Resepsi

sekitar pukul satu siang,

"buruan ganti bajumu, sebentar lagi acara akan dimulai" ucap dewa yang juga bersiap pada istrinya

"iya om, sebentar bisa tolong bantu bukakan ini?" zeva meminta dewa membantunya membuka resleting bajunya karena akan berganti dengan gaun untuk resepsi

"ribet!" ucap dewa namun tangannya bergerak membantu zeva

deg

Tiba-tiba jantung dewa berdetak cepat saat kebaya yang zeva kenakan mulai terlepas dan terlihat punggung mulus zeva

"sudah!" dewa menangkalnya

"ini pasti karena sudah lama tak berpacaran" batin dewa dan memalingkan wajahnya

Zeva berlari ke kamar mandi untuk melepas baju dan keluar setelah mengenakan gaun dan sama, zeva tak bisa lagi mengancingkan gaunnya

"bisa tolong sekali lagi om, tangan saya tak sampai" zeva kesulitan namun sangat berani karena tau jika suaminya tak akan tergoda olehnya.

"sudah!" dewa membantu zeva kedua kalinya dan setelahnya keduanya keluar menemui tamu

"itu pengantinnya, ayo foto dulu" ucap bu anggun yang sangat senang anaknya akhirnya menganggalkan status lajangnya dan menikahi wanita yang juga disukai oleh bu anggun

"kita foto keluarga dulu sebelum.tamu ramai berdatangan" ajak bu anggun lagi yang paling bersemangat dalam acara ini

"kenapa berjauhan pengantinnya!" ucap photografernya yang mengarahkan

"yang wanita pegang pundak, yang laki-laki ke pinggang istri"

"ayo dewa, itu sudah ditunggu tamu" bu anggun kesal sendiri dengan anaknya yang sangat sulit dikasih tau

Bu indri dan bu anggun yang maju untuk mengarahkan anak-anaknya

"nah gitu kan bagus!"

"soo sweet sekali kalian" melisa ikut berkomentar

"sa, kamu kapan?" tanya bu anggun

"em, belum pingin tante. Takut punya mertua lebih galak dari pada mama" ucap melisa

"anak ngga bersyukur!" bu rita mengomeli melisa

"bu anggun, padahal saya menunggu loh kita besanan. Selamat ya" ucap tamu yang baru tiba

"iya bu anggun saya pikir juga mau besanan sama jeng ika!"

"kalian ini bisa saja, ini besan saya sudah sah dan kalian jangan berharap lagi" ucap bu anggun

"hahaha"

Bu indri cukup minder dengan keadaannya takut akan membuat besannya malu, nyatanya bu anggun tak mempermasalahkannya dan justru mengenalkan pada teman-temannya juga

"ma, nakula capek, kita pulang ya ma!" nakula merasa lelah dengan acara yang masih belum selesai juga

"bu, kami pamit dulu ya. Saya titip zeva jika ada salah atau pun nakal tolong diberitahu saja. Maaf tak bisa menunggu lebih lama lagi" pamit bu indri pada besannya

"yah sayang sekali, tapi tidak apa-apa bu, kalian hati-hati ya dijalan" bu anggun tak bisa menahan karena adik zeva kasihan masih kecil dan sepertinya lelah

"baiklah kalau begitu saya pamit dengan zeva dan dewa dulu" ucap bu indri

Bu anggun mengiyakan dan tak bisa mengantar karena banyak tamu yang masih belum ditemuinya

"ze, dewa ibu pamit ya. Nakula kecapean ingin pulang" ucap bu indri

"ya sudah ma, nanti zeva menyusul setelah acara selesai" ucap zeva

Dewa yang usianya hanya terpaut delapan tahun dari mertuanya namun tak nampak sama sekali dari wajah dan tubuhnya

"hati-hati dijalan ma" ucap dewa sedikit canggung melihat mertuanya yang masih muda

"terima kasih sudah menolong kami, saya mohon tolong jaga anak saya dengan baik" pesan bu indri pada dewa

"ma, sudah! Nakula sepertinya mengantuk" ucap zeva tak mau rahasianya antara bu anggun dan zeva terbongkar pada mamanya

"iya ma!" jawab dewa

Bu indri lega dan meninggalkan gedung pernikahan anaknya dan mengajak nakula pulang ke rumah yang diberikan oleh bu anggun

bu indri teringat suaminya dan berencana ingin memasak makanan kesukaan sang suami saat mengunjunginya nanti.

Bu indri tak tega melihat pak sigit harus jauh tapi semua demi kebaikan bersama

"pak dewangga, luar biasa selain pintar urusan bisnis juga sangat mahir mencari calon istri"puji salah satu rekan rekan kerja yang datang ke acara pernikahannya

"sudah sah jadi istri" jawab dewa ketus

"nyonya dewa, selamat ya dan semoga kesabarannya ditambah karena anda sepertinya salah memilih calon suami" ucapnya lagi

"sudah sana makan, tuh banyak makanan jangan cerewet" dewa mengusir rekan kerjanya

"jangan didengarkan yang tak penting, dan lagi setelah acara palsu ini kita akan hidup masing-masing seperti semula. Jadi jangan berharap apapun dari saya" ucap dewangga

mengingatkan pada zeva agar tak menaruh perasaan atau harapan. Dewa tahu semua ini hanya untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pandangan orang

"baik om!" jawab zeva

Diapun tak pernah berharap apapun pada pernikahan ini, zeva akan sangat senang masih tetap menjalani kehidupannya dan tak berubah meski sudah menikah

Episodes
1 Keluarga Berantakan
2 Tempat Tinggal
3 Rumah Sakit
4 Jebakan
5 Kontrak Disetujui
6 Minta Restu
7 Pernikahan
8 Resepsi
9 Aturan Rumah
10 Hanya terkejut
11 Kembali kuliah
12 Sahabat Sejati
13 Arisan Mertua
14 kegiatan masing-masing
15 Melanggar Aturan
16 kemana?
17 Menginap
18 masakan atau racun?
19 Masalalu mengganggu
20 Keceplosan
21 Barang Sisa
22 Tak punya perasaan
23 Gara-gara papa
24 Sakit Hati
25 Normal
26 Panggilan sayang
27 Berubah
28 Bertemu lagi
29 azab suami kejam
30 Melisa ketahuan
31 Cemburu?
32 Bad Mood
33 dia siapa?
34 Istri Saya
35 Sugar dady
36 Sakit
37 Bayi Tua
38 sayang
39 Posesif
40 Sibuk
41 Model lagi
42 Tempat Romantis
43 Malam ini cantik!
44 Kejadian semalam
45 Menebus Maaf
46 Sikap Dewa
47 Salah Lawan
48 Menagih Janji
49 Suami istri
50 Ingin sendiri
51 Harus berpisah
52 Hidup Baru
53 Pekerjaan Baru
54 Masalah atau anugrah
55 bukan pewaris
56 Ngidam
57 Jujur!
58 Sudah sejak dulu menyukaimu
59 Pindah Rumah
60 Bakti Anak
61 Anak Laki-Laki
62 family gathering
63 Anak Siapa?
64 Sebelum pulang
65 Salah Informasi
66 Masih Sama
67 Teman Curhat
68 Atasan Tampan
69 Menghindar
70 Mirip
71 Orang lama atau Orang baru
72 kesabaran
73 Punya Papi
74 Cepat Akrab
75 Rencana deva dan oma
76 Anak Kedua Melisa
77 Bersaing sehat
78 cinta tak bisa dipaksakan
79 Uang Bulanan
80 Apa boleh begini
81 Canggung
82 Salah Tingkah
83 Demi Anak
84 Deva sakit
85 Pagi yang indah
86 Drama Cinta
87 Malam panjang
88 Minta adik
89 Menyusul
90 Hanya berdua
91 Unboxing bukan?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Keluarga Berantakan
2
Tempat Tinggal
3
Rumah Sakit
4
Jebakan
5
Kontrak Disetujui
6
Minta Restu
7
Pernikahan
8
Resepsi
9
Aturan Rumah
10
Hanya terkejut
11
Kembali kuliah
12
Sahabat Sejati
13
Arisan Mertua
14
kegiatan masing-masing
15
Melanggar Aturan
16
kemana?
17
Menginap
18
masakan atau racun?
19
Masalalu mengganggu
20
Keceplosan
21
Barang Sisa
22
Tak punya perasaan
23
Gara-gara papa
24
Sakit Hati
25
Normal
26
Panggilan sayang
27
Berubah
28
Bertemu lagi
29
azab suami kejam
30
Melisa ketahuan
31
Cemburu?
32
Bad Mood
33
dia siapa?
34
Istri Saya
35
Sugar dady
36
Sakit
37
Bayi Tua
38
sayang
39
Posesif
40
Sibuk
41
Model lagi
42
Tempat Romantis
43
Malam ini cantik!
44
Kejadian semalam
45
Menebus Maaf
46
Sikap Dewa
47
Salah Lawan
48
Menagih Janji
49
Suami istri
50
Ingin sendiri
51
Harus berpisah
52
Hidup Baru
53
Pekerjaan Baru
54
Masalah atau anugrah
55
bukan pewaris
56
Ngidam
57
Jujur!
58
Sudah sejak dulu menyukaimu
59
Pindah Rumah
60
Bakti Anak
61
Anak Laki-Laki
62
family gathering
63
Anak Siapa?
64
Sebelum pulang
65
Salah Informasi
66
Masih Sama
67
Teman Curhat
68
Atasan Tampan
69
Menghindar
70
Mirip
71
Orang lama atau Orang baru
72
kesabaran
73
Punya Papi
74
Cepat Akrab
75
Rencana deva dan oma
76
Anak Kedua Melisa
77
Bersaing sehat
78
cinta tak bisa dipaksakan
79
Uang Bulanan
80
Apa boleh begini
81
Canggung
82
Salah Tingkah
83
Demi Anak
84
Deva sakit
85
Pagi yang indah
86
Drama Cinta
87
Malam panjang
88
Minta adik
89
Menyusul
90
Hanya berdua
91
Unboxing bukan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!