Chapter 3. Tim delta 1

Aruna kembali sudah berganti dengan baju yang lebih casual, hodie berwarna merah muda dengan hijab berwarna putih dengan rok denim skirt dan sneakers putih membuat gadis itu terlihat mempesona.

“Duduk di sana Kia,” sebuah kursi kosong tepat di samping Shaka.

Aruna mengerutkan dahi, dia sebenarnya malas. Tapi tidak ada lagi kursi kosong kecuali di samping Shaka, kursinya tadi sudah di tempati oleh Lin.

Dengan berat hati Aruna menyambar leptop yang ada di bawa Lin, dia duduk di samping Shaka.

Aruna menghela napas panjang. “Fokus Kia. Demi bakso mang udin, please jangan baper” batin Aruna.

Aruna membuka leptopnya, sesekali mengibaskan tangannya. Shaka dapat melihat betapa merahnya punggung tangan gadis itu, pasti akan menimbulkan bekas luka melepuh jika tidak segera di obati.

Sikap Aruna saat ini sangat dingin dan cuek, membuat Shaka sedikit heran. “Bukannya dia ratunya tersenyum? Kenapa hari ini dia seperti kulkas,” batin Shaka yang memperhatikan Aruna dari samping kanannya.

Tangan Aruna bergerak lincah, dia sangat gesit berusaha melumpuhkan malware yang dikirim pesaingnya.

“Gawat mereka mulai masuk ke divisi perencana,” ucap Aldo salah satu tim delta 1.

“Minta ijin untuk membekukan sistem divisi perencana dan marketing untuk sementara waktu,” ucap Rika.

Aruna dengan jari-jarinya mencoba masuk kedalam sistem keamanan pihak lawan, Shaka tak melepaskan pandangannya dari jari-jari dan layar leptop Aruna.

“Mbak Rika, Lin masuk bantu aku menyerang. Aldo, Ghea bekukan sistem divisi perencanaan dan marketing. Shandy dalam hitungan ke tiga lumpuhkan malware lawan, kita serang balik lumpuhkan sistem mereka sesaat.

Dalam hitungan ke tiga, suara jari jemari diatas papan ketik bagai musik yang memecah keheningan yang ada di dalam ruang meeting tersebut.

Aruna mengeluarkan senyum seringainya, Shaka melihat sosok Aruna yang berbeda dari yang dia tahu selama enam bulan berada dalam divisi keuangan.

“Binggo,” ucap Aruna dan semua tim delta 1 tersenyum. Begitu pula dengan Imelda sebagai atasan mereka.

“Laporan divisi keuangan bisa dimulai lima menit lagi,” ucap Imelda.

Tanpa ba bi bu, tim delta langsung menutup semua leptop mereka. Kecuali Aruna dan Rika, mereka semua kembali ke ruangan divisi keuangan untuk melanjutkan pekerjaan utama mereka.

Aruna dan Rika melakukan presentasi secara bergantian, jika Rika memperlihatkan laporan keuangan selama setahun lengkap dengan pengajuan dan realisasi. Maka Aruna menjelaskan secara rinci pengajuan biaya dari semua divisi yang ada di perusahaan tersebut.

Danu kembali bergabung di tengah Rika sedang melakukan presentasi.

“Informasi apa yang kamu dapat, Danu?”

“Tim delta 1 adalah tim besutan aunty anda tuan,”

“Maksudmu aunty Imel kepala divisi keuangan?”

“Betul tuan, aunty anda sendiri yang melakukan seleksi pada mereka. Tim delta tidak hanya paham tentang divisi keuangan, tapi mereka juga ahli IT. Lebih tepatnya tim delta 1 adalah staff keuangan sekaligus security cyber rahasia divisi keuangan Pradipta Company,”

“Apalagi yang kamu dapat?”

“Nyonya Imel sengaja membentuk mereka karena sistem perusahaan kita pernah diretas dan dia menyakini ada campur tangan orang dalam. Karena itu dia tidak pernah memberikan akses pada tim IT perusahaan, nona Rika adalah ketua tim delta 1. Sedangkan-.”

“Sedangkan apa?”

“Nona Aruna adalah komando security cyber tim delta 1,” Danu memperhatikan sebentar reaksi atasannya tersebut. Dia penasaran bagaimana ekspresi Shaka jika tahu perempuan yang cintanya dia tolak ternyata bukan perempuan sembarangan.

“Jadi dia salah satu staff penting aunty Imel,” batin Shaka.

Presentasi berjalan lancar, hingga selesai Aruna bahkan masih duduk di samping Shaka. Meskipun dia diam tak bergeming, tapi jantungnya serasa melompat-lompat.

Dia kembali ke kursinya setelah selesai presentasi, niatnya mengambil barangnya yang ada di meja untuk pindah kembali duduk di samping Rika.

“Mau kemana kamu? Tetap di sini atau kamu akan malu seperti malam itu,” Shaka  mecekal lengan Aruna yang hendak pindah tempat.

Susah payah dia berusaha membenci dan move on dari atasannya tersebut, hari ini sialnya dia malah duduk di samping Shaka. Lebih parahnya dia tidak bisa pindah karena Shaka mengancamnya, Aruna akhirnya kembali duduk tanpa bicara atau menatap pria itu.

“Demi es cincau mang Iyus. Please kamu tidak boleh goya Kia, ingat dia menolakmu dan mempermalukanmu” lagi-lagi Aruna bermonolog dalam hati. Mana bawa es cincau segala, harap maklum ya gaes. Aruna kalau lagi sedih suka jajannya banyak, jadi semua penjual di sebut satu-satu 🤭

Meeting selesai jam lima sore, begitu meeting di tutup Aruna langsung ngibrit kabur begitu saja tanpa permisi pada Shaka.

Shaka dibuat geram karenanya, bukankah dua minggu lalu Aruna yang menyatakan cinta padanya. Tapi hari ini gadis itu sangat cuek dan seolah tidak mengenal dirinya, saat yang lain permisi padanya. Aruna justru secepat kilat pergi dari hadapannya.

“Woi gadis bege, mau kemana?” teriak Rika santai padahal di sana masih ada Shaka dan yang lain.

“Pulang. Takut kena sawan kalau lama-lama duduk di sebelahnya,” jawab Aruna sambil berlari.

“Sial. Beraninya dia,” umpat Shaka dalam hati.

Bu Imel dan Rika serta Danu tak kuasa menahan tawa mendengar ucapan Aruna, karena mereka tahu persis yang di maksud Aruna adalah Shaka. Imel diam-diam memperhatikan ekspresi kesal keponakannya tersebut.

“Aku dukung kamu Ra. Buat Shaka mau menikah dengan Kia,” lirih Imel sambil berlalu meninggalkan ruang meeting.

Selesai meeting Aruna bergegas merapikan semua mejanya, karena sudah jam lima sore. Dia bergegas segera pulang ke kos agar sampai sebelum magrib tiba, dia berlari menuju lift.

Tak lupa seperti biasa dia menggunakan earphone menempelpada hijabnya, semenjak dua minggu lalu dia gunakan. Karena tidak ingin mendengar bisik-bisik tentang dirinya yang tengah menjadi bahan pembicaraan.

“Diantara beberap lift kantor kenapa dia harus naik lift ini sih,” gerutunya dalam hati saat Aruna melihat Shaka dan Danu asistennya juga masuk menggunakan lift yang sama.

Aruna membungkuk sebagai tanda menyapa, kemudian dia memilih memejamkan matanya menikmati alunan musik dari pada harus melihat pria sedingin es yang berdiri di sampingnya.

Shaka juga tidak bergeming, dengan wajah datar dan dingin. Suasana lift menjadi canggung, namun sesekali Shaka melihat kearah punggung tangan kiri Aruna yang terlihat masih merah dan melepuh.

Sampai beberapa karyawan masuk menggunakan lift yang sama dengan mereka, beberapa perempuan tampak bergosip membicarakan Aruna yang dengan berani menyatakan cinta pada anak CEO mereka.

Tanpa mereka sadari anak CEO yang mereka bicarakan berdiri di belakang tubuh Danu yang besar dan sedikit lebih tinggi dari Shaka.

“Ehem,” Danu berdehem dan seketika mereka terkejut saat tahu anak CEO yang mereka bicarakan ada dalam lift bersama mereka. Semua langsung hening dan menunduk.

“Jadi ini alsan dia menggunakan earphone,” ucapnya dalam hati.

Begitu pintu lift terbuka, dengan gesit Aruna langsung keluar begitu saja. Seolah tidak kesulitan berlari padahal dia menggunakan rok denim skirt nya, ojek online yang dia pesan sudah menunggu di lobby perusahaan.

 

Terpopuler

Comments

Serenarara

Serenarara

Woow...kereen...woman in action.../Casual/

2025-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Penolakan
2 Chapter 2. Ruang meeting
3 Chapter 3. Tim delta 1
4 Chapter 4. Keluarga Pradipta
5 Chapter 5. Aku minta maaf
6 Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7 Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8 Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9 Chapter 9. Ini bukan kamarku
10 Chapter 10. Gosip kantor
11 Chapter 11. Kalian menikah lusa
12 Chapter 12. Menikah denganku
13 Aku bersedia
14 Sah
15 Aku harus kemana?
16 Aruna Pergi
17 Salah kira
18 Memulai awal di Bandung
19 Pertemuan 3 sahabat
20 Kamu bisa melepaskannya
21 Kebetulan yang luar biasa
22 CEO baru Hanapra Retail
23 Tidak semudah itu
24 Profesionalitas seorang Aruna
25 Gebrakan Arshaka pada Aruna
26 Password leptop Aruna
27 Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28 Amarah Alice & Eris
29 Apartemen Aruna
30 Nathanael Kaysa Wijaya
31 Membantu tim delta 1
32 Kedatangan mama mertua
33 Vienna International Airport
34 Permintaan mama mertua
35 Kembali di retas
36 Misi Danu
37 Dulu disiakan
38 Tujuan di balik penjebakan
39 Kedatangan Ael (Revisi)
40 apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41 Tidak ada keraguan dalam hatiku
42 Di hatimu masih ada aku
43 Hana ngambek
44 Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45 Bertemunya sahabat lama
46 Kesalah pahaman yang terurai
47 Mereka sudah berdamai?
48 Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49 Ael x Ciara
50 Aruna & Ciara
51 Rencana Naura via Anres
52 Insident
53 Mungkinkah ini di Sengaja?
54 Kolaborasi Ran x Eris
55 Mengintai (Masih Ran x Eris)
56 Arshaka siuman
57 Biarkan aku melindungi Kia
58 Angga & Davina ke rumah sakit
59 Pulang ke apartemen
60 Arshaka demam
61 Beri aku satu minggu
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1. Penolakan
2
Chapter 2. Ruang meeting
3
Chapter 3. Tim delta 1
4
Chapter 4. Keluarga Pradipta
5
Chapter 5. Aku minta maaf
6
Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7
Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8
Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9
Chapter 9. Ini bukan kamarku
10
Chapter 10. Gosip kantor
11
Chapter 11. Kalian menikah lusa
12
Chapter 12. Menikah denganku
13
Aku bersedia
14
Sah
15
Aku harus kemana?
16
Aruna Pergi
17
Salah kira
18
Memulai awal di Bandung
19
Pertemuan 3 sahabat
20
Kamu bisa melepaskannya
21
Kebetulan yang luar biasa
22
CEO baru Hanapra Retail
23
Tidak semudah itu
24
Profesionalitas seorang Aruna
25
Gebrakan Arshaka pada Aruna
26
Password leptop Aruna
27
Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28
Amarah Alice & Eris
29
Apartemen Aruna
30
Nathanael Kaysa Wijaya
31
Membantu tim delta 1
32
Kedatangan mama mertua
33
Vienna International Airport
34
Permintaan mama mertua
35
Kembali di retas
36
Misi Danu
37
Dulu disiakan
38
Tujuan di balik penjebakan
39
Kedatangan Ael (Revisi)
40
apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41
Tidak ada keraguan dalam hatiku
42
Di hatimu masih ada aku
43
Hana ngambek
44
Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45
Bertemunya sahabat lama
46
Kesalah pahaman yang terurai
47
Mereka sudah berdamai?
48
Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49
Ael x Ciara
50
Aruna & Ciara
51
Rencana Naura via Anres
52
Insident
53
Mungkinkah ini di Sengaja?
54
Kolaborasi Ran x Eris
55
Mengintai (Masih Ran x Eris)
56
Arshaka siuman
57
Biarkan aku melindungi Kia
58
Angga & Davina ke rumah sakit
59
Pulang ke apartemen
60
Arshaka demam
61
Beri aku satu minggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!