BAB.2

 Saat sampai di puskesmas, orang yang pertama kali dilihat nya adalah seorang pemuda dengan wajah yang sudah babak belur terbaring lemah tak berdaya.

 "Siapa pemuda ini Nia?" tanya Susi dengan wajah yang terheran.

"Ini saya temukan terbaring di depan pintu puskesmas, Bu. Jadi luka nya juga sangat parah!" ucap Nia yang menjelaskan.

Senyum kecil mulai terpikirkan di otak nya, kali ini pasti rencana nya berjalan dengan lancar. "Aku pastikan kau akan menikah, tapi dengan pria lain, dan bukan Aryo!" ucap nya sambil tersenyum smirk.

Sedangkan Nia merasa heran, apalagi sikap Bu Susi seperti kesenangan. "Apa yang wanita itu pikirkan?" batin nya dengan heran.

Dua jam kemudian...

Laki laki yang terbaring lemah itu, telah sadar, dia merasa asing dengan tempat ini, siapa yang menolongnya, kenapa bisa berada disini?

 "Aww.." ucap nya sambil meringis kesakitan.

Susi yang belum pulang dari sana pun, menyadari bahwa target yang ditunggu nya telah sadar.

 "Apa kau kehausan?" ucap Susi dengan senyum cerah nya.

 Wajah pria itu tak terlihat jelas, sehingga membuat Susi tak mengetahui seperti apa rupanya yang asli.

 "Kenapa saya bisa disini. dan siapa kau nyonya?" tanya nya dengan suara yang pelan

"Aku adalah orang yang menolong mu, jadi kau harus membalas budi kepada ku!" todong nya dengan nada senang.

"Balas Budi?"

"Ya, kau sudah ku bantu, dan kau harus menolong ku kali ini!"

Kepala nya terasa pusing, apalagi menemukan wanita tak jelas yang tiba tiba meminta balas budi, tapi berhubung dia telah menyelamatkan nya, maka dia akan membantu apa yang diinginkan oleh wanita tua itu.

  "Baiklah, tapi sebelum itu, siapa nama mu nyonya?" tanya Faris

 "Hais, aku hampir lupa memperkenalkan diri. Nama ku Susi Puspita, dan ku sendiri siapa?"

 "Aku.. Faris Aditama, panggil saja Faris!"

"Nah, Faris. berhubung kamu akan membalas budi kepada ku. aku meminta sesuatu yang harus kau lakukan!" ucap nya dengan tersenyum smirk.

 "Baiklah, apa yang kau inginkan?"

 "Menikahlah dengan putri, tiriku!"

"Apa!" kenapa harus menikah, kenapa tak yang lainnya?" protes Faris yang merasa keberatan.

 "Pokonya aku meminta itu kepada mu, jangan sampai ada yang tau rencana kita, kau sudah berjanji bukan, pantang seorang laki laki sejati mengingkari janji janjinya!"

"Baiklah, aku akan menuruti keinginan mu, dan berikan saja apa yang harus aku lakukan?"

lalu Susi membisikkan sesuatu kepada Faris, hal itu membuat nafas nya berdecak sebal, kenapa dia bisa terjebak permainan licik wanita ini, saat kejadian pagi tadi, mobil nya mengalami kecelakaan tunggal, sehingga membuat tubuhnya terlempar ke jurang, ternyata saat kesadaran nya masih tersisa, dia mencoba berjalan mencari pertolongan, dan menemukan sebuah puskesmas yang terletak tak jauh dari arah jatuh nya itu.

  "Sial, kalau saja tak membalas kebaikan nya, mungkin sudah ku singkirkan wanita tua ini!" batin Faris menggerutu kesal.

 Bagaimana pun dia laki laki sejati, yang memegang janji nya, apalagi wanita itu terlihat sangat licik seperti nya.

Saat menjelang malam, sudah ramai terkumpul di rumah Aruna, apalagi para warga terlihat antusias saat membantu membuat sesuatu untuk cemilan nanti nya, yang akan disuguhkan untuk para tamu undangan.

  "Maaf, apa ada Aruna disini?" tanya Faris dengan wajah yang masih terlihat belum jelas, karena luka di wajah nya cukup parah.

"Maaf, anda siapa ya?" tanya Beni yang merasa heran, tak pernah melihat laki laki di depan nya, dan tiba tiba mencari anak nya Aruna.

Faris menghela nafas nya, dan sedikit gugup, apalagi para bapak bapak juga ikut penasaran, siapa pemuda di hadapannya itu.

 "Saya adalah calon suami Aruna!" ucap nya singkat membuat para warga yang tadinya sibuk berbenah dan menyusun kursi kursi untuk acara pengajian kaget setengah mati.

 "Apa!" pekik Beni yang merasa murka saat ini.

Bagaimana bisa anak itu, memiliki kekasih lain, dan akan menikah. benar benar membuat nya malu, dan membuat nama baik nya tercemar.

"Aruna!" teriak Beni dengan tatapan tajam nya tegas nya, memanggil putri nya agar menghadap ke padanya.

 Faris kaget mendengar teriakan ayahnya Aruna, tapi sebisa mungkin wajah nya terlihat tak cemas."Sial, kenapa dia begitu menyeramkan, aku terjebak dengan ide konyol wanita sialan itu!"

Kedatangan Aruna yang berjalan menuju ke luar membuat nya merasa heran seketika, kenapa ayah nya memanggil nya dan berteriak seperti ini, apakah ada sesuatu yang terjadi. Begitulah pemikiran nya saat ini

 "Ayah, kenapa memanggil Aruna seperti ini?" tanya nya dengan suara lembut.

 Faris yang mendengar ucapan lembut dari wanita yang berparas cantik itu, seketika tertegun melihat gadis itu. Tatapan yang tadinya terlihat biasa saja, kini penuh kekaguman, bahkan tanpa sadar dia tak mengedipkan mata nya.

  "Plak.."

Tamparan keras dari ayahnya sendiri, membuat nya tertegun seketika, begitu juga dengan faris yang tak menyangka pria itu menampar putri kandung nya sendiri.

"Ayah, kenapa, kau menampar ku?" ucap nya dengan wajah yang penuh kekecewaan.

 Baru kali ini ayah nya menampar wajahnya, sekian tahun tinggal disini, biasanya ayahnya hanya mengomeli nya, dan selalu membela adik tirinya, tapi kali ini, menampar nya sangat keras di depan banyak orang orang desa.

  "Pak, istigfar, Aruna ini putri bapak, jangan terlalu keras kepadanya, sebaiknya bertanya terlebih dahulu apa yang terjadi!" pekik beberapa bapak bapak yang menengahi pertengkaran, antara ayah dan anak itu.

 "Diam!" bentak Beni merasa marah, apalagi tatapan tajam nya begitu menusuk.

"Ada apa ini?" tanya Aryo yang datang menghampiri keluarga Aruna.

 "Ada apa Paman, beni. Kenapa menampar putri mu sendiri?" tanya Aryo yang tak terima sebenarnya.

 Apalagi sebentar lagi Aruna akan menjadi istrinya, dia tak suka melihat beni menampar calon istrinya itu.

 "Jelaskan apa yang kau lakukan di kota, dan kenapa laki laki ini mengaku sebagai calon suami mu!" bentak Beni dengan wajah mengeras nya.

 Deg.."

 Perasaan Aryo yang mendengar nya begitu perih, dan sakit melihat calon istrinya, memiliki kekasih lain, lalu pandangannya ke arah Faris yang saat ini tertunduk.

 "Kau. Siapa kau sialan!" bentak Aryo memegang kerah baju milik Faris.

 "Tenang, nak Aryo. kita cari solusi nya sama sama!" ucap beberapa warga.

 Lalu tak lama ibu dan ayah nya Aryo datang menghampiri mereka dengan tatapan tajam.

"Apa bener kau berselingkuh, dan kau memiliki kekasih di kota sana?" tuding Sania dengan emosi yang menggebu-gebu.

 "Tidak, Bu. Sungguh aku tak memiliki kekasih, aku tak tau siapa pria ini, tolong percaya pada ku?" ucap nya dengan memelas penuh kekecewaan.

Terpopuler

Comments

Nailott

Nailott

huhh ,ibu tiri jahat banget ,anaj sendiri diturrutin aanak tiri dijahatin,

2025-03-15

0

aliifa afida

aliifa afida

masa semua lngsng percaya sih....

2025-01-28

1

Lucia

Lucia

skenario ibu tiri susi.
Cerita bawang merah putih nih..

2025-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1
2 BAB.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 BAB.5
6 BAB.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab 10
11 BAB.11
12 BAB.12
13 Bab.13 masa lalu Faris
14 Bab.14
15 Bab.15
16 BAB.16 bertemu orang tua Faris
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 BAB.20
21 BAB.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24 pecah juga
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29 Monica mengadu ke Lena
30 Bab.30
31 BAB.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 BAB.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 BAB.38
39 BAB.39
40 BAB.40
41 BAB.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44 menginap
45 Bab.45
46 BAB.46
47 BAB.47
48 BAB.48
49 BAB.49
50 BAB.50
51 Bab.51
52 BAB.52
53 BAB.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56 Masa lalu John
57 Bab.57
58 BAB.58 tersangka korupsi
59 Bab.59 rumah sakit
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62 Area 2+
63 Bab.63
64 BAB.64 tertangkap
65 BAB.65 tertangkap part 2
66 BAB.66
67 Bab.67
68 BAB.68
69 BAB.69
70 Bab.70
71 Bab.71 menjemput Zain
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 BAB.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 BAB.86
87 Bab.87
88 Bab.88 hasil pemeriksaan
89 BAB.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 BAB.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97 lahiran
98 Bab.98
99 Bab.99 part 2
100 Bab.100 Part 2
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105 Masuk ke kelas
106 Bab.106 piramid game
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab 110 the gifted
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116 ujian the gifted
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130 Banda Neira
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Bab.144
145 Bab.145
146 Bab.146
147 Bab.147
148 Bab.148
149 Bab.149
150 Bab.150
151 Bab.151
152 Ba.152
153 Bab.153
154 Bab.154 berduka
155 Bab.155
156 Bab.156
157 Bab.157
158 bab.158
159 Bab.159
160 Bab.160
161 Bab.161
162 Bab.162.
163 Bab.163
164 Bab.164 masa lalu Reni
165 Bab.165
166 Bab.166 Masih tentang Reni
167 Bab.167
168 Bab.168
169 Bab.169
170 Bab.170
171 Bab.171
172 Bab.172 pesta pernikahan
173 Bab.173
174 Bab.174
175 Bab.175
176 Bab.176
177 Bab.177 Welcome New York
178 Bab.178
179 Bab.179
180 Bab.180
181 Bab.181
182 Bab.182
183 Bab.183
184 Bab.184
185 Bab.185
186 Bab.186
187 Bab.187
188 Bab.188
189 Bab.189
190 Bab.190
191 Bab.191
192 Bab.192
193 Bab.193
Episodes

Updated 193 Episodes

1
BAB.1
2
BAB.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
BAB.5
6
BAB.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab 10
11
BAB.11
12
BAB.12
13
Bab.13 masa lalu Faris
14
Bab.14
15
Bab.15
16
BAB.16 bertemu orang tua Faris
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
BAB.20
21
BAB.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24 pecah juga
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29 Monica mengadu ke Lena
30
Bab.30
31
BAB.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
BAB.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
BAB.38
39
BAB.39
40
BAB.40
41
BAB.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44 menginap
45
Bab.45
46
BAB.46
47
BAB.47
48
BAB.48
49
BAB.49
50
BAB.50
51
Bab.51
52
BAB.52
53
BAB.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56 Masa lalu John
57
Bab.57
58
BAB.58 tersangka korupsi
59
Bab.59 rumah sakit
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62 Area 2+
63
Bab.63
64
BAB.64 tertangkap
65
BAB.65 tertangkap part 2
66
BAB.66
67
Bab.67
68
BAB.68
69
BAB.69
70
Bab.70
71
Bab.71 menjemput Zain
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
BAB.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
BAB.86
87
Bab.87
88
Bab.88 hasil pemeriksaan
89
BAB.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
BAB.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97 lahiran
98
Bab.98
99
Bab.99 part 2
100
Bab.100 Part 2
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105 Masuk ke kelas
106
Bab.106 piramid game
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab 110 the gifted
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116 ujian the gifted
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130 Banda Neira
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Bab.144
145
Bab.145
146
Bab.146
147
Bab.147
148
Bab.148
149
Bab.149
150
Bab.150
151
Bab.151
152
Ba.152
153
Bab.153
154
Bab.154 berduka
155
Bab.155
156
Bab.156
157
Bab.157
158
bab.158
159
Bab.159
160
Bab.160
161
Bab.161
162
Bab.162.
163
Bab.163
164
Bab.164 masa lalu Reni
165
Bab.165
166
Bab.166 Masih tentang Reni
167
Bab.167
168
Bab.168
169
Bab.169
170
Bab.170
171
Bab.171
172
Bab.172 pesta pernikahan
173
Bab.173
174
Bab.174
175
Bab.175
176
Bab.176
177
Bab.177 Welcome New York
178
Bab.178
179
Bab.179
180
Bab.180
181
Bab.181
182
Bab.182
183
Bab.183
184
Bab.184
185
Bab.185
186
Bab.186
187
Bab.187
188
Bab.188
189
Bab.189
190
Bab.190
191
Bab.191
192
Bab.192
193
Bab.193

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!