AM'sLL — BAB 17

PERBINCANGAN DI DALAM KAMAR

Dengan cepat Disha menarik tangannya dari tangan Noir. 

Pria tampan berkemeja hitam itu berbalik dan melangkah ke arah sofa panjang yang tak jauh dari arah ranjang keberadaan Disha.

“Ada makanan di nakas sampingmu, kamu bisa memakannya.” Pinta Noir yang kini duduk sembari menatap lekat ke Disha dan meneguk segelas vodka.

“Aku tidak lapar.” Ketus Disha yang masih enggan makan meski wajahnya terlihat pucat.

“FALCO!” panggil Noir dengan tegas dan tatapan yang masih lurus.

Disha terlihat bingung ketika Falco si asisten setia suaminya itu datang, dan dia baru menyadari bahwa kini mereka tidak berada di mansion, melainkan di rumah orang lain.

Kini menatap ke arah pria berkaos hitam yang berdiri di samping Noir dengan tatapan tegasnya.

“Kau bisa memanggil pria tua itu kemari.” Pinta Noir hingga Disha terkejut.

Meski dia tidak tahu siapa pria tua yang Noir maksudkan, namun Disha yakin pria tua itu akan dijadikan nyawa melayang.

“TIDAK, JANGAN!” sentak Disha sehingga Falco faham akan permainan tuannya.

“Apa yang ada di pikiranmu? Kenapa kamu selalu membunuh seseorang yang tidak bersalah! Aku yang membuatmu marah, maka bunuh saja aku kenapa harus melibatkan orang lain?” kesal Disha sehingga Noir yang masih menatapnya pun hanya memperhatikannya dengan santai.

“Kalau begitu jadilah betina penurut.” Balas Noir sehingga Disha memejamkan matanya dan mencoba tenang.

Dengan terpaksa, wanita itu akhirnya meraih sebuah makanan di nakas, sebuah soup kental. Tentu saja wanita itu harus menahan amarahnya dan kecanggungan nya saat harus ditatap oleh Noir bahkan saat dia makan.

Pria itu sengaja tetap di sana, dia mengawasi sendiri sampai Disha benar-benar menghabiskan makanannya karena dia tidak ingin wanita itu sampai mati. 

Noir mengamatinya tanpa berpaling, sedangkan Disha menyelipkan rambut panjangnya di belakang telinga saat dia kesusahan makan.

“Apa yang wanita itu katakan?” tanya Noir tiba-tiba sehingga Disha sekilas menoleh namun hanya beberapa detik saja.

“Siapa?” 

“Sofiya.” Jawab Noir.

Disha terdiam sejenak dan mencoba mengingat dan menebak sosok wanita bernama Sofiya tersebut. Tentu tebakan Disha benar, tidak ada wanita lain saat dia kabur selain sosok wanita berambut pirang dan lebih tua darinya.

“Dia menyuruhku pergi. Dia bilang tidak akan menghentikan ku. Tapi untuk apa aku mengatakannya jika kamu tidak akan percaya.” Jelas Disha.

“I believe (Aku percaya).” Balas Noir yang kini duduk sedikit membungkukkan badannya sehingga kedua sikunya bersentuhan dengan pahanya.

Wanita itu menghentikan tangannya namun tidak menoleh karena dia tidak percaya dengan pria itu, tapi itu cukup mengejutkan nya.

“Lalu apa?” Disha masih menunggu, dia ingin  penjelasan dari Noir yang entah kenapa sepertinya ada sesuatu yang dia tutupi.

Noir masih diam, menatap lekat seolah dia ingin mengatakannya namun masih belum saatnya hingga pria tampan berkulit Tan itu mulai beranjak dari duduknya sehingga Disha menatapnya heran.

“Kenakan pakaian, kita akan kembali.” Pinta Noir hingga Disha langsung melihat ke tubuhnya yang ternyata hanya mengenakan bra dan celana dalam dengan selimut menutupinya, namun sudah terlanjur. Noir sudah melihat belahan dadanya.

Wanita itu menutupi tubuhnya dengan selimut. 

“Aku tidak akan kembali ke sana.” Tolak Disha sehingga Noir yang menatapnya pun mencoba tenang meski dia selalu terpancing emosi.

“Jangan membuatku menyeret mu.” 

Disha terdiam, menatap ke pria yang kini masih berdiri menunggunya.

“Keluarlah, aku akan memakai pakaian.” Ucap Disha dengan pasrah dan datar.

Noir dapat melihat bagaimana wanita itu enggan menatapnya. 

“Jangan membodohi ku, cepat pakai.” Pinta Noir yang tak mau diperintah, dia tidak ingin kecolongan lagi karena ada jendela di kamar itu, namun sayangnya tidak ada kamar mandi dalam, karena rumah yang minimalis.

Dengan ragu-ragu, Disha menarik napas dalam-dalam saat dia benar-benar tidak tahu lagi harus apa. Berganti pakaian di depan pria sialan itu, Disha benar-benar tidak suka.

Tanpa memperdulikan perasaan Disha yang masih menahan malu dan kesal. Noir langsung saja menarik selimutnya, sontak Disha terbelalak dan meringkuk mencoba menutupi tubuhnya walaupun sia-sia.

“KETERLALUAN! AKU AKAN MENGGANTI PAKAIAN TUNGGULAH DI LUAR.” Sentak Disha menatap marah sehingga terdengar dari luar kamar.

“Apa yang kalian lakukan kepada gadis malang itu?” tanya sang nenek dengan kahwatir.

“Dia baik-baik saja. Pria yang bersamanya adalah suaminya, jangan khawatir!” jelas Falco kepada nenek dan kakek pemilik rumah.

“Ah, mereka suami istri.” Ujar sang kakek mengangguk-anggukkan kepalanya faham.

Sementara di dalam kamar sendiri, Noir segera menarik tangan Disha dan memaksanya berdiri. Tentu saja wanita itu tak bisa meronta lagi saat dia berdiri di hadapan Noir mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman pria itu.

“LEPASKAN AKU!!!" kesalnya hingga pria berkemeja hitam itu menariknya dan tubuh mereka berbenturan.

“Aku sudah pernah melihat yang seperti ini, jadi cepat pakai atau aku yang akan membantumu.” Ancam Noir yang pastinya Disha sudah tahu maksudnya. Dia wanita dewasa dan dia faham jika pria dewasa dan wanita dewasa yang normal jika sudah seperti itu maka— 

Entahlah.

“Baiklah! Lepaskan aku.” Pinta Disha yang akhirnya mengalah hingga akhirnya Noir melepaskannya.

Dengan menahan rasa malu karena harus di tatap oleh seorang pria. Disha meraih dress putih lengan pendek selutut yang sudah di siapkan di ujung ranjang.

Sementara Noir yang terus memperhatikannya, tentu saja pria itu masih menatap datar. Dari atas ke bawah pria itu tak melewatkan sedikitpun pemandangan di depannya.

Disha mengenakannya secara perlahan namun terburu-buru hingga sesekali menoleh ke arah Noir. 

Tahu jika ada resleting di belakang dress, Noir langsung saja menghampirinya dan memutar tubuh Disha. “Hentikan, aku bisa sendiri.” Ketus Disha yang padahal dia sendiri tidak akan bisa.

Sedangkan Noir, tak ingin membuang waktu banyak hingga dia sendiri yang bergerak membantu, menyibak rambut panjang nan indah itu ke bahu kiri Disha dan menarik resletingnya ke atas. “Kamu membuang banyak waktu.” Sindir Noir sedikit berbisik.

Disha berbalik ketika pria itu sudah menjauh pergi.

“Aku tidak butuh bantuan mu. Dasar pria angkuh.” Gerutu wanita cantik itu terpaksa harus pergi usai melepaskan infusnya beberapa menit lalu.

.

.

.

“Tuan Noir! Saya baru mendapat kabar, ada beberapa bandit yang merampok kapal pengiriman barang kita beberapa jam lalu.” Jelas Falco dengan serius.

Noir yang baru saja keluar dari rumah tersebut, lebih tepatnya teras rumah, terlihat marah saat seseorang berani merampok barangnya.

“Kirim beberapa anak buah untuk memeriksanya dan bunuh para bandit sialan itu.” Pinta Noir dengan tegas.

“Bagaimana dengan Anda?”

“Aku akan kembali bersama Disha. Aku yakin kau bisa mengatasinya dan aku tidak ingin ada yang lolos dari mereka.” Ujar Noir memperjelas seperti biasa sehingga Falco mengangguk faham.

Tentu, anak buah Noir yang lain pun juga sudah tahu konsekuensinya jika sudah bekerja bersama Noir Mortelev.

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

kayaknya noir emang udah tau siapa aja yang bersekongkol menembak dora..awas loh bang noir ntar lama2 jatuh hati nih sama dhisa terus bucin sama dhisa.. tapi dhisa jangan ikutan kebawa jatuh hati ya aku gak rela please 🥺..

2025-01-30

2

Makaristi

Makaristi

apa tujuan nya ya noir menikahi disha?
pdhl sprti nya noir mengetahui siapa pembunuh istri nya..

2025-01-30

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

terus semangat

2025-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!