternyata Mira tidak lebih baik dari Sauza, apa-apa ingin segera dikabulkan. Berbeda dengan Sauza, dia tidak pernah menuntut apapun darinya.

    "Kenapa dulu aku tergoda dengan perempuan ini? Padahal Sauza jelas-jelas lebih segalanya dari Mira. Sekarang terlihat sifat asli Mira, dia tidak sabaran dan ambekan, berbeda dengan Sauza yang lembut. Za, aku menyesal telah menyakitimu. Maafkan aku, Za," batinnya sungguh menyesali perbuatannya mengkhianati Sauza.

    "Mas, kenapa dipanggil-panggil tidak menyahut? Apakah kamu sedang memikirkan perempuan yang sebentar lagi bakal jadi mantan istri kamu itu?" Tiba-tiba Mira datang dan menghampiri Bima yang sejak tadi tengah menyendiri di balkon ruang kerjanya.

    Bima dengan cepat segera menyeka kaca-kaca yang tadi sempat menggenang di pelupuk mata. Sayangnya, Mira sudah melihat apa yang dilakukan Bima. Mira melihat Bima begitu bersedih.

    "Mas, kamu menangis?" Mira menatap mata Bima. Tapi Bima hanya diam, tatap matanya tertuju ke depan, membuang segala resah yang sejak tadi menggelayuti dadanya.

    "Mas, kapan aku dinikahi secara resmi? Lihatlah perut aku sudah semakin membesar, aku malu nanti Mas," rengeknya sembari memegangi lengan Mira.

    Perlahan Bima melepaskan tangan Mira dari lengannya, dia merasa lelah dan tidak ingin membicarakan hal ini dulu dengan Mira.

    "Besok kita bicarakan lagi, aku sungguh lelah, Mira. Kamu pergilah tidur," usir Bima secara halus. Mira justru meradang diusir seperti itu, dia tidak terima.

    "Aku hanya menuntut hak ku. Aku memintamu bertanggung jawab atas apa yang kamu perbuat. Jangan tunda lagi, toh perut aku sudah ada janin darah dagingmu. Kamu bilang, kamu ingin memiliki anak. Sekarang aku bisa wujudkan keinginan kamu itu. Lihatlah di dalam perut aku ini, aku sudah wujudkan keinginan kamu dengan nyata. Bahkan beberapa bulan lagi, dia akan lahir. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk kamu menunda pernikahan itu." Mira terus saja mendesak Bima yang kini benar-benar merasakan sakit kepala.

    "Bisa tidak kamu bersabar, Mira, sampai status aku dan Sauza jelas? Kalau bukan karena kamu sering datang dan sengaja menggoda aku, maka hal ini tidak akan terjadi. Rumah tanggaku hancur gara-gara kamu, dan kini Sauza pergi setelah dia mengetahui perselingkuhan kita. Tapi semua ini dimulai oleh kamu. Kamu sengaja menggodaku, lalu menjebakku dengan sebuah obat perangsang sehingga aku bisa tidur denganmu."

    Mira menatap tajam ke arah Bima, dia merasa tersudut dengan tudingan Bima. Dia akui dia memang sengaja menggoda Bima karena tidak tahan melihat sahabatnya itu selalu bahagia dan dimanja oleh Bima. Walau demikian, Mira tidak mau dituding begitu saja oleh Bima, bahwa dia telah menggoda Bima sehingga rumah tangga Bima hancur. Seandainya Bima tidak tergoda, maka iapun tidak akan bisa masuk dalam rumah tangga Bima dan Sauza.

    "Jangan sudutkan aku sendiri, Mas. Lagipula kamu juga salah, kenapa kamu bisa tergoda olehku? Itu artinya, cintamu sama Sauza tidak benar-benar tulus dan murni. Kamu masih bisa digoda dan bukan tipe suami setia. Asal kamu tahu, aku bahagia setelah Sauza memutuskan pergi dan ingin cerai dari kamu," ungkap Mira dengan wajah yang girang. Bima muak melihatnya, di sini Mira benar-benar membuka kedoknya.

    Bima berdiri lalu menatap tajam wajah Mira dengan muak. "Ternyata kamu sekejam ini, Mira. Kamu tega hancurkan kebahagiaan sahabatmu demi obsesimu. Kamu kejam, aku menyesal telah mengenalmu jika ternyata Mira yang ku kenal adalah jelmaan iblis yang jahat," umpat Bima benar-benar marah dan kecewa.

    "Aku tidak peduli dengan ocehanmu, yang jelas aku sudah mendapatkanmu dari Sauza yang sok baik dan cantik itu. Tidak ada lagi kebahagiaan baginya, karena aku sudah berhasil merebut semua darinya." Dengan bangga Mira tertawa, karena dia merasa telah berhasil membuat hidup Sauza menderita.

    Bima tidak habis pikir kenapa Mira bisa sekejam itu, dia sungguh menyesal karena sudah masuk ke dalam jebakan Mira yang menghancurkan rumah tangganya bersama Sauza.

    Bima hendak melangkahkan kaki meninggalkan Mira. Akan tetapi bunyi telpon dari Hp Bima, mengurungkan langkahnya, sejenak ia melihat siapa yang menghubunginya.

    Wajah Bima tiba-tiba saja penuh senyum, setelah ia melihat siapa yang menghubunginya. Sauza menghubunginya.

    "Halo Sayang, kamu di mana?" mesranya penuh kerinduan.

    "Halo, Mas. Aku sudah menandatangani surat gugatan cerai. Aku mohon jika ada surat dari pengadilan, kamu segera tanda-tangani, supaya status kita benar-benar jelas."

    Dengan tegas suara di dalam telpon barusan berkata seperti itu. Meskipun tidak diloudspeaker, tapi suara si penelpon bisa terdengar oleh Mira. Mira bersorak gembira. Dia senang mendengar bahwa Sauza telah menggugat cerai Bima.

    "Tidak semudah itu, Za. Aku tidak akan pernah menandatangani surat cerai itu," tekad Bima seraya mengepalkan tangannya.

    "Kamu tidak bisa egois seperti itu, Mas. Lihatlah perut aku, dia butuh sosok seorang bapak, dan aku butuh seorang suami supaya aku tidak menjadi bahan cemoohan mulut-mulut julid di luaran sana," tukas Mira kesal dengan sikap Bima yang masih saja belum bisa melupakan Sauza.

***

    Di tempat lain, Sauza kini bersama Pak Kendra sedang berada di kantor Pengacara untuk menandatangani semua persyaratan perceraian.

    "Jika Bima tidak bersedia menandatangani surat cerai itu, maka kita akan selesaikan semua di sini, kita akan bisa membuat pernikahan Sauza dan Bima bercerai. Karena jelas di sini Sauza sebagai penggugat dan korban perselingkuhan suaminya. Sauza tidak ridho jika dirinya diselingkuhi, maka dari itu prosesnya bisa mudah karena Sauza sudah cukup bukti untuk mengajukan perceraian," tekan Pengacara ber-name tag Saka itu yakin.

  Pak Kendra menyunggingkan senyum, dia merasa senang mendengar kabar bahwa perceraian Sauza dan suaminya akan segera terwujud.

    Seminggu kemudian, surat cerai dari pengadilan agama telah sampai di kediaman Bima. Bima tersungkur saat membaca keputusan dari pengadilan agama, bahwa dirinya dan Sauza kini sudah sah bukan suami istri lagi.

    "Sauza, bagaimana bisa kamu menceraikan aku? Siapa orang yang berada di belakangmu dan membantu proses perceraian secepat ini? Padahal kamu tidak punya siapa-siapa, tapi kenapa kamu bisa dibantu seorang Pengacara terkenal di negara ini?" Bima masih terpuruk dengan keputusan pengadilan agama yang baru saja dia baca.

    Kini Bima resmi menjadi duda dari Sauza. Keadaan ini diketahui Mira. Mira senang sekaligus kecewa, karena ternyata Bima sesakit itu berpisah dari Sauza.

Terpopuler

Comments

Sunaryati

Sunaryati

Ikut senang jika ternyata Sauza cepat bebas dari suami pengkhianatnya. Mudah- mudahan Bima dan Mira segera dapat balasan

2025-02-02

1

Ina Karlina

Ina Karlina

dan Mira selamat ya sekarang Bima resmi menjadi karyawan gara gara kamu..

2025-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Penemuan Struk Penginapan
2 Bab 2 Membuntuti Mobil Bima
3 Bab 3 Kepergok Akan Cek In
4 Bab 4 Aku Tidak Akan Menceraikanmu
5 Bab 5 Bima Mencari Sauza
6 Bab 6 Jabatan Bima Dicopot
7 Bab 7 Meminta Cerai
8 Bab 8 Mendapat Pekerjaan
9 Bab 9 Mulai Bekerja
10 Bab 10 Bercerai
11 Bab 11 Ungkapan Hati Sang Bos
12 Bab 12 Kartu Undangan Pernikahan
13 Bab 13 Keponakan Pak Kendra
14 Bab 14 Pernikahan Bima dan Mira
15 Bab 15 Hadiah Spesial dari Bos
16 Bab 16 Pelukan yang Tidak Diduga
17 Bab 17 Apakah Kamu Mau Menikah Dengan Saya?
18 Bab 18 Fitting Baju Pengantin
19 Bab 19 Kedatangan Mira
20 Bab 20 Pernikahan Sauza dan Pak Kendra
21 Bab 21 Kedatangan Mira dan Bima
22 Bab 22 Panggilan Mesra
23 Bab 23 Sarapan Pagi Bersama
24 Bab 24 Ada Yang Cemburu
25 Bab 25 Kelakuan Mira
26 Bab 26 Sauza Kecebur Kolam Renang
27 Bab 27 Dibongkar
28 Bab 28 Mira dan Bima Diusir
29 Bab 29 Kenyataan Tentang Pak Kendra
30 Bab 30 CEO Kendra Corporation Yang Baru
31 Bab 31 Kedatangan Orang dari Masa Lalu
32 Bab 32 Seorang Istri CEO
33 Bab 33 Sauza Berbohong
34 Bab 34 Seperti Ada Yang Hilang
35 Bab 35 Perdebatan Yang Bocor
36 Bab 36 Jamal Ketinggalan HP
37 Bab 37 Mantan Besan dan Mantan Mertua
38 Bab 38 Mirip Sauza
39 Bab 39 Pertemuan Kembali Bima dan Sauza
40 Bab 40 Kepulangan Bima ke Bandung
41 Bab 41 Harapan Jamal
42 Bab 42 Kedatangan Mira
43 Bab 43 Perkelahian Sauza dan Mira
44 Bab 44 Hikmah Kelalaian Sarah
45 Bab 45 Kemarahan Pak Kendra Terhadap Mira
46 Bab 46 Meeting Dadakan
47 Bab 47 Menjebloskan Mira ke Dalam Penjara
48 Bab 48 Muak Dengan Mira
49 Bab 49 Diam-Diam Berobat
50 Bab 50 Pak Kendra Ke Australia
51 Bab 51 Tiba-tiba Pak Kendra Mendatangi Jamal
52 Bab 52 Kabar Duka Pak Kendra
53 Bab 53 Jamal Bercerita
54 Bab 54 Menjumpai Sauza
55 Bab 55 Bukti-Bukti Kuat Di Dalam Berkas
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Penemuan Struk Penginapan
2
Bab 2 Membuntuti Mobil Bima
3
Bab 3 Kepergok Akan Cek In
4
Bab 4 Aku Tidak Akan Menceraikanmu
5
Bab 5 Bima Mencari Sauza
6
Bab 6 Jabatan Bima Dicopot
7
Bab 7 Meminta Cerai
8
Bab 8 Mendapat Pekerjaan
9
Bab 9 Mulai Bekerja
10
Bab 10 Bercerai
11
Bab 11 Ungkapan Hati Sang Bos
12
Bab 12 Kartu Undangan Pernikahan
13
Bab 13 Keponakan Pak Kendra
14
Bab 14 Pernikahan Bima dan Mira
15
Bab 15 Hadiah Spesial dari Bos
16
Bab 16 Pelukan yang Tidak Diduga
17
Bab 17 Apakah Kamu Mau Menikah Dengan Saya?
18
Bab 18 Fitting Baju Pengantin
19
Bab 19 Kedatangan Mira
20
Bab 20 Pernikahan Sauza dan Pak Kendra
21
Bab 21 Kedatangan Mira dan Bima
22
Bab 22 Panggilan Mesra
23
Bab 23 Sarapan Pagi Bersama
24
Bab 24 Ada Yang Cemburu
25
Bab 25 Kelakuan Mira
26
Bab 26 Sauza Kecebur Kolam Renang
27
Bab 27 Dibongkar
28
Bab 28 Mira dan Bima Diusir
29
Bab 29 Kenyataan Tentang Pak Kendra
30
Bab 30 CEO Kendra Corporation Yang Baru
31
Bab 31 Kedatangan Orang dari Masa Lalu
32
Bab 32 Seorang Istri CEO
33
Bab 33 Sauza Berbohong
34
Bab 34 Seperti Ada Yang Hilang
35
Bab 35 Perdebatan Yang Bocor
36
Bab 36 Jamal Ketinggalan HP
37
Bab 37 Mantan Besan dan Mantan Mertua
38
Bab 38 Mirip Sauza
39
Bab 39 Pertemuan Kembali Bima dan Sauza
40
Bab 40 Kepulangan Bima ke Bandung
41
Bab 41 Harapan Jamal
42
Bab 42 Kedatangan Mira
43
Bab 43 Perkelahian Sauza dan Mira
44
Bab 44 Hikmah Kelalaian Sarah
45
Bab 45 Kemarahan Pak Kendra Terhadap Mira
46
Bab 46 Meeting Dadakan
47
Bab 47 Menjebloskan Mira ke Dalam Penjara
48
Bab 48 Muak Dengan Mira
49
Bab 49 Diam-Diam Berobat
50
Bab 50 Pak Kendra Ke Australia
51
Bab 51 Tiba-tiba Pak Kendra Mendatangi Jamal
52
Bab 52 Kabar Duka Pak Kendra
53
Bab 53 Jamal Bercerita
54
Bab 54 Menjumpai Sauza
55
Bab 55 Bukti-Bukti Kuat Di Dalam Berkas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!