AM'sLL — BAB 08

KESEDIHAN DI DALAM

Wanita cantik dengan rambut berantakan itu masih enggan menoleh dan Yelena faham bagaimana kesalnya menjadi Disha.

“Kehidupan kami di sini memang sudah terbiasa— ”

“Membunuh orang?” potong Disha yang akhirnya menatapnya datar.

Yelena terdiam beberapa detik. “Jika keadaan ku tidak lumpuh, mungkin aku juga sama seperti mereka! Tapi aku sangat senang karena aku lumpuh.” Jelas Yelena melirik ke arah tangan kiri Disha yang diborgol.

“Noir memang angkuh dan tegas, bahkan setelah menikah dengan Teodora pun dia juga masih Noir yang sama.” Ucap Yelena yang masih mencoba berbicara dengan Disha secara baik-baik.

“Jangan katakan jika dia orang baik. Semuanya butuh bukti, begitu juga dengan apa yang terjadi padaku.” Ujar Disha yang masih menahan dirinya hingga tertunduk agar dia tidak sampai meneteskan air matanya.

Tidak ada yang bisa Yelena katakan lagi, wanita cantik berambut pirang sebahu itu tertunduk sejenak lalu tersenyum tipis menatap ke Disha yang masih enggan menoleh.

“Aku belum tahu namamu. Kau bisa memanggilku Yelena!” Ucapnya ramah.

Disha masih diam dan tidak menanggapinya sampai akhirnya Yelena mulai menekan tombol kursi rodanya dan berbalik ke arah pintu.

“Disha!”

Yelena yang hendak mengetuk pintu, wanita itu menoleh saat mendengar suara mengalun. Ya! Wanita cantik dengan dress hitam tadi menoleh dan tersenyum tipis, sangat tipis hampir tak terlihat.

“My name is Disha! Terima kasih sudah mengajakku mengobrol.” Ucapnya hingga Yelena tersenyum tipis lalu mengetuk pintu. Tok! Tok!

Tak butuh waktu lama, pelayan yang menunggunya di depan pintu pun membukanya dan segera membantunya.

Jika sampai Noir tahu, maka pria itu akan marah mungkin karena Yelena memperlakukannya secara baik dan tenang. Atau menemuinya tanpa izin terlebih dahulu.

Kepergian wanita pirang tadi membuat Disha kembali diam namun dia cukup merasa tenang setelah tahu masih ada yang baik di sana.

.

.

.

“Yelena! Kenapa kau ke kawasan Noir?” tanya Sofiya yang tidak sengaja berpapasan dengan putrinya tadi.

Dengan tatapan tegas, Sofiya sedikit was-was akan tingkah putrinya itu.

“Aku hanya mencari inspirasi untuk buku ku!" Jawab Yelena tersenyum tanpa gugup sehingga tidak ada kecurigaan apapun yang terlintas dalam benak Sofiya.

Wanita paruh baya yang juga memiliki rambut berwarna pirang itu tersenyum satu detik. “Dokter terapi sudah datang, pergilah ke kamarmu.” Pinta Sofiya hingga wanita yang duduk di kursi roda tadi mengangguk kecil lalu pergi.

Sementara Sofiya menatap lurus ke arah lorong yang menuju ke ruangan Noir atau kawasan rumah pria itu.

Di sisi lain, Noir berada di ruang VIP yang ada di salah satu casino miliknya. Pria itu duduk bersama seorang pria bernama Ty, tentu saja untuk membicarakan soal bisnis.

“Apa yang harus saya tutupi dari orang seperti Anda Tuan Mortelev?!” canda Mr. Ty terkekeh hingga hingga Noir hanya menatapnya datar dan tenang sambil menikmati rokoknya.

“Saya baru saja menerima barang dari Todor, hanya kerjasama biasa. Dia bilang akan membuka sebuah pabrik minuman alkohol.” Jelas pria dengan lesung pipi tadi.

Mendengar itu, Noir berkerut alis. Pria bernama Todor itu juga masuk ke list hitam Noir, sejak awal pertemuan mereka tidak baik-baik saja apalagi saat Noir menikah dengan adiknya.

“Asistenku akan mengurus sisanya, kita bisa memulai kerjasama ini dan aku tidak ingin ada pencurian dalam bisnis ku.” Ujar Noir beranjak dari duduknya usai memadamkan rokoknya ke asbak.

Sementara Ty menyeringai kecil mendengar persetujuan kerjasama tadi. Tentu! Banyak yang meminta kerjasama dengan Mortelev dan hanya ada beberapa saja yang akan lolos dari seleksi Noir sendiri. Pria itu benar-benar sangat antusias dan angkuh.

Dengan langkah panjangnya, Noir melewati para pengunjung casino nya, namun saat dia hendak menuju pintu keluar, dari belakang seseorang menyerangnya dengan pisau.

Grep! Tapi sayangnya Noir bisa langsung gercap memutar tubuhnya dan melumpuhkan sosok pria botak bertato tadi hanya dengan sekali serang. “Akkkhh!!!” pekik kesakitan pria botak tadi saat pisaunya malah menusuk dirinya sendiri.

Tentu saja para pengunjung di sana sempat ricuh.

“Siapa?” tanya Noir tanpa basa-basi.

Mata pisau tadi ia tepatkan di leher pria botak yang terbaring ketakutan.

“Tuan, dia hanya seorang pencuri." Ucap Falco yang baru tiba usia memergoki pria botak tadi.

Mendengar itu, Noir yang menatap tajam, dia langsung menancapkan ujung pisaunya ke karpet mahal yang ada di casino nya, lalu pergi.

“Urus dia.” Pinta Noir kepada Falco yang mengangguk.

Sementara Noir memilih pergi mengendarai mobilnya sendiri karena Falco sibuk melakukan tugasnya tadi.

Pria itu menatap jalanan dengan kerutan alis, menyetir dalam kecepatan tinggi melewati pengendara lain. Namun di balik diamnya Noir, pria itu mulai meneteskan air matanya tanpa terisak ataupun merengek. Hanya tatapan tajam dan tegas.

...***...

“Shhh~ fast, fast ohhh~ ” Racau dan desah seorang wanita yang kini tengah bergerak naik turun dengan rok mini terangkat dan kemeja merah dengan kancing empat terbuka menunjukkan buah dadanya.

Sementara Alon yang menikmati permainan dari sekretaris nya tadi hanya memejamkan mata dan duduk bersandar di punggung sofa seraya meremas pantat sintal nya.

Tok! Tok! Tiba-tiba sebuah ketukan di pintu ruangannya membuat Alon menahan pinggul wanita tadi dan menatap ke arah pintu yang tertutup.

“SIAPA??” tanya Alon sedikit keras dan serak.

“Ganev!” jawab sosok yang kini tengah menunggu di luar.

Alon dengan menahan kesal menyuruh wanita itu turun dan merapikan pakaiannya kembali walaupun mereka berdua masih belum puas akan permainan itu.

“Buka pintunya." Pinta Alon kepada sekretaris mudanya tadi yang hanya menurut saja.

Saat pintu di buka, Ganev menatap wanita itu dengan seringaian kecil penuh kecurigaan, lalu dia masuk dan wanita itu keluar.

“Kenapa kau masih di sini?" Tanya Alon yang sudah merapikan pakaiannya dan kini dia menuju ke meja kerjanya sambil merapikan beberapa berkasnya.

“Hanya ingin memberikan data meeting tadi.” Balas Ganev menyerahkan berkas kepada Alon yang kini menatapnya tajam penuh curiga.

Sedangkan Ganev masih menyeringai kecil.

“Aku tidak tahu bahwa sekretaris Ayah sudah baru!” ucap Ganev antara ucapan belaka dan sindiran yang membuat Alon kini benar-benar menatap tajam penuh ancaman.

Pria berkemeja putih dan jas hitam itu berjalan dan duduk di kursi singel yang ada di depan meja kerja Alon.

“Jangan omong kosong, pergilah.” Pinta Alon yang tak ingin sampai lepas kendali.

Ganev hanya tersenyum tipis lalu mengangguk kecil dan bangkit dari duduknya. “Ngomong-ngomong... Aku akan tetap tidak melihat apapun, Ayah jangan khawatir! Kita sama-sama pria!” ucap Ganev melangkah pergi.

Kepergian Ganev membuat Alon menggebrak mejanya dan menahan diri. “Dasar sialan!" Umpatnya kesal yang merasa bahwa Ganev semakin melunjak.

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

hadeeehhhhh memanglah dunia bos dan sekertaris selalu ada acara wik wik wik.. kumenangeeeessss membacanya tegangggg/Sob/

2025-01-27

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusabar

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!