Sah

Niki membawa Aruna dan Arshaka menuju ruang fitting, Naura mengikuti mereka dari belakang.

“Mimom,” suara cempreng yang sudah sangat di kenal karyawan Niki tentunya.

Hana anak ketiga Naura datang untuk melihat calon kakak iparnya mencoba baju pernikahan, dia tidak datang sendiri. Arya juga ikut datang bersama dengan Hana.

“Sayangnya mimom sudah datang, abang juga ikut?”

“Di paksa bocah satu ini mom,” jawab Arya.

Naura membawa mereka utuk ikut melihat Aruna dan kakak mereka mencoba baju pernikahan mereka.

“Kia, sayang. Sini, mama kenalkan Hana putri bungsu mama. Kalau dia Arya, anak ke dua mama.”

“Arya,”

“Aruna,”

“Hana boleh panggil kak Kia seperti mimom, kan?” celoteh anak bungsu Naura yang seolah sudah mengenal lama Aruna.

“Boleh,” ucap Aruna.

Hana langsung memeluk Aruna, dia senang sekali. Akhirnya punya kakak perempuan, selama ini jadi adik dari dua kakak laki-laki. Tidak bisa diajaknya bergosip sambil ke salon.

“Peluknya nanti lagi. Biarin kakak nya coba gaun dulu,” Niki mengingatkan Hana.

Arshaka di buat heran, bukan hanya mamanya. Bahkan Hana, adiknya yang susah dekat dengan siapapun. Langsung memeluk Aruna, padahal mereka baru saja pertama kali bertemu.

Bahkan Davina dan Mia tidak bisa membuat Hana luluh dan suka pada mereka berdua, padahal Davina sudah sering main ke rumah sedari mereka masih remaja.

Karena penasaran, Arshaka akhirnya bertanya pada Hana. “Dek, bukannya kamu selalu tidak suka dengan semua perempuan yang dekat kakak? Tapi dengan dia kenapa kamu langsung suka?”

“Kak Kia tidak sama dengan mereka. Mata kak Shaka aja yang rabun, tidak bisa membedakan,” ledek Hana.

Arshaka tidak menanggapi lagi adiknya, dia kembali memainkan gawainya. Danu dan Arya menahan tawa melihat Arshaka yang selalu kalah jika adu mulut dengan Hana dan mamanya.

“Bagaimana Naura?” asisten Niki membuak tirai, gaun pertama yang di coba Aruna adalah gaun bernuansa brokat modern.

“Uwaooo. Kakak cantik,” ucap Hana.

Arshaka dengan spontan melirik Aruna, tanpa makeup saja penampilannya sudah memukau.

“Calon menantuku tentu saja cantik, Niki”

Aruna kemudian berganti mencoba gaun ke duanya, gaun mengilat bernuansa putih yanag tebalut kain tile. Dengan hijab senada, gaun yang tidak terlalu glamour. Justru membuat Aruna terlihat elegan.

Gaun ke tiga yang di coba Aruna, membuat semua orang terkesima. Arshaka bahkan tidak berkedip, gaun brokat putih dengan aksen tile menjuntai kebawah pada lengan kanan dan kiri. Hijab warna senada, membuat Aruna benar-benar seperti princess.

“Luar biasa, Niki” ucap Naura puas.

Hana mengacungkan kedua jempolnya, di ikuti Danu dan Arya juga karyawan Niki yang sepakat gaun ketiga benar-benar pas untuk Aruna.

“Bagaimana Shaka?” kali ini Niki bertanya pada Arshaka.

“Haa. Ya, bagaimana aunty?”

“Bagiamana dengan gaun ke tiga?”

“Cantik,” ucap Arshaka spontan kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain.

Arshaka sendiri sudah tahu akan memakai jas yang mana, jadi dia tidak perlu mencobanya. Karena dia dan keluarganya memang sering berlangganan baju yang di buat oleh Niki.

Setelah Aruna, semua mencoba gaun masing-masing. Meskipun baru akad nikah dan dihadiri keluarga saja, namun tetap mereka harus tampil paripurna.

Beberapa saat sebelum Arshaka menemui mamanya, dia membuat perjanjian dengan Daniel. Untuk sementara pernikahan mereka harus di rahasiakan, dan resepsi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Daniel maupun Naura tidak mempermasalahkan, Aruna akan mereka beri pengertian. Ternyata Aruna juga tidak keberatan dengan permintaan Arshaka.

Sore itu setelah selesai fitting, Aruna hendak kebali ke kos. Namun baik Arshaka maupun Naura tidak mengijinkan, tentu dengan alasan lusa dia menikah.

Aruna sudah di siapkan kamar hotel yang akan menjadi tempat mereka melaksanakan akad nikah, sebenarnya baik Arshaka maupun Naura takut. Kalau gadis itu akan kabur, bukankah Arshaka akan lebih diuntungkan?

Tentu jika Arshaka tidak di hadapkan pada pilihan lainnya, dengan senang hati dia justru akan membatu Aruna pergi.

“Tapi ma? Aruna harus ambil baju dulu ke kos,” Aruna mencoba minta ijin.

“Nanti mama kirimkan baju-baju untukmu, sayang. Kamu harus di pingit,”

Aruna tidak bisa bekutik, dia akhirnya menurut. Arshaka mengantar Aruna ke hotel, kali ini dia hanya ingin bicara berdua dengan Aruna. Danu dia minta pulang bersama mamanya.

“Masih ada waktu, kalau kamu mau membatalkannya” ucap Aruna.

Arshaka mengerutkan dahinya. “Seharusnya kamu senang bukan? Karena menikah denganku, bahkan kamu pernah menyatakan perasaan padaku.”

“Kalau ini terjadi satu bulan lalu mungkin iya, aku senang. Tapi kamu sudah menolakku bukan? Jadi sejak hari itu aku sudah tidak menaruh harapan apapun, terlebih setelah acara pengenalan dirimu sebagai calon penerus”

“Semua sudah terlanjur Aruna. Kalau bisa di tarik kembali,” Arshaka menjeda ucapannya, dia melirik ekspresi Aruna.

“Kalau bisa ditarik kembali, seharusnya malam itu aku tidak perlu ikut makan malam.”

Aruna menyodorkan sesuatu. “Apa itu?” tanya Arshaka.

“Kamu tidak mau lihat siapa yang menjebakmu?”

“Tidak perlu. Aku sudah tahu dan itu tidak bisa mengubah apapun,” ucap Arshaka datar.

Aruna hanya bisa menghela napas panjang, dia berharap ini hanya sekedar mimpi buruk baginya. Besok ketika dia bangun, semua sudah kembali ke tempatnya masing-masing.

*

*

*

Hari pernikahan.

Aruna mondar mandir tidak jelas di kamar mandi, dia ingin kabur tapi tidak tahu bagaiamana caranya.

Diluar banyak bodyguard, di kamar hotelnya juga sudah ada Hana dan mama Naura. Tidak ketinggalan Imelda, juga Niki bersama staff termasuk MUA yang akan merias Aruna dan yang lain.

“Kia, sayang. Sudah waktunya kamu harus make up,” Naura mengetuk pintu beberapa kali.

“I-iya ma. Sebentar lagi aku keluar,”

Aruna menghela napas, dia tidak bisa mundur lagi. Apapun nanti di depan, dia harus bisa menghadapinya.

Klek

Aruna keluar dari pintu kamar mandi, MUA sudah siap dengan segala alat tempur untuk membuat Aruna semakin mempesona.

“Perfect,” ucap MUA yang menyelesaikan riasan Aruna.

Riasan yang simple, tidak perlu make up tebal. Karena Aruna memang sudah cantik dari sananya.

“MashaAllah. Mantu mama cantik sekali,” puji Naura.

Aruna hanya bisa tersipu malu. “Asik aku punya kakak ipar,” ucapan Hana membuat semua tertawa.

Sementara di tempat lain, Arshaka juga sudah siap dengan setelan jas berwana hitam. Dasi kupu-kupu yang membuatnya semakin terlihat tampan, dia menunggu dialtar untuk memulai akad nikah.

Pelan namun pasti, Aruna diapit oleh Naura dan Imel menuju tempat akad nikah. “Apa aku sedang ada di dunia fantasi?” Aruna bermonolog dalam hati.

Karena Aruna sudah tidak punya keluarga yang bisa menjadi wali nikahnya, Daniel dan Naura sudah menyiapkan semuanya. Yang menjadi wali Aruna adalah wali hakim.

“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Arshaka Zaidan Pradipta bin Daniel Pradipta dengan Aruna Adzika Amabell binti Sean Attar Hazal yang walinya telah di wakilkan kepada saya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan tiga puluh persen saham Arshaka Retail.”

“Saya terima nikah dan kawinnya Aruna Adzkia Amabell binti Sean Attar Hazal dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”

“Alhamdulillah sah,”

“Sah”

“Sah”

Hari ini baik Aruna maupun Arshaka berubah status, status yang entah akan membawa kebahagian baru bagi Aruna atau justru sebaliknya.

Terpopuler

Comments

Neng Rillah

Neng Rillah

yg Udah ratusan juta smpe miliar an ,in saham thorr, mantep dunia Novel 😁😁

2025-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Penolakan
2 Chapter 2. Ruang meeting
3 Chapter 3. Tim delta 1
4 Chapter 4. Keluarga Pradipta
5 Chapter 5. Aku minta maaf
6 Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7 Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8 Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9 Chapter 9. Ini bukan kamarku
10 Chapter 10. Gosip kantor
11 Chapter 11. Kalian menikah lusa
12 Chapter 12. Menikah denganku
13 Aku bersedia
14 Sah
15 Aku harus kemana?
16 Aruna Pergi
17 Salah kira
18 Memulai awal di Bandung
19 Pertemuan 3 sahabat
20 Kamu bisa melepaskannya
21 Kebetulan yang luar biasa
22 CEO baru Hanapra Retail
23 Tidak semudah itu
24 Profesionalitas seorang Aruna
25 Gebrakan Arshaka pada Aruna
26 Password leptop Aruna
27 Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28 Amarah Alice & Eris
29 Apartemen Aruna
30 Nathanael Kaysa Wijaya
31 Membantu tim delta 1
32 Kedatangan mama mertua
33 Vienna International Airport
34 Permintaan mama mertua
35 Kembali di retas
36 Misi Danu
37 Dulu disiakan
38 Tujuan di balik penjebakan
39 Kedatangan Ael (Revisi)
40 apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41 Tidak ada keraguan dalam hatiku
42 Di hatimu masih ada aku
43 Hana ngambek
44 Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45 Bertemunya sahabat lama
46 Kesalah pahaman yang terurai
47 Mereka sudah berdamai?
48 Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49 Ael x Ciara
50 Aruna & Ciara
51 Rencana Naura via Anres
52 Insident
53 Mungkinkah ini di Sengaja?
54 Kolaborasi Ran x Eris
55 Mengintai (Masih Ran x Eris)
56 Arshaka siuman
57 Biarkan aku melindungi Kia
58 Angga & Davina ke rumah sakit
59 Pulang ke apartemen
60 Arshaka demam
61 Beri aku satu minggu
62 Kunjungan ke Market place
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Chapter 1. Penolakan
2
Chapter 2. Ruang meeting
3
Chapter 3. Tim delta 1
4
Chapter 4. Keluarga Pradipta
5
Chapter 5. Aku minta maaf
6
Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7
Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8
Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9
Chapter 9. Ini bukan kamarku
10
Chapter 10. Gosip kantor
11
Chapter 11. Kalian menikah lusa
12
Chapter 12. Menikah denganku
13
Aku bersedia
14
Sah
15
Aku harus kemana?
16
Aruna Pergi
17
Salah kira
18
Memulai awal di Bandung
19
Pertemuan 3 sahabat
20
Kamu bisa melepaskannya
21
Kebetulan yang luar biasa
22
CEO baru Hanapra Retail
23
Tidak semudah itu
24
Profesionalitas seorang Aruna
25
Gebrakan Arshaka pada Aruna
26
Password leptop Aruna
27
Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28
Amarah Alice & Eris
29
Apartemen Aruna
30
Nathanael Kaysa Wijaya
31
Membantu tim delta 1
32
Kedatangan mama mertua
33
Vienna International Airport
34
Permintaan mama mertua
35
Kembali di retas
36
Misi Danu
37
Dulu disiakan
38
Tujuan di balik penjebakan
39
Kedatangan Ael (Revisi)
40
apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41
Tidak ada keraguan dalam hatiku
42
Di hatimu masih ada aku
43
Hana ngambek
44
Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45
Bertemunya sahabat lama
46
Kesalah pahaman yang terurai
47
Mereka sudah berdamai?
48
Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49
Ael x Ciara
50
Aruna & Ciara
51
Rencana Naura via Anres
52
Insident
53
Mungkinkah ini di Sengaja?
54
Kolaborasi Ran x Eris
55
Mengintai (Masih Ran x Eris)
56
Arshaka siuman
57
Biarkan aku melindungi Kia
58
Angga & Davina ke rumah sakit
59
Pulang ke apartemen
60
Arshaka demam
61
Beri aku satu minggu
62
Kunjungan ke Market place

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!