masakan atau racun?

"siapa bik?" zeva sedang sarapan bersama para art yang biasa dilakukannya

kali ini zeva ingin sarapan mie instan goreng untuk pengganjal perut dipagi hari

"tuan pulang!" bik sus mengintip dari jendela dapur yang bisa melihat ke garasi mobil

"simpan mie nya, tuan akan marah jika bau mie instan" bik sus segera mengambil piring yang berisi mie lalu menyimpannya ke lemari yang ada didapur dan membersihkan sisa-sisanya

"lagi tanggung juga!" zeva masih memegang sumpit ditangannya

"pagi tuan! Mau sarapan atau kopi?" lela menghampiri dewa dan bik sus masih sibuk menyembunyikan makanan dari dewa agar tak kena omel

"kopi saja!" dewa melangkahkan kaki tapi balik lagi " saya mau sarapan nasi, ada lauk apa?" dewa penasaran dengan ucapan mamanya yang mengatakan jika beberapa lauk yang dimakannya adalah masakan mertuanya dan dewa ingin memastikan lagi

"banyak tuan, ada daging cabe ijo, rendang, gulai ikan sama ayam kecap. Tuan mau yang mana?" tanya lela

"yang cabe ijo sama telur ceplok saja" dewa memilih menu simple untuk sarapan karena perjalanan panjang dan membuatnya merindukan masakan rumahan

dewa tak makan apapun di pesawat dan selama perjalanan pulang

"om dewa sudah ke kamar kan? , kita lanjut lagi apa bagaimana?" ucap zeva yang masih menunggu moment menghabiskan sarapan lezatnya

"nanti saja, kita masak dulu tuan mau sarapan nasi pagi ini!" ucap lela

"tumben amat pagi-pagi nasi, mau makan apa tuan?" bik sus yang biasa menyiapkan makanan

"emang biasa pagi sarapan mie atau gorengan?" tanya zeva

"biasanya hanya mau kue yang manis dan kopi pahit nyonya, aduh gawat bik daging cabe ijonya habis, kita masak yang baru cepat" lela

mengecek kulkas dan gawatnya stok dari mama zeva sudah habis jadi harus memasak dengan cepat dan daging tak begitu cepat matang

"tenang saya bantuin, saya tahu resepnya" zeva dengan percaya diri membantu memasak karena sudah sering melihat bu indri memasak makanan kesukaanya itu

"oke, saya buat telur ceploknya dulu" bik sus mempercayakan pada zeva yang terlihat lihat dan ahli menyiapkan bahan

"bik aku takut pake ini!" zeva memasukan daging ke panci yang digunakan untuk mempercepat daging empuk tapi takut meledak

"biar saya saja nyonya, nyonya masak bumbunya saja" bik sus mengambil alih dan dapur seperti akan kedatangan sultan arab yang begitu sibuk menyiapkan dua menu makanan saja untuk dewangga

beberapa menit kemudian dewa sudah turun dan berjalan menuju meja makan

"lela, mana sarapan saya!" dewa masih melihat meja makan kosong dan tak ada menu yang dipesannya tadi

Perutnya sudah keroncongan bahkan mau menuju koploan dikit lagi jika cacing di perutnya tak segera diberikan makan

"ini tuan, saya antar" ucap lela yang membawa nampan berisi nasi, daging cabe ijo dan telur ceplok pesanan majikannya

"oke! buatkan saya teh hijau saja" dewa melihat makanan didepannya sangat menggiurkan jika dilihat tak jauh berbeda dengan yang dimakan dewa di rumah mamanya dan di rumahnya sendiri beberapa hari lalu

Dewa mengambil sendok dan mulai mengambil nasi lalu beralih ke daging dan telur dimasukan ke piringnya untuk siap disantap

Meski tak biasa bukan berarti dewa tak pernah sarapan nasi saat pagi hari. hanya karena tak terbiasa saja

uhuk...uhuk

"bik, lela!" dewa memanggil kedua artnya yang sedang melanjutkan sarapan bersama zeva

"ck, ganggu aja om tua itu!" zeva lagi-lagi kesal karena tak jadi-jadi hanya untuk sarapan mie saja

"sebentar nyonya, ini habiskan saja saya sudah kenyang" ucap bik sus, dari suara panggilan majikannya paham jika ini bukan hal baik

"ayo la, buruan!"

kedunya berlari dari dapur menuju suara dewa di meja makan

"iya tuan? Nasinya tambah?" tanya bik sus tanpa melihat bahkan nasinya belum berkurang sedikit pun

"siapa yang masak ini?" tanya dewa pelan

"saya tuan" bik sus menunduk dan mengakui itu masakannya, takut majikannya marah jika tahu istrinya membantunya memasak, jantung bik sus sedang tak aman meski dewa tak bicara keras ataupun kasar

"jangan bohong!" dewa tak percaya karena masakan art nya biasanya juga enak

"maaf tuan, tadi nyonya bantuin masak biar cepat. Nyonya tau resep daging cabe ijo ibunya yang biasa tuan makan" lela segera jujur daripada dewa semakin marah

kalaupun dipecat ya sudah pulang kampung dan nikah sama tejo pikir lela

"jadi ini masakan istri saya?" dewa yakin zeva ingin meracuninya dan menginginkan kontrak nikahnya batal

"hanya bantu tuan, banyakan saya tuan!" bik sus masih membela diri

"ya sudah bawa ini kedapur, lain kali stok menu yang seperti ini yang banyak, beli untuk satu bulan kalau perlu" ucap dewa yang sudah tak selera makan dan memilih kembali ke kamar untuk istirahat

"iya tuan, nanti saya belikan yang banyak buat stok" ucap lela

"astaga la, hampir aja jantung copot. Mana cicilan di kampung masih banyak lagi" ucap bik sus setelah dewa meninggalkan meja makan

"tenang mba sus, tuan itu ngga pernah marah kan selama ini kalau hanya masalah makanan saja. Lagian istrinya yang masak dia juga mana berani" ucap lela

"iya bener juga, ayo bereskan"

"kok ngga dimakan? Wah ngga sopan sekali dia!" zeva marah karena melihat makanannya utuh

"nyonya tadi masakannya dicicipi ngga?" tanya bik sus

"saya sudah hapal resepnya buat apa dicicip.lagi, tapi penasaran sih apa seenak buatan mama juga ya!" zeva ingin mengambil daging yang dimasaknya

"jangan nyonya!" lela melarang

"dikit! Pelit banget" ucap zeva

"huek! Asin banget!" zeva membuang makanan yang tak bisa ditelannya karena terlalu asin dan hampir pahit

"om dewa marah sama kalian?" tanya zeva merasa bersalah

Keduanya menggeleng "tuan minta sekarang banyakin stok makanan yang siap saji saja, biar ngga repot" ucap bik sus

"kalau gitu nanti biar aku yang pesan sama mama, biar bik sus dan mba lela lebih banyak waktu ngobrol sama aku" ucap zeva

Episodes
1 Keluarga Berantakan
2 Tempat Tinggal
3 Rumah Sakit
4 Jebakan
5 Kontrak Disetujui
6 Minta Restu
7 Pernikahan
8 Resepsi
9 Aturan Rumah
10 Hanya terkejut
11 Kembali kuliah
12 Sahabat Sejati
13 Arisan Mertua
14 kegiatan masing-masing
15 Melanggar Aturan
16 kemana?
17 Menginap
18 masakan atau racun?
19 Masalalu mengganggu
20 Keceplosan
21 Barang Sisa
22 Tak punya perasaan
23 Gara-gara papa
24 Sakit Hati
25 Normal
26 Panggilan sayang
27 Berubah
28 Bertemu lagi
29 azab suami kejam
30 Melisa ketahuan
31 Cemburu?
32 Bad Mood
33 dia siapa?
34 Istri Saya
35 Sugar dady
36 Sakit
37 Bayi Tua
38 sayang
39 Posesif
40 Sibuk
41 Model lagi
42 Tempat Romantis
43 Malam ini cantik!
44 Kejadian semalam
45 Menebus Maaf
46 Sikap Dewa
47 Salah Lawan
48 Menagih Janji
49 Suami istri
50 Ingin sendiri
51 Harus berpisah
52 Hidup Baru
53 Pekerjaan Baru
54 Masalah atau anugrah
55 bukan pewaris
56 Ngidam
57 Jujur!
58 Sudah sejak dulu menyukaimu
59 Pindah Rumah
60 Bakti Anak
61 Anak Laki-Laki
62 family gathering
63 Anak Siapa?
64 Sebelum pulang
65 Salah Informasi
66 Masih Sama
67 Teman Curhat
68 Atasan Tampan
69 Menghindar
70 Mirip
71 Orang lama atau Orang baru
72 kesabaran
73 Punya Papi
74 Cepat Akrab
75 Rencana deva dan oma
76 Anak Kedua Melisa
77 Bersaing sehat
78 cinta tak bisa dipaksakan
79 Uang Bulanan
80 Apa boleh begini
81 Canggung
82 Salah Tingkah
83 Demi Anak
84 Deva sakit
85 Pagi yang indah
86 Drama Cinta
87 Malam panjang
88 Minta adik
89 Menyusul
90 Hanya berdua
91 Unboxing bukan?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Keluarga Berantakan
2
Tempat Tinggal
3
Rumah Sakit
4
Jebakan
5
Kontrak Disetujui
6
Minta Restu
7
Pernikahan
8
Resepsi
9
Aturan Rumah
10
Hanya terkejut
11
Kembali kuliah
12
Sahabat Sejati
13
Arisan Mertua
14
kegiatan masing-masing
15
Melanggar Aturan
16
kemana?
17
Menginap
18
masakan atau racun?
19
Masalalu mengganggu
20
Keceplosan
21
Barang Sisa
22
Tak punya perasaan
23
Gara-gara papa
24
Sakit Hati
25
Normal
26
Panggilan sayang
27
Berubah
28
Bertemu lagi
29
azab suami kejam
30
Melisa ketahuan
31
Cemburu?
32
Bad Mood
33
dia siapa?
34
Istri Saya
35
Sugar dady
36
Sakit
37
Bayi Tua
38
sayang
39
Posesif
40
Sibuk
41
Model lagi
42
Tempat Romantis
43
Malam ini cantik!
44
Kejadian semalam
45
Menebus Maaf
46
Sikap Dewa
47
Salah Lawan
48
Menagih Janji
49
Suami istri
50
Ingin sendiri
51
Harus berpisah
52
Hidup Baru
53
Pekerjaan Baru
54
Masalah atau anugrah
55
bukan pewaris
56
Ngidam
57
Jujur!
58
Sudah sejak dulu menyukaimu
59
Pindah Rumah
60
Bakti Anak
61
Anak Laki-Laki
62
family gathering
63
Anak Siapa?
64
Sebelum pulang
65
Salah Informasi
66
Masih Sama
67
Teman Curhat
68
Atasan Tampan
69
Menghindar
70
Mirip
71
Orang lama atau Orang baru
72
kesabaran
73
Punya Papi
74
Cepat Akrab
75
Rencana deva dan oma
76
Anak Kedua Melisa
77
Bersaing sehat
78
cinta tak bisa dipaksakan
79
Uang Bulanan
80
Apa boleh begini
81
Canggung
82
Salah Tingkah
83
Demi Anak
84
Deva sakit
85
Pagi yang indah
86
Drama Cinta
87
Malam panjang
88
Minta adik
89
Menyusul
90
Hanya berdua
91
Unboxing bukan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!