Chapter 11. Kalian menikah lusa

Arshaka termenung, kepalanya rasanya sangat penuh. Hingga Danu masuk membuyarkan lamunannya.

“Tuan ... tuan Arshaka?” Panggil Danu beberapa kali.

“Bagaimana danu?”

Danu memberikan informasi yang diinginkan Arshaka, gosip antara dia dengan Aruna menyebar tidak terkendali di perusahaan. Banyak asumsi yang diplintir-plintir, sehingga yang di rugikan adalah Aruna.

Benar kata Naura, Arshaka tidak akan terpengaruh. Dia masih bisa berjalan dengan menegakkan kepalanya, tapi tidak dengan Aruna yang akan mendapatkan hinaan, cibiran dan lain-lain.

“Apa tidak ada yang bisa menghentikan semua itu?” tanya Arshaka.

“Tidak tuan. Seperti yang Aruna bilang tadi, tuan hanya perlu tetap diposisi seperti sebelumnya. Gosip yang terjadi seperti bola panas yang dilempar kemanapun bara apinya semakin besar,”

“Tidak bisakah memberi penjelasan atau pembelaan pada Aruna?”

“Itu belum bisa di pastikan tuan. Menjelaskan sama seperti melempar bola panas lainnya, salah-salah Aruna justru bisa semakin mendapat hujatan”

“Bagiamana dengan divisi keuangan. Apa mereka juga menggosipkannya?”

Danu mengerutkan dahinya, baru kali ini atasannya tersebut sampai terlihat tidak nyaman mendengar Aruna di bicarakan buruk oleh karyawan di perusahaan yang dia dan ayahnya pimpin.

“Divisi keuangan tidak tersentuh divisi lain, tuan. Mereka tidak akan mudah percaya dengan gosip-gosip murahan yang tersebar di grup-grup perusahaan, dengan kata lain Aruna aman dalam divisi keuangan” jawab Danu dengan yakin.

Mendengar penjelasan Danu, Arshaka sedikit lega. Namun tetap saja saat Aruna keluar dari divisi keuangan, semua karyawan pasti mengenali wajahnya. Terlebih vidio pernyataan cintanya yang terpampang nyata saat itu.

Arshaka mengusak rambutnya dengan kasar, bagaimanapun dia juga masih punya hati. Setelah mendengar sendiri karyawan-karyawannya bergosip tentang Aruna, dari caci maki hingga menyebut Aruna dengan panggilan yang buruk. Semua itu Arshaka dengar sendiri keluar dari mulut mereka.

Namun yang menjadikan Arshaka salut dengan Aruna adalah dia tetap berkepala dingin, tidak menanggapi gosip yang menjelekkan namanya dengan emosi.

“Tuan. Anda di panggil tuan Daniel untuk keruangannya,”

“Ada apa lagi?”

Danu hanya menggelengkan kepalanya, dia sendiri tidak tahu untuk apa Daniel memanggil Arshaka. Walaupun sepertinya tidak jauh-jauh dari masalah Arshaka dan Aruna semalam.

Saat berjalan menuju ruangan papanya, Arshaka melihat Aruna sedang ada di pantry. Dia duduk dengan satu tangan yang menopang sebelah pipinya. “Apa dia tidur?” gumam Arshaka.

Karena Aruna terlihat memejamkan mata, kopi yang ada di hadapannya terlihat belum di sentuh sama sekali.

Unit gedung tempatnya memang hanya untuk tiga ruangan, ruangan Daniel sebagai CEO utama. Ruangan Arshaka dan ruangan untuk tim divisi keuangan, jadi sangat aman untuk Aruna.

Setidaknya dia terbebas dari mulut jahat para penggosip yang tidak tahu apa-apa, bukan berempati malah semakin menambah rumit masalah.

“Papa memanggilku?” tanya Arshaka saat dia sudah diruangan Daniel.

“Hmm,”

Daniel bangkit dari kursi kerjanya, berpindah menuu sofa. Arshaka tahu papanya pasti ingin bicara serius, entah soal keributan yang dia ciptakan atau tentang masalah lain.

“Mau kopi atau teh?” tanya Daniel.

“Air mineral saja pa,”

Tama mengambilkan tuan mudanya tersebut air mineral dingin, kemudian dia keluar dari ruangan Daniel. Membiarkan atasannya tersebut bicara dengan pura sulungnya.

“Ada apa pa?”

“Shaka, kakek mengetahui masalah yang melibatkanmu dan Aruna semalam. tiga hari lagi dia akan datang kemari,”

Daniel menghela napas panjang, mertuanya tersebut sampai sekarang memang susah di hadapi. Mengingat pernikahannya dan Naura sempat mendapatkan penolakan, hingga Daniel dibantu Sean bisa memperjuangkan Naura.

“Kenapa papa menghela napas seperti itu? Apa kedatangan kakek akan membawa masalah atau sebagianya?” bingung Arshaka.

Arshaka memang sangat jarang berjumpa dengan ayah dari mamanya tersebut, awalnya dia tidak paham kenapa diantara semua cucu-cucunya. Hanya dia, Arya dan Hana yang seolah dikucilkan.

Sampai akhirnya Arshaka tahu, kisah perjalanan papanya hingga bisa menikah dengan mama Naura.

“Tentu saja bencana, Shaka. Kamu sendiri tau, mertua papa itu bagaimana sangat mengesalkan. Kalau bukan karena mama, papa tidak mau pulang ke rumah kalau dia kesini” gerutu Daniel.

Arshaka tertawa mendengar papanya menggerutu tentang ayah mertua yang tak lain adalah kakeknya, tapi yang membuat Arshaka heran. Ada urusan apa kakeknya dengan kasus fotonya dengan Aruna.

“Kakekmu membawa cucu kesayangannya, yang tidak lain adalah sepupumu. Anak dari adik tiri mamamu,”

“Biarkan saja pa. Lagi pula tidak ada hubungannya juga dengan Shaka,” ucapnya santai.

Namun beberapa menit kemudian Arshaka mencak-mencak di hadapan papanya, Daniel menunjukkan foto sepupu tersayang kakenya.

Cantik juga sexy, sebelas dua belas dengan Davina. Namun Arshaka masih belum mengerti maksud papanya memberikan foto sepupunya tersebut padanya.

“Cantik pa. Sexy pula, ok juga sepupuku ini” ucap Arshaka, dia sedang menagak air mineralnya.

“Jadi kamu setuju dijodohkan dengan dia?”

Byuuur

Arshaka menyemburkan minuman yang belum sempat dia telan, untung saja tidak mengenai papanya.

“A-apa pa? Shaka tidak salah dengar? Shaka di jodohkan dengan dia? Namanya saja aku tidak tahu, pa”

“Bukannya tadi bilang cantik dan sexy?”

“Iya, tapi Shaka tetap tidak mau pa kalau dengan dia. Kenal juga tidak.”

“Masih cantik Aruna kemana-mana,” gumam Arshaka tanpa sadar.

Daniel masih bisa mendengar apa yang di gumamkan putra sulungnya tersebut, akhirnya dia mengerti kenapa istrinya kekeh Aruna harus jadi istri Arshaka.

“Kamu hanya punya dua pilihan, Shaka.”

Arshaka menatap papanya, dia berharap ide papanya tidak aneh-aneh seperti mamanya.

“Papa punya ide lain?”

Daniel mengangguk dan tersenyum kearah putranya. “Menikahi Aruna, atau menikah dengan sepupumu yang dipilih kakek”

Duarrr

“Itu bukan solusi pa. Tapi sama saja masuk ke lubang semut,”

“Terserah kamu sih. Pilihan ada di tanganmu sendiri sekarang, papa yakin kamu tahu mana yang terbaik dari mereka”

“Tunggu pa. Tapi kakek datang tiga hari lagi, bagaimana menghadapinya?”

Arshaka punya firasat yang tidak baik terkait hal ini, karena itu dia bertanya pada Daniel.

Daniel tersenyum dengan seringainya. “Bawa Aruna bertemu mama hari ini. Kalian menikah lusa,” Daniel sangat santai saat mengatakan hal tersebut sambil meminum kopinya.

Lagi-lagi Arshaka dibuat terkejut oleh kedua orang tuanya, dia bahkan bingung harus menjelaskan bagaiman pada Aruna.

“Pa aku kan belum bilang setuju menikah dengan Aruna,”

“Karena papa yakin. Kamu pasti memilih Aruna dari pada gadis yang dalam foto tersebut,” Daniel tersenyum dengan seringainya.

“Bagaimana dengan keluarganya pa? Apa mereka setuju?”

“Bawa Aruna bertemu mama dulu. Kamu akan tahu nanti,”

Arshaka mendengus kesal, belum selesai satu muncul satu lagi. Bagiamana dia mengatakan pada Aruna, tidak mungkin dia bilang dari pada menikah dengan sepupu yang tidak di kenalnya. Lebih baik dia menikah dengan Aruna, setidaknya mereka sudah pernah berinteraksi selama enam bulan saat di divisi keuangan.

Terpopuler

Comments

Serenarara

Serenarara

Lusa banget gak tuh? Ngapalin ijab qobul pake namanya aja semaleman. /Sweat/

2025-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Penolakan
2 Chapter 2. Ruang meeting
3 Chapter 3. Tim delta 1
4 Chapter 4. Keluarga Pradipta
5 Chapter 5. Aku minta maaf
6 Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7 Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8 Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9 Chapter 9. Ini bukan kamarku
10 Chapter 10. Gosip kantor
11 Chapter 11. Kalian menikah lusa
12 Chapter 12. Menikah denganku
13 Aku bersedia
14 Sah
15 Aku harus kemana?
16 Aruna Pergi
17 Salah kira
18 Memulai awal di Bandung
19 Pertemuan 3 sahabat
20 Kamu bisa melepaskannya
21 Kebetulan yang luar biasa
22 CEO baru Hanapra Retail
23 Tidak semudah itu
24 Profesionalitas seorang Aruna
25 Gebrakan Arshaka pada Aruna
26 Password leptop Aruna
27 Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28 Amarah Alice & Eris
29 Apartemen Aruna
30 Nathanael Kaysa Wijaya
31 Membantu tim delta 1
32 Kedatangan mama mertua
33 Vienna International Airport
34 Permintaan mama mertua
35 Kembali di retas
36 Misi Danu
37 Dulu disiakan
38 Tujuan di balik penjebakan
39 Kedatangan Ael (Revisi)
40 apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41 Tidak ada keraguan dalam hatiku
42 Di hatimu masih ada aku
43 Hana ngambek
44 Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45 Bertemunya sahabat lama
46 Kesalah pahaman yang terurai
47 Mereka sudah berdamai?
48 Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49 Ael x Ciara
50 Aruna & Ciara
51 Rencana Naura via Anres
52 Insident
53 Mungkinkah ini di Sengaja?
54 Kolaborasi Ran x Eris
55 Mengintai (Masih Ran x Eris)
56 Arshaka siuman
57 Biarkan aku melindungi Kia
58 Angga & Davina ke rumah sakit
59 Pulang ke apartemen
60 Arshaka demam
61 Beri aku satu minggu
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1. Penolakan
2
Chapter 2. Ruang meeting
3
Chapter 3. Tim delta 1
4
Chapter 4. Keluarga Pradipta
5
Chapter 5. Aku minta maaf
6
Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7
Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8
Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9
Chapter 9. Ini bukan kamarku
10
Chapter 10. Gosip kantor
11
Chapter 11. Kalian menikah lusa
12
Chapter 12. Menikah denganku
13
Aku bersedia
14
Sah
15
Aku harus kemana?
16
Aruna Pergi
17
Salah kira
18
Memulai awal di Bandung
19
Pertemuan 3 sahabat
20
Kamu bisa melepaskannya
21
Kebetulan yang luar biasa
22
CEO baru Hanapra Retail
23
Tidak semudah itu
24
Profesionalitas seorang Aruna
25
Gebrakan Arshaka pada Aruna
26
Password leptop Aruna
27
Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28
Amarah Alice & Eris
29
Apartemen Aruna
30
Nathanael Kaysa Wijaya
31
Membantu tim delta 1
32
Kedatangan mama mertua
33
Vienna International Airport
34
Permintaan mama mertua
35
Kembali di retas
36
Misi Danu
37
Dulu disiakan
38
Tujuan di balik penjebakan
39
Kedatangan Ael (Revisi)
40
apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41
Tidak ada keraguan dalam hatiku
42
Di hatimu masih ada aku
43
Hana ngambek
44
Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45
Bertemunya sahabat lama
46
Kesalah pahaman yang terurai
47
Mereka sudah berdamai?
48
Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49
Ael x Ciara
50
Aruna & Ciara
51
Rencana Naura via Anres
52
Insident
53
Mungkinkah ini di Sengaja?
54
Kolaborasi Ran x Eris
55
Mengintai (Masih Ran x Eris)
56
Arshaka siuman
57
Biarkan aku melindungi Kia
58
Angga & Davina ke rumah sakit
59
Pulang ke apartemen
60
Arshaka demam
61
Beri aku satu minggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!