3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama

Sue Lan jatuh berlutut di depan Mo Xie, air matanya bercucuran tanpa henti. Tubuhnya gemetar, dan suaranya terputus-putus ketika ia memohon ampun. “T-Tolong... Mo Xie... Aku tidak tahu apa-apa... Mereka yang memerintahkanku... Aku hanya ikut-ikutan...”

Mo Xie menatapnya dengan ekspresi tenang, namun mata merah menyala itu tetap memancarkan hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Dia perlahan berlutut, menurunkan tubuhnya hingga sejajar dengan wajah Sue Lan. Wanita itu hanya bisa menangis histeris, tak berani menatap langsung ke arahnya.

“Shh...” Mo Xie menenangkan dengan suara yang lembut, hampir seperti bisikan. “Jangan takut. Aku tidak akan membunuhmu dengan cepat...”

Mata Sue Lan melebar, meski tetap dipenuhi ketakutan. Dia mencoba membaca ekspresi Mo Xie, namun wajah tenangnya lebih menyeramkan daripada ancaman langsung. “A-Aku bersumpah! Aku tidak akan menceritakan apapun pada siapapun! A-Aku akan pergi! Tolong biarkan aku hidup!”

Mo Xie mengangkat tangannya perlahan, menyentuh wajah Sue Lan dengan lembut. Jemarinya yang dingin menyapu pipi wanita itu, membuatnya terdiam dalam ketakutan yang membatu. “Sue Lan...” Mo Xie berkata dengan nada yang begitu lembut, hingga terdengar seperti kasih sayang. “Tahukah kau berapa lama aku menunggu untuk saat ini?”

Wanita itu terdiam, lidahnya kelu untuk menjawab. Mo Xie melanjutkan, suaranya penuh dengan dinginnya kebencian yang membara di bawah ketenangan itu. “Kau mungkin hanya ikut-ikutan... Tapi kau adalah salah satu orang pertama yang menghina dan mempermalukanku. Kau tertawa saat aku jatuh. Kau memandangku seperti aku bukan manusia.”

“T-Tidak! Aku tidak bermaksud begitu! Aku hanya...” Sue Lan mencoba bicara, namun terpotong oleh Mo Xie yang menaruh jarinya di bibirnya.

“Shh...” bisik Mo Xie, tatapannya semakin tajam. “Aku tahu. Kau hanya mengikuti arus, bukan? Sama seperti sekarang... memohon untuk hidup dari orang yang lebih kuat.”

Sue Lan menundukkan kepalanya, menggenggam tangan Mo Xie dengan gemetar. “M-Mo Xie... Aku akan melakukan apapun! Tolong jangan bunuh aku...”

Mo Xie tersenyum kecil, senyuman yang dingin namun penuh ironi. “Kenapa aku tidak boleh membunuhmu? Sementara kau membuat adikku depresi hingga bunuh diri karena kau memfitnahnya sebagai seorang pelacur?"

Tubuh Sue Lan menegang, ia merasa tidak pernah melakukan hal itu dan jelas-jelas adik Mo Xie masih hidup saat ini. "Aku tidak tahu apa yang kau katakan. A-aku tidak pernah melakukan hal itu."

"Saat ini kau belum melakukannya, tapi di masa depan nanti kau akan melakukannya. Aku tidak bisa membiarkanmu hidup dengan resiko seperti itu," ucap Mo Xie. Wajah adiknya yang depresi dan bunuh diri akibat difitnah oleh Sue Lan kembali terputar di ingatannya.

Sebelum Sue Lan sempat merespons, Mo Xie mengangkat jarinya, menyentuh kening wanita itu dengan lembut. Dalam sekejap, gelombang energi gelap merembes masuk ke tubuh Sue Lan, membuat matanya melebar penuh kengerian.

“A-Apa ini?!” jerit Sue Lan, tubuhnya mulai bergetar tak terkendali. Energi itu mulai mengalir liar di dalam dirinya, merusak organ-organ dalamnya, dan merobek setiap pembuluh darahnya.

Mo Xie berbisik, suaranya bagai duri yang menusuk langsung ke jiwa. “Kau tidak akan mati dengan cepat. Aku ingin tahu apa yang terjadi ketika tubuh manusia fana mencoba menampung energi dari Alam Shenzhou...”

Tubuh Sue Lan bergejolak hebat, urat-urat di bawah kulitnya menyala dengan warna gelap seperti tinta hitam yang merembes ke seluruh tubuhnya. Jeritannya menggema di gang itu, melengking seperti lonceng kematian. Darah mulai menyembur dari setiap pori-porinya, menciptakan genangan merah gelap di sekitar tubuhnya.

“Aku... t-tolong... aaarghhh!!” Sue Lan berteriak histeris, tubuhnya melengkung ke belakang dengan suara tulang yang retak di sana-sini. Hingga akhirnya, tubuhnya meledak dalam semburan darah, meninggalkan sisa-sisa yang berserakan di lantai beton.

Mo Xie berdiri perlahan, menyeka darah dari wajahnya dengan tenang. Ia menatap langit malam yang gelap, cahaya bulan menyinari wajahnya yang dingin namun penuh kepuasan. Senyum kecil tersungging di bibirnya.

“Dunia ini... akan segera mengingat siapa aku sebenarnya,” gumamnya pelan sebelum berbalik, berjalan perlahan meninggalkan gang yang kini penuh dengan mayat dan darah. Di bawah cahaya bulan, bayangan Mo Xie memanjang, seolah menutupi dunia dengan kegelapan yang abadi.

 ...

Langit malam di atas Kota Zhenhai, salah satu kota metropolitan terbesar di dunia, selalu memancarkan cahaya yang mengaburkan bintang-bintang. Zhenhai adalah simbol kemajuan peradaban modern sekaligus saksi bisu perang tiada akhir antara manusia dan para beast dari dimensi lain.

Kota ini terletak di Provinsi Qinglong, salah satu wilayah utama Negara Tianzhou, sebuah negara adidaya yang menjadi pusat ilmu kultivasi modern.

Kota Zhenhai berdiri megah dengan bangunan pencakar langit yang tak terhitung jumlahnya, masing-masing dihiasi dengan lampu neon warna-warni.

Di tengah gemerlap kota, terdapat berbagai distrik yang membagi Zhenhai menjadi beberapa distrik di dalamnya. Namun, yang paling terkenal adalah Distrik Jingfeng, pusat utama para kultivator.

Distrik Jingfeng adalah rumah bagi Akademi Kultivasi Zhenhai, akademi pelatihan elit yang hanya menerima murid berbakat. Akademi ini berada di tengah kota dan dikelilingi oleh formasi pelindung yang memancarkan energi Qi kuat.

Selain melatih para kultivator muda, Distrik Jingfeng juga menjadi markas Asosiasi Kultivator Negara, organisasi yang bertanggung jawab menjaga keamanan kota dari ancaman beast dan mengelola para kultivator.

Beast sendiri adalah makhluk ganas yang muncul melalui portal dimensi, celah ruang-waktu yang terhubung langsung ke Dimensi Netherbeast, sebuah dunia asing yang penuh dengan energi destruktif.

Portal itu sering kali muncul secara acak, menyebabkan kehancuran besar di kota-kota yang tidak memiliki kultivator cukup kuat. Di Kota Zhenhai, portal-portal itu muncul terutama di zona-zona berbahaya, area terlarang di pinggiran kota yang sudah lama menjadi sarang para beast.

Sebagian besar wilayah pedesaan dan pegunungan di sekitar kota telah dikuasai oleh beast, menjadikannya medan berbahaya yang hanya dapat dijelajahi oleh para kultivator. Namun, di balik bahaya itu, banyak keuntungan ditawarkan bagi para kultivator.

Beast sering kali meninggalkan inti beast, material langka yang bernilai tinggi di pasaran. Dengan menjual inti jiwa, para kultivator dapat menghasilkan kekayaan yang luar biasa. Selain itu, mereka juga bisa menggunakannya untuk memperkuat kultivasi mereka.

Di dunia itu, status sosial seseorang sangat bergantung pada bakat dan pencapaian dalam dunia kultivasi. Para kultivator dipuja seperti selebriti dan dilindungi dengan undang-undang khusus.

Mereka yang mencapai tingkat tinggi tidak hanya mendapatkan penghormatan, tetapi juga akses ke zona eksklusif, teknologi canggih, dan bahkan hak istimewa dalam pemerintahan.

Namun, bagi mereka yang tidak bisa berkultivasi atau memiliki bakat buruk—seperti Mo Xie di masa lalu—hidup di Zhenhai adalah perjuangan berat. Mereka dipandang rendah dan hanya bisa mengisi pekerjaan kasar sebagai buruh ataupun pedagang, jauh dari dunia gemerlap para kultivator.

Episodes
1 1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2 2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3 3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4 4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5 5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6 6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7 7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8 8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9 9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10 10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11 11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12 12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13 13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14 14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15 15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16 16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17 17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18 18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19 19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20 20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21 21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22 22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23 23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24 24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25 25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26 26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27 27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28 28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29 29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30 30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31 31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32 32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33 33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34 34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35 35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36 36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37 37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38 38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39 39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40 40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41 41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42 42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43 43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44 44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45 45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46 46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47 47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48 48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49 49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50 50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51 51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52 52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah
Episodes

Updated 52 Episodes

1
1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
2
2 Pembalasan Iblis Yang Terpendam: Mo Xie Menghancurkan Perundung
3
3 Kematian Sue Lan: Pembalasan Pertama
4
4 Kultivator Yang Menyerap Aura Negatif: Dunia Yang Dipenuhi Penderitaan
5
5 Distrik Xuanshi: Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
6
6 Alasan Kembali Ke Masa Lalu: Tekad Melindungi Adiknya
7
7 Memulai Hidup Dengan Lebih Baik: Hubungan Yang Hangat
8
8 Berita Di Pagi Hari: Apa Itu Keadilan?
9
9 Akademi Kultivasi Zhenhai: Dua Devisi Yang Saling Berlawanan
10
10 Duel Yang Mempertaruhkan Harga Diri: Mo Xie Melawan Tian Lei
11
11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi
12
12 Teman Sekelas Yang Munafik: Mo Xie Yang Tidak Peduli
13
13 Kultivator Kuno Vs Kultivator Modern: Siapa Yang Lebih Hebat?
14
14 Mo Xie dan Gadis yang Nyaris Tak Terlihat
15
15 Perkelahian Di Distrik Xuanshi: Kultivator Peringkat Silver
16
16 Lonceng Kematian Di Tangah Malam: Kematian Yu Feng
17
17 Hari Yang Damai Setelah Tragedi: Keseharian Mo Lin
18
18 Bertahan di Dunia Keras: Mo Xie dan Pekerjaan Berbahaya
19
19 Agensi Teratai Merah: Menantang Anggota Agensi
20
20 Ujian Calon Agensi: Melawan Kultivator Gold
21
21 Satu Pukulan, Seribu Yuan: Mo Xie Menguasai Taruhan
22
22 Mengambil Misi Pertama Sebagai Anggota Agensi Teratai Merah
23
23 Zona Orange: Tempat Para Pemburu Menjadi Mangsa
24
24 Melawan Beast Tingkat 6: Inti Demonic Yang Semakin Kuat
25
25 Perburuan Bloodfang Tiger: Kemunculan Tamu Tak Diundang
26
26 Pertempuran di Hutan: Keberanian atau Kebodohan?
27
27 Membunuh Tiga Kultivator Peringkat Gold: Menyelesaikan Misi
28
28 Pagi Hari Yang Damai: Interogasi Yang Menegangkan
29
29 Bisikan di Antara Dua Hati: Mo Xie dan Lin Xiaoyu
30
30 Pelajaran Pengendalian Sihir: Elemen Air Yang Fleksibel
31
31 Kejutan di Lapangan Akademi Zhenhai: Serangan Angin Mo Xie
32
32 Satu Langkah Lebih Dekat: Qing Wei Mencurigai Mo Xie
33
33 Malam yang Dingin, Kursi yang Kosong: Mo Xie dan Harapan yang Memudar
34
34 Kekerasan Di Rumah Tangga: Perasaan Yang Tak Dapat Diartikan
35
35 Pagi Hari Yang Suram: Perburuan Di Lembah Beracun
36
36 Lembah Beracun: Sarang Black Viper Dan Kemunculan Orang-orang Bodoh
37
37 Mo Xie di Surga Hiburan: Klub, Alkohol, dan Wanita
38
38 Anak Orang Kaya Yang Sombong: Arti Kesenangan
39
39 Malam yang Tak Terlupakan: Mo Xie dan Yu Lan
40
40 Pagi Yang Hangat: Benang Merah Yang Selalu Mengarah Pada Satu Nama
41
41 Qing Wei: Pemimpin yang Dihormati, Ayah yang Gagal
42
42 Monopoli CFC: Ketika Kekayaan Lebih Berkuasa daripada Kekuatan
43
43 Darah dan Penyesalan: Dendam yang Tak Terhindarkan
44
44 Ayah yang Menjual Putrinya, Iblis yang Mengadilinya
45
45 Kematian Lin Gua: Dosa yang Harus Dibayar dengan Darah
46
46 Bunga Putih dan Perasaan yang Samar: Duka atau Lega
47
47 Kultivator Peringkat Platinum: Orang Yang Melukai Jin Hao.
48
48 Tantangan Duel Dari Seorang Wanita: Kultivator Tersembunyi
49
49 Shi Hua: Kultivator Platinum, Anggota Inti Agensi Langit Surgawi
50
50 Mansion Mewah Keluarga Qing: Hubungan Yu Lan dengan Qing Wei.
51
51 Hasrat Yang Terpendam: Yu Lan dan Mo Xie
52
52 Pagi yang Tenang di Distrik Xuanshi: Preman Yang Pemarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!