AM'sLL — BAB 07

PERNIKAHAN MAUT

Di saat wanita cantik berdarah Asia itu hanya diam menatap ke arah cincin yang Noir pasangkan di jari manisnya.

Pria berkemeja hitam itu menatapnya penuh dendam dan tajam hingga tak segan dia meremas tangan Disha saat dia memasangkan cincin seusai mengucap janji.

-‘Semoga aku cepat mati di sini.’ Batin Disha memberanikan diri menatap pria yang kini juga menatapnya.

Melihat pemandangan itu, tentu saja keluarga Noir hanya diam. Mereka bisa membedakan dengan jelas, pernikahan pertama Noir yang megah dan pernikahan kedua Noir yang terlihat maut.

“Gadis yang malang.” Gumam Yoanna menyeringai licik.

“Sekarang Anda bisa mencium istri Anda Tuan Noir!" Ucap seorang pendeta di sana.

Disha hanya diam dengan tatapan ke bawah, dia sama sekali tidak sudi bila harus bersentuhan dengan pria di yang berstatus sebagai suaminya. Walaupun dulu Disha sangat menyukai akan karater para mafia di dunia novel yang dia baca, tapi tidak lagi.

“Noir!" Panggil Alon menyadarkan pria bernama Noir yang terus menatap Disha dengan tajam penuh penekanan.

“Tentu!” balas Noir menyeringai licik dan bertahan 2 detik saja.

Disha yang mendengarnya pun terkaget saat tangan kiri Noir tiba-tiba menekan kasar belakang kepalanya dan menariknya maju hingga menciumnya tepat di depan keluarga dan pendeta sekaligus Falco di sana.

Bukan sebuah ciuman yang lembut, melainkan ciuman yang mematikan saat pria itu menggigit bibir bawah Disha dan menekan kepala wanita itu.

Tentu saja Disha mencoba mendorong dada bidang Noir dan menarik lengan kekarnya namun tak bisa saat pria itu menakan kepalanya.

Yelena yang hendak memanggil Noir pun langsung dihentikan oleh suaminya yang menyentuh tangannya. “Biarkan saja.” Ucap Ganev.

Saat pria itu melepaskannya, baru lah Disha menatap tajam dengan mata berkaca-kaca dan mengusap bibirnya yang berdarah.

“Apa yang Anda lakukan— ”

Darr!

Tembakan mendarat tepat di kepala pendeta tadi yang langsung terkapar.

Disha terkejut melihat pemandangan tadi hingga refleks mundur selangkah dengan tangan menutupi bibirnya yang menganga.

Sementara yang lainnya hanya diam seolah itu hal biasa bagi mereka.

Noir menatap tajam ke Disha, mengusap bekas darah di bibirnya dan membuang pistolnya ke lantai.

“Jangan ada yang memperlakukan istriku dengan baik. Itu akan membuatnya tenang, dan aku lebih suka melihatnya menangis, karena itu membuatnya terlihat cantik!” jelas Noir kepada anggota keluarganya dengan datar dan tanpa belas kasih.

Mendengar itu, Yoanna tentu saja senang, sementara Sofiya, Alon dan Ganev hanya diam dengan tatapan tegas, berbeda dengan Yelena yang hanya menatap sendu.

Kepergian Noir membuat Disha hanya bisa menatapnya setelah pria itu memutuskan hal yang benar-benar membuatnya ingin mengumpat.

Sungguh! Disha ingin menangis histeris namun dia menahannya karena dia tidak ingin dilihat terlalu remeh apalagi keberadaan nya saat ini tidaklah dikawasan orang-orang baik.

...***...

Berada di pelabuhan lain. Todor berdiri dengan cerutu di bibirnya dan tangan kiri ia masukan ke saku celana.

“Bagaimana?” tanya pria itu kepada kliennya yang saat ini memeriksa kotak senjata tepat di samping berdirinya Todor.

Pria sebaya itu menyeringai puas dan berdiri dengan tangan kiri meraih kertas yang anak buahnya berikan dan ia berikan kepada Todor. “Surat perjanjian! Jika kau berani mencari keuntungan di sela kerjasama ini, maka aku tidak segan akan menyerang mu.” Jelas pria bernama Mr. Ty itu membuat Todor menoleh dan mencabut cerutunya dari bibirnya.

“Me too!” Balasnya seraya menyeringai.

Tentu saja pria bernama Ty tadi mengangguk-anggukkan kepalanya kecil tanda dia setuju.

Usai melakukan pekerjaannya seperti biasa. Kini Todor berdiri sendirian dan seringaian nya hilang saat dia melihat ke arah ombak dan mengingat kejadian di kapal pesiar. “Aku merindukan mu sekarang!” gumam pria itu saat dia mengingat akan seseorang di hatinya.

“Tuan Todor! Saatnya mengecek pembangunan itu.” Ucap seorang pria yang merupakan asistennya, panggil saja Frank. Pria sangar yang juga memiliki tatto di lehernya, sama seperti Todor.

Todor membuang cerutunya lalu melangkah pergi.

.

.

.

“Apa tugasmu yang aku suruh semalam sudah kau temukan?” tanya Noir yang saat ini duduk di samping Falco menyetir.

“Ya Tuan. Tidak ada saksi mata lainnya, dan video cctv setengahnya sudah di ambil oleh seseorang.” Jelas Falco dengan mata masih fokus ke depan.

Noir berkerut alis mendengarnya. “Siapa?” tanya nya dengan nada dingin.

“Pria yang Anda bunuh di kapal malam itu. Pria autis bernama sandy.” Jelas Falco hingga Noir semakin mengernyitkan keningnya.

“Kakak Disha?"

“Ya Tuan.” Jawab singkat Falco.

Sungguh aneh bukan jika seorang autis seperti Sandy melakukan semua itu. Noir yang terdiam, dia memikirkannya dengan perasaan curiga dan penuh tanda tanya.

“Cari informasi lengkap dan detail tentang Disha dan pria bernama Sandy itu. Aku tidak ingin terlewati satu pun soal mereka.” Pinta Noir kepada Falco yang hanya mengangguk dan menjawab singkat namun tegas.

“Baim Tuan.”

...***...

Mansion Lev — Moscow, Russia

Nevi menarik tangan Disha dan membawanya ke arah batasan ruangan Noir. Tanpa memberontak dan hanya pasrah dengan tatapan sombong wanita paruh baya itu membawanya hingga masuk ke sebuah kamar lainnya.

Tangan kiri Disha diborgol di tiang ranjang sehingga dia hanya bisa duduk di tepi kasur empuk warna hitam.

“Kalian terlalu takut sampai harus memborgol ku?!” sindir Disha menyeringai pasrah saat Nevi menatapnya tajam.

“Anda akan mengetahuinya sendiri, siapa yang akan takut di sini.” Balas wanita dengan pakaian kepala pelayan itu.

Tak berselang lama seorang pelayan datang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.

“Tuan Noir menyuruh kami untuk mengantar memberi Anda makanan satu hari satu kali, jadi semoga Anda menikmatinya.” Jelas Nevi yang entahlah dia baik atau buruk, Disha pun tak yakin.

Kedua pelayan tadi pergi meninggalkannya di kamar yang cukup besar, dinding hitam dan emas berpadu, sangat mencengkam.

Wanita cantik dengan dress hitam dan rambut tergelung berantakan tadi, mengamati ruangan bersih tersebut dengan sedih dan menahan air matanya. “Jangan banyak menangis, jika tidak kau akan diinjak di sini Disha.” Gumamnya mencoba menenangkan diri.

Bibir peach nya terdapat luka gigit yang Noir berikan, dan lengan yang juga terluka serta keningnya. Oh yang benar saja! Dia tidak terlihat seperti pengantin baru, melainkan seorang tahanan.

Disha hanya merenung menatap ke nampan yang ada di atas nakas sebelah ranjang.

“Kenapa hanya di lihat?”

Tiba-tiba suara seorang wanita membuat Disha menoleh dengan berkerut alis marah seakan-akan dia selalu waspada terhadap orang-orang di Mansion itu.

Tentu saja! Lihat sendiri bagaimana mereka membunuh seorang pendeta dengan entengnya dan membuang jasadnya untuk dijadikan santapan hewan buas. Sungguh gila!

Namun, melihat kondisi wanita cantik berambut pirang yang duduk di atas kursi roda, membuat Disha menatapnya biasa.

“Tunggu di luar!” pinta Yelena kepada pelayan wanita yang mendorong kursi rodanya tadi.

Kini wanita itu menekan tombol sehingga kursi rodanya bergerak sendiri hingga mendekat ke arah Disha yang masih duduk.

“Kau ingin menyiksaku?" Tanya Disha menatap lurus sedikit menantang pasrah. Sedangkan Yelena terdiam menatap ke Disha yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya.

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

kayaknya thodor nih kenal sama disha.. dhisa sungguh tragis kisahmu kenapa kamu harus ketemu keluarga dajjal itu sih kan aku jadi sedih bacanya.. mau nolongin tapi aku juga takut sama noir kamu sabar aja dulu ya semoga ada bantuan buwat nolongin kamu bisa keluar dari lingkaran keluarga dajjal.

2025-01-26

1

Tiara Bella

Tiara Bella

aku curiga sm si yoanna itu sh Thor....

2025-01-26

3

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!