AM'sLL — BAB 12

TIDAK ADA KEHIDUPAN TENANG

Menatap kepergian Yoanna sama sekali tidak membuat Disha panik, bahkan ancaman wanita itu pun hanya membuatnya tak percaya saja, bagaimana bisa Noir mengajari seorang perempuan seperti itu.

“Astaga.” Gumam Disha menggeleng kecil lalu melangkah pergi dari ruangan itu, berjalan ringan hingga dia sekali lagi bertemu dengan Noir. Pria yang selalu mengenakan kemeja hitam dengan dua kancing terbuka dan rambut tersisir rapi.

Sekilas Disha menatapnya begitu juga dengan pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Tanpa memperdulikan keberadaan Noir, Disha memilih melengos begitu saja hingga Noir yang masih menatap datar, segera menoleh ke sisi kanan. “Apa yang kamu sembunyikan?”

Disha tertegun mendengarnya hingga langkahnya terhenti.

“Nothing! (Tidak ada)!” jawab Disha yang hanya menoleh ke kiri tanpa berbalik.

Terlihat alis Noir berkerut hingga pria itu berbalik dan menghampiri Disha, memutar kasar dengan mencengkram lengan kirinya. Tak ada perlawanan dari Disha saat dia ketahuan.

“Berikan kepadaku.” Pinta Noir dingin dan menatap tegas.

Sementara Disha menahan amarah tanpa mantap balik Noir saat lengannya masih dicengkeram oleh pria itu.

Tak ada balasan dari Disha. Akhirnya Noir sendiri yang meraba tangan wanita itu hingga ke saku celana mencari benda yang Noir maksudkan, namun tidak ada apapun yang Disha bawa sehingga wanita itu menatap tajam.

“Sudah kubilang, aku tidak membawa apapun. Tidak ada apapun Mr. Noir.” Tegas Disha memperjelas saat ia menyebutkan nama Noir.

Rahang pria itu mengeras saat dia masih menatap tajam. “Really?” balas Noir hingga terlihat wajah cemas Disha saat pria tangan Noir kembali mencengkram lengannya lalu tangan lainnya bergerak masuk ke baju yang Disha kenakan.

“Apa yang kamu lakukan?” kesal wanita itu mencoba meronta saat Noir memasukkan tangan kanannya ke baju istrinya dari atas hingga jari-jari Noir masuk ke bra Disha.

Tentu saja pria itu menyentuh kulit lembut dada Disha dan membuat wanita itu gemetar saat Noir berhasil mengeluarkan sebuah ponsel lawas yang tentunya ukurannya tak sebesar ponsel modern sehingga muat bila di selipkan di dada.

Disha yang ketahuan pun hanya bisa diam dengan napas memburu. Sedangkan Noir menatap marah, menekan ponsel kecil itu yang ternyata sengaja di matikan.

“Nothing?” sindir Noir menatap tegas hingga meremas ponsel tadi tepat di depan Disha.

“Darimana kamu mendapatkan nya?” tanya Noir yang kini wajahnya begitu dekat dengan Disha yang nampak tegang.

“Aku menemukannya.” Jawab Disha tanpa gugup walaupun napasnya naik turun tak karuan.

“Where (Di mana)?”

Disha masih mencoba mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Noir, pasalnya, dia mendapatkan ponsel itu dari seorang dokter terapis yang kebetulan berpapasan dengan Disha saat dokter wanita paruh baya itu hendak mencari seorang pelayan untuk dimintai tolong.

Itu terjadi beberapa menitan sebelum dia bertemu dengan Yoanna.

“KATAKAN!” sentak Noir hingga Disha menahan dirinya untuk tidak sampai menangis.

Masih tidak menjawabnya, Noir mulai tak bisa menahan dirinya untuk tidak marah. “PELAYAN!!!” sentak Noir memanggil para pelayannya di sana hingga mereka bergegas datang menghampiri Noir, begitu juga dengan Nevi yang kebetulan berada di sekitar sana.

Para wanita yang berdiri berjajar itu menunduk, sedangkan Nevi menatap sekilas ke arah Disha yang masih menunduk dan berdiri di samping Noir.

“Siapa yang membantunya? Dan ponsel siapa ini?” tanya Noir melihat tegas ke arah Nevi dan pelayannya yang lain.

“Kami tidak tahu Tuan Noir. Tapi kami bisa mencari orangnya jika Anda— ”

“Kalau begitu cari pemilik ponsel ini dan seret dia dihadapan ku. Sekarang!” sentak Noir hingga mereka semua bergegas mencari pemilik ponsel yang tuannya maksud.

Hendak melangkah pergi, Disha langsung membuka suaranya. “Jangan mencarinya.” Ucap wanita itu membuat langkah Noir berhenti.

“Kamu bisa menghukum ku, aku yang memaksanya, biarkan dia pergi.” Ujar Disha menatap Noir dengan belas kasih.

Pria itu masih menatap tajam dan tegas. “Itu pasti, tapi aku perlu tahu orang yang membantumu.” Balas Noir hingga tak butuh waktu lama Nevi berhasil membawa seorang terapis wanita seumuran Sofiya yang terlihat kebingungan hingga menatap ke arah Disha.

Tentu saja Disha merasa sungkan dan cemas.

Sedangkan Noir menatap tajam ke terapis tadi. Disha menunduk saat terapis tak bersalah itu menatapnya penuh tanda tanya.

“Apa ponsel ini milikmu?” tanya Noir kepada wanita berkacamata itu dengan nada rendah.

“I-iya. Itu ponsel cadangan yang biasa para terapis miliki.” Jelas wanita tadi yang merasa tidak ada hal apapun yang harus dikhawatirkan.

Namun saat Noir melangkah maju menghampiri terapis tadi, Disha menahan tangan Noir.

“Aku mohon lepaskan dia. Ka-kamu bisa melakukannya kepadaku, please! Aku mohon biarkan dia pergi. Dia tidak bersalah, dia tidak tahu. Aku mohon!” Pinta Disha benar-benar memohon dan tatapannya yang sendu membuat Noir semakin kesal.

“Harusnya kamu berpikir sebelum melakukannya.” Balas Noir menepis tangan Disha dan berjalan menghampiri wanita berjas putih yang terlihat mulai panik tak karuan.

Tangan Noir terulur ke arah Nevi, hingga wanita dengan style hitam itu memberikan sebuah pistol diam-diam kepada bosnya.

“Mungkin karirmu akan selesai di sini Nyonya... ”

“Laura!” jawab dokter terapis itu masih positif thinking dan tersenyum tipis.

“Ya, Mrs. Laura!” sambung Noir mengangguk kecil dan datar.

Disha menggeleng mencoba menghentikan Noir namun pria itu menahan tangannya.

Darr!

Ya! Satu tembakan mengarah ke wajah wanita tak bersalah itu hingga Disha rasanya lemas dan berkaca-kaca menatap ke arah sang terapis yang tergeletak tak bernyawa dengan bersimbah darah. “No..” lirih Disha.

Para pelayan yang juga ada di sana, mereka tertegun namun juga menunduk ketakutan. Dan Yelena yang juga melihat dari kejauhan, wanita itu kaget namun apalah dayanya yang tidak bisa berbuat apa-apa disaat Noir marah.

“Maafkan aku... Maafkan aku..” Gumam Disha menatap sedih ke wanita tadi.

“JIKA KALIAN MEMBANTU WANITA INI, MAKA HUKUMAN KALIAN SAMA SEPERTI WANITA TIDAK BERSALAH INI.” Tegas Noir kepada pelayan nya yang lain.

Noir menoleh ke Disha yang kini menatap tajam kearahnya dengan mata berair.

“And now you know. (Dan sekarang kamu tahu). Semakin kamu banyak meminta pertolongan, maka akan semakin banyak nyawa yang melayang karena mu, Nyonya Disha Mortelev.” Ucap Noir dengan tegas dan menatap lekat.

“Bagaimana bisa kamu hidup dengan tenang setelah membunuh banyak orang.” Balas Disha sedikit menggertakkan giginya.

Mendengar itu, Noir menghadap tepat ke depan Disha, wajah mereka hampir sejajar saat Noir sedikit merunduk agar bisa menatap wanita itu dengan lekat.

“Tidak pernah ada ketenangan dalam hidupku. Tidak akan pernah.” Balas Noir.

“Nevi, singkirkan mayat itu biarkan istriku yang akan membersihkan noda darahnya.” Pinta Noir yang masih menatap Disha tajam.

“Dan kurung dia di kamar, pastikan agar dia tidak bisa keluar ataupun menghirup udara segar.” Lanjut Noir menarik kasar Disha ke samping hingga wanita itu hampir tersungkur ke jasad Laura.

“KAMU KETERLALUAN NOIR!! DAN AKU TIDAK AKAN MEMBUATMU TENANG, KAMU MENDENGAR KU SIALAN!!!" sentak Disha namun Noir tak memperdulikannya.

Pria itu melangkah pergi dengan angkuh melewati Yelena yang masih ada di sana.

Tentu saja para pelayan termasuk Nevi yang mendengar kelantangan Disha hanya bisa diam dan tidak menyangka wanita itu berani bersuara tinggi dihadapan bos mereka yang terkenal angkuh.

“Ayo angkat jasadnya.” Pinta Nevi kepada para pelayan di sana yang mulai bergegas sebelum Noir kembali marah.

Sementara Disha menahan tangis saat mental wanita malang yang meninggal karenanya.

“Sekarang Anda tahu, jika berurusan dengan tuan Noir, maka tidak hanya satu nyawa yang akan hilang.” Jelas Nevi yang berdiri di samping Disha.

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

bos nya aja sadis apa lagi anak buahnya pasti ikutan juga.. dhisa pasti ketakutan tiap hari tinggal sama si noir huuhhh dhisa harusnya kamu gak liputan di kapal yang membawa kamu dalam masalah.. /Shy/

2025-01-29

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2025-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!