5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan

Mo Xie mendesah pelan, menahan rasa jengkel yang mulai membara di dadanya. Dia tahu bahwa menciptakan keributan di tengah kota, apalagi melibatkan pihak berwenang, hanya akan menghambat rencananya.

Tatapannya yang dingin perlahan melunak, meskipun masih menyiratkan ketidaksabaran.

“Baiklah,” katanya akhirnya, suaranya tenang tapi tanpa rasa hormat. “Aku akan ikut dengan kalian. Tapi, pastikan ini tidak memakan waktu lama. Aku memiliki urusan yang lebih penting.”

Qing Mei mengangguk, meskipun sedikit terkejut bahwa pria di depannya menyerah begitu saja. Dia bisa merasakan aura berbahaya dari Mo Xie, tetapi sikapnya yang kooperatif membuatnya sedikit lebih tenang.

“Ikuti kami,” ujarnya singkat sambil memberi isyarat kepada Wei Gang untuk mengawasi.

Mo Xie berjalan di antara mereka, langkahnya ringan namun penuh percaya diri. Wei Gang mengikuti di belakang, sesekali melirik Mo Xie dengan kecurigaan yang jelas. Qing Mei tetap di depan, menjaga jarak aman sambil terus merasakan aura misterius yang memancar dari pria itu.

 ...

Setibanya di kantor polisi, Mo Xie dibawa ke ruangan interogasi kecil dengan dinding bercat putih dan sebuah meja sederhana di tengahnya. Qing Mei dan Wei Gang duduk di seberang Mo Xie, sementara dua petugas lain berjaga di luar pintu.

“Kami hanya ingin memastikan tidak ada ancaman dari dirimu,” kata Qing Mei, mencoba menjaga nada profesional. “Kau terlihat… tidak biasa, dan kami harus berhati-hati.”

Mo Xie menyandarkan punggungnya ke kursi, ekspresinya tenang. “Tidak biasa? Hm… kalian benar. Aku bukan orang biasa.” Senyum kecil yang mengintimidasi tersungging di wajahnya.

Qing Mei merasakan hawa dingin menyelimuti ruangan itu sejenak. Dia menggigit bibir bawahnya, mencoba menenangkan pikirannya. “Kami menerima laporan tentang aura aneh di Distrik Jingfeng. Aura itu sangat kuat, seperti energi yang biasanya hanya ditemukan di sekitar portal dimensi. Bisakah kau menjelaskan apa yang kau lakukan di sana?”

Mo Xie mendengus kecil, matanya menyipit. “Aura? Mungkin hanya imajinasi seseorang. Aku hanya berjalan-jalan, menikmati malam. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”

Wei Gang mengetuk meja dengan jarinya, tidak puas dengan jawaban itu. “Jawablah dengan jujur, dan tunjukkan sikap yang sopan pada instansi negara. Apakah orang tuamu tidak pernah mengajarimu sopan santun?”

Mo Xie menatap Wei Gang dengan tatapan menusuk. Namun, dia mengabaikan pria besar itu dan malah menatap ke arah Qing Mei, tepatnya ke arah tubuh wanita itu yang mengenakan pakaian yang cukup ketat dan menggoda.

“Heh, apakah orang tuamu tidak mengajarimu memakai pakaian yang lebih sopan?” ucapnya sambil menyeringai kecil.

Qing Mei, yang merasakan seluruh tubuhnya ditatap dengan intens, merasa sangat malu sekaligus marah. Namun, dia masih bersikap profesional. “Jangan mengalihkan pembicaraan! Sekarang perlihatkan cincin pengenalmu.”

Mo Xie mengangkat tangannya, melihat sebuah cincin biru yang terpasang di jari manisnya. Itu adalah benda yang dimiliki oleh semua orang dan berfungsi sebagai tanda pengenal seseorang.

Dengan mengalirkan sedikit energinya, cincin itu mengeluarkan sebuah layar holografik yang dapat dilihat oleh semua orang.

Nama: Mo Xie

Usia: 19 tahun

Status: Mahasiswa Akademi Kultivasi Zhenhai

Ranah Kultivasi: Penguatan Tubuh

Silsilah Keluarga: Adik perempuan, Mo Lin Ayah, Mo Guan (meninggal dalam kecelakaan) Identitas ibu tidak diketahui

Qing Mei membaca informasi itu dengan cermat, ranah yang ditampilkan di informasi itu hanya ranah utama seseorang, sementara tingkatannya tetap disembunyikan demi privasi.

Qing Mei kemudian melirik Mo Xie yang duduk dengan tenang di seberang meja. Wajahnya tetap tanpa ekspresi, namun ada kilatan kesombongan di matanya.

“Kau adalah murid Akademi Kultivasi Zhenhai?” Qing Mei akhirnya bertanya. Suaranya terdengar lebih dingin daripada sebelumnya, mencoba menekan rasa kesal yang belum hilang.

Mo Xie mengangkat bahu. “Apakah itu melanggar hukum?”

Wei Gang mendengus, terlihat semakin tidak sabar. “Jangan terlalu santai, bocah. Ranah Penguatan Tubuh? Kau lebih cocok jadi buruh daripada seorang kultivator. Kau hanya pembawa masalah.”

Mo Xie menoleh perlahan ke arah Wei Gang, matanya menyipit. “Buruh, ya? Kau benar. Tapi bahkan seorang buruh bisa mematahkan tulangmu jika kau terlalu banyak bicara.”

Aura dingin kembali memenuhi ruangan itu. Wei Gang mengepalkan tinjunya, hampir saja meledak karena provokasi Mo Xie, tetapi Qing Mei segera mengangkat tangannya, memberi isyarat agar rekannya tenang.

“Kita tidak di sini untuk berdebat,” kata Qing Mei tajam, tatapannya tetap tertuju pada Mo Xie. “Namun, mengingat kau seorang kultivator—meski hanya peringkat Iron—kami tidak bisa menahanmu. Peraturannya jelas, setiap masalah yang melibatkan kultivator harus diselesaikan oleh Asosiasi Kultivator.”

Mo Xie tersenyum tipis. “Akhirnya ada yang berbicara masuk akal.”

Qing Mei mendesah berat. Dia tidak suka melepaskan seseorang yang jelas-jelas mencurigakan seperti Mo Xie, tetapi peraturan adalah peraturan. Bahkan kepolisian tidak memiliki wewenang penuh atas seorang kultivator, tidak peduli seberapa rendah peringkatnya.

Namun, sebelum membiarkan Mo Xie pergi, Qing Mei memperingatkannya. “Kau mungkin lolos kali ini, tetapi aku akan memastikan Asosiasi Kultivator tahu tentangmu. Jika kau menyebabkan masalah lagi, merekalah yang akan datang mencarimu.”

Mo Xie berdiri perlahan, menyeringai tipis ke arah Qing Mei. “Baiklah. Kalau begitu, aku akan memastikan tidak ada yang bisa melaporiku lagi.”

Pernyataannya yang ambigu membuat Qing Mei merasakan sedikit ketegangan, tetapi sebelum dia bisa merespons, Mo Xie sudah berbalik dan berjalan keluar dari ruangan itu.

Wei Gang mendesis marah. “Aku tidak percaya kita membiarkan bocah sombong itu pergi begitu saja. Dia jelas membawa masalah.”

Qing Mei tidak menanggapi, hanya menatap pintu yang baru saja dilewati Mo Xie. Ada sesuatu yang tidak beres dengan pria itu, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan logika biasa.

“Pantau dia,” kata Qing Mei akhirnya. “Aku yakin ini bukan yang terakhir kali kita berurusan dengannya.”

 ...

Distrik Xuanshi.

Distrik Xuanshi adalah nama kawasan tempat Mo Xie tinggal, sebuah distrik yang kumuh dan nyaris terlupakan oleh dunia modern yang sibuk.

Jalan-jalan sempit dipenuhi retakan aspal, genangan air keruh dari pipa-pipa yang bocor, dan bau menyengat dari tumpukan sampah yang berserakan di sudut-sudut jalan. Sementara itu, bangunan-bangunan reyot berdiri berdesakan, dinding-dindingnya kusam dengan cat yang terkelupas, mencerminkan kerasnya kehidupan para penghuninya.

Langit malam yang kelam semakin menekankan keputusasaan di tempat itu. Tidak ada kilau gemerlap seperti di Distrik Jingfeng, hanya nyala lampu remang-remang dari jendela apartemen kecil yang terlalu sesak untuk disebut rumah.

Sesekali terdengar suara anjing menggonggong, diiringi langkah kaki tergesa-gesa seseorang yang mungkin takut bertemu penghuni lain di lorong yang gelap.

Di sanalah Mo Xie melangkah perlahan menyusuri jalanan kumuh itu, tubuhnya memancarkan aura yang kontras dengan lingkungan di sekitarnya. Dia mengenali tempat ini, distrik yang menjadi saksi penderitaannya sebelum kematian pertama.

Dulu, setiap sudut jalan ini adalah pengingat betapa lemahnya dia, betapa tidak berdayanya dia di dunia yang keras ini. Namun kini, perasaan Mo Xie telah berubah. Ada kepercayaan diri dalam sorot matanya saat dia melangkah melewati tikungan-tikungan sempit.

Episodes
1 1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2 2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3 3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4 4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5 5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6 6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7 7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8 8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9 9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10 10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11 11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12 12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13 13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14 14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15 15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16 16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17 17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18 18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19 19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20 20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21 21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22 22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23 23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24 24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25 25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26 26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27 27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28 28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29 29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30 30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31 31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32 32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33 33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34 34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35 35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36 36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37 37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38 38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39 39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40 40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41 41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42 42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43 43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44 44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45 45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46 46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47 47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48 48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49 49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50 50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51 51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52 52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah
Episodes

Updated 52 Episodes

1
1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2
2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3
3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4
4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5
5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6
6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7
7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8
8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9
9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10
10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11
11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12
12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13
13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14
14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15
15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16
16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17
17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18
18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19
19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20
20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21
21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22
22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23
23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24
24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25
25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26
26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27
27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28
28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29
29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30
30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31
31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32
32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33
33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34
34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35
35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36
36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37
37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38
38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39
39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40
40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41
41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42
42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43
43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44
44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45
45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46
46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47
47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48
48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49
49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50
50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51
51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52
52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!