BAB 9 Kepedulian Bu Nia

Setelah beberapa saat, Mbak Diana menutup telepon dan menatap Bu Nia dengan senyum yang lembut.

"Bu Nia, saya telah berbicara dengan atasan saya dan kami dapat memberikan keringanan biaya operasi untuk bu Naya. Kami juga akan memproses permohonan bantuan dari pemerintah untuk membantu biaya pengobatan,"

"Terima kasih, Mbak. Saya sangat berterima kasih atas bantuan Mbak," ucap Bu Nia bersyukur, ia merasa lega.

Mbak Diana tersenyum dan mengangguk.

"Sama-sama, Bu. Kami ingin membantu keluarga bu Naya dalam masa sulit ini. Sekarang, saya akan membantu Ibu untuk mengurus proses administrasi dan mempersiapkan bu Naya untuk operasi," katanya ramah.

Bu Nia mengangguk dan mengikuti Mbak Diana ke ruang administrasi, ia merasa lega dan berharap bahwa semuanya akan berjalan dengan baik dan lancar.

Di ruang administrasi, Mbak Diana meminta dokumen penting Naya untuk pengisian formulir dan berkas lainnya. Namun Bu Nia tidak bisa memberikannya, karena Bu Nia bukanlah bagian dari keluarga Naya.

Mbak Diana menatap Bu Nia dengan heran, "Lho, Bu? Bagaimana saya bisa membantu Ibu mengisi formulir dan dokumen lain kalau berkas datanya saja tidak ada?"

Diana menggeleng-gelengkan kepalanya dan menghela nafas dalam-dalam.

Bu Nia merasa malu dan tidak enak hati karena tidak bisa memberikan dokumen yang dibutuhkan.

"Maaf, Mbak. Saya tidak membawa dokumen-dokumen Naya karena saya tidak memiliki akses ke dokumen-dokumen tersebut. Saya hanya ingin membantu Naya karena saya merasa kasihan padanya," jelas Bu Nia berusaha agar wanita cantik di depannya bisa memahami kondisi dan situasi yang terjadi.

"Jadi maksud Ibu..."

"Saya bukan bagian keluarga Naya," jelasnya lagi.

"Saya pikir Ibu adalah keluarga Naya. Bagaimana Anda bisa membantu Naya jika Anda tidak kenal dia?" tanyanya sambil mengerutkan keningnya.

Bu Nia tersenyum dan menjelaskan, "Saya hanya penumpang bus yang kebetulan duduk di sebelah Naya. Saya tidak kenal dia sebelumnya, tapi saya merasa kasihan padanya karena dia sendirian dan memerlukan bantuan,"

Mbak Diana memijat pelipisnya, memikirkan cara praktis untuk membantu menyelesaikan administrasi Naya.

"Diana..." tegur salah seorang dokter yang keluar dari dalam ruang administrasi.

"Eeh iya dok?"

"Ada apa, apa ada masalah?"

"Ini dok. Ibu ini yang mengajukan keringanan biaya tapi beliau tidak bisa memberikan dokumen yang dibutuhkan. Padahal dokumen itu sangat penting untuk pengisian data pasien,"

Dokter tersebut tersenyum, "Diana jangan dibikin ribet ya. Kalau ketahuan dokter Dikara kamu yang akan kena masalah,"

Mbak Diana tersenyum dan menggelengkan kepala, "Iya, dok, saya tahu. Saya hanya ingin memastikan bahwa semua prosedur dapat diikuti dengan benar,"

Dokter tersebut tertawa dan berkata, "Diana, kamu terlalu perfeksionis. Kadang-kadang kita harus fleksibel dan memprioritaskan kepentingan pasien, apalagi kondisi pasien dalam keadaan akan melahirkan. Lakukan secepatnya, agar pasien bisa segera ditangani!" titah dokter tegas.

Mbak Diana mengangguk dan berkata, "Baik, dok. Saya akan mencoba untuk memproses permohonan keringanan biaya ini secepat mungkin."

Dokter yang bernama Amanda mengangguk lalu keluar dari ruangan tersebut menuju lobi untuk menyambut kedatangan kekasihnya.

Selepas dr. Amanda berlalu di hadapannya, Mbak Diana mengangguk dan berkata, "Baiklah, Bu. Saya akan mencari cara lain untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Terima kasih atas bantuan Anda."

"Maaf ya Mbak,"

Mbak Diana tersenyum dan mengangguk, "Tidak apa-apa, Bu. Saya menghargai kebaikan hati Ibu. Ibu benar-benar orang yang baik."

Bu Nia merasa malu dan menggelengkan kepala, "Tidak, Mbak. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang."

"Silakan Ibu bisa menunggu pasien di ruang tunggu dekat ruang operasi!"

"Baik Mbak terima kasih atas bantuannya,"

Mbak Diana tersenyum sambil mengangguk.

Bu Nia duduk di ruang tunggu, menunggu kabar tentang Naya dan bayinya. Waktu terasa berjalan sangat lambat, dan Bu Nia merasa seperti berada di dalam kekosongan yang tidak berujung.

Ia membuka mata dan menatap sekeliling ruang tunggu, melihat orang-orang lain yang juga menunggu kabar tentang keluarga mereka.

Tiba-tiba ponsel Bu Nia berdering, tertera nama anaknya di sana.

"Assalamualaikum. Ya hallo Reno?"

"Mama...mama di mana sih kok dari tadi engga nyampe-nyampe?" tanya anaknya, Reno dari seberang sana.

"Iya nak. Mama sedang berada di rumah sakit,"

"Hah, siapa yang sakit?"

"Ibu-ibu hamil mau melahirkan. Ini mama sedang menunggunya selesai operasi,"

"Ya Mam. Sempat-sempatnya Mama nolongin orang. Ya sudah Reno jemput aja ya Mam. Reno engga mau buka puasa sendirian. Rumah sakit mana Mam?"

Bu Nia tersenyum dan merasa lega karena anaknya Reno akan menjemputnya.

"Baik, nak. Mama akan menunggumu. Rumah sakitnya di..."

Bu Nia melihat sekelilingnya dan melihat nama rumah sakit yang tertempel di tembok.

"Rumah Sakit Ummu Kultsum. Tapi, nak, Mama harus menunggu sampai ibu-ibu hamil itu selesai operasi dan dalam keadaan baik dulu. Mama tidak bisa meninggalkannya sendirian."

"Ooh ya sudah Reno jemput Mama ya!"

"Ya hati-hati, nak!"

Bu Nia menutup ponselnya dan memasukkannya kembali ke dalam tasnya. Seraya menatap lurus ruang operasi.

Bu Nia menghela napas dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia memikirkan tentang Naya dan bayinya, berharap bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar.

Ia juga memikirkan tentang anaknya, Reno, yang akan segera menjemputnya. Bu Nia tersenyum sedikit, merasa lega karena akan segera bertemu dengan anaknya. Namun, hatinya masih terasa berdebar, menunggu kabar baik dari persalinan Naya.

Terpopuler

Comments

Chelsea Tiara ™©🍼🍼

Chelsea Tiara ™©🍼🍼

Semoga Naya bisa lahiran dengan lancar

Plis Bu Nia nanti ibu harus bawa Naya ke rumah mu ya Bu
.
Kasian banget sama Naya

2025-03-13

0

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

jrng ada yg bgni, kbnykn pda mls ngrus dn sllu blng, "maaf ga bsa, prosedur rmh skit hrs mmbyr smua biaya trlbh dhlu" /Smug/

2025-02-01

2

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Naya tetap semangat melalu ujian yang akan menghampirimu ya

2025-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Mengaku Suami
2 BAB 2 Terpaksa Naik Bus
3 BAB 3 Seolah Dunia Runtuh
4 BAB 4 Ammar Belum Ditemukan
5 BAB 5 Amanah Cinta
6 BAB 6 Pilihan yang Sulit
7 BAB 7 Berita Duka
8 BAB 8 Tindakan Buat Naya
9 BAB 9 Kepedulian Bu Nia
10 BAB 10 Empati Amanda
11 BAB 11 Naya Junior Lahir
12 BAB 12 Menjenguk Naya
13 BAB 13 Masa lalu Naya
14 BAB 14 Janji Dikara
15 BAB 15 Memulangkan Ammar
16 BAB 16 Ammar Belum Kembali
17 BAB 17 Kekhawatiran Amanda
18 BAB 18 Pilihan Hidup
19 BAB 19 Menemui Orang Tua
20 BAB 20 Papa Merestui
21 BAB 21 Amanda Mulai Curiga
22 BAB 22 Amanda Salah Paham
23 BAB 23 Dika Mulai Ada Rasa
24 BAB 24 Akhirnya Naya Tahu
25 BAB 25 Mengantar Naya
26 BAB 26 Mendapat Restu
27 BAB 27 Kenyataan Pahit
28 BAB 28 Pilihan Tak Terduga
29 BAB 29 Kutitip Amanda Padamu
30 BAB 30 Memohon Restu
31 BAB 31 Keberanian Naya
32 BAB 32 Akhirnya
33 BAB 33 Begitu sakit Melepasmu
34 BAB 34 Pemberian Dikara
35 BAB 35 Ternyata Bu Nindi
36 BAB 36 Pergi Saat Ultah Naya
37 BAB 37 Kekecewaan Naya
38 BAB 38 Awal Kejadian
39 BAB 39 Sang Penolong
40 BAB 40 Amanda Resign
41 BAB 41 Naya Ingin Bekerja
42 BAB 42 Mulai Berbohong
43 BAB 43 Dikara Kecewa
44 BAB 44 Permintaan Dikara
45 BAB 45 Dikara Kecewa Lagi
46 BAB 46 Bertemu Mantan
47 BAB 47 Keputusan Reno
48 BAB 48 Nasehat Dikara
49 BAB 49 Siapa Bunda?
50 BAB 50 Perasaan Aneh
51 BAB 51 Tawaran Dikara
52 BAB 52 Tugas Baru Naya
53 BAB 53 Pemecatan Yuna
54 BAB 54 Bertemu Mama Nindi
55 BAB 55 Meminta Izin
56 BAB 56 Terbongkar juga
57 BAB 57 Sindiran Buat Naya
58 BAB 58 Dikara Mulai Curiga
59 BAB 59 Sebuah Wejangan
60 BAB 60 Menemui Mama Nindi
61 BAB 61 Ke Rumah Mertua
62 BAB 62 Tak Percaya
63 BAB 63 Tuduhan Naya
64 BAB 64 Ternyata
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1 Mengaku Suami
2
BAB 2 Terpaksa Naik Bus
3
BAB 3 Seolah Dunia Runtuh
4
BAB 4 Ammar Belum Ditemukan
5
BAB 5 Amanah Cinta
6
BAB 6 Pilihan yang Sulit
7
BAB 7 Berita Duka
8
BAB 8 Tindakan Buat Naya
9
BAB 9 Kepedulian Bu Nia
10
BAB 10 Empati Amanda
11
BAB 11 Naya Junior Lahir
12
BAB 12 Menjenguk Naya
13
BAB 13 Masa lalu Naya
14
BAB 14 Janji Dikara
15
BAB 15 Memulangkan Ammar
16
BAB 16 Ammar Belum Kembali
17
BAB 17 Kekhawatiran Amanda
18
BAB 18 Pilihan Hidup
19
BAB 19 Menemui Orang Tua
20
BAB 20 Papa Merestui
21
BAB 21 Amanda Mulai Curiga
22
BAB 22 Amanda Salah Paham
23
BAB 23 Dika Mulai Ada Rasa
24
BAB 24 Akhirnya Naya Tahu
25
BAB 25 Mengantar Naya
26
BAB 26 Mendapat Restu
27
BAB 27 Kenyataan Pahit
28
BAB 28 Pilihan Tak Terduga
29
BAB 29 Kutitip Amanda Padamu
30
BAB 30 Memohon Restu
31
BAB 31 Keberanian Naya
32
BAB 32 Akhirnya
33
BAB 33 Begitu sakit Melepasmu
34
BAB 34 Pemberian Dikara
35
BAB 35 Ternyata Bu Nindi
36
BAB 36 Pergi Saat Ultah Naya
37
BAB 37 Kekecewaan Naya
38
BAB 38 Awal Kejadian
39
BAB 39 Sang Penolong
40
BAB 40 Amanda Resign
41
BAB 41 Naya Ingin Bekerja
42
BAB 42 Mulai Berbohong
43
BAB 43 Dikara Kecewa
44
BAB 44 Permintaan Dikara
45
BAB 45 Dikara Kecewa Lagi
46
BAB 46 Bertemu Mantan
47
BAB 47 Keputusan Reno
48
BAB 48 Nasehat Dikara
49
BAB 49 Siapa Bunda?
50
BAB 50 Perasaan Aneh
51
BAB 51 Tawaran Dikara
52
BAB 52 Tugas Baru Naya
53
BAB 53 Pemecatan Yuna
54
BAB 54 Bertemu Mama Nindi
55
BAB 55 Meminta Izin
56
BAB 56 Terbongkar juga
57
BAB 57 Sindiran Buat Naya
58
BAB 58 Dikara Mulai Curiga
59
BAB 59 Sebuah Wejangan
60
BAB 60 Menemui Mama Nindi
61
BAB 61 Ke Rumah Mertua
62
BAB 62 Tak Percaya
63
BAB 63 Tuduhan Naya
64
BAB 64 Ternyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!