Perceraian?

"Kata-katamu benar-benar kasar ya? Pantas saja Heru menceraikanmu. Dan memilih wanita lembut sepertiku." Cemooh Soraya.

"Iya, aku memang kasar. Karena itu mungkin Heru tidak akan pernah bisa mencintaiku." Dira tersenyum benar-benar berusaha tersenyum, walaupun bibirnya bergetar.

"Besok dokumen perceraian akan aku urus. Aku harap kamu tidak menghalangi proses perceraian. Karena aku tidak ingin anak kami lahir di luar nikah." Ucap Heru mengecup pipi Soraya. Dua orang yang tersenyum di hadapan Dira.

"Aku mengerti." Dira terlihat tersenyum, air mata menggenang tertahan di pelupuk matanya. Jadi segalanya akan berakhir seperti ini? Ini sudah cukup."Hak asuh Pino akan diserahkan padaku kan?" tanyanya.

"Iya, kami akan memiliki anak sendiri." Ucap Heru.

"Apa kamu pernah sekali saja menyayangi Pino?" Kembali Dira bertanya.

Heru menggeleng, yakin."Kamu tau bukan? Pino terlahir karena desakan orang tuaku dan orang tuamu. Tidak mungkin bagiku untuk menyayanginya."

"Begitu?" Dira tertunduk sejenak menghapus air matanya yang mengalir. Setidaknya dirinya dapat mengeluarkan emosinya sesaat.

Tidak menyadari hanya suara handphone yang kencang dari dalam kamar terdengar. Sejatinya Pino duduk di lantai, bersandar dibalik pintu kamarnya. Mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh ayahnya. Air matanya mengalir.

Anak-anak lain pergi ke pasar malam dengan ayah mereka. Sementara ayahnya tidak pernah mengijinkan, bentakan demi bentakan setiap dirinya terlalu banyak bertanya. Apa ini alasannya? Anak berusia 6 tahun yang dipaksa keadaan untuk berfikir dewasa.

"Ayah..." Gumamnya dengan suara kecil. Melirik ke arah roti bakar yang terbuka. Roti bakar yang seharusnya dimakannya bersama sang ayah.

"Ayah tidak menyayangi Pino..." gumamnya tertunduk terisak. Tangan kecilnya meraih roti bakar memakannya seorang diri. Air mata menbuat roti bakar terasa sedikit lebih asin.

Melupakan segalanya, tidak akan bisa dengan mudah. Posisi Pino akan digantikan oleh anak yang bahkan belum lahir.

***

"Mulai besok Soraya akan tinggal disini. Sekalian beradaptasi, dengan lingkungan sekitar." Heru terlihat tenang menikmati teh di hadapannya.

"Ta...tapi aku masih tinggal disini hingga bulan depan. Kamu ingin istri sahmu tinggal satu atap dengan selingkuhanmu?" Tanya Dira mengepalkan tangannya. Bagaimana dengan putranya? Anaknya akan terluka secara mental.

"Ini rumahku, aku berhak menentukan siapa yang tinggal dan tidak." Tegas Heru.

"Aku sudah membayar 1,5 juta padamu. Sebagai uang sewa, satu bulan ini aku berhak untuk tinggal." Dira menegaskan.

"Kalau mau tinggal ya kerja! Masak, bersih-bersih!" Sindir Soraya.

"Kamu tidak dengar aku membayar pada Heru untuk biaya sewa kamar selama sebulan?" Tanya Dira, tidak ingin wanita ini terlibat dalam kesepakatan nya dengan Heru.

"Halah! Paling ini caramu untuk merayu Heru, dalam sebulan, kamu kira akan cukup untuk menghancurkan cinta sejati kami?" Wanita dengan pakaian berkelas yang angkuh itulah yang terlihat.

Dira menadahkan tangannya."Kalau begitu kembalikan uang sewaku. Hingga aku bisa mencari tempat tinggal yang baru untuk bulan ini."

"Uangnya sudah terpakai. Tidak bisa." Heru memilin jemari tangannya. Mengingat pengeluarannya yang begitu besar bulan ini. Biaya periksa Soraya ke rumah sakit ternama, belum lagi permintaan ngidamnya yang aneh-aneh.

"Aku tidak punya uang lagi. Karena itu aku tidak bisa pindah sampai gajian bulan depan. Jujur, setelah aku mengetahui ada bayi dalam perutmu. Aku bahkan tidak bernapsu lagi melihat Heru. Mantanku badannya lebih bagus." Dira mengedipkan sebelah matanya memprovokasi. Yang jelas tidak kalah berdebat, walaupun hatinya sakit. Bahkan keperawanannya saja diambil oleh Heru di malam pertama. Tapi endingnya suaminya tercinta malah dibawa kabur kuntilanak.

"Ka...kamu sudah berselingkuh?" Tanya Heru mengepalkan tangannya. Tapi wajahnya tersenyum, mengsugesti diri seolah-olah tidak peduli dengan apa yang Dira lakukan.

"Kata teman-teman gamers mu, istri orang lebih menantang." Dira tersenyum menutup pintu kamarnya.

Seketika suara amukan terdengar."Dira!" Teriakan memekik dari suami teraniaya yang merasa sudah disakiti istrinya.

Dira menutup pintu. Menghela napas, berselingkuh apanya. Dirinya hanya bertengkar setiap bertemu dengan Bima. Namun, tetap saja bagaimana dirinya dapat mengasuh Pino, sedangkan harus bekerja, setelah posisinya sebagai istri digantikan?

Mungkin satu hal yang disyukuri olehnya. Dalam setiap hal buruk pasti akan ada sedikit celah untuk berlindung. Menatap punggung kecil putranya yang tengah makan roti bakar, suara video YouTube masih terdengar nyaring.

Dira memeluk tubuh putranya dari belakang. Kemudian berucap pelan."Pino sayang, maaf...ibu belum punya uang untuk pindah sampai bulan depan. Pino yang sabar ya? Kita akan tinggal di tempat yang lebih bagus."

Namun, samar suara isakan terdengar dari mulut kecil putranya. Dira mengangkat Pino, memindahkan ke dalam pangkuannya, mata putranya terlihat bengkak, mungkin sudah lama menangis. Apa putranya mendengar semuanya?

"Pino, lihat ibu! Lihat mata ibu! Pino masih memiliki ibu. Jika satu cinta hilang, maka cinta lainnya akan semakin besar. Jadi jika cinta ayah menghilang, maka cinta ibu ke Pino akan semakin besar. Kenapa Pino jadi anak yang cengeng begini?" Tanya sang ibu mengusap air mata Pino. Mengambil sehelai tissu, membersihkan coklat yang sedikit belepotan di bibir putranya.

"Benar?" Tanya anak itu menatap ke arah ibunya.

"Tentu saja, buktinya ibu membawa Pino ke tempat kerja. Itu artinya ibu semakin sayang Pino bukan?" Benar-benar pelan Dira memberi alasan. Tidak ingin semua yang ada dalam hati putranya semakin rumit.

"Apa Pino akan digantikan?" Kembali mata polos itu bertanya pada sang ibu.

Dira tersenyum kemudian menggeleng."Memang di hati ibu Pino bisa digantikan?"

"Ini, untuk ibu..." Pino mulai menyuapi ibunya.

Perlahan segalanya akan baik-baik saja. Perlahan segalanya akan kembali seperti semula. Itulah yang ada dalam benak Dira.

***

Malam semakin larut kala itu, Sutini belum pulang juga. Mungkin tengah menginap di rumah Sulis. Dira perlahan bangkit dari tidurnya, hendak mengisi botol air yang kosong.

Menghela napas, berusaha mencintai Heru telah dilakukan olehnya. Setelah mencintainya, bersabar menunggu sifat Heru yang kekanak-kanakan berubah. Menjadi tulang punggung keluarga selama bertahun-tahun, tapi inilah yang didapatkan olehnya?

Suara samar didengar olehnya kala berjalan berjalan menuju dapur. Melewati area ruang tamu.

Hanya sedikit lampu yang menyala, suara TV di ruang tamu terdengar.

Hingga.

"Soraya sudah...dikamar saja ya? Jangan di ruang tamu. Bagaimana jika Dira atau Pino bangun?....ssshh..." Heru menggigit bagian bawah bibirnya sendiri. Menjambak rambut Soraya pelan, menekan kepala wanita yang tengah berjongkok di hadapannya.

Samar terlihat oleh Dira, karena posisi Heru yang duduk memunggunginya.

"Kamu mencintai Dira? Ingat! Dia hanya istri hasil perjodohan. Hasil paksaan kedua orang tuamu. Kamu sendiri yang bilang padaku." Soraya terdengar merajuk."Aku yakin, Dira tinggal disini hanya untuk menggodamu. Jika tau begini, aku lebih baik dengan pak Bima saja."

"Sayang, aku hanya mencintaimu." Heru menarik tubuh Soraya. Wanita yang bergerak liar dalam pangkuannya. Sedangkan Heru hanya dapat memejamkan matanya, merasakan betapa beringas cinta sejatinya.

Tidak menyadari Soraya yang ada di pangkuan Heru tersenyum dengan sengaja. Menatap ke arah Dira yang melihat segalanya.

"Murahan..." Kata yang tidak terdengar tapi terlihat dari gerakan bibir Dira yang tersenyum.

Terpopuler

Comments

imau

imau

laki-laki plin-plan kemarin bilang sayang ke anak, sekarang engga 😌
dgn senang hati Dira akan melepaskan mu. Dira g akan pernah menyesal melepaskan laki-laki seperti mu apalagi Dira sdh berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan rumah tangga yg pada akhirnya karam juga 😔

2025-02-07

2

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

serius nanya ni slnya aku non muslim tp aku pernah denger katanya kalo anak diluar nikah walopun ibu nya di nikahin waktu mengandung nasab nya ttp ibu nya, jd kalo anak perempuan bapaknya ga bisa jd wali nikah, gitu ga sih?

2025-03-06

0

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

cobain dulu deh jd dira yg ngerjain semua sendiri, biayain hidup sendiri padahal ada suami, ga dapet kasih sayang dan keadilan, kadang bukan ga lemah lembut ya tp batin nya cape gondok mbak wkwk cobain mbak biar tau jd dira 🤣

2025-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!