Ke kampung Halaman Ayah

Setelah ayahku meninggal selama 40 hari, aku beserta adik dan kakakku berangkat ke kampung halaman ayah. dan sesampainya disana kami disambut dengan hangat.

"Bagaimana dengan tanah warisan ayahmu nak??

" Kami akan menjualnya paman dan aku akan membangun rumah untukku dan saudaraku".

"Apa kau yakin, keluarga suamimu tak akan mengusiknya?? Tanya saudara ayah lagi

"Tidak akan kubiarkan satu orang pun menyakiti mereka bahkan jika itu suami ku sendiri apalagi keluarga nya kecuali tindakan salah dilakukan oleh saudara ku sendiri barulah aku lepas tangan tapi tetap memantau nya. Aku sudah berjanji kepada kedua orang tua ku untuk menjaga mereka dengan segala yang kumiliki".

"Itulah sebab nya aku ingin memiliki rumah atas nama ku sehingga tidak ada yang berani mengusik saudara ku jika mereka tinggal bersama ku. Akan kupastikan itu. Bahkan sebelum ayahku pergi aku sudah berjanji padanya.. Aku tak mungkin mengingkari janji yang telah kuberikan kepada ayah dan Ibuku".

"Kamu sangat mirip ayahmu jika sudah berjanji dan dia sangat berpegang teguh dengan prinsip nya. Bahkan diantara kalian bersaudara kamu lah yang paling mirip dengan ayahmu. Wajar jika kamu yang menjadi pemegang keputusan besar keluarga mu. Terus bagaimana dengan rumah ayahmu. Dia sudah mengambil uang dan memberikan rumah itu untuk Kakak sepupu mu??

"Aku hanya minta mereka menambah kan saja dari uang yang telah diambil ayahku karena rumah ayah berasa dipinggir jalan dan tanah yang cukup luas..

"Berapa yang kamu ingin ditambah??

"40 Juta Paman aku rasa harga itu sangat pantas mengingat rumah ayah sudah lama mereka tempat i sebelum ayah mengambil uang kepada mereka, bagaimana menurut kalian.

" Apakah jurusan kuliah mu ekonomi?? Tanya tante..

Iya tante alhamdulillah.. Pantas saja kamu sangat tau harga".

Terus, Bagaimana dengan tanah itu??

"Aku hanya menjual tanah subur itu 175 juta, tolong kalian cari kan saya pembeli sebelum kami pulang karena saya ingin membawa uang itu lansung".

"Baiklah nak kami akan mengusahakan nya". Kompak mereka.

"Terima kasih Tente, paman".

"Baiklah kalau kamu sudah memutuskannya.. Paman dan bibi akan mengusahakan sebelum kamu pulang. Ohw iya kamu pergi jalan bersama saudaramu ke keluarga lain karena mereka pasti ingin melihatmu dan kedua saudaramu.. Sedangkan rabali kamu taroh saja dirumah tidak usah ikut.. Kamu liat sendiri bagaimana keadaannya yang ada nanti dia membuat masalah".

"Iya paman dan bibi terimakasih, Rencananya besok kami akan berkeliling dan pergi jalan-jalan".

"Ohw seperti itu ajak saja anak paman untuk mengantar kalian biar mereka yang mengurusi dan dibawah kemana kalian".

Aku tersenyum dan mengucapkan Terima kasih.. Setelah semuanya selesai aku membantu membereskan semuanya agar lebih rapi kami juga sangat bingung karena tidak biasanya kami tidur di ruang tamu biasanya kami tidur dikamar seperti waktu aku datang.. Tak apalah to sama saja tempat tidur..

Waktu berjalan begitu cepat disini hingga kami kembali ke kota Bima tapi kami kembali menginap beberapa hari dirumah saudara sepupu ku karena kapal untuk pulang belum ada.. Masalah penjualan tanah dan rumah pun selesai.. Aku pulang hanya membawa uang secukupnya sedangkan uang tanah yang diberikan sebelumnya sudah aku transfer ke rekening pribadiku.. Tidak mungkin kami membawa uang banyak takutnya terjadi sesuatu tak diinginkan.

Disini aku betul menikmati namanya liburan.. Ya keluarga disini mengajak kami berkeliling kota Bima bahkan ketika dimalam hari... Aku sangat senang begitupun dengan adikku.. Ya seperti yang direncanakan kakakku tinggal di Sape bersama keluarga besar untuk sementara sampai rumah kami jadi..

Aku berkeliling menikmati indahnya pulau sebrang katanya namanya Pulau kambing.. Aku pikir namanya pulau kambing ya penuh dengan hewan kambing.. Nyatanya disana tidak ada kambing satupun.. Yang ada hamparan tanah putih dengan laut biru yang sungguh mempesona.. Aku sangat senang kesini walaupun sebelum berangkat sangat banyak drama karena anak solehku takut naik kapal kecil jika di sini dikatakan jolloro.. Kalau dikampung sini aku tak tau namanya dan akupun tak berniat bertanya..

Aku melupakan sejenak hal yang menumpuk di kepalaku.. Ketenangan yang selalu ku tampakkan hanya sebagai topeng belaka agar orang lain tak pernah tau betapa aku memiliki bnyak pikiran dan beban.. Terutama kedua saudara lelakiku.. Sebaik apapun orang jika menghadapi orang sakit jiwa seperti saudaraku pasti akan berangkat juga.. Aku saja yang saudaranya saja kadang tidak bisa mengendalikan emosiku saat dia berbuat ulah.. Apalagi orang lain walau kami masih memiliki darah yang sama dari kakek tetap saja mereka bukan keluarga inti..

Aku sangat tau bagaimana keadaan kakak tertuaku itu, dia bahkan bisa membuat orang ingin membunuhnya.. Dia betul-betul selalu mencari masalah apalagi jika sedang kambuh.. Aku berharap tidak terjadi apapun kepadanya selama tinggal disini sampai aku memiliki rumahku sendiri..

Aku membiarkan si Sulung umar bermain pasir dan kura-kura, sementara aku menggendong si kecil untuk tetap menikmati indahnya pulau kambing ini.. Aku bergantian dengan keponakan untuk menjaga si kecil. Aku mencoba wahana jetsky bersama keluargaku yang lain dia mengajarkanku mengendarainya walau tak terlalu mahir tapi aku bisa menggunakannya.. Caranya hampir sama ketika kita membawa motor.. Bedanya kita berada di laut dan tekanan jalannya sangat berbeda..

Puas bermain kami pun istirahat dan makan siang bersama. Mereka sangat menghormati aku yang mengenakan cadar mereka tetap memperhatikan ketika aku makan mereka melindungiku dan menjaga anak2 agar aku tenang makan siang.. Aku bersyukur dengan pakaianku tidak membuat mereka menjauh apalgi risih.. Malah mereka seakan-akan tau kalau aku perlu dijaga terutama untuk makan karena aku tak mungkin membuka cadar ku ditempat umum untuk makan.

Setelah makan kami duduk menikmati indahnya pantai dengan ammar dan umat yang telah tertidur pulas. Mungkin mereka kelelahan sedangkan si ammar memang sangat hobi tidur apalagi dengan angin sejuk seperti ini. Sepupuku menimang-nimangnya agar tertidur itulah sebabnya dia cepat tertidur.. Akupun ikut tertidur menikmati udara yang sungguh sejuk walau siang hari tapi disini tidak panas..

Sore harinya kami pun pulang dengan menggunakan perahu sedang kembali seperti saat berangkat kesini.. Sepupuku menyewa nya sampai sore.. Jadi kami mudah untuk langsung pulang tanpa menunggu lagi.. Karena kami akan langsung ke klinik mengikuti rapid tes untuk pulang keesokan harinya.

Ya kami akan pulang kembali Ke Makassar lebih tepatnya ke Takalar.. Sedangkan adikku akan menetap di makassar tinggal kos karena dia tak mau ikut..Kami pun pulang dan telah berada di klinik untuk mengikuti rapid tes.. Aku bersyukur aku dan adikku bebas dari wabah covid karena aku telah mengikuti vaksinasi pertama untuk persyaratan bepergian jauh.. Setelah dari klinik kami pun pulang karena bsok shubuh kami akan berangkat kembali ke Makassar..

Perjalanan hari ini sangat menguatkan aku dan merileks kan badan sejenak untuk menata kembali kepingan hati yang kehilangan.. Esok haripun tiba kami telah berada di kapal sejak shubuh tadi.. Kali ini kapal laut yang kami naiki adalah Kapal Kalimutu.. Dengan rute.. Bima-labuan bajo-makassar..

Episodes
1 Kehidupan Baru
2 Pertengkaran Awal Pernikahan
3 Pertengkaran awal pernikahan 2
4 Lelah hati seorang Istri 1
5 Ayahku Yang Bijaksana
6 Lelah hati Seorang Istri 2
7 Kelahiran Umar
8 Kelahiran Umar 2
9 Kelahiran Umar 3
10 Pernikahan Sang Adik Perempuan
11 Akhirnya Bekerja
12 Akhirnya Bekerja 2
13 Curahan hati Istri
14 Kelahiran Ammar
15 Kelahiran Ammar 2
16 Kehidupan 2 anak
17 Ayah Shofiyah Wafat
18 Ke kampung Halaman Ayah
19 Kehidupan rumah tangga si anak Emas
20 Ipar Vs menantu
21 Menantu Vs Keluarga Besar
22 Rencana Pernikahan Mertua
23 Pernikahan Mertua
24 terbongkarnya identitas ubay
25 Menghajar pembully Umar
26 Kisah Masa Lalu Shofiyah 1
27 Kisah Masa Lalu Shofiyah 2
28 Kisah masa lalu Shofiyah 3
29 Kisah Masa lalu Shofiyah 4
30 Kekasihku jodoh Orang lain
31 Pergi Dari Rumah
32 Memaafkan
33 Berbaikan
34 Kepulangan Sang Kakak Tertua
35 Ada Apa Dengan Ibu Bos
36 Kedatangan Aryan dan Arjun
37 Pulang kerumah Utama
38 Si sulung Tamat TK
39 Anak-anak Masuk Sekolah
40 Umar Kembali Kena Bully
41 Amarah Seorang Ibu
42 Umar Yang Trauma
43 Umar masuk Rumah Sakit
44 Uneg-uneg Shofiyah
45 Memberi Kerja Kembaran Suami
46 Karena kami Juga orangtua
47 Roda Kehidupan
48 Roda Kehidupan 2
49 Musibah
50 Roda Kehidupan 3
51 Menikah Untuk Melengkapi
52 Anak-anak Yang Soleh
53 Bekal Akhirat
54 Roda Kehidupan 4
55 Rencana Perjodohan
56 Roda Kehidupan 5
57 Roda Kehiuspan 6
58 Yayasan Ar Rum
59 Niat Mulia
60 Roda Kehidupan 7
61 Roda Kehidupan 8
62 Ending
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Kehidupan Baru
2
Pertengkaran Awal Pernikahan
3
Pertengkaran awal pernikahan 2
4
Lelah hati seorang Istri 1
5
Ayahku Yang Bijaksana
6
Lelah hati Seorang Istri 2
7
Kelahiran Umar
8
Kelahiran Umar 2
9
Kelahiran Umar 3
10
Pernikahan Sang Adik Perempuan
11
Akhirnya Bekerja
12
Akhirnya Bekerja 2
13
Curahan hati Istri
14
Kelahiran Ammar
15
Kelahiran Ammar 2
16
Kehidupan 2 anak
17
Ayah Shofiyah Wafat
18
Ke kampung Halaman Ayah
19
Kehidupan rumah tangga si anak Emas
20
Ipar Vs menantu
21
Menantu Vs Keluarga Besar
22
Rencana Pernikahan Mertua
23
Pernikahan Mertua
24
terbongkarnya identitas ubay
25
Menghajar pembully Umar
26
Kisah Masa Lalu Shofiyah 1
27
Kisah Masa Lalu Shofiyah 2
28
Kisah masa lalu Shofiyah 3
29
Kisah Masa lalu Shofiyah 4
30
Kekasihku jodoh Orang lain
31
Pergi Dari Rumah
32
Memaafkan
33
Berbaikan
34
Kepulangan Sang Kakak Tertua
35
Ada Apa Dengan Ibu Bos
36
Kedatangan Aryan dan Arjun
37
Pulang kerumah Utama
38
Si sulung Tamat TK
39
Anak-anak Masuk Sekolah
40
Umar Kembali Kena Bully
41
Amarah Seorang Ibu
42
Umar Yang Trauma
43
Umar masuk Rumah Sakit
44
Uneg-uneg Shofiyah
45
Memberi Kerja Kembaran Suami
46
Karena kami Juga orangtua
47
Roda Kehidupan
48
Roda Kehidupan 2
49
Musibah
50
Roda Kehidupan 3
51
Menikah Untuk Melengkapi
52
Anak-anak Yang Soleh
53
Bekal Akhirat
54
Roda Kehidupan 4
55
Rencana Perjodohan
56
Roda Kehidupan 5
57
Roda Kehiuspan 6
58
Yayasan Ar Rum
59
Niat Mulia
60
Roda Kehidupan 7
61
Roda Kehidupan 8
62
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!