11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi

Tian Lei terbaring di tanah dengan wajah memerah, entah karena malu atau marah. Sorakan dan tawa penonton menggema di sekeliling arena, menghantam ego Tian Lei tanpa ampun. Mo Xie tetap berdiri tenang, menatapnya dengan ekspresi datar yang justru semakin memperburuk keadaan.

“Taruhan adalah taruhan,” kata Mo Xie dengan suara dingin. Ia melipat tangannya di dada, menunduk sedikit untuk menatap langsung mata Tian Lei. “Jangan bilang kau sudah lupa. Kau adalah pria yang menepati janji, bukan?”

Tian Lei mengepalkan tangannya, tubuhnya bergetar karena menahan amarah dan rasa malu. Ia menggeretakkan giginya, enggan melaksanakan taruhan yang telah ia setujui sendiri. Namun, tatapan tajam Mo Xie dan ejekan yang terus terdengar dari kerumunan membuatnya tidak punya pilihan.

“Cepat, atau aku akan memaksamu,” desak Mo Xie dengan nada dingin. “Atau... kau ingin aku membantumu menjadi lebih rendah dari ini?”

Tian Lei menunduk, menggeram pelan. Ia perlahan bangkit, wajahnya penuh dengan kemarahan yang tak mampu ia sembunyikan. Dengan tubuh yang gemetar karena malu, ia berjalan mendekati Mo Xie. Penonton semakin ramai, beberapa bahkan memprovokasi Tian Lei agar segera melaksanakan hukumannya.

Namun, sebelum Tian Lei berlutut, sebuah suara berat dan penuh wibawa menggema di seluruh arena.

“Cukup!”

Kerumunan penonton langsung diam, dan semua mata tertuju ke arah asal suara itu. Dari sisi arena, seorang pria melangkah masuk dengan langkah santai namun penuh dominasi.

Sosoknya tinggi, dengan tubuh yang kokoh dan aura yang begitu kuat sehingga bahkan udara di sekitarnya terasa menekan. Ia mengenakan lambang khas Kelas A, menandakan statusnya sebagai salah satu murid elit akademi.

Wajahnya mirip dengan Tian Lei, namun lebih dewasa dan maskulin, dengan tatapan tajam yang seolah mampu menembus jiwa siapa pun yang menatapnya. Rambut hitamnya terikat rapi ke belakang, menambah kesan tegas dan berbahaya.

Ketika ia berjalan ke tengah arena, murid-murid yang berada di jalannya langsung menyingkir, tidak berani menghalangi.

“Itu Tian Wu! Murid terbaik dari Kelas A!” bisik salah satu murid dengan nada kagum.

“Dia salah satu kandidat utama untuk bergabung dengan Agensi Elit Zhenhai! Apa yang dia lakukan di sini?”

Tian Wu berhenti tepat di depan Tian Lei, yang langsung menundukkan kepalanya dengan hormat meskipun wajahnya masih dipenuhi rasa malu. “Kakak…” gumam Tian Lei dengan nada rendah.

Tian Wu tidak menjawab adiknya. Sebaliknya, ia menatap lurus ke arah Mo Xie, yang masih berdiri tenang di tempatnya. Tidak ada ketakutan atau kegelisahan di wajah Mo Xie, hanya ekspresi datar yang sulit ditebak.

“Kau yang membuat adikku seperti ini?” tanya Tian Wu dengan suara yang tenang namun mengandung ancaman tersembunyi.

Mo Xie tersenyum tipis, lalu menjawab dengan nada santai, “Aku hanya melakukan apa yang perlu. Lagipula, dia yang menantangku lebih dulu. Aku hanya memastikan dia belajar dari kesalahannya.”

Tian Wu menyipitkan matanya. Aura di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi lebih menekan, membuat beberapa murid di dekatnya mundur karena tidak tahan dengan tekanan tersebut. Bahkan Tian Lei terlihat sedikit tegang di bawah aura kakaknya.

“Berani sekali kau,” kata Tian Wu pelan, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya membawa tekanan yang membuat udara terasa semakin berat. “Aku tidak peduli siapa yang memulai. Tidak ada yang bisa mempermalukan anggota keluargaku dan pergi begitu saja.”

Mo Xie menyadari bahaya yang ada di depannya. Aura Tian Wu jelas menunjukkan bahwa tingkat kultivasinya berada di ranah Penguatan Roh Tahap 8, itu berada satu tingkat di atas Penyempurnaan Qi.

Dengan statusnya sebagai murid Kelas A, Tian Wu bukanlah seseorang yang bisa dihadapi dengan sembrono. Dengan kekuatannya yang sekarang dan kemampuan Inti Demonic miliknya, Mo Xie merasa masih bisa menghadapi Tian Wu. Namun, dirinya juga tidak akan terhindar dari luka parah.

“Yah, keluarga memang selalu menjadi prioritas utama,” jawab Mo Xie akhirnya, dengan suara yang tetap tenang meskipun situasi memanas. “Tapi jika kita membicarakan harga diri, bukankah seharusnya adikmu juga belajar menepati taruhannya? Aku hanya mengajarinya pelajaran kecil.”

Tian Wu tersenyum tipis, tetapi senyumnya penuh ancaman. “Pelajaran kecil, ya? Baiklah. Kalau begitu, bagaimana jika aku memberimu pelajaran kecil juga? Anggap saja sebagai hukuman karena kebodohanmu.”

Mo Xie tidak menunjukkan rasa takut, meskipun ia tahu bahwa melawan Tian Wu saat ini bukanlah pilihan yang bijak. Namun, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menunjukkan kelemahannya pada siapa pun.

‘Haruskah aku bertarung melawannya? Beberapa orang di sini mungkin akan mati jika itu sampai terjadi,’ batin Mo Xie.

Terlepas dari tingkat kultivasinya, kemampuan Demonic-nya sudah seperti anomali dunia itu sendiri. Meskipun Inti Demonic yang menyatu dalam jiwanya telah melemah, itu masih cukup untuk menghancurkan sebagian besar akademi.

“Berhenti sekarang juga. Kalian benar-benar memalukan.”

Sebelum suasana semakin panas, sebuah suara lembut namun penuh wibawa terdengar, menghentikan semua orang yang ada di arena.

Semua orang menoleh ke arah suara itu, dan yang mereka lihat membuat kerumunan kembali bergemuruh dengan bisikan kagum. Seorang wanita melangkah masuk ke arena dengan langkah ringan, namun setiap gerakannya memancarkan keanggunan dan kekuatan.

Murid kelas A yang digadang-gadang akan menjadi bagian Kelas S tahun depan. Yue Ling, dia dikenal juga sebagai primadona akademi. Kecantikannya begitu luar biasa, seakan setiap detail dirinya diciptakan oleh para dewa.

Rambutnya yang panjang berwarna perak pucat tergerai hingga pinggang, memantulkan cahaya seperti sutra yang disinari bulan. Matanya berwarna biru jernih seperti kristal, menatap tajam namun memikat.

Dengan langkah yang anggun, Yue Ling berjalan mendekati Tian Wu. Suara hak sepatunya bergema, dan suasana arena langsung dipenuhi rasa segan. Bahkan Tian Wu, yang terkenal arogan, terlihat sedikit gugup saat wanita itu menghampirinya.

“Yue Ling,” kata Tian Wu, mencoba menjaga ketenangannya. “Apa yang membawamu ke sini?”

Yue Ling berhenti beberapa langkah darinya, menatap Tian Wu dengan sorot mata dingin yang membuat suasana semakin tegang. “Apa yang membawaku ke sini? Seharusnya aku yang bertanya, Tian Wu. Apa yang kau lakukan di sini, bertindak seperti pengganggu murahan terhadap murid kelas rendah?”

Kerumunan terdiam, menahan napas. Tidak ada yang pernah berbicara kepada Tian Wu dengan nada seperti itu, kecuali Yue Ling. Tian Wu mengepalkan tinjunya, tetapi ia tidak berani melawan Yue Ling secara langsung.

Tidak ada yang berani menyinggung Yue Ling, dengan reputasi dan statusnya sebagai murid terbaik, sekaligus berasal dari keluarga elit yang terkenal di seluruh negara.

“Adikku dipermalukan di depan umum,” Tian Wu menjawab dengan nada datar, mencoba mempertahankan martabatnya. “Sebagai kakaknya, aku hanya menegakkan harga diri keluargaku.”

“Harga diri keluargamu?” Yue Ling menyeringai tipis, meski senyumnya tetap menawan. “Apakah harga diri keluargamu begitu rapuh hingga kau harus turun tangan untuk melawan seorang murid kelas rendah? Jika itu masalahnya, maka mungkin keluarga Tian tidak sekuat yang kukira.”

Episodes
1 1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2 2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3 3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4 4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5 5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6 6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7 7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8 8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9 9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10 10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11 11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12 12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13 13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14 14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15 15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16 16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17 17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18 18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19 19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20 20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21 21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22 22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23 23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24 24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25 25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26 26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27 27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28 28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29 29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30 30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31 31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32 32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33 33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34 34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35 35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36 36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37 37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38 38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39 39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40 40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41 41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42 42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43 43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44 44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45 45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46 46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47 47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48 48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49 49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50 50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51 51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52 52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah
Episodes

Updated 52 Episodes

1
1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2
2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3
3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4
4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5
5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6
6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7
7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8
8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9
9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10
10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11
11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12
12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13
13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14
14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15
15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16
16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17
17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18
18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19
19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20
20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21
21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22
22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23
23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24
24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25
25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26
26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27
27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28
28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29
29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30
30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31
31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32
32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33
33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34
34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35
35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36
36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37
37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38
38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39
39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40
40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41
41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42
42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43
43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44
44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45
45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46
46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47
47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48
48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49
49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50
50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51
51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52
52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!