Pertemuan 3 sahabat

Pagi ini Aruna sudah siap untuk bertemu dengan kakak Eris, dia berangkat bersama dengan sahabatnya tersebut utuk bertemu dengan Anres.

Sebuah perusahaan retail yang lumayan besar di bandung, memang bukan perusahaan pusat. Meskipun cabang, namun perkembangannya lumayan pesat.

“Holla kakak tergantengku,” sapa Eris saat masuk keruangan kakaknya tersebut.

“Kalian sudah datang?” Anres menghentikan sejenak aktivitasnya.

Eris langsung membawa Aruna untuk duduk di sofa ruangan Anres, sementara Anres sedang mengambilkan air mineral untuk mereka berdua.

“Apa ada yang kamu perlukan lagi Kia?” tanya Anres.

“Anda dan Eris benar-benar kakak beradik,” ucap Kia saat mendengar ucapan keluar dari mulut Anres.

Baik Anres maupun Eris sama-sama terkekeh. “Ini namanya tidak menyiakan kesempatan, Kia. Bicara santai saja Kia,” ujar Anres.

“Baiklah-baiklah. Aku memang tidak bisa lari kalau berurusan dengan Eris,” ucapnya.

Eris tersenyum dengan seringainya, Aruna menautkan kedua alisnya melihat tingkah aneh sahabatnya tersebut.

“1, 2, 3,” ucap Eris yang semakin membuat Aruna mengerutkan dahinya.

“Sayaaaanggg, aku datang” suara khas cempreng yang cukup Aruna kenal.

Eris tersenyum smirk kearah Aruna, dia mengenal suara tersebut. “Maksudnya?” Aruna menuntut penjelasan sebelum si pemilik suara masuk keruangan tersebut.

Aruna mematung setelah melihat perempuan seusianya dan Eris masuk dengan semangatnya, suara cemprengnya menghiasi penuh ruangan tersebut.

Perempuan tersebut langsung memeluk Anres, tanpa menyadari di sana ada Aruna dan Eris.

“Ekhem,” Eris berdehem untuk menyadarkan kakak iparnya kalau di sana ada orang selain suaminya.

“Apa sih Eris, berisik deh” ucap Alice kakak iparnya.

Alice membeku sebelum akhirnya dia berteriak dan membuat semua yang ada di sana menutup telinganya. “Kiaaaaaa. Ini benar kamu kan? Kia? Benar Kia?”

Alice langsung menghambur memeluk Aruna yang tidak lain juga adalah sahabatnya saat kuliah di Singapura, sama dengan Eris. Setelah lulus Alice juga belum sempat berjumpa dengan Aruna.

“Bagaimana ceritanya kamu jadi iparnya Eris?” Aruna benar-benar terkejut.

Alice hanya bisa tersenyum kikuk, dia memainkan jari-jarinya. Malu tentu saja yang dia rasakan, pasalnya Aruna adalah saksi kisah hidupnya dan Eris saat kuliah dulu.

“Jadi kalian bertiga saling kenal?” tanya Anres.

Alice dan Eris mengangguk bersamaan, Alice kemudian menceritakan pada suaminya bahwa mereka bukan hanya kenal. Melainkan sahabat, namun karena lulus dan mengejar mimpi masing-masing. Jadilah mereka jarang bertemu.

“Sungguh sempit sekali dunia ini,” ucap Aruna.

Aruna kemudian berbicara serius dengan Anres, mereka membahas tentang perusahaan. Aruna akhirnya setuju untuk bekerja di perusahaan Anres, untuk beberapa bulan ini Anres memintanya merapikan data keuangan lebih dulu.

Setelah selesai dengan Anres, Alice dan Eris langsung menculik Aruna. Anres hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan adik dan istrinya tersebut.

“Kalian mau membawaku kemana?” protes Aruna.

“Batagor haji Isan,” jawab mereka kompak.

“Aku mau makan mie ayam. Di sana enak tahu, Kia” tambah Alice.

Aruna tak habis pikir, dua orang sahabatnya ini hanya bisa akur kalau berkaitan dengan makanan.

Alice melajukan mobilnya, tidak berapa lama mereka sudah sampai di daerah buah batu, Bandung. Salah satu cabang batagor haji Isan yang memang lumayan terkenal di Bandung.

“Batagor 2, mie ayam 1, es jeruk 3 ya bang,” Alice mengatakan pesanan mereka pada salah satu pegawai warung.

“Baik neng. Silahkan di tunggu,”

Mereka mencari tempat duduk agak pojok, tentu saja agar bisa bergosip lebih lama. “Bagaimana bisa kalian jadi ipar?” Aruna masih penasaran dengan cerita Alice.

“Hehe. Aku sama kak Anres di jodohin, Kia.”

Dari sanalah Alice menceritakan tentang pejodohannya dengan Anres, karena kedua orang tua mereka adalah rekan bisnis. Awalnya Alice menolak, tapi tetap pernikahan terjadi.

Eris pun baru tahu sehari sebelum kakak dan sahabatnya itu menikah, mereka juga shock saat itu.

Aruna terkekeh mendengar cerita mereka. “Kalian kena karma. Siapa suruh pake acara segala musuhan,”

Aruna mengingat kisah mereka yang selalu saja bertengkar gara-gara menyukai pria yang sama saat kuliah, membuat Aruna pusing harus menengahi.

“Ck ... untung kak Anres ganteng,” seloroh Alice.

“Dulu siapa yang bilang gak mau sama kak Anres ya? Eh sekarang di embat, mana bucin lagi” Eris tak mau kalah.

Aruna tertawa renyah melihat perdebatan dua sahabatnya tersebut, sungguh jadi hiburan tersendiri baginya.

“Kamu sendiri bagaimana, Kia?” tanya Alice.

“Gak gimna-gimana, seperti yang kamu lihat, Alice”

“Apanya. Baru nikah berapa jam sudah di turunin di pinggir jalan dia, Alice”

Alice tersentak kaget, bagaimana bisa sabahatnya yang cantik ini ditinggal sendiri di pinggir jalan.

Eris menceritakan detailnya pada Alice, karena Aruna terlalu malas untuk mengingat hari yang menyakitkan hatinya tersebut. Namun bertemunya dia dengan Alice dan Eris, sungguh membuatnya jadi lebih baik.

“Aku tidak apa-apa guys, aku kemari untuk memulai hal baru. Melupakan semua kepahitan selama di ibu kota,” uajr Aruna.

“Ah benar. Kamu harus bahagia, Kia. Tidak ada yang boleh membuatmu menangis,” ucap Eris yang diikuti anggukan kepala dari Alice.

Hingga tidak terasa mereka sudah satu jam di sana, hingga entah berapa kali nambah pesan minum.

*

*

*

Empat bulan berlalu, Aruna di sibukkan dengan aktifitas perusahaan. Dia membantu Anres dan Eris untuk menata semua keuangan perusahaan, Aruna juga membuatkan aplikasi agar mempermudah semua laporan.

Anres saat ini menjabat dua CEO sekaligus, satu perusahaannya sendiri. Sedangkan satunya adalah perusahaan milik keluarga sepupu Alice.

“Bagaimana Kia?”

“Ini sih tidak habis pikir. Bagaimana mereka bisa mengelabui perusahaan?” ucap Aruna yang selama empat bulan ini melakukan rekap data keuangan.

Dan benar seperti dugaan Anres, ada kecurangan yang terjadi di perusahaan Hanapra Retail.

Membuat perusahaan tersebut hampir saja colaps, untungnya semua ketahuan saat Anres menjadi pengganti sementara CEO perusahaan tersebut.

Hanapra sendiri mempunyai banyak supermarket dan Hypermart, beberapa perusahaan retail khusus mirip IKEA dan Sephora. Mereka tersedia secara offline maupun online.

“Syukurlah ada kamu Kia. Aku sudah pusing tahu, mana kak Anres cerewet banget” gerutu Eris.

“Mau bagaimana lagi. Mereka kasih tenggat waktu sebentar,” Anres menanggapi.

“Tapi pak Anres hebat. Bisa pegang dua peran CEO sekaligus,”

“Somplak tahu, Kia” ucap Anres dan Eris bersamaan.

Aruna kemudian terkekeh melihat tingkah dua saudara tersebut, belum lagi di tambah Alice.

“Semuanya sudah beres pak Anres, Eris. Kalian bisa bernapas lega,” ucap Aruna.

Aruna akhirnya pulang keapartemen, dia membuat makan malams setelah selesai membersihkan diri.

Saat ini dia duduk di sofa untuk menonton TV, sambil makan malam tentunya.

Deg

Di layar menampilkan sosok yang dia kenal, dengan time line. Putra dari Daniel Pradipta terlihat datang bersama dengan model Davina Ryan dalam acara launching produk terbaru perusahaan. Apakah benar mereka ada hubungan spesial?

Aruna langsung mematikan layar televisinya, dia tersenyum kecut. “Ayolah Kia. Apa yang kamu harapkan, bahkan dia terlihat baik-baik saja. Bersabarlah sebentar Kia, tunggu kak Ael datang. Setelah itu kamu bisa lepas dari Shaka selamanya,” Aruna bermonolog dengan dirinya sendiri.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Diyah Pamungkas Sari

Diyah Pamungkas Sari

oalah. 4 bln status ganting. kk nya mana. itu bs jd bukti buat permohonan pembatalan nikah loh. kan blm apa2. kesian runa.

2025-02-15

0

Arsyila Syafina

Arsyila Syafina

up lagi gak kk ?

2025-02-15

0

Zea Rahmat

Zea Rahmat

kok kesel ya liat si arka

2025-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Penolakan
2 Chapter 2. Ruang meeting
3 Chapter 3. Tim delta 1
4 Chapter 4. Keluarga Pradipta
5 Chapter 5. Aku minta maaf
6 Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7 Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8 Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9 Chapter 9. Ini bukan kamarku
10 Chapter 10. Gosip kantor
11 Chapter 11. Kalian menikah lusa
12 Chapter 12. Menikah denganku
13 Aku bersedia
14 Sah
15 Aku harus kemana?
16 Aruna Pergi
17 Salah kira
18 Memulai awal di Bandung
19 Pertemuan 3 sahabat
20 Kamu bisa melepaskannya
21 Kebetulan yang luar biasa
22 CEO baru Hanapra Retail
23 Tidak semudah itu
24 Profesionalitas seorang Aruna
25 Gebrakan Arshaka pada Aruna
26 Password leptop Aruna
27 Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28 Amarah Alice & Eris
29 Apartemen Aruna
30 Nathanael Kaysa Wijaya
31 Membantu tim delta 1
32 Kedatangan mama mertua
33 Vienna International Airport
34 Permintaan mama mertua
35 Kembali di retas
36 Misi Danu
37 Dulu disiakan
38 Tujuan di balik penjebakan
39 Kedatangan Ael (Revisi)
40 apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41 Tidak ada keraguan dalam hatiku
42 Di hatimu masih ada aku
43 Hana ngambek
44 Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45 Bertemunya sahabat lama
46 Kesalah pahaman yang terurai
47 Mereka sudah berdamai?
48 Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49 Ael x Ciara
50 Aruna & Ciara
51 Rencana Naura via Anres
52 Insident
53 Mungkinkah ini di Sengaja?
54 Kolaborasi Ran x Eris
55 Mengintai (Masih Ran x Eris)
56 Arshaka siuman
57 Biarkan aku melindungi Kia
58 Angga & Davina ke rumah sakit
59 Pulang ke apartemen
60 Arshaka demam
61 Beri aku satu minggu
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1. Penolakan
2
Chapter 2. Ruang meeting
3
Chapter 3. Tim delta 1
4
Chapter 4. Keluarga Pradipta
5
Chapter 5. Aku minta maaf
6
Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7
Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8
Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9
Chapter 9. Ini bukan kamarku
10
Chapter 10. Gosip kantor
11
Chapter 11. Kalian menikah lusa
12
Chapter 12. Menikah denganku
13
Aku bersedia
14
Sah
15
Aku harus kemana?
16
Aruna Pergi
17
Salah kira
18
Memulai awal di Bandung
19
Pertemuan 3 sahabat
20
Kamu bisa melepaskannya
21
Kebetulan yang luar biasa
22
CEO baru Hanapra Retail
23
Tidak semudah itu
24
Profesionalitas seorang Aruna
25
Gebrakan Arshaka pada Aruna
26
Password leptop Aruna
27
Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28
Amarah Alice & Eris
29
Apartemen Aruna
30
Nathanael Kaysa Wijaya
31
Membantu tim delta 1
32
Kedatangan mama mertua
33
Vienna International Airport
34
Permintaan mama mertua
35
Kembali di retas
36
Misi Danu
37
Dulu disiakan
38
Tujuan di balik penjebakan
39
Kedatangan Ael (Revisi)
40
apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41
Tidak ada keraguan dalam hatiku
42
Di hatimu masih ada aku
43
Hana ngambek
44
Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45
Bertemunya sahabat lama
46
Kesalah pahaman yang terurai
47
Mereka sudah berdamai?
48
Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49
Ael x Ciara
50
Aruna & Ciara
51
Rencana Naura via Anres
52
Insident
53
Mungkinkah ini di Sengaja?
54
Kolaborasi Ran x Eris
55
Mengintai (Masih Ran x Eris)
56
Arshaka siuman
57
Biarkan aku melindungi Kia
58
Angga & Davina ke rumah sakit
59
Pulang ke apartemen
60
Arshaka demam
61
Beri aku satu minggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!