AM'sLL — BAB 03

DUKACITA BERUJUNG KONFLIK

Napasnya mulai memburu. Disha sungguh merasa pengap karena penutup di wajahnya, bahkan dia tidak bisa berteriak karena bibirnya di tutup oleh plester. -‘Kemana dia akan membawaku. Aku tidak mau jika sampai bersamanya. Lebih baik aku mati! Bawa aku pergi Sandy, tolong aku... Oh ya Tuhan!’

Tak tahu lagi harus berbuat apa, Disha hanya pasrah. Hingga seseorang menyuntikkan sesuatu yang membuatnya langsung tak sadarkan diri.

.

.

.

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan. Tepat di malam hari, kedatangan Noir hanya di sambut oleh sang paman saja, sementara yang lainnya entah pergi kemana.

“Aku turut berdukacita.”

“Jangan sekarang Paman.” Balas Noir begitu saja sembari melangkah masuk dengan wajah angkuh.

Pria itu tidak masuk lewat pintu depan, melainkan pintu samping yang memang itu arah ruangan yang dia tinggali atau bagiannya.

Meski rumah itu menyatu, tetap saja. Noir memisahkan antara miliknya dan milik pamannya. Dia berniat keluar dari Mansion keluarganya saat anaknya lahir, namun semuanya sudah usai.

“Bawa dia!” pinta Falco kepada anak buahnya yang lain hingga salah satunya segera menggendong Disha yang masih pingsan dengan penutup kepala.

Alon yang melihatnya dengan tatapan tegas, pria itu memilih diam tak berani bertanya karena suasana hati Noir yang buruk.

“Tuan Noir. Wanita itu ada di ruang bawah tanah, apa saya akan langsung membunuhnya saja?” tanya Falco dengan senang hati.

“Biarkan saja. Dia akan mendapatkan yang lebih layak.” Ucap Noir degan datar dan kilatan marah.

Pria bernama Falco itu mengangguk faham.

...***...

Cklek! Seorang pria dengan kemeja putih baru saja masuk ke kamar dan membuat seorang wanita yang duduk di kursi roda pun menoleh menatapnya heran.

“Kau dari mana saja? Aku sudah menunggumu sejak tadi.” Ucap Yelena Karamazov (26th) wanita lumpuh yang merupakan sepupu Noir.

Sementara pria yang kini tersenyum ke arahnya itu mulai mendekatinya dan berjongkok di hadapannya dengan penuh sayang. “Kau tahu kan, ada banyak pekerjaan untuk seorang manajer perusahaan sepertiku sayang! Tapi sekarang semuanya sudah selesai, aku akan menemanimu!” jelas Ganev (30th) pria penyayang istri.

Begitulah yang orang lain lihat. Dia sangat mencintai istrinya Yelena, meski kondisi Yelena lumpuh.

Dengan senyuman senang, Yelena sangat bersyukur mendapat suami yang mencintainya tanpa memandang fisik, meski mereka lewat perjodohan yang Noir berikan.

...***...

Di sebuah pemakaman. Hanya anggota keluarga yang datang dengan pakaian serba hitam termasuk pria tampan yang kini mengenakan kemeja hitam berdiri menatap ke arah batu nisan dengan tulisan nama istrinya, Teodora Mortelev.

“Siapa wanita itu?” tanya sofiya kepada suaminya dengan suara berbisik.

“Aku tidak tahu, lebih baik jangan bertanya soal itu.” Balas Alon dengan tata tegas.

Sementara Yoanna yang tadinya berdiri di dekat Sofiya, perlahan wanita itu mulai bergeser hingga tangannya tak sengaja bersentuhan dengan lengan Ganev si suami Yelena.

Dengan senyuman miring nan cantik, wanita itu menoleh saat Yelena menatapnya dengan senyuman tipis.

Sedangkan Ganev sendiri hanya menyeringai kecil seolah ada sesuatu yang dia sembunyikan.

“Kamu tidak akan bisa tenang di sana. Aku akan menghukum siapapun yang terlibat dalam pembunuhan ini. Aku tidak akan membiarkanmu dan anakku mati tanpa balasan.” Gumam pelan Noir.

Tak berselang lama, 2 mob hitam datang sehingga semua mata tertuju ke arah mobil tersebut, kecuali Noir yang masih menatap ke makan istrinya meski dia tahu ada seseorang yang datang.

“Masalah baru akan dimulai.” Gumam Sofiya ketika melihat kedatangan keluarga Teodora.

“Noir!” panggil lantang seorang pria paruh baya berbadan vit dengan topi bundar jas hitam dan tatapan tajam serta tongkat kayu.

Seketika Noir berbalik menatap kedatangan mertua nya. Sergei Romanov! Pria itu juga disegani dan ditakuti.

“Jadi seperti ini rencana mu? Aku memberikan putriku sebagai tawaran kerjasama, dan sekarang kau menusuk dari belakang.” Ujar Sergei dengan suara seraknya yang kesal.

Beberapa anak buah dari Noir dan Sergei juga ada di sana, termasuk pria bernama Todor Romanov (33th) yang merupakan kakak tiri Teodora.

“Kau membicarakan soal kerjasama di pemakaman putrimu. Kita bisa bicarakan ini dengan baik-baik— ”

“Aku tidak ada urusan dengan mu Alon! Ini hanya urusanku dan pria itu.” Tegas Sergei menunjuk ke arah Noir yang masih menatap datar.

Tentu saja, dia juga ikut sedih atas kematian istrinya.

Tak ada yang berani membuka suara saat kedua orang tadi saling menatap tajam.

“APA KAU TIDAK BISA MENJAWABNYA HAH, NOIR?” sentak Todor dengan marah.

Noir melirik sinis ke arah pria berambut cepak tadi, seakan dia juga sangat tidak menyukai kakak dari Teodora. Sejak awal Noir memang tidak menyukai pria itu.

“Seseorang membunuhnya disaat aku sibuk menemui pancingan itu. Jika kau masih bicara soal kerjasama di saat seperti ini, maka aku tidak segan dan tidak akan memperdulikan bahwa kau adalah ayah dari wanita yang kucintai.” Jelas Noir dengan santai namun tatapannya begitu tajam.

Hanya dengan jawaban seperti itu, Sergei dan Todor terdiam saat Noir melangkah pergi menuju mobilnya.

Kepergian Noir, tentu saja diikuti oleh Yoanna adiknya, lalu keluarganya yang lain.

Bukankah perkataan Noir sudah menjelaskan bahwa semua itu adalah pembunuhan berencana? Dan Noir sangat yakin, bahwa Disha juga terseret.

Terlihat kedua tangan Sergei terkeoal erat menatap ke makam putrinya, bersamaan dengan kepergian empat mobil hitam milik Noir sekeluarga.

...***...

Di sisi lain, Disha terduduk bersila kaki, napasnya memburu tak karuan saat dia kehabisan napas.

Hingga tiba-tiba, pria bernama Falco membuka penutup kepala dari Disha dan membuka ikatan di kedua tangannya juga dengan sebuah pisau.

“Tuan aku mohon lepaskan aku, aku benar-benar tidak tahu apapun. Aku tidak mengenal wanita itu dan aku tidak membunuhnya, aku— ”

“SHUT UP!” sentak Falco menatap tajam, lalu berdiri.

Sementara Disha masih duduk di lantai bawah tanah dan menatap pria itu dengan penuh belas kasihan.

“Geledah dia.” Pinta Falco kepada salah seorang pria penjaga di sana.

Pria berkaos hitam dengan rambut cepak itu mengangguk dan segera membuka paksa jaket Levis Disha.

“No! Please, no!” ronta wanita itu yang tak bisa melawan karena luka di lengan dan juga kening nya.

Tenaga mereka sangat kuat saat pria tadi berhasil melepaskan jaket itu dan membuat Disha panik sendiri.

“Aku mohon hentikan..." Pinta Disha menatap ke Falco yang masih berdiri angkuh seperti bosnya.

Sedangkan pria penjaga tadi mulai merobek kaos putih Disha dan melepaskan celana wanita itu dengan paksa sehingga Disha kini hanya mengenakan tank-top putih dan celana pendek ketat warna hitam.

Tentu saja wanita itu mencoba meringkuk saat dia benar-benar seperti dilucuti dan digeledah tanpa sopan.

“Kalian tidak akan menemukan apapun. Aku bersumpah aku tidak membunuhnya!” kesal Disha menatap ke kedua pria tadi yang sibuk mencari sesuatu di celana dan jaketnya.

Bahkan penjaga tadi menyentuh tubuh Disha dari atas sampai kaki dengan paksa meski wanita itu meronta.

“Tuan Falco!” seketika penjaga tadi menemukan sebuah memori kecil dari aku celana Disha.

Pria bernama Falco itu menatap tajam ke Disha yang terlihat panik. Bahkan tak lama kemudian, dua buah peluru ditemukan di saku dalam di jaket Disha.

Saat Falco melihat lekat peluru tersebut. Dia langsung menghampiri Disha yang gemetar dan menggeleng kecil.

“Di mana kau mendapatkan peluru ini?” tanya Falco.

Tentu saja wanita cantik dengan rambut panjang itu menggeleng cepat.“Aku sungguh tidak tahu.” Jawabnya dengan sedih.

Plakk!

...°°°...

Hai guyss!!!! Sekedar informasi, semoga kalian tidak bingung yaa sama pemain di atas, yaa kalau bingung bisa tanya langsung 😁

Itu aja!

Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!

Thanks and See Ya ^•^

Terpopuler

Comments

Kinara Widya

Kinara Widya

kasihan sekali disya...siapa sebenarnya pembunuhnya.

2025-01-25

2

Raina Feronika

Raina Feronika

aku bingung sama pemain" nya

2025-01-24

2

sagi🏹

sagi🏹

makin penasaran sama jalan ceritanya..

2025-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 AM'sLL — BAB 01
2 AM'sLL — BAB 02
3 AM'sLL — BAB 03
4 AM'sLL — BAB 04
5 AM'sLL — BAB 05
6 AM'sLL — BAB 06
7 AM'sLL — BAB 07
8 AM'sLL — BAB 08
9 AM'sLL — BAB 09
10 AM'sLL — BAB 10
11 AM'sLL — BAB 11
12 AM'sLL — BAB 12
13 AM'sLL — BAB 13
14 AM'sLL — BAB 14
15 AM'sLL — BAB 15
16 AM'sLL — BAB 16
17 AM'sLL — BAB 17
18 AM'sLL — BAB 18
19 AM'sLL — BAB 19
20 AM'sLL — BAB 20
21 AM'sLL — BAB 21
22 AM'sLL — BAB 22
23 AM'sLL — BAB 23
24 AM'sLL — BAB 24
25 AM'sLL — BAB 25
26 AM'sLL — BAB 26
27 AM'sLL — BAB 27
28 AM'sLL — BAB 28
29 AM'sLL — BAB 29
30 AM'sLL — BAB 30
31 AM'sLL — BAB 31
32 AM'sLL — BAB 32
33 AM'sLL — BAB 33
34 AM'sLL — BAB 34
35 AM'sLL — BAB 35
36 AM'sLL — BAB 36
37 AM'sLL — BAB 37
38 AM'sLL — BAB 38
39 AM'sLL — BAB 39
40 AM'sLL — BAB 40
41 AM'sLL — BAB 41
42 AM'sLL — BAB 42
43 AM'sLL — BAB 43
44 AM'sLL — BAB 44
45 AM'sLL — BAB 45
46 AM'sLL — BAB 46
47 AM'sLL — BAB 47
48 AM'sLL — BAB 48
49 AM'sLL — BAB 49
50 AM'sLL — BAB 50
51 AM'sLL — BAB 51
52 AM'sLL — BAB 52
53 AM'sLL — BAB 53
54 AM'sLL — BAB 54
55 AM'sLL — BAB 55
56 AM'sLL — BAB 56
57 AM'sLL — BAB 57
58 AM'sLL — BAB 58
59 AM'sLL — BAB 59
60 AM'sLL — BAB 60
61 AM'sLL — BAB 61
62 AM'sLL — BAB 62
63 AM'sLL — BAB 63
64 AM'sLL — BAB 64
65 AM'sLL — BAB 65
66 AM'sLL — BAB 66
67 AM'sLL — BAB 67
68 AM'sLL — BAB 68
69 AM'sLL — BAB 69
70 AM'sLL — BAB 70
71 AM'sLL — BAB 71
72 AM'sLL — BAB 72
73 AM'sLL — BAB 73
74 AM'sLL — BAB 74
75 AM'sLL — BAB 75
76 AM'sLL — BAB 76
77 AM'sLL — BAB 77
78 AM'sLL —BAB 78
79 AM'sLL — BAB 79
80 AM'sLL — BAB 80
81 AM'sLL — BAB 81
82 AM'sLL — BAB 82
83 AM'sLL — BAB 83
84 AM'sLL — BAB 84
85 AM'sLL — BAB 85
86 AM'sLL — BAB 86
87 AM'sLL — BAB 87
88 AM'sLL — BAB 88
89 AM'sLL — BAB 89
90 AM'sLL — BAB 90
91 AM'sLL — BAB 91
92 AM'sLL — BAB 92
93 AM'sLL — BAB 93
94 AM'sLL — BAB 94
95 AM'sLL — BAB 95
96 AM'sLL — BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AM'sLL — BAB 01
2
AM'sLL — BAB 02
3
AM'sLL — BAB 03
4
AM'sLL — BAB 04
5
AM'sLL — BAB 05
6
AM'sLL — BAB 06
7
AM'sLL — BAB 07
8
AM'sLL — BAB 08
9
AM'sLL — BAB 09
10
AM'sLL — BAB 10
11
AM'sLL — BAB 11
12
AM'sLL — BAB 12
13
AM'sLL — BAB 13
14
AM'sLL — BAB 14
15
AM'sLL — BAB 15
16
AM'sLL — BAB 16
17
AM'sLL — BAB 17
18
AM'sLL — BAB 18
19
AM'sLL — BAB 19
20
AM'sLL — BAB 20
21
AM'sLL — BAB 21
22
AM'sLL — BAB 22
23
AM'sLL — BAB 23
24
AM'sLL — BAB 24
25
AM'sLL — BAB 25
26
AM'sLL — BAB 26
27
AM'sLL — BAB 27
28
AM'sLL — BAB 28
29
AM'sLL — BAB 29
30
AM'sLL — BAB 30
31
AM'sLL — BAB 31
32
AM'sLL — BAB 32
33
AM'sLL — BAB 33
34
AM'sLL — BAB 34
35
AM'sLL — BAB 35
36
AM'sLL — BAB 36
37
AM'sLL — BAB 37
38
AM'sLL — BAB 38
39
AM'sLL — BAB 39
40
AM'sLL — BAB 40
41
AM'sLL — BAB 41
42
AM'sLL — BAB 42
43
AM'sLL — BAB 43
44
AM'sLL — BAB 44
45
AM'sLL — BAB 45
46
AM'sLL — BAB 46
47
AM'sLL — BAB 47
48
AM'sLL — BAB 48
49
AM'sLL — BAB 49
50
AM'sLL — BAB 50
51
AM'sLL — BAB 51
52
AM'sLL — BAB 52
53
AM'sLL — BAB 53
54
AM'sLL — BAB 54
55
AM'sLL — BAB 55
56
AM'sLL — BAB 56
57
AM'sLL — BAB 57
58
AM'sLL — BAB 58
59
AM'sLL — BAB 59
60
AM'sLL — BAB 60
61
AM'sLL — BAB 61
62
AM'sLL — BAB 62
63
AM'sLL — BAB 63
64
AM'sLL — BAB 64
65
AM'sLL — BAB 65
66
AM'sLL — BAB 66
67
AM'sLL — BAB 67
68
AM'sLL — BAB 68
69
AM'sLL — BAB 69
70
AM'sLL — BAB 70
71
AM'sLL — BAB 71
72
AM'sLL — BAB 72
73
AM'sLL — BAB 73
74
AM'sLL — BAB 74
75
AM'sLL — BAB 75
76
AM'sLL — BAB 76
77
AM'sLL — BAB 77
78
AM'sLL —BAB 78
79
AM'sLL — BAB 79
80
AM'sLL — BAB 80
81
AM'sLL — BAB 81
82
AM'sLL — BAB 82
83
AM'sLL — BAB 83
84
AM'sLL — BAB 84
85
AM'sLL — BAB 85
86
AM'sLL — BAB 86
87
AM'sLL — BAB 87
88
AM'sLL — BAB 88
89
AM'sLL — BAB 89
90
AM'sLL — BAB 90
91
AM'sLL — BAB 91
92
AM'sLL — BAB 92
93
AM'sLL — BAB 93
94
AM'sLL — BAB 94
95
AM'sLL — BAB 95
96
AM'sLL — BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!