13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?

Guru Zhang Mu berjalan ke meja guru di depan kelas, meletakkan tumpukan buku besar di sana. “Pertama-tama, mari kita mulai dengan absensi,” lanjutnya.

Ia mulai menyebut nama-nama murid satu per satu. Saat nama Mo Xie disebut, beberapa murid melirik ke arahnya, tetapi Mo Xie hanya mengangguk tanpa berkata banyak. Ketika nama Lin Xiaoyu disebut, suaranya yang lembut dan nyaris berbisik terdengar untuk pertama kalinya. Jika tidak diperhatikan dengan baik, mungkin semua orang akan mengira itu adalah suara semut.

Setelah absen selesai, Guru Zhang Mu membuka salah satu buku besar di mejanya dan mulai berbicara, “Dunia kita sudah ada sejak zaman yang sangat kuno, jauh sebelum kalian dilahirkan, sebelum sistem akademi ini dibangun, dan bahkan sebelum konsep kultivasi terstruktur seperti sekarang.”

Ia memandang murid-muridnya sejenak, memastikan semua perhatian tertuju padanya, sebelum melanjutkan, “Di zaman kuno, energi spiritual mengalir dengan bebas di seluruh dunia. Para kultivator saat itu tidak hanya mengandalkan teknik-teknik yang mereka pelajari, tetapi juga keterhubungan mereka dengan alam semesta. Mereka bisa memanggil kekuatan dari bintang, bulan, bahkan menggunakan beast sebagai familia mereka.”

Beberapa murid terlihat kagum, tetapi sebagian lainnya mulai tampak bosan dengan pelajaran yang diberikan. Guru Zhang Mu menambahkan, “Namun, seiring waktu, energi spiritual menjadi semakin terkonsentrasi, semakin sulit untuk diakses, dan semakin sedikit pula orang yang bisa menggunakan energi Qi. Oleh karena itu, sistem kultivasi modern diciptakan—teknik dan metode yang lebih efisien untuk memanfaatkan energi spiritual yang ada.”

Ia berhenti sejenak, menatap seluruh kelas, lalu bertanya, “Sekarang, mari kita diskusikan. Menurut kalian, siapa yang lebih kuat? Kultivator zaman kuno atau kultivator modern?”

Suasana kelas mendadak hidup kembali karena pertanyaan Guru Zhang Mu yang menarik. Salah satu murid dari barisan depan langsung mengangkat tangan. “Jelas kultivator modern lebih kuat, Guru! Dengan teknik dan alat-alat canggih saat ini, kita memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman!”

Murid-murid lain mengangguk setuju, memberikan jawaban serupa dengan berbagai variasi. “Kultivator modern memiliki sistem pelatihan yang lebih terstruktur!” kata yang lain. “Kita bisa mempelajari seni bertarung yang lebih kompleks dari internet dibandingkan mereka!” tambah murid lainnya dengan penuh semangat.

Namun, Mo Xie tetap diam. Pandangannya kosong, tetapi pikirannya sibuk menganalisis informasi yang baru saja ia dengar. Akhirnya, Guru Zhang Mu menoleh ke arahnya, memperhatikan bahwa Mo Xie belum mengutarakan pendapatnya.

“Mo Xie,” panggil Guru Zhang Mu, suaranya penuh rasa ingin tahu. “Bagaimana denganmu? Apa pendapatmu tentang pertanyaan ini?”

Semua mata di kelas tertuju padanya. Mo Xie perlahan mengangkat kepalanya, menatap lurus ke arah Guru Zhang Mu, lalu berkata dengan suara tenang namun tegas, “Kultivator zaman kuno lebih kuat.”

Kelas mendadak sunyi. Beberapa murid saling pandang dengan alis terangkat, sementara yang lain berbisik pelan. “Apa maksudnya? Itu tidak masuk akal,” gumam seorang murid.

Guru Zhang Mu menatap Mo Xie dengan ekspresi yang sulit ditebak. “Dan apa alasanmu mengatakan itu?” tanyanya dengan nada netral, meskipun jelas tertarik dengan jawaban Mo Xie.

Mo Xie menatap guru itu tanpa gentar. “Kultivator zaman kuno tidak hanya bertahan hidup dalam dunia yang jauh lebih keras, tetapi mereka juga mampu menjelajahi batasan energi spiritual tanpa bantuan alat atau sistem. Mereka adalah pionir yang menciptakan landasan bagi kita semua.”

Ia berhenti sejenak, membiarkan kata-katanya meresap sebelum melanjutkan, “Sementara kultivator modern terlalu bergantung pada struktur dan alat-alat bantu kultivasi, membuat pengalaman bertarung mereka menjadi tumpul. Kultivator zaman kuno tidak memiliki batasan seperti itu. Mereka menciptakan, berlatih, dan bertahan hidup hanya dengan kemauan dan kekuatan mereka sendiri.”

Beberapa murid tampak terkesima, tetapi ada juga yang mendengus, merasa tidak setuju. “Itu hanya romantisasi zaman kuno,” kata salah satu murid dengan nada mengejek. “Kenyataannya, kita punya alat dan teknik yang jauh lebih kuat sekarang.”

Namun, Mo Xie hanya tersenyum tipis. “Kalian bisa percaya apa yang kalian mau,” katanya datar. "Aku hanya menyampaikan pendapatku, bukan agar kalian mempercayainya."

Mo Xie telah menghabiskan banyak waktu di Alam Shenzhou yang sejatinya adalah tempat yang kuno, di mana hukum rimba masih berlaku dengan keras. Dia tahu segalanya tentang bagaimana para kultivator berjuang mati-matian untuk menyempurnakan kultivasi mereka. Berbeda dengan para kultivator di dunia modern itu yang terlalu santai dan lebih bergantung pada alat bantu.

Kelas kembali terdiam mendengar jawaban Mo Xie yang entah kenapa terdengar sangat meyakinkan. Guru Zhang Mu menatap Mo Xie dengan pandangan yang penuh evaluasi. Akhirnya, ia mengangguk kecil, seolah mengakui bahwa ada kebijaksanaan dalam jawaban Mo Xie.

“Pendapat yang menarik,” kata Guru Zhang Mu. “Dan meskipun kita tidak dapat benar-benar memastikan siapa yang lebih kuat, ada pelajaran penting di sini: kekuatan sejati tidak hanya berasal dari teknik atau alat, tetapi dari pemahaman dan keterhubungan kita dengan dunia.”

Ia melanjutkan pelajaran, tetapi suasana kelas telah berubah. Beberapa murid mulai memandang Mo Xie dengan rasa hormat yang baru, meskipun ada juga yang masih merasa terganggu dengan pendapatnya.

Di sisi lain, Lin Xiaoyu yang duduk di sebelahnya menatap Mo Xie dengan rasa penasaran yang semakin besar, meskipun ia tidak mengatakan apa pun.

...

Ketika sore tiba, Mo Xie meninggalkan kelas dengan langkah santai. Suasana akademi mulai sepi karena sudah lewat jam pulang, hanya beberapa murid yang terlihat berkeliaran di koridor, menyelesaikan urusan terakhir mereka sebelum pulang.

Saat dia mendekati ruang loker, suara pelan terdengar, seperti seseorang yang sedang menggerutu.

Mo Xie menghentikan langkahnya dan menoleh. Di sudut ruang ganti, Lin Xiaoyu terlihat membungkuk, mengaduk-aduk rak sepatu dengan cemas. Wajahnya yang biasanya tenang kini menunjukkan kepanikan. Sekilas, Mo Xie melihat bahwa gadis itu bahkan tidak memakai sepatu, hanya kaus kaki tipis yang sudah mulai kotor karena lantai yang dingin.

“Di mana…?” Lin Xiaoyu bergumam, suaranya hampir tidak terdengar. Dia terus mencari, menggeser rak dan memeriksa di bawahnya. Tetapi dari ekspresi wajahnya, jelas bahwa dia tidak menemukan apa-apa.

Mo Xie memperhatikan sejenak, lalu pandangannya tertuju pada sekelompok murid perempuan yang berdiri tidak jauh dari situ. Mereka sedang tertawa kecil, sesekali melirik Lin Xiaoyu. Salah satu dari mereka memegang sepasang sepatu yang tampak seperti milik gadis itu.

Dia mengenali mereka—sekelompok anak nakal yang sering mencari masalah di akademi. Mereka biasanya menargetkan murid yang lemah dan pendiam, dan Lin Xiaoyu adalah korban yang sempurna.

Mo Xie menghela napas pelan, lalu berjalan mendekat. Tanpa banyak bicara, dia menghampiri gadis yang memegang sepatu itu dan menatap mereka dengan pandangan dingin.

Episodes
1 1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2 2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3 3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4 4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5 5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6 6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7 7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8 8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9 9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10 10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11 11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12 12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13 13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14 14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15 15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16 16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17 17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18 18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19 19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20 20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21 21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22 22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23 23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24 24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25 25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26 26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27 27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28 28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29 29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30 30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31 31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32 32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33 33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34 34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35 35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36 36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37 37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38 38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39 39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40 40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41 41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42 42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43 43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44 44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45 45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46 46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47 47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48 48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49 49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50 50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51 51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52 52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah
Episodes

Updated 52 Episodes

1
1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2
2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3
3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4
4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5
5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6
6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7
7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8
8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9
9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10
10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11
11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12
12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13
13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14
14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15
15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16
16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17
17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18
18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19
19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20
20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21
21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22
22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23
23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24
24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25
25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26
26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27
27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28
28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29
29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30
30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31
31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32
32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33
33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34
34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35
35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36
36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37
37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38
38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39
39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40
40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41
41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42
42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43
43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44
44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45
45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46
46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47
47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48
48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49
49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50
50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51
51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52
52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!