AM'sLL — BAB 16

MENJEMPUT SANG ISTRI

Langkah Alon yang baru tiba di Mansion. Pria itu tak langsung menuju ke pintu utamanya, melainkan menuju ke pintu masuk milik Noir.

Sofiya yang tak sengaja melihat keberadaan suaminya, tentu saja dia terlihat marah. “Apa yang dia lakukan di sana?” gumam Sofiya menatap bingung.

Hingga beberapa menitan wanita berambut pirang tergelung rendah itu menunggu. Noir keluar dengan tergesa-gesa dan tatapan kesal menuju mobilnya, sedangkan Alon berdiri menatap kepergian mobil Noir hingga akhirnya pria paruh baya itu masuk ke rumah dan ke dalam ruangan kerjanya.

Cklek! Pintu terbuka membuat Alon sekilas berbalik dan melihat keberadaan Sofiya.

“Apa yang kau bicarakan dengan Noir? Kemana dia akan pergi?” tanya Sofiya yang kini berdiri menatap suaminya yang sibuk melepaskan dasi.

“Menjemput wanita itu.”

Deg! Tentu saja terkejut, wanita itu berjalan menghampiri suaminya dan berdiri tepat di depan Alon dengan tatapan tegas. “Apa yang kau lakukan hah?”

Sketsa Alon yang tadinya sudah lebih tenang, kini pria itu menatap tajam istrinya dan menepis tangan Sofiya dari lengannya. “Memperbaiki kebodohanmu!” gertak Alon dengan berani.

Mendengar itu Sofiya berkerut alis.

“Alon! Itu adalah kesempatan emas, kenapa KAU BODOH DENGAN MENCARI WANITA ITU!!” kesal Sofiya sehingga Alon kembali menatapnya dan menghampirinya begitu dekat.

“Semuanya ada waktunya Sofiya. Jika kau ingin mati, maka matilah sendiri.” Ucap Alon angkuh hingga berbalik dan melangkah maju secara perlahan.

“Kecerobohan mu itu hampir saja membuat kita binasa APA KAU TAHU ITU!!” sentak Alon di akhir kalimatnya sehingga Sofiya mendengus kesal.

“Kita sudah lama menunggu. Dan sekarang Noir malah menikah lagi setelah kita susah payah MENYINGKIRKAN TEODORA DAN ANAKNYA!!” Napas Sofiya memburu ketika dia mengatakan dengan nada kesal dan marah.

Alon yang mendengarnya pun langsung menggebrak meja. BRAKK!!

“SUDAH HENTIKAN SOFIYA! BIARKAN AKU YANG MELAKUKANNYA DAN KAU BERHENTILAH! kau hanya bisa mengacaukan semuanya.” Kesal Alon yang akhirnya melangkah pergi ke kamarnya.

Tentu saja Sofiya menggertakkan giginya dan mengepal kuat.

Sementara di luar ruangan, Yoanna menyeringai licik setelah mendengar itu semua. “Yang benar saja. Teodora memiliki banyak sekali incarannya! Wanita malang!” gumam Yoanna tak percaya bahwa kakak iparnya itu banyak yang berusaha menyingkirkannya.

Sementara di kamar, Yelena menatap ke arah suaminya yang baru saja tiba dan tersenyum ke arahnya. “Kau belum tidur?” tanya Ganev menghampirinya.

“Ini masih terlalu awal untuk tidur. Kau sudah makan?!” wanita itu tersenyum menatap suaminya yang berjongkok menyentuh tangannya.

“Aku akan makan bersamamu. Di atas ranjang!” goda Ganev membuat Yelena terkekeh. “Hentikan itu! Aku serius!” balasnya hingga senyuman Yelena hilang ketika dia melihat leher suaminya yang memerah.

Hendak menyentuhnya. “Lehermu merah.”

Ganev langsung menutupinya dan menggaruknya dengan senyuman remang. “Ah, iya. Sshh!!! Entahlah sepertinya nyamuk sangat menyukai ku akhir-akhir ini!” ucapnya tersenyum ke arah istrinya yang terlihat mengangguk kecil namun tersenyum paksa.

“Aku mandi dulu lalu kita bisa makan bersama! Aku mencintaimu!” Ganev mencium Yelena sebelum dia masuk ke kamar mandi.

Kepergian pria itu membuat Yelena merasa aneh akan warna merah tadi. Tentu saja! Itu bukan gigitan nyamuk melainkan lipstik merah yang menempel. Tapi entahlah!

...***...

Selang beberapa menit menempuh perjalanan, mobil hitam Noir berhenti tepat di sebuah wilayah kompleks yang sepi. Di sebuah salah satu perumahan minimalis yang entah milik siapa.

Tidak sendirian, ada beberapa mobil hitam milik anak buah Noir termasuk Falco sendiri. Seperti saat ini, Falco dan yang lain keluar dari mobil menyambut kedatangan Noir di sana.

“Tuan.” Sapa Falco.

“Di mana dia?” tanya Noir yang masih angkuh sembari memperhatikan rumah bercat putih dan merah yang nampak hangat.

“Ada di dalam Tuan. Sepasang tua menemukannya di area kompleks sini.” Jelas Falco.

Ya, memang! Keberadaannya tak jauh dari Mansion Lev, namun cukup jauh bila harus berjalan kaki.

Pria berkemeja hitam itu berjalan santai, masuk ke dalam rumah hingga melihat dua orang tua seorang nenek dan kakek yang menatapnya heran.

“Falco, urus mereka.” Pinta Noir tanpa memperdulikan keberadaan pemilik rumah tersebut.

“Iya Tuan.” Jawab Falco mengangguk dan segera membawa kakek dan nenek tadi ke ruangan lain agar tidak mengganggu bosnya yang tengah menemui istrinya.

Tentu, Noir masuk ke salah satu kamar dan melihat keberadaan Disha yang terbaring di atas ranjang dengan perban di lengan kiri dan luka di keningnya serta selang infus di punggung tangannya.

Oh yang benar saja, wanita itu terlihat tidak baik-baik saja.

Noir menatap lekat wanita cantik berdarah Asia yang kini sudah berstatus sebagai istrinya. Dan dia terdiam saat melihat wanita itu terbaring dengan tenang.

“Who are you?” gumam Noir pelan menatap tak percaya hingga dia sedikit membuka bibirnya dan berpaling terlihat kegelisahan di wajahnya.

Pertanyaan yang muncul di mulut Noir sangatlah aneh? Namun ada makna lain di dalamnya. Dia tidak mengenal Disha dan terpaksa menikahinya disaat istrinya meninggal. Itu semua ada alasannya.

.

.

.

Darr! (“Disha...! No, please no! Aku ingin ikut denganmu... ”)

Dalam tidurnya, Disha terus menggeleng tak nyaman hingga ia meneteskan air matanya saat harus mengingat kejadian di kapal pesiar serta kepergian kakak dan kedua orang tuanya.

Tentu saja wanita itu sesenggukan hingga membuka matanya karena terkejut.

“Senang melihatmu terbangun.” Ucap seorang pria yang langsung membuat Disha menoleh kaget hingga mengusap air matanya dan menghentikan sesenggukan tadi.

Saat wanita itu menatap ke arah Noir yang berdiri di samping ranjang dengan tatapan lekat dan datar membuat Disha menatapnya tak suka.

Dia juga kecewa karena harus gagal dalam pelariannya dan bertemu lagi dengan pria angkuh itu.

“Sudah kubilang, kamu tidak akan mati begitu saja.” Ucap Noir yang masih berdiri di sana dengan kedua tangannya berada di saku celana.

Tentu, dia menunggu Disha hingga meski langit masih gelap dan tengah malam.

“Kenapa kamu kemari dan dimana aku?” tanya Disha sedikit ketus tanpa menoleh.

Pria itu masih menatapnya lekat sehingga membuat Disha canggung akan tatapannya, juga wajahnya yang menawan.

“Apa perlu ku jelaskan? Mencoba kabur dan membunuh anak buahku.”

Disha terdiam dan berpaling malas menahan emosinya. “Kamu pikir hanya kamu saja yang bisa membunuh? Aku juga bisa melakukannya.” Balas Disha dengan menahan dirinya.

Mendengar itu Noir menyeringai kecil, tangan kanannya menyentuh tangan Disha. Hendak menariknya namun wanita itu tak bisa karena Noir menahannya dan menatap punggung tangan istrinya hingga telapak tangannya.

“Tanganmu tidak cocok menjadi seorang pembunuh. Kamu yakin bisa membunuhku?” Noir benar-benar membuat Disha semakin kesal saat mereka saling beradu pandang.

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

aduuuuhhh greget banget nie.. tarik ulur penuh trik dan intrik nie.. tuh kan bener yang nembak dora ialah bibi dan paman noir juga thodor.. kalo dora hamil apa lagi anak kembar anak2 dora kan pewaris kekayaan noir mangkanya di singkirkan.. mungkin sih mungkin.. /Slight/

2025-01-30

1

Tiara Bella

Tiara Bella

Hem demi harta nyawa orng melayang....dasar paman sm bibi bahkan KK iparnya Noah loh.....cek .cek...cek...

2025-01-30

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2025-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!