Bad Boy Bucin
..."Saat libur maunya masuk sekolah, eh giliran udah masuk sekolah bawaannya pengen libur aja.. awkwk"...
...-Azka Aldric -...
...--------------------------------...
Seorang cowok bertubuh tinggi, hidung mancung, bibir tipis, berkulit putih bersih sedang berjalan melewati lorong sekolah dengan gaya coolnya.
Banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan kagum, paras yang membuat siapa saja ingin memilikinya.
Banyak siswi yang selalu mencari perhatiannya, banyak cara yang mereka lakukan. Ada yang pura - pura jatuh di depannya, menabrakan badannya, bahkan ada yang pura - pura pingsan, lebih paranya lagi ada juga yang terang - terangan menggodanya.
Walaupun dia memiliki banyak fans tapi dia bukanlah orang yang mudah di dekati bahkan bisa di bilang sangat sulit untuk mendekatinya apalagi seorang cewek, dia akan bersikap dingin dan acuh tak acuh pada cewek - cewek yang mendekatinya. Karena dia berfikir semua cewek sama saja, mengejarnya karena paras dan popularitas saja.
"Ka buruan, jalannya jangan kaya orang fashionshow kenapa ah!" geram salah satu sahabatnya.
"Iya Ka,... jangan tebar pesona kenapa, kasian kita - kita ini jadi kagak kelihatan kan kalo di sebelah lo!" omel sahabatnya yang lain.
"Iyaa santuy aja belum bel juga." mempercepat langkahnya menuju kedua sahabatnya itu yang sudah berdiri beberapa langkah didepannya.
Iya itu mereka, tiga cowok keren kece namum memiliki julukan sebagai biang rusuh. Zaman sekarang biasa di katakan sebagai bad boy, yang suka mencari gara - gara dan terkadang tidak taat aturan sekolah. Siapa lagi kalo bukan Azka Aldric dan kedua sahabatnya Devan Narendra, Attaya Putra.
Sekarang, mereka sedang menyusuri koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya.
Sebenarnya mereka malas untuk masuk kelas, tapi mau bagaimana lagi masa iya baru masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas sudah dapat hukuman kan gak seru, bisa di gantung sama ortu mereka masing - masing.
"Itu beneran Azka ya kan, makin ganteng aja deh."
"Ya allah, baru juga setengah bulan gak ketemu makin kece aja sih."
"Devan juga tambah imut deh."
"Noh, Attaya juga gak kalah ganteng kok."
"Tapi tetep Azka gebetan gue yang paling paling dan paling keren diantara mereka bertiga." kata Siska yang selalu menganggap Azka sebagai pacarnya, padahal itu hanya halu nya Siska. Terlalu menginginkan seseorang itu juga tidak bagus.
Mereka bertiga tidak menghiraukan ocehan para siswi yang caper itu.
Sesampainya di kelas mereka langsung memilih tempat duduk paling belakang dan pojok, kebiasaan anak yang suka duduk di belakang.
Azka memilih tempat duduk sendiri di bangku belakang, sedangkan di depannya ada Devan dan Attaya. Banyak siswa yang ingin duduk di sebelahnya tapi sayang semuanya di tolak oleh Azka.
Saat mereka bertiga asyik bercanda datanglah perusuh siapa lagi kalo bukan Siska Kumalasari dan kedua antek - anteknya.
"Pagi Azkaaa." sapanya dengan nada centil dan manja.
Namun Azka hanya melirik sekilas dengan jengah dan tidak ada niatan untuk menyahutinya.
Itu bukan jadi masalah buat Siska, dia tetap saja dengan muka temboknya mendekati Azka.
"Azka, gue kangen banget tau gak? Udah lama gak ketemu selama liburan." cerocos Siska tanpa jeda sekalipun membuat Azka kesal.
"Lo makin ganteng aja, Ka." sambil duduk di kursi kosong sebelah Azka dan terus memandang wajah Azka dengan lekat.
Melihat Azka yang hanya diam saja membuat Siska di tertawakan satu kelas IPS 1. Mereka semua merasa jika Siska itu terlalu mengejar - ngejar Azka walaupun sudah di tolak berkali - kali.
"Diaaammm!" teriakan itu terdengar sangat kesal, sambil memandang satu persatu orang yang ada di dalam kelas tersebut.
Malu, itu yang sebenarnya Siska rasakan, tapi mana mungkin memasang tampang malunya di deban gebetan. Sebenarnya Siska bukan siswi kelas tersebut, Siska Kumalasari dan kedua temannya Syla Aprilia, Rima Kamelia adalah siswi kelas XI IPS 4. Tapi setiap hari pasti mereka menyempatkan diri untuk mendatangi kelas IPS 1 untuk bertemu Azka.
"Pergi sana ngapain sih di sini ganggu orang aja!" bentak Azka, pasalnya dia sudah mulai risih dengan kelakuan Siska saat ini.
"Gue kan kangen sama lo Ka, masa diusir sih! Emangnya lo gak kangen sama gue apa?" dengan wajah yang dibuat sok imut tapi jadinya malah bikin kesal.
"Gue kangen ama lo? Halu yaa?" ucap Azka sambil tertawa dan diikuti teman - temannya.
"Azka kok jahat banget sih." wajah Siska mulai memerah menahan amarahnya dan juga malu.
"Huuusss sana! Kalian pada ngapain sih di kelas orang!" bentak Devan pada ketiga gadis itu.
"Paan sih emang kita kucing apa diusir kaya gitu?" bentak Syla yang tak mau kalah.
"Emang kan kucing, kucing garong haha." kata Attaya sambil ketawa memegangi perutnya.
"Gak lucu!" entahlah ketiga gadis itu kompak sekali.
Bel tanda masuk pun berbunyi, mau tidak mau Siska dan kedua temannya kembali ke kelasnya sendiri meninggalkan gebetan yang sangat susah di luluhkan hatinya.
Kini semua siswa mulai tenang kembali, Guru mata pelajaran pertama sudah masuk ke dalam kelas tersebut.
Mulai memberikan pelajaran Bahasa Indonesia, walaupun masih pada malas - malasan belajar karena habis libur panjang.
Mereka masih tetap mengikuti pelajaran, walapun ada yang tidur, kepala di senderkan tembok, bahkan ada yang makan maklum saja belum sempat sarapan.
Bahkan ada yang pagi - pagi sudah halu, pikirannya entah kemana.
Sama hal nya dengan yang lainnya, Devan dan Atta lebih parah lagi. Karena mabar bareng saat pelajaran, untungnya tempat duduk mereka di belakang jadi tidak ketahuan. Sedangkan Azka? Dia tidur dengan nyamannya di bangku pojok belakang, masih mengantuk dan juga materi yang di sampaikan guru seperti menceritakan sebuah dongen sebelum tidur untuknya.
Tapi tiba - tiba saja ada spidol yang terbang dengan sangat cepat dan mengenai jidat Atta, dia meringis kesakitan.
"Siapa yang berani gangguin gue!" bentaknya.
Seisi kelas menjadi hening mendengar suara itu, karena apa? Karena yang melempar spidol itu adalah guru mereka sendiri yang geram dengan tingkah kedua bocah itu, tidak pernah berubah dari kelas satu hingga sekarang.
"Sayaa!" teriak Bu Arum selaku guru Bahasa Indonesia.
Atta menoleh ke arah suara tersebut dan wajahnya berubah menjadi tertawa canggung.
"He-he Bu Arum apa kabar buu?" tanya Atta sambil memasukkan ponselnya ke dalam laci meja.
"Kabar buruk." jawab Bu Arum sambil menjewer telinga Attaya.
"Rasaain... udah dibilangin jangan berisik gak percaya sih, makan tuh jeweran haha." bisik Devan pelan agar Bu Arum tidak mendengarnya.
"Ampun buu... gak berisik lagi dehh janjii." kata Atta sambil memegangi telinganya yang perih.
"Terus aja bu... biar kapok haha." saran Azka yang terbangun dari tidurnya karena suara teriakan Attaya.
"Yee loh mah gak ada setia - setianya sama temen." kata Attaya dengan wajah sedih.
"Lanjut bu, kita padamu haha." Devan menyemangati bu Arum.
"Dasar lo pada, temen gak ada akhlak!" kesal Attaya.
"Sudah belum debatnya?" tanya bu Arum memandangi mereka bertiga satu persatu.
"Untung ini hari pertama, kalo ada lain kali kalian saya hukum!" peringatan Bu Arum yang begitu tegas untuk mereka semua.
Setelah kejadian itu Atta dan teman - teman yang lain menjadi tenang, dan memperahtikan Bu Arum dengan serius. Bukan takut di hukum hanya saja sedang malas di hukum.
......................
...Terimakassiihhh sudah mampir di ceritaku, jangan bosen yaa ^.~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
anna zahra
sepertinya bagus, q like di awal,, moga ceritanya gak mbulet,, kayak yg bab2nya banyak... semangat.....
2024-05-15
1
Muhammad Davi
GK ada cerita yg seru dan bucin lagi kak han
2023-04-13
1
Amanah
bantu support 🙏 mampir yuk ke novel aku yang judul nya Sultanul Auliya 🤗bantu support masih pemula🙏🙏🙏🙏🥺
2023-01-13
0