pelarian sia sia

Dua hari berlalu sejak ahzel meninggalkan maximilian. selamaitu ia menghabiskan waktunya di apartement ruka, sahabatnyayang selalu penuh energi dan tidak pernah kehabisa ide untuk menghiburnya.

Ruka sama sekali tidak tahu bahwa ahzel sudah menikah, apalagi dengan pria yang teryata seorang mafia. ia hanya mengira mungkin sahabatnya sedang mengalami masalah besar bersama seorang pria dan membutuhkan tempat untuk menenangkan diri.karena itu , ia memperlakukan ahzel seperti biasa, menonton film sampai larut malam, bergosip sambil makan cemilan membaca buku dan bahkan pergi ke kafe kecil di sudut kota hanya untuk menikmati kopi

ahzel merasa nyaman bahkan ia sampai melupakan pulang ke petenhous maximilian dan lupa jika bersuami.

namun semua itu berubah ketika suara ketuka keras menggema di pintu apartemen ruka pada malam kedua.

Brak!

pintu terbuka dengan paksa, dan pria tinggi tegap dengan jas hitam masuk tanpa permisi matanya tajam rahangnya tegas, dan sorot matanya membawa hawa bahaya yang langsung memenuhi ruangan.

maximilian wolf.

di belakangnya seorang pria ,seorang pria yang tak kalah tampannya berdiri dengan tubuh tegap dan ekspresi nya yang datar lukas tangan kanan maximilian.

Ruka yang baru saja keluar dari dapur dengan segelas teh hampir menjatuhkan gelasnya. apa_apaan ini".serunya matanya melebar saat melihat pria pria asing kecuali satu pria yang ia kenali masuk begitu saja ke apartemenya.

mata maximilia menggelap saat matanya terkunci pada istrinya. tanpa basa basi ia berjalan mendekat

mengabaikan ruka yang masih terkejut.

Ahzel yang duduk disofa langsung berdiri"max"

ruka denfan reflek mengambil pisau dapur yang ada di atas meja"hei jangan mendekattinya kalau kau tak ingin terluka"

Lukas tertawa kecil melirik maximilian"menarik sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya".

"apa" ujar ruka

Ahzel menoleh cepat "ruka jangan buat masalah".

tapi sudah terlambat ruka yang tidak menyukai pria asing ada di apartemenya langsung menyerang, pisau ditanganya meluncur cepat ke arah maximalian, tapi sebelum bisa menyentuh pria itu lukas sudah bergerak lebih dulu.

tangan kekar lukas menangkap pergelangan tangan ruka dan memelintirnya, membuat pisau jatuh ke lantai. ruka mendesis marah, berusaha melepaskan diri tapi lukas jurtru menekan tubuhnya ke dinding.

"kau semakin menarik"bisik lukas suaranya rendah dan penuh ketertarikan.

ruka mengumpat kasar mencoba menendang pria itu.

di sisi lain ahzel berusaha melarikan diri, tapi maximilian lebih cepat. tanganya yang kuat meraih pinggang istrinya dan menariknya ke dalam pelukanya.

" sudah cukup main-mainnya"suara maximilian mulai menajam matanya menatap ahzel dengan itensitas yang membuat bulu muduknya merameng.

"LEPASKAN AKU BAJINGAN"ahzel meronta berusaha melawan tapi maximilian hanya mengencangkan cengkramanya.

" darling"bisiknya tepat di telinga istrinya, nada suaranya rendah dan berbahaya"aku sudah memberimu waktu tapi malah mencoba kabur dariku".

Ahzel berhenti memberontak"aku tidak kabur aku hanya butuh waktu berpikir.

maximilian tersenyum kecil, tapi ada kegilaan tersembunyi di balik senyum tipisnya"tidak ada tempat di dunia ini yang bisa membuatmu jauh dariku

"eleh tai, siapa bil_

sebelum ahzel menyelesaikan ucapanya dengan gerakan mulus ia mengangkat tubuh ahzel ke gendonganya seperti pria sejati yang mengklaim wanita miliknya.

" YA SHIBAL, TURUNKAN AKU"ahzel menggigit bahu max bahkan menendang tapi pria itu tetap tak tergoyahkan.

sementara itu, lukas masih menekan ruka di dinding, menatapnya seolah menandai wanita itu sebagai miliknya, hanya dia.

hi gyus makasih udah baca meski ceritanya mungkin gk masuk di kalian.see you seng aku💋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!