Di rumah si kembar

" Ha ha ha, datang juga di tunggu dari tadi " tiba-tiba beberapa siswa mencegah Rian di parkiran,  Rian mengejutkan dahinya dia tidak mengenal dan merasa tidak ada masalah dengan mereka .

" mau apa kalian" Bentak Rian.

" Eh playboyb miskin,  kami mau ngasih pelajaran sama loe, " ucap salah satu siswa, Rian menyuruh mundur Dini dan Dina agar tak terkena imbas perkelahian mereka, Dini dan Dina mundur agak jauh, mereka berdua merekam dari awal tanpa sepengetahuan siapapun.

" gw ga kenal loe, mau loe sebenarnya apa?" Ucap Rian santai. Menghadapi 6 anak mami model begini mah sangat enteng baginya

" hajaaar" tiba-tiba seorang memberi aba aba,  ke enam siswa itu bergerak menyerang Rian, Rian malas untuk menghabiskan waktu, ia pun maju menyerang

Plak

Plak

Dug

Bugh

Rian bergerak cepat 2 siswa terkena tamparan Rian dan jatuh terduduk

Dan 2 lagi terkena tendangannya terpental ke belakang,  sisa 2 lagi kini gemetaran, saat di dekati Rian.

Plak

Plak

Rian menampar keduanya,

" jangan cari gara gara sama gw , sekarang gw masih ampuni,  besok gw bisa buat loe patah tulang semua!!" Ancam Rian, Rian mengambil motor dan mendorong keluar,  sesampainya di mobil jemputan si kembar Dini naik ke mobil, sedangkan Dina malah naik ke motor Rian

" aku bareng kak Rian aja, dah sana duluan " ucap Dina mengusir Dini suruh pulang duluan, Dini merasa kecolongan tau gitu tadi dia yang naik motor bareng Rian, mobil melaju keluar dari sekolah Rian mengikuti dari belakang,  sedangkan Dina sangat senang bisa memeluk Rian dari belakang, menyenderkan kepalanya pada punggung Rian, yang terasa nyaman bagi Dina.

Mobil berhenti di sebuah rumah mewah,  Rian sangat takjub melihat rumah mewah ia membayangkan seandainya punya rumah seperti ini pasti menyenangkan

" Ayo masuk " suara Dina membuyarkan lamunan Rian, Rian dengan agak canggung melajukan motornya. Rian baru kali ini masuk ke rumah yang megah,  halaman nya saja bisa buat maen bola.

" Ayo ke dalam mama sama papa sudah nunggu " Dina menarik Rian yang masih bengong melihat sekeliling nya

" Assalamualaikum " salam Rian saat memasuki rumahnya dina

" Waalaikum salam" terdengar sahutan dari dalam,  tak lama keluar orangtua Dini dan Dina ,

" Eh nak Rian, ayo masuk" ajak ibu nya Dini dan Dina

" ia tante " Rian menyalami kedua orangtua Dini dan Dina,

" Erna,  panggil tante Erna aja, ayo masuk kamu mau minum apa??" Tanya tante

" kopi atau teh aja tante kalau ga merepotkan " rian masih canggung dengan suasana rumah Dini dan Dina yang sangat mewah menurut ukurannya. Melihat Rian yang masih malu malu,  Dini dan Dina menggandeng Rian menuju meja makan di ruang tengah,  Rian makin kikuk jadinya.

Sedangkan pak Dimas melihat tingkah kedua anak kembar nya hanya tersenyum,  ia tak melarang kedua anaknya berhubungan dengan Rian malah mendukung sepenuhnya.  Karena ia yakin Rian tipe orang yang mau bekerja keras dan bertanggung jawab, apalagi dia punya keahlian bela diri yang bisa melindungi kedua anaknya.

" om sangat berterima kasih, berkat kamu anak om terhindar dari korban pelecehan, om ga bisa bayangin seandainya kamu ga ada disana"ucap om Dimas tulus

" itu hanya kebetulan om, ga perlu berterima kasih" ucap Rian merendah

Pak Dimas makin suka dengan kepribadian rian yang sopan dan tidak sombong,

" Eh pa, kak Rian juga jago wushu lho, aku boleh yah belajar wushu sama kak Rian" celetuk Dina tiba-tiba

" aku juga mau belajar" Dini ikut ikutan,  pak Dimas tersenyum dan menganggukan kepala,

" gmana??, apa kamu mau melatih putri putri ku nak Rian??" Tanya pak Dimas

" maaf om saya rasa tidak ada waktu , saya harus bekerja sepulang sekolah " ucap Rian pelan tapi masih terdengar oleh mereka bertiga.

Obrolan mereka terhenti sejenak karena pembantu menghidangkan makanan.

" nanti di lanjut lagi , ayo kita makan dulu, kalau dah dingin ga enak" ajak tante Erna, Rian bingung gmana makannya, karena kedua lengannya tak di lepas oleh kedua gadis kembar itu, tante Erna menggelengkan kepalanya

" itu nak Rian gmana mau makan kalau di pegang terus tangannya " ucap tante Erna.

" biar aku yang suapin mah" ucap Dina santai, Rian tersenyum malu

" Eh ga usah , aku bisa makan sendiri, kita makan barengan aja kalau ga aku ga mau makan nih." Tolak Rian, Dini dan Dina melepas tangan Rian dengan enggan,  tapi mereka berdua mengambilkan nasi dan lauknya juga menyiapkan minum rian,  seperti Istri nya saja

" kok cuma nak Rian yang di ambilin papa juga mau" pak Dimas menggoda putri putrinya

" papa kan ada mama" celetuk Dina, pak Dimas hanya tersenyum masam.

" kaya punya istri dua aja ini " kata Rian dalam hati

Makan berjalan tenang,  hanya terdengar sesekali suara sendok dan garpu,  setelah selesai makan pak Dimas mengajak Rian duduk di taman belakang. Taman belakang rumah pak Dimas sangat sejuk, ada air terjun buatan setinggi 3 meter dengan hiasan alami , di bawahnya ada kolam kecil yang jernih berisi ikan hias beraneka ragam

" om mau bertanya mungkin terkesan pribadi apa boleh??" Tanya pak Dimas hati hati

"Tanya aja om, ga ada rahasia ini di hidup saya" Jawab Rian

" kamu di rumah tinggal sama siapa??" Tanya pak Dimas

Rian : aku tinggal sendiri om

" kedua orangtua kamu kemana??" Tanya pak Dimas lagi.

" orangtua saya sudah meninggal om, waktu saya umur 10 tahun,  kedua orangtua saya kecelakaan dan meninggal di tempat?" Rian agak sedih mengingat kedua orangtua nya, itu yang di ceritakan sang kakek waktu itu

" om minta maaf,  om ga tau " ucap pak Dimas ga enak hati." Terus selama  ini kami sendirian dari umur 10 tahun??"

" ga apa-apa om, saya tinggal sama kakek saya , tapi setahun yang lalu kakek meninggal karena sakit." Pak Dimas mengelus dada merasa prihatin dengan keadaan Rian.

" jadi kamu bekerja di toko buat nutupi kebutuhan kamu??" Tanya pak Dimas lagi

" iya om, saya kerja di toko Babah Hong sepulang sekolah" Rian menjawab,  ia tak khawatir bila pak Dimas dan keluarga nya tak menyukai nya karena ia orang miskin dan bekerja sebagai kuli toko.

" begini saja , kamu latih kedua anak saya nanti saya akan gaji kamu bagaimana " tawar pak Dimas,

" paling saya bisa melatih Dini dan Dina hanya hari selasa aja om, itu hari yang kurang ramai di toko, kalau hari biasanya toko ramai apalagi sabtu dan minggu.

Pak Dimas merenung sesaat,

" ok ga apa-apa , berapa gaji yang kamu inginkan ?" Tanya pak Dimas

" ga usah om, saya ikhlas melatih Dini dan Dina om" tolak Rian halus.

" baiklah,  tapi yang ini jangan kamu tolak yah," pak Dimas memberikan sebuah amplop pada Rian,  Rian terpaksa tidak bisa menolak karena ucapan pak Dimas sebelumnya

" terima kasih ya om" ucap Rian tulus saat menerima amplop itu.

" ya udah kamu main aja di  sini , om sama tante mau menghadiri acara dulu." Pamit pak Dimas meninggalkan Rian bersama putri kembar nya.

" kita keliling yuk" ajak Dina , tanpa menunggu persetujuan Rian, Dini dan Dina menarik Rian di ajak berkeliling di halaman milik nya. Rian sangat mengagumi ke asrian suasana rumah Dini dan Dina

Saat sampai di sisi kanan Rian melihat ternyata ada kolam renang yang lumayan besar. Di sekeliling kolam di pagar tinggi dan langsung terhubung dengan rumah utama.

Episodes
1 Rian
2 Botol ajaib
3 Ajia
4 Di keluarkan dari sekolah
5 SMA Bina Bangsa
6 Berkeliling SMA BINA BANGSA
7 Berlatih
8 belajar masak
9 Bersama Meymey
10 Kunjungan Teman
11 Telepati
12 Hari Pertama Di SMA Bina Bangsa
13 Menyelamatkan Dini dan Dina
14 Ajakan Master Yudi
15 Di rumah si kembar
16 Si kembar
17 Tingkat ke tujuh
18 10 juta
19 latihan voly
20 Menyenangkan Ajia
21 Pertandingan Bola Voli
22 Pedang mutiara Naga Phoenik
23 Cincin dan Liontin Penyimpanan
24 Pil Mujarab
25 Harga Permata yang mencengangkan
26 Vila Pak Dimas
27 Sinta
28 Mengobati Sinta
29 Sekte Pedang Awan
30 Pertandingan Wushu
31 Hasil Pertandingan
32 Berlatih Pedang Terbang
33 Lelang
34 Penculikan Yang Gagal
35 Pil Kembali Muda
36 Permintaan Pak Adnan
37 ke rumah pak adnan
38 Goa di balik Aie terjun
39 Bersama Linda
40 Meymey di culik
41 Rencana Penyerangan
42 Menyerang Perguruan Pedang Sakti
43 Utusan Perguruan Pedang Naga
44 Bu Anggi
45 Draft
46 Kompetisi Bela Diri
47 Hasil Kompetisi Beladiri
48 Teratai Salju
49 Kitab Langkah Bayangan
50 Langkah Bayangan
51 Tingkat ke 20
52 Naga Bumi
53 Berlatih Di Dunia Kecil
54 Irama Suling Ajia
55 Melatih Kekasih Di Dunia kecil
56 Masa Lalu Elit 09
57 Terluka
58 Efek Samping Buah Dewa
59 Menyerang Markas Organisasi Shadow
60 Bayi Bajang
61 Ki Jalak
62 Kehilangan Kekuatan
63 Naik Kapal Fery
64 Krakatau
65 Kuli Panggul
66 Way Kambas
67 Tanggamus
68 Harimau Tanggamus
69 Macan Ompong
70 Gagal
71 Di Cegat
72 Minggat
73 Terjatuh
74 Terbawa Banjir
75 Tabib Ki Buana
76 Kantung penyimpanan
77 Ratna Dewi
78 Melatih Ujang
79 Dunia Bawah Air
80 keluar dari Alam gaib Bawah Air
81 Mata tembus pandang
82 Dugaan Sinta
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Rian
2
Botol ajaib
3
Ajia
4
Di keluarkan dari sekolah
5
SMA Bina Bangsa
6
Berkeliling SMA BINA BANGSA
7
Berlatih
8
belajar masak
9
Bersama Meymey
10
Kunjungan Teman
11
Telepati
12
Hari Pertama Di SMA Bina Bangsa
13
Menyelamatkan Dini dan Dina
14
Ajakan Master Yudi
15
Di rumah si kembar
16
Si kembar
17
Tingkat ke tujuh
18
10 juta
19
latihan voly
20
Menyenangkan Ajia
21
Pertandingan Bola Voli
22
Pedang mutiara Naga Phoenik
23
Cincin dan Liontin Penyimpanan
24
Pil Mujarab
25
Harga Permata yang mencengangkan
26
Vila Pak Dimas
27
Sinta
28
Mengobati Sinta
29
Sekte Pedang Awan
30
Pertandingan Wushu
31
Hasil Pertandingan
32
Berlatih Pedang Terbang
33
Lelang
34
Penculikan Yang Gagal
35
Pil Kembali Muda
36
Permintaan Pak Adnan
37
ke rumah pak adnan
38
Goa di balik Aie terjun
39
Bersama Linda
40
Meymey di culik
41
Rencana Penyerangan
42
Menyerang Perguruan Pedang Sakti
43
Utusan Perguruan Pedang Naga
44
Bu Anggi
45
Draft
46
Kompetisi Bela Diri
47
Hasil Kompetisi Beladiri
48
Teratai Salju
49
Kitab Langkah Bayangan
50
Langkah Bayangan
51
Tingkat ke 20
52
Naga Bumi
53
Berlatih Di Dunia Kecil
54
Irama Suling Ajia
55
Melatih Kekasih Di Dunia kecil
56
Masa Lalu Elit 09
57
Terluka
58
Efek Samping Buah Dewa
59
Menyerang Markas Organisasi Shadow
60
Bayi Bajang
61
Ki Jalak
62
Kehilangan Kekuatan
63
Naik Kapal Fery
64
Krakatau
65
Kuli Panggul
66
Way Kambas
67
Tanggamus
68
Harimau Tanggamus
69
Macan Ompong
70
Gagal
71
Di Cegat
72
Minggat
73
Terjatuh
74
Terbawa Banjir
75
Tabib Ki Buana
76
Kantung penyimpanan
77
Ratna Dewi
78
Melatih Ujang
79
Dunia Bawah Air
80
keluar dari Alam gaib Bawah Air
81
Mata tembus pandang
82
Dugaan Sinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!