Cilol tuuu... huhuhu

"Uncle Lapa dan uncle Elik, tenapa balu tiba? Jaya syedih lasana tadi, hilat ini." tanya Zara, dengan menunjukkan wajah sedihnya. Ia menunjuk ke pipinya, membuat Erik dan Raffa cukup kebingungan.

"Ada apa di pipimu princess?" tanya Raffa

"Ada betas alil mata na tan? Jaya tadi menanis, talena lindu uncle." Raffa dan Erik tertawa, sedangkan yang lain memutar malas bola mata mereka.

Menangis karena rindu? PRETTT... si Drama Queen

Jelas-jelas karena cilornya yang tinggal satu tusuk lagi, jatuh karena tersenggol oleh Doni. Alula yang belum bisa berjalan lancar, tak sengaja menabrak Zara. Membuat Zara menjatuhkan cilornya, karena terkejut. Ingin marah, namun ia urungkan saat melihat siapa pelakunya. Sehingga ia hanya bisa menangis, penuh dengan kesedihan.

"Cilol tuuuu... huhu... atu tesyal, tapi inda bisya lamah-lamah tama anat-anat. huhu" sedangkan Alula terdiam, memperhatikan Zara. Namun karena melihat Zara, yang tidak berhenti menangis. Akhirnya Alula pun ikut menangis, yang langsung di gendong oleh Doni.

"Maafkan Alula ya, kakak Zara." ucap Doni, Zara mengangguk. Tetapi tak menghentikan air matanya, Zara menatap Alula yang sedang menangis dalam pelukan sang ayah.

"Danan nanis Lula, tata Jaya inda lamah. cup cup" ucapnya sembari sesenggukan

Antara ingin tertawa dan juga merasa sedih, melihat Zara. Membuat Bianca, berjanji akan mengirimkan cilor yang banyak besok. Barulah Zara menghentikan tangisannya, ia pun lanjut bermain dengan Ana dan Faris. Tawa para orang dewasa pun, terdengar memenuhi acara tersebut.

"Zala banat dlama ya." ucap Satriya, seraya memakan pancake di tangannya.

"Tamu syuta noton dlama?" tanya Zayd, Satriya mengangguk

"Nenek Ajen, syuta syetali dlama. Temalin noton dlama, ajab anat yan dulhata." jawab Satriya, membuat semua orang menatap Ajeng

Ajeng yang menjadi tertuduh, hanya tertawa garing.

"Itu... hanya untuk mengisi kebosanan saja, tidak setiap hari." ucap Ajeng salah tingkah

'Dasar anak Ken.. nggak bapak, nggak anak. Seneng banget bikin gue, jadi tersangka.' gerutu Ajeng dalam hati

"Lalu anak yang durhaka dapet azab apa?" tanya Leon yang malah penasaran, membuat para orang dewasa menepuk dahi mereka serempak.

"Telpelosot masut te dalam selotan, badanna teljepit talena dendut." jawab Satriya

"Na looo... tamu anat dalcula" ucap Zara

"Dulhata butan dalcula" Zara memutar malas bola matanya, mendengar protesan kakak sepupunya tersebut

.

"Maaf, pesawat kami mengalami sedikit masalah." jawab Erik

"Syepelti itu, baitlah. Mana tado untut Jaya?" kedua tangan Zara menengadah, sembari posisi dirinya berada di pangkuan Raffa yang duduk di lantai.

"Bilan sada tamu menundu tadona, butan uncle na." celetuk Zayd, sembari berjalan mendekati Raffa dan Erik. Zayd mencium punggung tangan, kedua pria tampan tersebut.

"Jay, tamu ini telalu polotes syaja." balas Zara kesal, seraya merangkul leher Raffa.

Bintang di buat cemburu melihatnya, putrinya begitu menyukai pria lain. Laras terkekeh melihat sang suami, ia merangkul lengan Bintang.

"Putrimu tau yang mana pria tampan" ucap Laras

"Aku lebih tampan dari mereka" balas Bintang berdecak kesal

"Tapi tampanmu hanya untukku" ucap Laras

"Ck" Bintang berdecak, namun ia pun menyembunyikan senyumannya. Membuat Laras tertawa, ingin sekali ia seret suaminya ke kamar. Ehh..

Erik dan Raffa memberikan paper bag, masing-masing satu pada Zara dan Zayd.

"Telima tasyih" ucap Zara dan Zayd

.

.

Waktu berlalu, anak-anak sudah tertidur di kamar si kembar. Laras menggelar kasur di lantai, sehingga semua anak-anak bisa tidur bersama. Tentunya pintu kamar, di biarkan terbuka karena takut bangun mencari orang tua mereka. Begitu juga dengan para sepuh, mereka sudah masuk ke kamar yang sudah di sediakan oleh Laras.

"Kapan lagi kita bisa kumpul bareng kaya gini, sibuk masing-masing." ucap Laras

"Lah lu juga, ngapa bikin mansion jauh dari kota kaya gini." balas Bayu, Laras mencebikan bibirnya

"Nggak cuma nyalahin gue doang dong, noh si tuyul juga jauh ke Singapure. Satria ma Aisyah, kelayapan ga mau diem. Sementang cabangnya ada dimana-mana, keliling terus udah kaya babi ngepet nyari mangsa. Kak Erik ma kak Raffa, di Yordania. Terus paling jauh noh... Alex ma Diana, mereka di Jerman. Enak aja gue doang yang lu salahin, masih mending gue mah masih di dalam negeri." jelas Laras, tak mau di salahkan.

Nama-nama yang di sebutkan oleh Laras, hanya bisa menunduk menahan senyuman mereka. Satria dan Aisyah menatap sinis Laras, karena mereka di umpamakan dengan babi ngepet. Kacau sih...

"Emang ga ada perumpamaan yang bagusan dikit gitu Ras? Si Doni pake di bawa-bawa, itu mah udah kerjaan si Doni." celetuk Satria

PLETAK

"ANJOOOYYY.. TA KENJOY KENJOY, SAKIT DON"

Sendok kecil, melayang ke kening Satria. Doni hanya menatap sengit pada sahabatnya itu, Bianca dan Aisyah hanya menggelengkan kepala mereka. Pria-pria mereka, memang tidak pernah akur bila bertemu.

"Jangan sekate-kate lu kalo ngomong, gue udah ga ngepet." ucap Doni

"Terus?" tanya Laras

"Gue mah udah jadi dukunnya, masa bertahun-tahu jadi anak buah mulu. Ada peningkatan dong.." pecahlah tawa mereka

"Katanya lu ngundang si Sella, udah jam 9 gini belum datang juga." ucap Ellora, seraya melihat jam di ponselnya

"Tau nih, mana ya tuh bocah? Apa nyasar kali ya." jawab Laras, yang lain hanya diam. Karena tak tau Sella yang mana? Begitu juga dengan Raffa, meski yang di maksud adalah perempuan idamannya. Namun ia tidak tau siapa namanya, sampai sekarang.

"Di bilangin, rumah lu kejauhan. Kenapa ga sekalian aja di planet Venus sana" ucap Bayu lagi

PLETAK

Laras yang kesal, karena di pojokin mulu. Langsung melempar garpu kecil, untuk makan cake.

"ADUH, SAKIT RAS. MASIH AJA LU MAH KDB MA GUE" ucap Bayu sedikit keras, seraya mengusap keningnya yang sakit. Laras menatap tajam Bayu, pria yang masih konyol itu pun langsung menunduk.

"Nanti kita juga pindah lagi ke kota kok, mansion ini jadi markas aja. Anak-anak sekolah, ga mungkin kalo berangkat dari sini. Kejauhan.." jawab Laras, membuat Bintang terkejut. Pasalnya, tak ada pembahasan masalah ini sebelumnya.

"Kok aku ga tau ay?" tanya Bintang, Laras tersenyum. Saat akan menjawab..

"Assalamu'alaikum" semua orang serentak menoleh, ke asal suara.

DEG

"Wa'alaikum salam"

"Nyampe juga lu Sel, nyasar ya. Nggak ada yang ngintilin lu pan tadi?" ucap Laras, Sella pun tertawa kecil

"Nyasar sih ga Ras, cuma serem banget. Gue ampe pelan-pelan banget ngendarain mobilnya, takut ada hewan buas atau demit yang ngintilin." jawab Sella, membuat yang lain ikut tertawa

Namun ada sepasang mata, yang menatapnya dengan penuh binar bahagia. Jantungnya sibuk bermain tagonian, seolah sedang mengadakan acara Rajaban.

...****************...

Maaf ya, mulai normal 1 bab/hari 💃

Inget, JANGAN NABUNG BAB YA!!! Kalo ga suka nunggu, bacanya nanti aja kalo udah tamat🤗

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Dewi kunti

Dewi kunti

gimana mau nabung ,yg ad kurang,cb up nya 3-4 bab gas doooong

2025-01-27

5

Cahaya Kehidupan

Cahaya Kehidupan

maaf kak baru mampir...

2025-02-04

1

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

zg bnyak lah kak up nya.. jngn sebiji doank kuraaaaaaannngggg..

2025-01-27

3

lihat semua
Episodes
1 Zara dan Zayd
2 Meminta Anak Singa
3 Perayaan Ulang Tahun si Kembar
4 Cilol tuuu... huhuhu
5 Lamaran
6 Acara Lamaran Raffa-Sella
7 Bom Capung
8 Beshalil Jay, Beshalil
9 Perkara Cilol
10 Ke Bar-Baran yang menurun
11 Part 11
12 Pertengkaran Laras dan Bima
13 Masa Lalu Ajeng dan Arjuna
14 Kekesalan Laras
15 Titah Laras
16 Klarifikasi dan Hukuman 1
17 Klarifikasi dan Hukuman 2 (Kemurkaan Bima)
18 Hukuman yang Diberikan
19 Ada apa dengan Bima??
20 Labolato-Lato
21 Dua Kabar Gembira
22 Inda Nau Dadi Pilinsyes Cindelela
23 Kemarahan Byan (Ayahnya Sella)
24 Akhir dari Keluarga Kacang Lupa Kulitnya
25 Tawa Pembawa Petaka
26 Kelakuan Zara
27 Ellora Bikin Emosi
28 Zara Lagi... Zara Lagi...
29 El dan Ana dalam Bahaya
30 Bangun Sayang
31 Ternyata Dalangnya...
32 Cerita Pertemuan Laras dan Komandan
33 Red Scorpion
34 Dua Tuyul Laras dan Bintang
35 Aksi Zara dan Alat Buatan si Kembar
36 Kebusukan Orion
37 Hukuman untuk Chris
38 Part 38
39 Perayaan Ultah ke 7 si kembar
40 Kegiatan Zara
41 Milka (Revisi)
42 Kehidupan Milka (Revisi)
43 Tawaran Zara (Revisi)
44 Aksi Zara (Revisi)
45 Amukan Bimantara (Revisi)
46 Jannah yang malang (Revisi)
47 Jannah.... Jannah... (Revisi)
48 Paginya Zara (Revisi)
49 Aufa, mbak kesayangan Zara (Revisi)
50 Cerita Aufa (Revisi)
51 Nah Loh (Revisi)
52 Pecahnya Emosi Aufa dan Pengakuan Marni (Revisi)
53 Pengagum Rahasia (Revisi)
54 Kondisi ibu Sarah (Revisi)
55 Samsudin (Revisi)
56 Terkejutnya Milka (Revisi)
57 Akhir dari Jumi dan Sugi ( Revisi )
58 Kebenaran yang Terungkap (Revisi)
59 Zara Senang, Zayd Kesal (Revisi)
60 Lepaskan atau Pertahankan (Revisi)
61 JOKO, SERANG DIA!!! (Revisi)
62 Sigmund Di Khianati (Revisi)
63 Zara tau Fakta Cahaya dan Amar (Revisi)
64 Hukuman Jannah (Revisi)
65 Kembar Tiga (Revisi)
66 Zara Ketakutan ( Revisi )
67 Di ikuti Sosok Itu ( Revisi )
68 Ternyata... (Revisi)
69 Kekesalan Zara (Revisi)
70 GRATIS TIS TIS (Revisi)
71 Awal Mula Cerita Aiden (Revisi)
72 Kematian Aiden (Revisi)
73 Tangisan Zara (Revisi)
74 Hompimpah (Revisi)
75 Aksi Zara dan Zayd (Revisi)
76 Keluarga Aiden (Revisi)
77 Perpisahan (Revisi)
78 Perpisahan Aiden dan Zara (Revisi)
79 7 Tahun Kemudian (Revisi)
80 Fairel Atharizz Calief (Revisi)
81 Arumi
82 Part 82
83 Fai dan Milka
84 Fai dan Milka 2
85 Naik Bis
86 Keributan di Kafe
87 Part 87
88 Bercerita
89 Rumus Layangan
90 Frederick terpojok
91 TERBONGKAR
92 Keseruan di Kelas
93 Percakapan Ga ke sana Ga ke sini
94 KRIK KRIK KRIK
95 Part 95
96 Mundur ke masa SMP
97 Masih di Masa SMP
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Zara dan Zayd
2
Meminta Anak Singa
3
Perayaan Ulang Tahun si Kembar
4
Cilol tuuu... huhuhu
5
Lamaran
6
Acara Lamaran Raffa-Sella
7
Bom Capung
8
Beshalil Jay, Beshalil
9
Perkara Cilol
10
Ke Bar-Baran yang menurun
11
Part 11
12
Pertengkaran Laras dan Bima
13
Masa Lalu Ajeng dan Arjuna
14
Kekesalan Laras
15
Titah Laras
16
Klarifikasi dan Hukuman 1
17
Klarifikasi dan Hukuman 2 (Kemurkaan Bima)
18
Hukuman yang Diberikan
19
Ada apa dengan Bima??
20
Labolato-Lato
21
Dua Kabar Gembira
22
Inda Nau Dadi Pilinsyes Cindelela
23
Kemarahan Byan (Ayahnya Sella)
24
Akhir dari Keluarga Kacang Lupa Kulitnya
25
Tawa Pembawa Petaka
26
Kelakuan Zara
27
Ellora Bikin Emosi
28
Zara Lagi... Zara Lagi...
29
El dan Ana dalam Bahaya
30
Bangun Sayang
31
Ternyata Dalangnya...
32
Cerita Pertemuan Laras dan Komandan
33
Red Scorpion
34
Dua Tuyul Laras dan Bintang
35
Aksi Zara dan Alat Buatan si Kembar
36
Kebusukan Orion
37
Hukuman untuk Chris
38
Part 38
39
Perayaan Ultah ke 7 si kembar
40
Kegiatan Zara
41
Milka (Revisi)
42
Kehidupan Milka (Revisi)
43
Tawaran Zara (Revisi)
44
Aksi Zara (Revisi)
45
Amukan Bimantara (Revisi)
46
Jannah yang malang (Revisi)
47
Jannah.... Jannah... (Revisi)
48
Paginya Zara (Revisi)
49
Aufa, mbak kesayangan Zara (Revisi)
50
Cerita Aufa (Revisi)
51
Nah Loh (Revisi)
52
Pecahnya Emosi Aufa dan Pengakuan Marni (Revisi)
53
Pengagum Rahasia (Revisi)
54
Kondisi ibu Sarah (Revisi)
55
Samsudin (Revisi)
56
Terkejutnya Milka (Revisi)
57
Akhir dari Jumi dan Sugi ( Revisi )
58
Kebenaran yang Terungkap (Revisi)
59
Zara Senang, Zayd Kesal (Revisi)
60
Lepaskan atau Pertahankan (Revisi)
61
JOKO, SERANG DIA!!! (Revisi)
62
Sigmund Di Khianati (Revisi)
63
Zara tau Fakta Cahaya dan Amar (Revisi)
64
Hukuman Jannah (Revisi)
65
Kembar Tiga (Revisi)
66
Zara Ketakutan ( Revisi )
67
Di ikuti Sosok Itu ( Revisi )
68
Ternyata... (Revisi)
69
Kekesalan Zara (Revisi)
70
GRATIS TIS TIS (Revisi)
71
Awal Mula Cerita Aiden (Revisi)
72
Kematian Aiden (Revisi)
73
Tangisan Zara (Revisi)
74
Hompimpah (Revisi)
75
Aksi Zara dan Zayd (Revisi)
76
Keluarga Aiden (Revisi)
77
Perpisahan (Revisi)
78
Perpisahan Aiden dan Zara (Revisi)
79
7 Tahun Kemudian (Revisi)
80
Fairel Atharizz Calief (Revisi)
81
Arumi
82
Part 82
83
Fai dan Milka
84
Fai dan Milka 2
85
Naik Bis
86
Keributan di Kafe
87
Part 87
88
Bercerita
89
Rumus Layangan
90
Frederick terpojok
91
TERBONGKAR
92
Keseruan di Kelas
93
Percakapan Ga ke sana Ga ke sini
94
KRIK KRIK KRIK
95
Part 95
96
Mundur ke masa SMP
97
Masih di Masa SMP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!