Bab.13 masa lalu Faris

POV Faris:"

Selama perjalanan menuju ke kota, istri ku Aruna terlihat merenung, aku tau permasalahan keluarga nya terlalu berat, jujur saja saat melihat nya sedih dan menangis, hati ku menjadi sakit seketika.

Dia itu gadis yang kuat dan mandiri menurut ku, jarang sekali aku bertemu dengan gadis bermental baja seperti nya, aku merasa bersalah karena membuat pernikahan nya hancur, sejak diminta oleh ibu tirinya untuk menggagalkan rencana pernikahan gadis itu, membuat ku menjadi bersalah terhadap aruna.

Memang pernikahan ini merupakan pernikahan karena rasa bersalah ku ke pada nya. Tapi lama lama aku mulai jatuh hati dengan kelembutan nya, perhatian nya yang tak pernah aku dapatkan dari mantan istri ku.

Aku juga merindukan putra ku langit angkasa Aditama. Yang saat ini berusia 6 tahunan

Sejak di tinggal oleh Dena mantan istri ku, sifat langit sebelas dua belas dengan ku, saat berusia 4 tahun, sifat langit yang periang dan penyayang berubah seketika, saat Dena mantan istri ku, menolak kehadiran nya terang terangan.

Aku belum jujur dengan identitas ku sebagai seorang CEO dari Tama Group. Aku takut dia seperti dena yang hanya menginginkan harta ku saja. Tapi perlahan aku sadar, dia wanita yang berbeda, lemah Lembut dan penyayang membuat ku takluk seketika. Bahkan sejak menikah dengan Dena, aku tak pernah merasakan sebagai seorang suami, yang dia tau hanya uang uang dan uang. Dena perempuan matre yang membuat kehidupan ku hancur, tapi aku bersyukur masih memiliki putra yang begitu lucu, sifat nya bahkan sama sama dinginnya dengan ku.

Aku tak suka melihat Aruna, direndahkan seperti ini, aku tak suka melihat sifat Aruna terlalu mudah ditindas, mulut ku ini kalau orang orang kantor bilang setajam silet, maka tentu saja aku menentang mereka yang menghina nya, aku juga menyembuhkan identitas ku kepada orang tamak itu.

Saat pengakuan dari ayah mertua ku tentang Aruna. membuat ku terkesima, begitu tega nya ayah kandung membesarkan anak nya hanya untuk mengambil harta nya saja, bener bener laki laki brengsek yang pernah aku temui.

Saat sampai di rumah nanti nya, aku akan mengaku tentang identitas ku, aku sudah yakin dengan keputusan ku saat ini, seharusnya aku tak akan membuka nya saat hatiku bener bener yakin dengan Aruna, tapi kini sudah terlihat jelas, bahwa Tuhan mempunyai takdir untuk ku dan istri baru ku.

Semoga langit mau menerima kehadiran Aruna nanti nya. aku takut langit menolak kehadiran Aruna, sebab anak ku itu kalau tak menyukai orang baru, pasti dia dengan terang terangan mengejek nya, bahkan mengusir nya dengan kasar.

"Alhamdulillah, den Faris pulang!" ucap pak Seto yang membukakan pintu pagar.

Seto kaget Saat melihat tuan nya itu sedang menggendong seorang wanita, dia tak berani bertanya lebih jauh, karena sadar cuman sekedar pekerja.

"Sutt..." pak Seto tolong bilang sama bibi suruh siapkan makan malam ya?" ucap Faris dengan suara pelan.

"Baik Den." ucap nya sambil mengangguk patuh.

Aruna tertidur lelap saat ini, bahkan tanpa sadar dia sudah dibaringkan di tempat tidur milik Faris.

Mansion terlihat sepi, pasti putra nya langit sedang bersama dengan mama dan papa nya sekarang.

Satu jam kemudian...

"Enghh..." dimana ini. kenapa aku bisa berada disini?" batin Aruna yang melihat sekeliling nya begitu berbeda.

Dan kemana suami nya saat ini, apa yang terjadi, dia pun beranjak bangun dan mencari cari suami nya berada, tapi nihil tak ada jejek Faris disana.

Pemikiran nya saat ini kalut, bagaimana bisa dia berada di tempat mewah seperti ini, bukan kah tadi dia masih berada di dalam bus.

"Tok... Tok ... Tok"

Aruna mendengar suara ketukan pintu pun beranjak membuka nya, dia yakin pasti Faris yang mengetuk pintu nya. dengan segara dia membuka nya

Cklek.."

"Selamat malam nyonya, saya bi asih pembantu di rumah Tuan Faris!" ucap bi asih sambil membawa nampan berisi makanan.

Aruna masih terlihat bingung, bagaimana bisa dia berada di sini, dan kemana suami nya berada.

Bi asih yang masih nyonya baru nya terpaku segera memberitahukan bahwa Faris sedang ada urusan, jadi dia menitipkan makan malam untuk Aruna makan.

"Tuan Faris, saat ini sedang ada urusan penting nyonya, silahkan di makan terlebih dahulu, jangan khawatir tuan baik baik saja kok!" ucap bi asih yang menjelaskan

"Bi, bagaimana saya berada disini, dan apa yang terjadi?" ucap nya dengan wajah yang masih kaget.

"Ini merupakan kediaman Aditama nyonya, apa nyonya tak tau siapa tuan Faris?" ucap bi asih yang bingung

Bagaimana bisa seorang istri tak tau siapa suami nya, apa tuan nya itu menyembunyikan sesuatu.

"Tidak, suami ku tak bilang apa apa Bi, dan kapan dia kembali?"

"Mungkin setengah jam lagi nyonya, silahkan dimakan dulu makanan nya, bibi masih ada urusan di dapur, nanti kalau ada apa apa, panggil bibi saja ya nyonya."

"Terima kasih Bi, dan maaf merepotkan." ucap Aruna dengan wajah segan nya.

"Sama sama nyonya, saya permisi dulu ya."

Bi asih yang mendengar ucapan lembut majikan barunya, membuat nya mengulas senyum tipis, pantas saja tuan nya itu menikahi wanita ini, ternyata memiliki hati yang lemah lembut di dalam diri Aruna.