18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya

Mo Lin langsung mengangguk pelan. “Aku mengerti…” ucapnya, mencoba untuk tidak terlalu tenggelam dalam kejadian yang menimpa Sue Lan.

Mereka melanjutkan menonton televisi hingga tiba giliran Mo Lin bertanya kepada kakaknya. "Lalu bagaimana denganmu, Kak? Kau terlihat ceria akhir-akhir ini. Apa yang terjadi?"

Mo Xie tersenyum kecil mendengar pertanyaan antusias adiknya. “Kehidupan di akademi berjalan normal,” katanya, nada suaranya tenang dan datar. “Tapi aku punya satu teman sekarang.”

Mo Lin, yang tadinya duduk santai di lantai, langsung duduk lebih tegak dengan mata berbinar. “Teman? Kakak akhirnya punya teman? Itu bagus sekali! Siapa dia? Apa dia... teman wanita?” tanyanya, menaikkan alis dengan senyum lebar penuh rasa ingin tahu.

Mo Xie menatap adiknya dengan ekspresi datar, tetapi sudut bibirnya sedikit terangkat saat memikirkan Lin Xiaoyu. “Ya, dia memang wanita. Ada yang salah?”

Mendengar itu, Mo Lin langsung terlonjak kegirangan. “Kak! Jadi ini teman wanita? Maksudnya… apa dia pacar Kakak?”

Mo Xie terdiam sejenak, lalu menghela napas dengan wajah santai. “Bukan pacar, hanya teman,” jawabnya sambil mengusap rambut Mo Lin yang acak-acakan. “Kau ini selalu berpikir yang macam-macam.”

Namun, Mo Lin tidak mudah diyakinkan. Wajahnya masih berseri-seri, seolah baru saja mendengar kabar luar biasa. “Tapi Kakak jarang sekali punya teman, apalagi seorang wanita. Dia pasti orang yang spesial, ya kan?”

Mo Xie hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. “Lin’er, kau terlalu banyak menonton drama. Lin Xiaoyu hanya temanku. Lagipula, aku tidak punya waktu untuk urusan seperti itu.”

“Jadi namanya Lin Xiaoyu, ya? Hehehe…” Mo Lin tertawa kecil, mengabaikan sebagian ucapan kakaknya.

Mo Xie menggeleng pelan sebelum bangkit dari sofa dan mengacak rambut Mo Lin dengan gemas.

"Kau mau ke mana, Kak?" tanya Mo Lin, melihat kakaknya melangkah keluar apartemen.

"Mencari udara segar. Aku akan pulang nanti malam," jawab Mo Xie santai.

Namun, Mo Lin tampak salah mengartikan kepergian Mo Xie. “Baiklah, aku tahu kau ingin menemui pacarmu itu. Titip salamku padanya!” serunya sambil melambaikan tangan.

Mo Xie hanya tersenyum tipis, lalu mengambil jaket hitamnya yang tergantung di balik pintu.

...

Mo Xie berjalan menelusuri jalan utama Distrik Xuanhi dengan santai, langkahnya mengarah ke taman distrik yang tidak jauh dari kediamannya.

Sesampainya di sana, ia duduk di bangku taman yang menghadap ke kolam kecil dengan air mancur di tengahnya. Anak-anak kecil berlari-lari sambil tertawa, pasangan muda terlihat menikmati waktu santai mereka, dan beberapa orang tua membaca koran di bangku sekitar.

Suasana yang tenang itu memberikan sedikit kedamaian, tetapi pikiran Mo Xie tetap dipenuhi kekhawatiran.

Ia membuka dompet kulit usangnya lagi, menatap uang yang tersisa di sana. 150 yuan. Jumlah itu hanya cukup untuk pengeluaran beberapa minggu ke depan dengan catatan harus sangat dihemat.

Selain uang di dompetnya, Mo Xie masih memiliki sekitar 1.000 yuan di apartemen, sisa dari uang asuransi ayahnya. Namun, dengan sewa apartemen sebesar 200 yuan per bulan dan kebutuhan sehari-hari mereka, uang itu hanya cukup untuk bertahan tiga bulan, bahkan dengan gaya hidup hemat.

Mo Xie menghela napas panjang, kepalanya bersandar pada punggung bangku. Ia menatap langit biru yang cerah, tetapi di matanya hanya ada bayangan masa depan yang tidak pasti.

Dalam hati, ia mulai menghitung kebutuhan lain: uang jajan Mo Lin, tagihan listrik dan air, serta kemungkinan biaya tak terduga lainnya. Tidak mungkin ia membiarkan adiknya hidup dalam ketidakpastian seperti ini.

"Aku harus segera mencari cara untuk menghasilkan uang tambahan," gumamnya pelan.

“Mo Xie?”

Sebuah suara lembut terdengar, membuat Mo Xie menoleh. Lin Xiaoyu berdiri di depannya.

Penampilannya sederhana, berkacamata dengan rambut yang kini dibiarkan tergerai, serta mengenakan gaun putih polos sepanjang lutut. Meski tanpa hiasan berlebihan, Lin Xiaoyu tetap terlihat cantik.

"Xiaoyu, kau dari pasar?" tanya Mo Xie, melihat gadis itu menenteng kantong plastik berisi bahan makanan.

"Iya. Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Lin Xiaoyu. Sebenarnya, ia sudah melihat Mo Xie dari kejauhan, tetapi sedikit ragu untuk menyapanya karena ekspresi Mo Xie yang tampak sedang tertekan.

“Bohong jika aku mengatakan tidak ada masalah,” ucap Mo Xie, tersenyum pasrah. “Aku berencana mencari pekerjaan tambahan yang menghasilkan banyak uang. Kau punya saran?”

Lin Xiaoyu menatapnya dengan serius. Ia duduk di sebelah Mo Xie di bangku taman, menaruh kantong plastik bahan makanannya di samping kaki.

“Kau benar-benar ingin mencari pekerjaan tambahan?” tanyanya, nada suaranya lembut tetapi penuh perhatian. “Dengan kondisimu sekarang… apakah kau yakin bisa menangani pekerjaan berat?”

“Aku tidak punya pilihan,” jawab Mo Xie dengan tegas, meskipun tetap tenang. “Aku harus memastikan adikku memiliki masa depan yang layak. Aku tidak akan membiarkan dia hidup dalam kondisi seperti ini selamanya.”

Lin Xiaoyu mengangguk pelan. Matanya menatap jauh ke depan, seolah memikirkan sesuatu yang penting. Setelah beberapa saat, ia menoleh kembali ke Mo Xie, ragu-ragu sebelum akhirnya berbicara.

“Kalau begitu… bagaimana kalau kau mencoba bergabung dengan Agensi Kultivator?” sarannya.

Mo Xie menoleh, alisnya sedikit terangkat. "Aku masih harus melanjutkan sekolahku. Jika aku keluar sekarang, maka aku tidak akan menerima banyak dukungan dari akademi."

Akademi Kultivasi Zhenhai tidak hanya mendidik murid-muridnya untuk menekuni jalan kultivasi, tetapi juga memberikan dukungan kepada murid berbakat serta merekomendasikan mereka ke agensi-agensi terkemuka.

"Kau tidak harus keluar dari akademi," ucap Lin Xiaoyu penuh keyakinan. "Kau tahu tentang rekomendasi calon anggota?"

Mo Xie mengangguk. "Ya, biasanya akademi atau kultivator peringkat tinggi merekomendasikan seseorang untuk menjadi calon anggota agensi."

"Itu benar. Jika seseorang merekomendasikanmu, maka kau punya kesempatan untuk bekerja di agensi sambil tetap bersekolah," jawab Lin Xiaoyu antusias. Ia tidak menyarankan hal ini sembarangan. Ia sendiri telah melihat kemampuan bertarung Mo Xie semalam dan yakin bahwa Mo Xie memiliki potensi yang tidak disadari orang lain.

Mo Xie terdiam, mempertimbangkan usulan itu. Ia tahu tentang Agensi Kultivator, sebuah organisasi besar yang mempekerjakan kultivator dari berbagai tingkat keahlian. Mereka mengirimkan anggota untuk menangani ancaman beast di berbagai zona, dari yang berbahaya hingga yang mematikan.

Meskipun pekerjaan itu penuh risiko, inti beast yang mereka dapatkan bisa dijual dengan harga tinggi. Bahkan misi tingkat rendah saja cukup untuk menghidupi seseorang selama beberapa minggu.

“Risikonya terlalu besar,” gumam Mo Xie. “Tapi… mungkin aku bisa mencobanya.”

"Maaf, aku hanya memikirkan apa yang terlintas di pikiranku. Jika menurutmu itu berbahaya, maka—"

"Tidak," potong Mo Xie, membuat Lin Xiaoyu terdiam. "Aku bukan kultivator biasa, Xiaoyu. Kau sudah melihatnya sendiri, bukan?"

Lin Xiaoyu menatapnya dengan rasa ingin tahu. “Keunggulan?”

Mo Xie tersenyum tipis. “Anggap saja aku punya cara untuk bertahan.”

Lin Xiaoyu mendesah pelan. "Baiklah, pastikan kau selalu waspada."

“Terima kasih, Xiaoyu,” ucap Mo Xie tulus.

Menatap langit malam, Mo Xie tersenyum tipis.

"Agensi Kultivator, ya?" gumamnya. "Akan kucoba."

Episodes
1 1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2 2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3 3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4 4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5 5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6 6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7 7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8 8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9 9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10 10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11 11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12 12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13 13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14 14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15 15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16 16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17 17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18 18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19 19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20 20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21 21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22 22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23 23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24 24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25 25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26 26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27 27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28 28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29 29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30 30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31 31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32 32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33 33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34 34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35 35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36 36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37 37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38 38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39 39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40 40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41 41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42 42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43 43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44 44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45 45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46 46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47 47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48 48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49 49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50 50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51 51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52 52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah
Episodes

Updated 52 Episodes

1
1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2
2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3
3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4
4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5
5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6
6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7
7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8
8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9
9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10
10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11
11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12
12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13
13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14
14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15
15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16
16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17
17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18
18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19
19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20
20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21
21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22
22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23
23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24
24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25
25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26
26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27
27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28
28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29
29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30
30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31
31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32
32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33
33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34
34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35
35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36
36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37
37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38
38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39
39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40
40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41
41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42
42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43
43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44
44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45
45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46
46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47
47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48
48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49
49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50
50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51
51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52
52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!