AM'sLL — BAB 06

KUCING DI ANTARA HARIMAU

Berada di sebuah pelabuhan. Hanya ada keheningan malam dan suara ombak dari air laut. Ketika Noir dan Sergei duduk di kursi yang ada di depan gudang milik pria bermarga Mortelev itu.

Asap rokok mengepul saat Noir terus menghisapnya.

“Aku tidak memiliki kuasa untuk melarang mu berbuat sesuka hatimu. Tapi kematian putriku akan selalu aku ingat!” ujar Sergei yang masih sama-sama menatap lurus dan berkerut alis.

“Aku tidak akan pernah melupakannya Mr. Romanov.” Balas Noir dengan suara rendah namun tegas.

Pria tua yang mengenakan topi bundar itu menoleh menatap pria yang kini entah masih menjadi menantunya atau tidak, yang pasti Sergei menatapnya penuh ancaman.

“Aku menginginkan satu hal darimu sebagai ayah dari Teodora. Temukan pembunuh itu, siapapun yang terlibat, akan aku beri perhitungan untuk mereka yang sudah berani membunuh putriku. Dan aku yakin, kau ahli melakukannya!” jelas Sergei hingga Noir melirik ke arahnya.

“Aku akan menganggap semuanya impas dan merelakan putriku jika kau berhasil membawa pembunuh itu kepadaku.” Lanjut Sergei.

Pria bermata biru yang masih mengapit rokoknya di sela jari telunjuk dan tengahnya itu kembali menatap lurus.

Noir sengaja tidak mengatakan soal Disha kepada siapapun kecuali Alon dan Sofiya atau keluarga nya, mungkin. Dia memiliki alasan lain, dan itu adalah rencananya.

“Kenapa kau tidak mencari pembunuh itu?” tanya Noir yang masih santai meski hatinya berdebar saat dia harus membahas soal kematian istrinya yang dia cintai dan juga dua anak nya yang masih berada di dalam kandungan.

“Aku memiliki urusan lain, lagipula kesepakatan sejak awal aku menyerahkan putriku yang artinya kau yang bertanggung jawab.” Jelas Sergei membuat Noir menyeringai tak percaya.

“Cih!”

Terlihat kekesalan yang tersirat di mata Noir saat ayah dari Teodora mengatakannya seolah pria itu tak begitu peduli dengan kematian putrinya.

...***...

Cklek! Pintu terbuka, langkah kaki para pelayan membangunkan Disha yang tadinya meringkuk tidur di atas ranjang yang usang karena memang tempat tersebut hanyalah untuk barang-barang lama, meski semuanya antik dan bisa dijual.

Byurr! Air dingin dilempar langsung tepat ke wajah Disha hingga wanita itu terduduk kaget dan menatap ke para pelayan tadi. “APA KALIAN TIDAK PUNYA TATA KRAMA?!” tegas Disha benar-benar sudah diluar batas kesabaran.

“Ini perintah dari tuan Noir. Tidak ada perlakuan khusus untuk Anda.” Jelas salah satu pelayan yang terlihat lebih tua dari Disha dan menatap penuh ketegasan.

“Bawa dia.” Pinta kepala pelayan tadi kepada pelayan juniornya yang segera membawa paksa Disha dengan memegangi kedua tangannya.

“Kalian ingin membawaku kemana? LEPASKAN AKU!!" ronta wanita cantik itu mencoba melepaskan dirinya. Namun sungguh, dia tidak punya tenaga lagi setelah satu setengah hari tidak makan.

Para wanita tadi segera pergi, “Anda bisa diam selagi kami, melaksanakan tugas kami Nyonya pembunuh!” ucap kepala pelayan yang biasa di panggil Nevi itu berjalan paling depan.

Tentu saja! Noir yang memerintahkan para pelayan tadi untuk segera mempersiapkan Disha sebagai seorang pengantin. Dan wanita cantik berdarah Asia itu hanya bisa pasrah ketika pada pelayan tadi mulai mencelupkannya ke bathtub dengan kasar, menggosok badannya tanpa memperdulikan luka lengan Disha yang terasa perih.

“Tolong hentikan!” pinta Disha menatap tajam dan menahan rasa sakitnya. Namun Nevi dan pelayan lain masih tidak perduli.

Selang beberapa menit kemudian. Disha yang terlihat lebih segar meski rambut panjangnya yang tergelung rendah itu berantakan akibat tarikan paksa dari para pelayan tadi.

“KALIAN ORANG-ORANG SIALAN! LEPASKAN AKU!" kesal Disha hingga Nevi mendorong kasar Disha tepat di ruang tamu yang kini keluarga Noir sudah berkumpul di sana.

“Kau boleh pergi." Pinta Sofiya kepada Nevi dan pelayan lainnya.

Kini di ruangan tamu, semuanya menatap ke arah Disha yang masih tersungkur dan mulai berdiri. Sungguh! Wanita dengan dress hitam selutut itu menatap penuh canggung ketika orang-orang asing bermata tajam semuanya menatapnya, bak mengulitinya.

Napasnya memburu dan Disha hanya bisa meremas dress yang ia pakai saat ini. Dress hitam tanpa lengan sehingga luka di lengannya terlihat merah sedikit mengeluarkan darah akibat gosokan kasar saat mandi.

“Jadi kau gadis yang sudah berani mengangkat senjata kepada Mortelev? Cih, dasar bodoh!” ucap Yoanna menyeringai licik dan menatap tajam.

“Tapi aku tidak membunuhnya!” tegas Disha hingga Sofiya dan Yoanna berkerut alis menatap tak suka.

“Kau lantang sekali! Berapa nyali yang kau punya huh?” ucap Sofiya sehingga Disha hanya menatapnya sinis dan masih berdiri tepat di tengah-tengah mereka yang masih duduk.

“Tentu saja! Karena aku tidak bersalah.” Balas Disha yang langsung membuat Yoanna berdiri menghampirinya dengan kedua tangannya yang masih terlipat.

Wanita itu mencengkram luka Disha dan menatapnya lekat. “Kau sudah membunuh wanita baik, dan sekarang kau bicara soal tidak bersalah.”

“YOANNA! HENTIKAN!” sentak Alon dengan tegas sehingga wanita cantik berkulit putih itu memberikan tatapan ancaman dan melepaskan Disha yang menahan rasa sakit di kulitnya saat kuku panjang Yoanna sengaja menusuk ke lukanya.

“Lebih baik kita tunggu Noir. Dia yang akan menikah.” Ujar Yelena yang tak mau memperpanjang apalagi sampai ada pertengkaran di sana.

“Aku setuju dengan istriku!" Balas Ganev tersenyum lebar hingga menoleh ke Yoanna dan langsung pudar senyuman itu saat Yoanna menatap tak suka.

Sementara di kamar pribadi Noir. Pria itu baru saja melingkis lengan kemeja hitamnya sampai Nevi mengetuk pintu dan masuk dengan kepala tertunduk hormat.

“Tuan, wanita itu sudah siap.” Ucap nya.

“Pergilah.” Balas Noir singkat dan padat yang langsung dipatuhi oleh Nevi.

Tak ada yang berani melawan Noir di Mansion Lev. Mereka sangat menyegani pria itu dibanding yang lain. Takut? Tentu itu salah satunya. Noir tidak akan segan membunuh seseorang yang benar-benar salah di matanya, ingat itu!

.

.

.

Ketika Noir tiba di ruang tamu bersama Falco di belakangnya. Mereka yang duduk di sofa, kini mereka berdiri, sementara Disha yang sejak tadi berdiri, dia sama sekali tidak berbalik ataupun menoleh ke arah datangnya Noir. Itu membuatnya muak.

Mata biru yang tajam itu melirik ke arah sosok wanita ber dress hitam yang membelakanginya.

“Apa kami harus memperlakukan mu kasar lebih dulu agar kau mau berbalik?” ucap Sofiya kepada Disha yang sama sekali tidak digubris.

“Dasar jalang sialan!” gumam Yoanna masih sinis.

Dengan terpaksa Disha berbalik ke arah Noir tanpa menatapnya. Terlihat bagaimana Disha benar-benar terhina di sana, namun dia hanya bisa diam, melawan pun tidak ada gunanya saat masih tidak punya bukti bukan.

“Penampilan mu saat ini sangat cocok untukmu.” Ujar Noir pelan.

Disha faham maksud perkataan itu. Bukan sebuah pujian, melainkan hinaan. Pernikahan yang diimpikan yang harusnya indah dan memakai gaun putih yang indah, malah berakhir maut teruntuk Disha.

Sementara Yelena dapat melihat wajah sendu Disha seolah dia merasakan kesedihan wanita itu.

-‘Apa yang terjadi padamu?’ batin Yelena yang memang dialah yang paling baik di Mansion itu.

Seorang pengantin wanita yang kini mengenakan dress hitam tanpa lengan, sementara lengan kurirnya terluka dan keningnya pun terluka, tidak ada senyuman di wajah Disha. Dia terlihat bukan seperti seorang pengantin dan dress hitam itu atas perintah Noir karena itu tanda maut, bukan kebahagiaan.

Terpopuler

Comments

sagi🏹

sagi🏹

si noir dan keluarganya nih kayaknya keturunan dajal laknatullah... anak orang apa lagi gak kenal sama sekali gak salah malah dijadiin tersangka dan kambing hitam pengen nonjok mukanya aja ngeselin banget nih orang..

2025-01-26

1

Kinara Widya

Kinara Widya

awas Noir mungkin sekarang kamu benci ...dendam atau apalah ..PD disha tapi suatu saat kamu bakal menyesal saat tau disha nggak bersalah...

2025-01-26

3

Tiara Bella

Tiara Bella

kasian bngt disya mudah"an dia bs melewatin itu semua....

2025-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!