AM'sLL — BAB 10

PERINTAH NOIR

Semalaman Noir berada di ruangannya, merenung dan melepaskan emosinya. Hingga dia baru saja selesai menyegarkan tubuhnya dan kini ia hanya mengenakan jubah tidurnya berwarna hitam dan bergaris merah maron.

Noir berkerut alis saat dia meneguk wiski dan melihat ke arah meja kerjanya yang terdapat lampu merah kecil menyala di telepon seluler, menandakan bahwa ada pesan masuk. Tentu saja pria tampan dengan belahan dada yang terlihat itu segera menekan tombolnya.

[“Maaf mengganggu waktu Anda. Saya ingin menyampaikan soal informasi data Nyonya Disha dan kakanya.”] Jelas Falco lewat panggilan pesan suara.

Tit! [“Masuklah ke ruangan ku sekarang.”] Balas Noir dengan suara dingin seperti biasa.

Sembari menunggu, dia juga memanggil Nevi selaku kepala pelayan di Mansion Lev.

“Anda memanggil saya Tuan Noir?” ucap wanita paruh baya dengan pakaian hitam yang memang khusus untuk kepala pelayan.

Sementara Noir yang masih berdiri di dekat mejanya, dia menatap ke Nevi dengan tegas. “Berikan beberapa pakaian untuknya dan ajari dia bekerja dengan baik.” Jelas Noir membuat Nevi sedikit terkejut.

“Maksud Anda ... Sebagai seorang pelayan?” tanya wanita itu sekedar memperjelas saja.

Noir yang tadinya sibuk membolak-balikkan sebuah berkas sambil berdiri, kini sorot matanya menatap ke arah pelayan tadi.

“Apa perlu ku perjelas?”

Seketika Nevi menggeleng dan menunduk faham. “Akan saya lakukan Tuan, saya permisi.” Pamit kepala pelayan tadi yang berbalik keluar.

Mengingatnya saja sudah membuat kepala Noir pusing sendiri.

“Tuan Noir!” sapa Falco yang baru tiba. Tak ada senyuman di antara kedua pria tadi, hanya ada tatapan serius saja.

.

.

.

Plok! Plok! Plok! Tepukan tangan yang begitu keras membuat Disha terbangun dari tidurnya hingga dia terduduk dan melihat keberadaan pelayan yang sama yang memborgolnya kemarin.

“Ada apa? Apa yang kalian mau?” tanya Disha sedikit ketus dan menatap marah.

Nevi menatap tegap Disha dengan kepala tegak lurus dan satu tangan di belakang. “Bersiaplah, Anda memiliki banyak tugas di Mansion ini. Tuan Noir memerintahkan Anda untuk menjadi seorang pelayan bebas.” Jelas Nevi membuat Disha berpaling sinis.

Sudahlah semalam pria itu hampir saja memperkosanya. Oh tentu, bukankah itu hal wajar untuk pengantin baru? Tapi bagi Disha itu bukan malam pertama namun percobaan pemerkosaan.

Tak ada perlawanan dari Disha karena dia sudah lelah dan lemas sebab tidak satupun makanan yang terisi di perutnya.

“Minggir.” Ketus Disha sedikit menyenggol lengan Nevi saat dia berjalan ke arah kamar mandi dalam keadaan tak karuan.

Sementara Nevi melirik ke arah nampan yang masih terisi makanan dan minuman. “Yang benar saja. Dia benar-benar mau mati di sini.” Gumam Nevi heran akan Disha yang memilih pasrah dan pasrah.

“Mereka yatim piatu dan kakaknya memang mengidap Autisme. Tidak ada yang mencurigakan tentang Sandy. Untuk Nyonya Disha sendiri, dia sedang melakukan liputan di kapal menuju Inggris waktu itu.” Jelas Falco yang masih berdiri sementara Noir duduk di sofa singel sembari membaca data-data tersebut.

Terlihat bagaimana Noir menelitinya dengan seksama. “Lalu bagaimana dengan keadaan di sana?” tanya Noir.

“Mereka percaya kalau jasad itu adalah Disha Lyra dan jasad Sandy. Tidak ada yang tahu bahwa Disha masih hidup Tuan.” Jawab Falco sehingga Noir mengangguk kecil.

Ya, tentu! Dia yang memerintahkan Falco dan anak buahnya untuk membuat jasad Disha dengan wanita lain yang hampir-hampir mirip dengan ciri-ciri istri barunya itu. Tentu saja untuk mengecoh.

“Bagaimana dengan Todor?”

Kini tatapan mata Noir tertuju kepada Falco yang masih berdiri.

“Tebakan Anda benar Tuan. Dia ada di lokasi saat pembunuhan Nyonya Teodora.” Ucap Falco yang seketika membuat Noir meremas gelasnya hingga pecah lalu menatap ke arah data nama Disha dan menyeringai kecil.

...***...

“Sudah lama kita tidak makan bersama. Kenapa kau tidak membujuk Noir untuk ikut bergabung di sini?” tegur Sofiya menatap ke Yoanna yang kini duduk di sebelah Ganev namun dengan pembatas berupa kursi kosong di antara mereka berdua dan Yelena duduk di samping Sofiya sementara Alon berada di kursi kepala keluarga.

“Bibi tahu sendiri, aku tidak ingin kena amarah Noir. Suasana hatinya sedang buruk karena wanita jalang itu.” Kesal Yoanna dengan malas.

“Kenapa kita tidak membunuhnya saja? Cobalah bicara dengan Noir, wanita itu akan membawa penyakit hati.” Kesal Sofiya mengatakannya kepada Alon.

Pria tua itu masih melahap makanannya, namun ucapan Sofiya juga ada benarnya juga. Kenapa Noir tidak membunuhnya saja dan malah menikahinya. Alon perlu membicarakan hal itu.

Di saat mereka sibuk melahap makanannya masing-masing. Sekilas Ganev beradu pandang dengan Yoanna hingga menyeringai kecil sampai Ganev berdeham kecil dan menatap ke istrinya dengan senyuman lebar.

...***...

Selang beberapa menit, Disha keluar kamar dengan pakaian sederhana dan rambut tergelung rapi.

“Apa yang pria itu inginkan?” tanya Disha yang sudah siap.

Nevi mengajak Disha ke dapur, yang mana keberadaan tersebut tak jauh dari arah ruang meja makan yang saat ini ada keluarga Noir di sana, untung saja ruangan itu terpisah dengan dapur.

“Makan itu lalu aku akan menunjukkan pekerjaan Anda.” Ucap Nevi meletakkan sepiring sarapan berupa roti isi.

Disha menatap sekilas roti tersebut di atas meja dengan datar. “Aku tidak berselera makan, bukankah siksaan ini juga yang dia inginkan.” Kesal Disha.

Wanita yang lebih tua darinya tadi hanya mendengus kecil.

“Jika itu yang Anda mau.” Nevi meraih kembali piring berisi roti tadi, lalu mulai mengajak Disha berkeliling Mansion yang benar-benar bak kastil modern.

Ruangan demi ruangan Nevi tunjukan hingga tugas yang harus Disha lakukan yang memang seperti seorang pelayan namun itu lebih sulit dari pelayan lain.

“Tidak ada yang boleh masuk ke kamar tuan Noir sampai beliau memerintahkan nya sendiri untuk dibersihkan.” Jelas Nevi dengan garis keras, nau Disha tak peduli.

Oh yang benar saja! Dia dinikahi hanya untuk dijadikan pelayan saja? Apakah itu yang disebut siksaan?

Tentu saja bukan! Siksaan yang Noir berikan akan bertahap dengan seiring berjalannya waktu.

.

.

.

Atas perintah Noir, para pelayan harus menghindari Disha setiap kali mereka bertemu di saat wanita itu melakukan pekerjaannya, jika tidak maka hukumannya adalah kematian.

Setelah arahan yang Nevi berikan, kini Disha mulai melakukan pekerjaannya dengan teliti. Hingga dia menatap ke langit cerah yang menunjukkan kebebasan di sana.

Wanita cantik itu tersenyum tipis hingga dia teringat akan kematian kakaknya.

“Tuan Noir memanggil Anda.” Ucap salah satu pelayan yang tiba-tiba mendatanginya.

Disha menurutinya hingga menemui Noir di ruangan pribadinya sesuai dengan kemauan pria itu.

Saat Disha masuk, terlihat Noir yang masih duduk di sofa singelnya dan menatap tajam ke arahnya dengan pakaian yang kini sudah lebih rapi, kemeja hitam seperti biasa.

“Sekarang apa?” tanya Disha menatap malas.

“Minum ini.” Pinta Noir menyuguhkan sebuah beer untuk wanita itu.

“Aku tidak meminumnya.”

“Aku tidak butuh keinginan mu, minumlah.” Paksa Noir yang masih dengan suara dingin.

Sungguh! Disha tak pernah meminumnya sebelumnya, wanita itu terlihat tak bisa menghindar dan hanya diam menatap lekat ke Noir yang juga menatapnya.

“Tidak mau?”

Disha hanya diam mengepalkan tangannya hingga akhirnya Noir berdiri dan menghampirinya sembari membawa segelas beer kecil tadi dan mendekatkan gelas itu tepat di depan wajah Disha.

“Minum.”

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

rasanya ku ingin menonjok menendang menjambak si noir ini.. bukan dhisa yang bikin penyakit hati tapi noir dan keluarganya sendiri yang bikin penyakit hati buwat dhisa... othor masak sih dhisa sebatang kara jangan lah mudah2an masih ada keluarga dan orang tua please 🥺

2025-01-28

3

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

jgn makan disya biar aja sakit dan pas sakit kebenaran akan terungkap dan si nior it menyesal Krn SDH membunuh kakakmu.

2025-01-31

1

Kinara Widya

Kinara Widya

harusnya Noir tau klo bukan disha pembunuhnya...dan dia hanya d jebak

2025-01-28

2

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!