Bab.9

Kalau begitu, berikan kami uang untuk kompensasi nya, dan aku akan membiarkan kamu membawa si anak sialan itu!" sahut Susi dengan bernegosiasi.

"Baik, akan segera saya berikan, tapi ingat! kalau kalian melakukan tindakan kekerasan kepada istri ku, jangan kan memberikan kalian pelajaran, tapi aku juga akan menuntut ke pengadilan!" jawab Faris dengan tegas nya.

"Loh mas, ada apa?" tanya Aruna yang sudah rapi dengan hijab coklat, dan baju gamis nya.

"Gpp Aruna, ayok kita berangkat ke rumah singgah nya."

 "Apa kau sudah masak untuk kami Aruna?" cibir Susi dengan wajah sinis nya

"Ibu maaf, suami ku bilang tak perlu memasak untuk kalian, karena itu bukan tugas ku!"

"Cih, berani melawan kau ya, jangan lupa disini kau hanya menumpang, jadi tau batasan diri mu!" hardik nya dengan suara keras.

Beni saat ini tak ada dirumah, dia sedang berangkat ke sawah, jadi Susi bisa seenaknya memarahin anak kandung nya beni ini.

"Cukup!" jawab Faris yang sudah lelah berada disini.

"Sudah cukup, kalian memperlakukan istri ku seperti seorang pembantu, mulai sekarang aku akan membawa nya pergi dari rumah neraka ini!"

Faris memandang istri nya yang terlihat sedih, apalagi wajah nya menahan tangis dari tadi.

 "Aruna, Siapkan semua baju baju mu, kita akan pergi dari rumah neraka ini!"

"Mas, tapi.."

 "Bagus, pergi dari rumah ini, bawa anak tak tau diri ini keluar, aku muak melihat kalian berdua!" hardik Susi dengan sinis nya

Perasaan Aruna sangat sedih, dia diusir secara terang terangan sekarang, dia pun masuk ke kamar dan membereskan baju baju nya dalam lemari.

 "Aku akan membawa nya pergi, tapi sebelum itu, aku ingin berbicara dengan ayah nya terlebih dahulu!" ucap Faris dengan tegas.

"Ketty, telpon ayah mu, dan suruh pulang sekarang!" perintah Susi dengan nada kesal

"Iya Bu."

Aryo yang baru selesai memakai pakaian seragam kantor desa nya pun menatap heran ke arah ribut ribut di rumah mertua nya itu.

"Ada apa Bu?" tanya nya dengan wajah heran

"Eh, udah bangun kamu Aryo, pasti mau berangkat kerja di kantor desa kan, ibu bangga tau sama kamu, masih muda udah jadi kepala desa, sedangkan suami nya si Aruna, malah jadi pengangguran." desis nya dengan nada mengejek

Wajah Aryo tersenyum tipis mendengar ucapan ibu mertuanya, bukan kah dia lebih unggul di bandingkan Faris itu?

"Aku lebih baik dari si bajingan ini Aruna, tapi kau malah mengkhianati ku seperti ini!" batin nya tak suka.

 Faris hanya tersenyum smirk melihat mertua nya menjelekkan nama nya seperti ini, belum tau aja dia kekayaan Faris seperti apa, dia tak ingin membuka identitas nya terlebih dahulu kepada orang orang tamak ini.

"Apa yang terjadi Bu?" tanya Aryo dengan wajah serius nya

"Aruna akan dibawa oleh laki laki ini, dan ibu juga sudah mengusir nya, dia semakin berani kepada ku!" cibir Susi dengan tangan terkepal

"Apa!" teriak Aryo yang kaget, mendengar penjelasan ibu mertua nya.

"Kenapa, kenapa harus keluar?" ucap nya spontan seolah tak terima Aruna pergi dari rumah itu.

 "Memang nya kenapa, apa kau tak suka?" sahut Faris dengan wajah datar nya

 Faris mengernyitkan dahi nya, dia merasa tak senang mendengar penuturan mantan istri nya itu. "Apa dia masih mencintai Aruna?" batin Faris dengan wajah datar

"Ada apa nak Aryo, kenapa wajah nya terlihat tak suka kalau Aruna keluar dari rumah ini?" tanya Susi dengan wajah datar nya

"Ah, bukan, bukan seperti itu, Bu. tapi sebaiknya biarkan Aruna tinggal disini, lagi pula dia juga akan membantu pekerjaan rumah kalian bukan?" tanya nya dengan canggung.

Susi merasa aneh melihat menantu nya seolah canggung, dia tau bahwa perasaan Aryo masih sangat mencintai Aruna, oleh sebab itu, dia akan menyingkirkan Aruna dan suami nya itu, bagaimana pun cara nya.

Tak lama kemudian, ayah nya Aruna pulang dengan wajah tergesa gesa, dia baru saja pulang dari menanam padi di sawah.

 "Ada apa ini, Bu. Kenapa ada koper di teras?" tanya Beni yang merasa heran

Disana juga terlihat Aruna baru keluar dengan pakaian yang sudah rapi, tak seperti biasanya saat pergi ke ruang singgah, perasaan beni semakin tak enak

Aryo juga duduk di ruang tamu, dengan wajah menahan emosi, saat mendengar Aruna akan pindah, membuat hati nya terbakar cemburu, apalagi wajah Faris tadi seolah meledek nya.

 Padahal Faris hanya menegaskan bahwa saat ini Aruna adalah istri nya, jadi tak mereka tak bisa bertindak sesuka hati.

"Aku akan pergi dengan, mas Faris, Yah." sahut Aruna dengan sedikit takut.

 "Apa! pergi. Pergi kemana?" tanya nya dengan kaget.

"Pergi ke kota, lagi pula disini juga kalian, bertindak seenaknya dengan, ku. aku lelah ya, tolong biarkan kami pergi dari sini, dan aku akan pergi dan tinggal dengan suami ku!" ucap nya dengan nada lembut nya.

Wajah beni terlihat mengeras, dia tak suka dengan keputusan anak kandung nya itu, lagi pula dia belum mendapatkan semua harta milik mendiang ibu nya Aruna, enak saja ingin pergi begitu saja.

Satu fakta yang belum terungkap, bahwa semua harta yang saat ini, dinikmati oleh mereka, sebenarnya adalah harta mendiang ibu nya Aruna yaitu Eva.

dulunya itu milik keluarga nya Eva,sejak menikah dengan Eva, hidup beni menjadi kaya di desa itu. status beni yang hanya pabrik buruh seketika naik menjadi juragan sawit, dan bekerja di lahan milik mendiang istri nya.

Sebelum meninggal, Eva mewarisi semua harta nya ke bayi kandung nya yaitu Aruna. seluruh harta yang saat ini Eva miliki dikuasi oleh Susi dan juga Beni, tanpa sepengetahuan Aruna.

 "Tidak bisa!" ucap Beni dengan lantang.

"Kenapa tak bisa, bukan kah ini yang kalian inginkan?" teriak Aruna yang sudah menatap kecewa ayahnya sendiri.

"Aruna!''.. Bentak nya dengan keras

Sebelum menamparnya, tangan nya sudah lebih dulu dipegang oleh Faris, dia menatap tajam ayah mertua nya itu, bisa bisa nya ringan tangan kepada anak kandung nya sendiri.

 "Jangan kasar kepada istri ku!" ucap Faris dengan tegasnya.

"Diam, kau! orang luar dilarang ikut campur." sinis Susi dengan nada kesal

Dia menyesal telah memasukan Faris ke dalam rencana nya itu, pria itu tak mempan diancam, dia malah menjadi musuh untuk keluarga.

 "Sudah cukup!" bentak Aruna

"Tolong jaga bicara mu, bu. sudah cukup menghina mas Faris, dia adalah suami ku, dia adalah orang yang bertanggung jawab kepada ku, apalagi kalau menganggap nya orang asing."

"Berani kau melawan ayah mu ha! Dasar anak ga tau diri!" bentak nya dengan keras

"Emang apa yang, ayah mau? Menyiksa fisik ku, menyiksa batin ku, melakukan kekerasan kepada ku, atau tak puas menjadikan ku boneka kalian bertiga? bentak nya sambil menangis.

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Ternyata fakta yg mengejutkan. Beni suami mokondo tohh? Pantesan dahh!! Pngen gue 👊 benong

2025-04-08

0

Nailott

Nailott

dasr sang ayah ,ternyata ayahnya mengincar harta mendiang eva ,ibu kandung aruna

2025-03-16

0

febby fadila

febby fadila

owww jd si beni ini benalu to

2025-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1
2 BAB.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 BAB.5
6 BAB.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab 10
11 BAB.11
12 BAB.12
13 Bab.13 masa lalu Faris
14 Bab.14
15 Bab.15
16 BAB.16 bertemu orang tua Faris
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 BAB.20
21 BAB.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24 pecah juga
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29 Monica mengadu ke Lena
30 Bab.30
31 BAB.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 BAB.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 BAB.38
39 BAB.39
40 BAB.40
41 BAB.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44 menginap
45 Bab.45
46 BAB.46
47 BAB.47
48 BAB.48
49 BAB.49
50 BAB.50
51 Bab.51
52 BAB.52
53 BAB.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56 Masa lalu John
57 Bab.57
58 BAB.58 tersangka korupsi
59 Bab.59 rumah sakit
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62 Area 2+
63 Bab.63
64 BAB.64 tertangkap
65 BAB.65 tertangkap part 2
66 BAB.66
67 Bab.67
68 BAB.68
69 BAB.69
70 Bab.70
71 Bab.71 menjemput Zain
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 BAB.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 BAB.86
87 Bab.87
88 Bab.88 hasil pemeriksaan
89 BAB.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 BAB.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97 lahiran
98 Bab.98
99 Bab.99 part 2
100 Bab.100 Part 2
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105 Masuk ke kelas
106 Bab.106 piramid game
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab 110 the gifted
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116 ujian the gifted
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130 Banda Neira
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Bab.144
145 Bab.145
146 Bab.146
147 Bab.147
148 Bab.148
149 Bab.149
150 Bab.150
151 Bab.151
152 Ba.152
153 Bab.153
154 Bab.154 berduka
155 Bab.155
156 Bab.156
157 Bab.157
158 bab.158
159 Bab.159
160 Bab.160
161 Bab.161
162 Bab.162.
163 Bab.163
164 Bab.164 masa lalu Reni
165 Bab.165
166 Bab.166 Masih tentang Reni
167 Bab.167
168 Bab.168
169 Bab.169
170 Bab.170
171 Bab.171
172 Bab.172 pesta pernikahan
173 Bab.173
174 Bab.174
175 Bab.175
176 Bab.176
177 Bab.177 Welcome New York
178 Bab.178
179 Bab.179
180 Bab.180
181 Bab.181
182 Bab.182
183 Bab.183
184 Bab.184
185 Bab.185
186 Bab.186
187 Bab.187
188 Bab.188
189 Bab.189
190 Bab.190
191 Bab.191
192 Bab.192
193 Bab.193
Episodes

Updated 193 Episodes

1
BAB.1
2
BAB.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
BAB.5
6
BAB.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab 10
11
BAB.11
12
BAB.12
13
Bab.13 masa lalu Faris
14
Bab.14
15
Bab.15
16
BAB.16 bertemu orang tua Faris
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
BAB.20
21
BAB.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24 pecah juga
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29 Monica mengadu ke Lena
30
Bab.30
31
BAB.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
BAB.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
BAB.38
39
BAB.39
40
BAB.40
41
BAB.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44 menginap
45
Bab.45
46
BAB.46
47
BAB.47
48
BAB.48
49
BAB.49
50
BAB.50
51
Bab.51
52
BAB.52
53
BAB.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56 Masa lalu John
57
Bab.57
58
BAB.58 tersangka korupsi
59
Bab.59 rumah sakit
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62 Area 2+
63
Bab.63
64
BAB.64 tertangkap
65
BAB.65 tertangkap part 2
66
BAB.66
67
Bab.67
68
BAB.68
69
BAB.69
70
Bab.70
71
Bab.71 menjemput Zain
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
BAB.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
BAB.86
87
Bab.87
88
Bab.88 hasil pemeriksaan
89
BAB.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
BAB.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97 lahiran
98
Bab.98
99
Bab.99 part 2
100
Bab.100 Part 2
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105 Masuk ke kelas
106
Bab.106 piramid game
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab 110 the gifted
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116 ujian the gifted
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130 Banda Neira
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Bab.144
145
Bab.145
146
Bab.146
147
Bab.147
148
Bab.148
149
Bab.149
150
Bab.150
151
Bab.151
152
Ba.152
153
Bab.153
154
Bab.154 berduka
155
Bab.155
156
Bab.156
157
Bab.157
158
bab.158
159
Bab.159
160
Bab.160
161
Bab.161
162
Bab.162.
163
Bab.163
164
Bab.164 masa lalu Reni
165
Bab.165
166
Bab.166 Masih tentang Reni
167
Bab.167
168
Bab.168
169
Bab.169
170
Bab.170
171
Bab.171
172
Bab.172 pesta pernikahan
173
Bab.173
174
Bab.174
175
Bab.175
176
Bab.176
177
Bab.177 Welcome New York
178
Bab.178
179
Bab.179
180
Bab.180
181
Bab.181
182
Bab.182
183
Bab.183
184
Bab.184
185
Bab.185
186
Bab.186
187
Bab.187
188
Bab.188
189
Bab.189
190
Bab.190
191
Bab.191
192
Bab.192
193
Bab.193

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!