AM'sLL — BAB 14

BERUSAHA KABUR!

Hujan mengguyur kota Moskow. Noir memejamkan matanya ketika dia berdiri di sebuah dermaga hingga air hujan membasahinya. Dengan sebatang rokok terapit diantar bibirnya. Pria itu membuka mata ketika ia mengingat istrinya, Teodora.

(“Maafkan aku Noir. Kau pergi terlalu lama, semuanya terjadi begitu saja.”)

(“Kau mengundang kematian mu sendiri Dora.”)

Percakapan itu benar-benar terlintas jelas di ingatan Noir saat terkahir kalinya dia dan Teodora berbincang serius di kapal pesiar.

“Tidak ada ketenangan dalam hidupku.” Gumam Noir membuka matanya hingga tetesan air hujan menetes dari bulu matanya.

Sementara Disha yang mendengar suara rintikan air hujan, ia bangkit dari duduknya dan mencoba melihat lebih dekat ke jendela meski tidak dibuka, namun Disha senang melihat air hujan turun begitu deras.

“Aku tidak membunuhnya.” Gumam Disha ketika dia mengingat akan kejadian malam itu. Dia sangat yakin seseorang mendorongnya dan membenturkan kepalanya hingga keningnya terluka, lalu pistol itu— tentu saja bukan miliknya.

Mengingatnya membuat Disha mengepalkan tangannya dan menatap tajam. Kematian kakaknya dan orang-orang tidak bersalah membuatnya kesal akan Noir Mortelev.

“HAAAAAA!!!!”

PYYAARRR!!! Kaca jendela pecah saat Disha memecahkannya dengan vas bunga yang cukup tebal. Wanita itu memejamkan matanya sekilas ketika serpihan kaca berserakan hingga melukai lengannya.

Tak berhenti di situ, Disha merobek beberapa kain hingga selimut tipis untuk disambung dan dijadikan sebuah tali.

-‘Jika aku harus menjadi pembunuh untuk bebas, maka aku akan melakukannya. Kau salah sudah menuduhku.’ Batin Disha yang bersiap turun dari lantai atas dengan menggunakan kain yang sudah dia siapkan.

Tentu, karena hum turun, semua pandangan menjadi kabur, bahkan tidak ada yang menyadari akan keberadaan Disha yang mencoba turun dari jendela atas.

Wanita itu benar-benar turun dan berhati-hati ketika para penjaga begitu ketat meski keadaan di halaman hujan. “Hhffuu— ” napas Disha memburu ketika dia membawa satu serpihan kaca yang cukup panjang namun tak begitu panjang.

Dengan gemetar Disha berjalan perlahan, mengangkat tangannya, dan menusukkan benda tajam tadi ke pundak seorang penjaga dan hampir dekat dengan leher.

“I'm sorry... I'm sorry!” gumamnya gemeter dan hampir tak bisa bernapas saat ia melihat pria tadi tergeletak dengan memegangi lehernya.

Dengan tangan gemetar Disha mengambil pistol anak buah Noir.

“HEY!" sentak salah seorang penjaga yang melihatnya hingga pria itu segera memanggil yang lain.

Tentu saja Disha segera bergegas ke arah manapun hingga ke halaman depan. “BERHENTI!” DARR!!

Wanita itu masih berlari. Mendengar suara gaduh, Sofiya keluar dari ruang perapian dan melihat keberadaan Disha yang mencoba berlari ke arah gerbang sembari menodongkan pistol.

“Apa yang wanita itu lakukan." Kesal Sofiya.

“Jangan menghalangiku, atau aku akan membunuhmu.” Ancam Disha kepada anak buah Noir yang memang tidak membawa saat berjaga di Mansion karena mereka bisa beladiri, namun untuk situasi sekarang—

“Turunkan senjatamu atau aku tidak segan membunuhmu.” Ancam balik Sofiya yang sudah berdiri di belakang Disha dengan jarak cukup jauh.

Tentunya dia juga menodongkan pistol. Dan kedua wanita tadi sama-sama mengancam. Dalam keadaan yang basah kuyup, semuanya menjadi tegang.

“LEPASKAN SENJATAMU! Dan aku akan membiarkanmu pergi.” sentak Sofiya menatap tajam hingga suaranya merendah saat akhir kalimatnya.

Mendengar itu, Disha masih berkerut alis tak percaya.

Di sisi lain, Nevi dan Yelena pun melihat dari dalam rumah. “Astaga!” gumam Nevi menutup mulutnya.

Sungguh, tidak pernah ada hal seperti itu sebelumnya di Mansion, dan Disha adalah wanita pertama yang berani memberontak dan membuat gaduh di Mansion Lev.

“Letakkan senjatamu dan pergilah!” ucap Sofiya sekali lagi.

Tentu, toh Disha tak akan bisa kabur dari kejaran Noir. Dia hanya tak ingin ada kegaduhan karena satu wanita dan juga alasan lainnya Sofiya menyuruh Disha pergi adalah— Untuk menghindari ancaman besar yang mungkin akan terjadi di antara Disha dan Noir.

Karena itu adalah rencananya.

“Aku tidak akan percaya dengan kalian.” Balas Disha menurunkan senjatanya lalu bergegas pergi sembari membawa pistolnya.

“BIARKAN DIA PERGI!” pinta Sofiya kepada para penjaga yang nampak khawatir akan kemarahan bosnya.

Disha melangkah tanpa alas kaki, membuka gerbang Mansion dan berlari keluar sedikit tertatih karena telapak kakinya yang terluka akibat serpihan kaca jendela.

Wanita itu berlari sambil menahan tangisnya dengan rambut panjangnya yang basah.

Sofiya yang melihat kepergian Disha, wanita itu menatap tajam menyuruh salah satu penjaga tadi untuk mendekat. “Cari dan habisi dia, jangan sampai Noir tahu.” Pinta Sofiya kepada penjaga andalannya itu dengan sedikit berbisik sehingga yang lain tidak tahu.

Tentu saja pria itu mengangguk dan mengerti akan Perintah itu.

Saat Sofiya bergegas masuk, dia melihat putrinya menatapnya dengan tak percaya. “Kenapa Ibu membiarkannya pergi? Bagaimana jika Noir tahu, dia akan marah.” Ucap Yelena.

“Dia akan tahu bahwa wanita itu kabur. Jika selagi kau tidak ikut campur, pergilah ke kamarmu!” pinta Sofiya sama sekali tidak peduli.

Wanita itu hanya menatap angkuh hingga Yelena benar-benar pergi dari keberadaan ibunya.

...***...

[“APA? BAGAIMANA— ”]

Alon yang berdiri dari duduknya langsung membanting ponselnya, menggebrak mejanya dengan marah.

“Dasar bodoh! Kenapa dia selalu gegabah!” kesal Alon ketika dia baru saja mendapatkan informasi dari anak buahnya mengenai keadaan di Mansion hingga rencana Sofiya yang ingin menghabisi Disha diam-diam.

Yang benar saja!

Pria dengan brewok putih itu mencoba tenang, berkacak pinggang hingga mengusap kepalanya lalu bertopang di pinggiran meja kerjanya seraya menunduk dengan menutup mata.

“Sofiya... Dia selalu merusak rencana! Aku harus memikirkan sesuatu." Gumam Alon mengangguk yakin dan segera menuju ke telepon seluler di atas mejanya.

.

.

.

Sementara di jalanan yang sepi. Disha mencoba berlari kemanapun ia bisa menjauh dari Mansion Lev.

“Tidak, jangan sekarang, aku mohon..” Gumam Disha saat mulai merasa keram di perut hingga pusing di kepalanya karena tiga hari dia tidak makan.

Saking lemas nya, langkah Disha mulai melambat, namun sebelum terjadi sesuatu padanya, wanita itu menyembunyikan pistolnya ke selipan celananya lalu menutupinya dengan kaos yang ia kenakan.

Disha kembali melangkah namun—

BRUAKKK!!

...°°°...

Hai guyss!!!! Sekali saya minta maaf karena up jam pagi² kuharap kalian mengerti hanya untuk bisa up dan tidak menyakiti hati para pembaca ku huhuhu 🤧

Sudah itu aja, jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!! LIKE! COMENT! RATE ⭐ 5! VOTE! FAVORIT!!

Thanks and See Ya ^•^

Terpopuler

Comments

Sun🌻

Sun🌻

Nyampe chapter ini belum ada tanda2 titik terang kah untuk kebahagiaan Disha hiksss🤧

2025-01-29

1

Tiara Bella

Tiara Bella

ya Allah disya kenapa lg ya....apakah dia ditabrak mobil....

2025-01-29

2

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

kasian disya

2025-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!