chapter 5

"ah sebentar lagi fen kami masih mau tidur" ucap alya dengan nada khas orang tidur. tidak nona apa nona lupa hari ini adalah hari ulang tahun putri ke empat, putri kiew. dan tuan tidak mau jika sampai ada orang yang terlambat datang ke pesta tersebut" ucap fen seraya mengguncang tubuh nonanya itu.

dan dengan malas dan terpaksa akhirnya alya dan dua sahabatnya pun terbangun dan berkata "ah baikalah kau pergi dan siapakqn kami air mandi dan makanan" ucap suci.

"baik nona silakan di tunggu hamba segera siapakan air untuk mandi dan makanan untuk di makan oleh nona sekalian" ucap fen.

"yah..yah.. cepatlah pergi"ucap riska di tengah tengah kantuknya. "baik nona hamba undur diri" ucap fen sambil membungkuk.

saat fen telah keluar dari dalam kediaman tersebut, tiba tiba ruangan tersebut menjadi sunyi dan tidak ada suara siapapun yang terdengar karna mereka masih sibuk dengan pikiran masing masing. setelah beberapa saat riska pun mulai angkat bicara,"hah..aneh aneh ajah deh tu si kaisar baj\*\*\*an, katanya enggak sayang sama putri ini tapi kok malah ngundang mereka ke perjamuan pesta ulang tahun si pitri ke empat itu sih" ucap riska sambil menopang dagunya.

"enggak tahu juga sih, tapi santai ajah kita ikutin dulu rencana mereka habis kita tau mereka mau ngapain kita baru kita mulai lawan mereka ok?" ucap alya.

"loh bener banget ya dari pada pusing pusing mikirin mereka mau ngapain kita lebih baik kita ikutin rencana mereka dulu biar nanti enggak usah capek capek nyari informasi lagi yah kan" ucap suci. ucapan suci dibalas anggukan oleh alya dan riska.

setelah beberapa menit mereka berbincang tiba tiba fen datang dan berkata "nona air untuk mandi nona sekalian sudah di siapakan nona" ucap fen.

"baikalah kau keluar kami akan mandi sendiri tidak perlu di bantu oleh **siapapun**" ucap alya yang memberi sedikit tekanan pada kata siapapun, karna ia tidak ingin jika fen terus menerus memohon untuk membantu mereka bertiga mandi.

fen yang mendengar itu pun merasa ngeri dan takut karna junjungannya tiba tiba memberi tekanan saat ia berbicara. "baik nona kalau seperti itu hamba mohon undur diri dulu nona" ucap fen sembari keluar dari kediaman tersebut.

yah memang sih mereka bertiga itu masih belum terbiasa sama pelayanan pelayanan yang ada di zaman kuno ini karna menurutnya semua itu terlalu berlenihan. "aneh aneh ajah deh pelayanan disini masak sampai mandi pun harus di bantu sih emang kita anak umur tiga tahun apa" celoteh riska.

"udah gak usah banyak bacot loh mending sekarang kita buruan mandi aja sebelum fen masuk buat periksa keadaan kita karna kita mandi lama banget" ucap alya. "yaudah deh ayok sekarang kita mandi.."ucap suci.

30 menit kemudian.....

selesai mandi mereka bertiga pun memperhatikan hanfu yang telah di siapakan oleh fen untuk mereka bertiga, meski di kasih sama selir pertama ayahnya sih karna mikir kalau mereka bertiga pasti gak ada pakaian untuk di pakai ke pesta ulang tahun putrinya. yah putri ke empat itu anak dari selir agung tingkat ketiga dari ayah nya atau kaisar tersebut.

saat mereka diminta untuk menggunakannya oleh fen tiba tiba seseorang berkata "apaan nih apa ini hanfu yang bakal kita pakai untuk ke perjamuan itu" yah dia adalah riska yang berkata sambil melongo memperhatikan hanfu tersebut karna jujur sebenarnya jika di perhatikan secara menyeluruh hanfu pelayan bahkan lebih indah jika di bandingkan dengan hanfu teraubut.