5. Kehebohan

Sudah 3 hari berlalu. Kehidupan Li Ranran berjalan seperti biasa.

Mei Yuri masih saja datang membujuknya agar tetap membantunya.

Malah dia membujuk Li Ranran dengan alasan jika teman Song Dawei yang bernama Song Dasan tertarik padanya.

Mei Yuri sedang terburu-buru ingin mendapatkan Song Dawei karena dia akan dipaksa menikah oleh orang tuanya.

Sebenarnya Li Ranran cukup kasihan dengannya, tapi karena untuk keuntungannya dia justru menipu dan memanfaatkannya.

Seperti siang ini, saat sedang di ladang terdengar suara seorang wajita yang mencari Song Dawei.

"Dimana pemuda pelajar yang bernama Song Dawei?" terlihat seorang bibi yang ternyata ibu dari Mei Yuri.

"Henglay, ada apa kamu mencari pemuda Dawei." tanya seorang paman disana.

"Aku ada urusan dengan Song Dawei, cepat dimana pemuda yang bernama Song Dawei." Ibu Mei Yuri berteriak tanpa malu.

Beberapa orang disana tidak suka dengan kedatangan Ibu Mei Yuri ini.

"Maaf bibi, saya Song Dawei, ada apa bibi mencari saya?" akhirnya Song Dawei berjalan mendekat.

Saat itu dia sedang beristirahat di tempat yang agak jauh.

Li Ranran yang baru datang untuk mengirim makan siang melihat beberapa orang berkumpul, dia meletakkan kotak makanannya.

"Kakak ipar, ada apa itu?"

"Entahlah, sepertinya suara Ibu Mei Yuri mencari pemuda pelajar bernama Song Dawei."

Li Ranran mengerutkan keningnya, kenapa pula Ibu Mei Yuri mencari Song Dawei.

"Ayo kita lihat saja kesana?" ajak Sun Weiwei, sepertinya jiwa-jiwa kepo memang ada dimana-mana yaa.

Setelah mendekat, terdengar suara teriakan ibu Mei Yuri.

"Kamu harus segera melamar anakku Yuri, jangan karena kamu pemuda kota, kamu seenaknya mempermainkan gadis desa setelah kamu mencuri kepolosannya."

Duaaarrr

Jedeerrr

Jedeeerrr

Seperti adegan di sinetron India

(Maaf author agak mulai gila karena bingung)

Beberapa penduduk langsung ramai berdiskusi, karena ucapan ibu Mei Yuri.

Li Ranran sendiri sangat terkejut, apakah hubungan keduanya sudah sejauh itu.

Song Dawei pun terkejut, "maaf bibi, apa maksudnya ini?" dia benar-benar bingung.

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Setelah kamu mendekati anakku Yuri, kamu tidak mau bertanggung-jawab." Ibu Mei Yuri menunjuk Song Dawei.

"Ada apa ini?"

Akhirnya kepala desa datang, Hongli mendekati Song Dawei.

"Pemuda Dawei ada apa ini? Kenapa membuat keributan disaat sedang bekerja?"

"Kepala Desa kamu harus mencari keadilan untuk anakku Yuri?" Ibu Mei Yuri yang menjawab.

"Keadilan apa?"

"Song Dawei ini tidak mau bertanggung jawab setelah mencuri kepolosan Yuri."

Kepala desa segera menoleh ke Song Dawei, dia sedikit terkejut dengan hal itu. Dia tidak menyangka jika Song Dawei akan melakukan hal yang menjijikan.

Padahal selama ini dia dikenal sebagai pemimpin para pemuda pelajar. Dia adalah sosok yang rajin dan ramah.

"Maaf kepala desa, sepertinya bibi ini salah paham." Song Dawei membela diri.

"Maaf bibi, sepertinya anda salah orang. Saya memang mengenal kamerad Yuri, tapi saya tidak memiliki hubungan khusus dengannya."

"Jangan berkelit, aku tidak mau tau, segera lamar Yuri." Teriak ibu Mei Yuri sambil beracak pinggang.

"Hangye jangan seperti itu!" Kepala desa memijit kepalanya. "Hal ini tidak bisa disimpulkan begitu saja. Panggil Mei Yuri juga."

"Yuri malu bertemu orang." Ibu Mei Yuri beralasan. Sebenarnya dia sendiri juga kurang percaya dengan anaknya setelah melihat sosok Song Dawei.

Bagaimana mungkin anaknya yang tidak begitu cantik bisa memikat pemuda kota yang cukup tampan. Tapi karena sudah terlanjur, dia akan memanfaatkan saja ini.

Siapa tau jika dia bisa memaksa pemuda itu menikahi anaknya, apalagi kata Yuri dia adalah pemuda yang kaya. Akan lebih baik jika dia memiliki menantu kaya.

Beberapa orang akan memandang iri dirinya.

"Jika Yuri tidak dipanggil, masalah ini tidak dapat diselesaikan.

" Kepala Desa mulai hilang kesabaran dengan Hangye.

"Sudahlah kepala desa, suruh saja pemuda ini bertanggungjawab."

"Maaf saya tidak mau, saya merasa tidak melakukan apapun." Song Dawei benar-benar malu saat dituduh seperti ini.

Dia tidak menyangka akan mengalami hal yang sangat tidak terduga, dia juga marah dengan Mei Yuri, bagaimana dia bisa menuduhnya seperti ini.

"Lihatlah semua, dia benar-benar pemuda yang tidak bertanggung-jawab." Ibu Mei Yuri duduk di tanah sambil meraung.

"Lihatlah pemuda pelajar dari kota ini, mereka seenaknya sendiri dengan penduduk desa seperti kami."

"Hangye." aura kepala desa sudah semakin menyeramkan.

Hangye menciut takut saat melihat aura kepala desa.

"Kita pergi ke balai pertemuan desa, kita selesaikan masalah ini disana." Putus kepala desa.

Semua orang membubarkan diri. Beberapa orang ikut pergi ke balai pertemuan. Termasuk semua pemuda pelajar.

Bagaimana juga ini berhubungan dengan reputasi mereka.

Li Ranran dan kakak iparnya juga mengikuti pergi. Dia tidak mau ketinggalan hal yang menyenangkan.

Para pria melanjutkan pekerjaannya, mereka tidak mau menunda pekerjaan mereka.

Cukup nanti bertanya pada pasangannya saja saat sudah dirumah.

Kepala desa juga meminta salah seorang dari mereka untuk memanggil Mei Yuri.

____***____

Setelah semua berkumpul di balai pertemuan, termasuk Mei Yuri yang sedang menunduk takut-takut.

Apalagi Song Dawei yang memandangnya dengan tajam.

"Yuri segera jelaskan ada apa antara kamu dengan pemuda Dawei ini." Suruh kepala desa.

"Itu-itu kami." Mei Yuri berpura-pura malu-malu.

"Jelaskan dengan benar." bentak Hangye.

"Kami-kami memang bersama."

"Apa maksudmu kamerad Yuri." Song Dawei terkejut dengan jawaban Mei Yuri.

"Anda dengar sendiri kepala desa." Sela ibu Mei Yuri.

"Diamlah Hangye." bentak kepala desa yang sudah hilang kesabaran dengan Hangye.

Hangye segera menutup mulutnya.

Mei Yuri sendiri sedang memikirkan bagaimana caranya supaya semua orang percaya jika dia dan Song Dawei memang bersama.

Dia tidak punya kesempatan lagi, kalau tidak dia akan dipaksa menikah dengan pria lain.

Li Ranran sendiri tidak tahu kebenarannya. Dia melihat Mei Yuri menunduk malu-malu.

"Dia itu berbohong nona." suara sistem mengagetkannya.

"Apakah begitu?"

"Iya nona, karena saat ini Mei Yuri ini sedang dikejar deadline."

"Haaaa? Maksudmu apa?"

"Maksud saya, saat ini Mei Yuri ini sudah tidak punya cara lagi untuk menolak menikah dengan pria yang dijodohkan orang tuanya."

"Jadi maksudmu, Yuri ini berbohong pada ibunya. Dia bermaksud untuk memaksa Song Dawei menikahinya dengan menceritakan sebuah kebohongan?"

"Anda benar nona."

Li Ranran heran dengan cara fikir Mei Yuri ini, bagaimana jika nanti kebohongannya terbongkar. Apakah dia tidak takut akan malu.

🌺🌺🌺🌺🌺

#tersemangati saat melihat vote teman-teman semua.

#benar-benar terimakasih untuk yg mau vote🙏🙏🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

lily

lily

duarrr jederrrr trus di shot satu satu bagaimana reaksi para pemain yang di tempat dengan latar music Ding tarataratata Ding tarataratata 🤣🤣

2025-04-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!