chapter 4

kemudian alya pun meminta fen untuk pergi dan membeli bahan dari penawar tersebut.

______________________________________________

setelah fen membeli bahan tersebut ia pun. segera bergegas untuk kembali dan memberikan obat tersebut kepada junjungannya.

setelah sampai di kediaman nonanya yang terlihat seperti sebuah gubuk tua. tanpa basa basi lagi fen pun segera masuk kedalam kediaman tersebut dan memberikan barang yang dimintai oleh nonanya.

sementara di dalam kediaman tersebut alya dan kedua sahabatnya tidak habis habisnya mengerutuki ayah mereka/kaisar karna ia bahkan tidak memberi satu sen pun koin untuk putri kandungnya sedangkan untuk para putri dari selirnya itu dia malah memanjakan mereka.

"aku tidak habis pikir dengan si kaisar baj***an itu ia sudah tidak menganggap putri kandungnya lalu ia bahkan tak memberi putrinya sendiri makanan, tempat tinggal, bahkan uang pun tidak benar benar membuat ku kesal saja" rutuk suci. "kau benar ingin sekali kutusuk itu kaisar pake pedang deh masak segitu bencinya ia sama anaknya sendiri sih padahalkan anaknya itu sama sekali gak tahu apa apa" rutuk riska. "sudah sudah kita keluarin racun di tubuh kita dulu baru abis itu kita balas dendam ok?" timpal alya. yasudah ucap riska dan suci sambil mengangguk.

tidak lama setelah percakapan mereka tiba tiba terdengar suara "nona...nona...ini barang yang nona minta untuk di belikan di pasar nona" ucap fen sembari menyerahkan tiga buah bungkusan yang sama kepada nonanya. dan langsung saja tanpa basa basi alya dan sahabatnya pun segera mengambil masing masing satu bungkusan tersebut dan membuat penawar untuk membuat penawar racun yang ada di tubuh mereka.

setelah penawarnya selesai di buat mereka pun segera meminum penawar tersebut. selang beberapa saat tiba tiba mereka merasakan sakit yang sangat kuat di dalam tubuh mereka. mereka merasakan sakit bagai ditusuk beribu pedang, sampai sampai meraka memgeluarkan keringat dingin yang bercucuran sangat deras saat itu. setelah beberapa saat rasa sakit tersebut pun perlahan mulai menghilang, setelah rasa sakit itu menghilang tiba tiba mereka memuntahkan seteguk darah yang perwarna pekat dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

darah itu adalah darah yang sudah bercampur dengan racun yang di berilan oleh selir selir ayahnya. setelah racun itu keluar dari tubuh mereka mereka pun merasa semakin ringan dan segar tidak seperti tadi lagI.(oh ia fen udah di minta untuk balik ke kediaman pelayan untuk beristirahat yah).

setelah itu mereka pun merebahkan badan mereka karna mereka sangat lelah sehabis mengeluatkan racun dari dalm tubuh mereka. mereka merebahkan badan merekadi sebuah kasur yang jika di perhatikan itu pasti terasa sangat tidak empuk saat di gunakan.

matahari sudah terlihat terdengar kicauan burung yang bersenandung I dah di luar sebuah bangunan yang tampak kumuh. sinar matahari pun semakin tinggi hingga masuk kedalam ruangan tersebut dan menyinar tubuh tiga orang gadis cantik yang masih sibuk berada di alam mimpinya.

namun alam mimpi indah itu hanya sementara saja karna tiba tiba. "nona..nona..bangun hamba saya sudah menyiapkan air mandi untuk nona sekalian" yah dia adalah fen yang sedari tadi berusaha untuk membangunkan junjungannya yang tertidur lelap.

"ah sebentar lagi fen kami masih mau tidur" ucap alya dengan nada khas orang tidur. tidak nona apa nona lupa hari ini adalah hari ulang tahun putri ke empat, putri kiew. dan tuan tidak mau jika sampai ada orang yang terlambat datang ke pesta tersebut" ucap fen seraya mengguncang tubuh nonanya itu.