Berlatih

Master yudi tersenyum,

" pikirkan dahulu,  nanti baru kamu putuskan" master yudi mengeluarkan kitab agak tebal dan menyerahkan pada rian" kamu pelajari dulu ini" baru nanti kita berbincang lagi" lanjutnya

Rian mengambil kitab itu

" terima kasih" ucap rian tulus, rian dan meymey melangkah keluar , meymey menyerahkan kunci motor pada rian.

Rian menstater motor dan melaju pulang, sepanjang jalan meymey mendekap kencang rian , rian agak risih karena aset kembarnya meymey menekan punggungnya. Babah hong yang melihat meymey pulang bersama rian tersenyum,  ia memang menyukai rian , remaja yang kuat dan mau bekerja keras, tapi ia tak mau memaksa ia membiarkan mereka berinteraksi sendiri.

" kamu libur aja dulu yan, untuk satu hari ini, tenang ga di potong gaji kok, oh iya mulai besok kamu berangkat bareng mey yah, Babah suka khawatir melihat mey bawa motor sendiri, " pinta babah hong,

" iya bah, makasih banyak yah bah" ucap rian tulus.

" Motor loe bawa aja, biar besok pagi loe ga kesiangan " ucap babah hong lagi

" tapi bah motor kan suka di pake meymey,  nanti kalau dia ada keperluan gmana??" Tolak rian

" bawa aja ko, ada motor satu lagi, lagian kalau mau keluar ga ada motor kan bisa minta anter koko" tiba-tiba mey nyambung dari belakang entah sejak kapan dia ada di belakang rian.

" Eh mey, beneran ga apa-apa??" Tanya rian memastikan , mey mendekat dan berbisik

" bawa aja , bawa sama meynya juga ga apa-apa " bisik mey pelan

" ekhem ekhem " babah hong pura-pura batuk menggoda meymey,  ia tahu kalau meymey memang menyukai rian

" babah " mey cemberut sambil menghentakkan kakinya

Ha ha ha

Babah hong dan rian tertawa melihat tingkah mey, mey memerah mukanya karena malu di tertawakan oleh rian dan babah nya, ia cepat pergi masuk ke dalam rumah lagi

" udah bawa aja, ini bawa buat makan di rumah " babah hong memberikan sebuah plastik agak besar, yang di dalamnya  ada makanan dan minuman

" terima kasih bah , saya pamit pulang dulu" pamit rian

Rian pulang dengan motor matic punya meymey , dia mampir ke toko baju anak-anak,  niatnya mau membelikan beberapa baju buat ajia, agak geli geli gimana gitu rian melihat tuyul botak itu hanya memakai cangcut yang agak kebesaran.

Rian membeli 4 stel pakaian untuk ajia, pengennya beli banyak tapi ia tak tahu bagaimana nanti pengeluaran nya di sekolah yang baru, jadi rian sedikit berhemat.

Sesampainya di rumah rian bingung melihat ajia tak ada di rumah

" ngilang kemana itu tuyul?" Tanya nya dalam hati.

Rian membuka kitab yang di berikan master yudi,  ia melihat jurus jurus yang terdapat di kitab itu yang ternyata lebih lengkap dari jurus yang di peragakan oleh master pelatih di sasana wushu itu.

Rian mencoba gerakan demi gerakan, awalnya terasa kaku dan lamban tapi perlahan rian bisa memahami semua jurus,  kini rian bisa bergerak cepat dan lancar. Rian mengakhiri latihan jurusnya setelah mengulang beberapa kali dengan lancar, ia meneruskan dengan teknik pernapasan,  kini energi kembali berputar mengelilingi rian , rian makin tenggelam dalam latihannya selang beberapa lama

" Kraaak " terdengar retakan di dalam tubuhnya,  rian bingung ia merasa ada yang pecah dalam dirinya,  tapi ia tak merasa sakit malah rasa segar yang di rasa, tubuh nya terasa ringan seakan bila ada angin yang agak kencang ia bisa terbawa oleh angin itu, karena tak merasa sakit rian meneruskan latihannya karena merasa energinya simpang siur, perlahan rian menstabilkan energi dalam tubuhnya seperti yang di ajarkan oleh teknik pemberian ajia. Ia menyudahi latihannya saat di rasa energi nya sudah stabil

" waaa" rian menjerit kaget saat ia membuka muka ajia mengagetkan nya

" ajia " teriak rian sambil mengejar ajia yang berlari sambil meledek rian, dengan tubuh yang kecil bagai anak 4 tahun ajia dengan gesit mengelak dari tangkapan rian , kadang ia masuk kolong meja , membuat susah rian buat menangkap nya

Rian terengah engah,

" ok udah dulu, gw nyerah loe kemana tadi botak " ucap rian kesal ,ajia cemberut di panggil botak

" tadi keluar tuan bosan di rumah" jawabnya

" ini coba baju yang aku beli tadi " rian menyerahkan baju yang di belinya tadi , ajia mengambil baju itu dan menangis, rian bingung melihat tuyul botak itu menangis

" Loe ga suka gw beliin baju??" Tanya rian

" suka tuan, saya menangis terharu atas kebaikan tuan, dan saya juga bahagia dengan baju pemberian tuan kekuatan saya akan pulih sebagian." Ucap ajia , ajia masuk ke kamar mandi

" Eh punya malu juga tuyul??" Celetuk rianpelan

" tuan jangan ngeledek " teriak ajia , ternyata Celetukan rian tadi masih terdengar oleh ajia.

Ha ha ha  , rian tertawa

" maaf ajia" ucap rian sambil tertawa

Ajia keluar dari kamar mandi dengan pakaian baru, rian kaget saat melihat ajia sudah berpakaian,  ajia kini benar benar tampak seperti anak usia 4 tahun , terlihat imut, walau botaknya merusak keimutannya.

" terima kasih tuan," ajia ingin membungkukan badan tapi di tahan oleh rian,

" kata kamu kekuatannya udah pulih sebagian,  bisa ga kamu merubah botak kamu??" Ucap rian ingin tahu

" bisa tuan tapi nanti tuan kalah tampan dengan saya " ucap ajia narsis.

Ha ha ha , rian tertawa

" bisa pede juga loe botak , lagian kalau tampan juga percuma siapa yang mau sama bocil " ucap rian tertawa.

Ajia menutup matanya,  entah apa yang di baca tiba-tiba kepala botak nya tumbuh rambut, kini ajia terlihat sangat imut.

" Wah beneran ganteng" ucap rian" Eh orang lain bisa liat loe ga?" Tanya rian penasaran.

" ga bisa tuan , hanya tuan yang bisa melihat saya " ucapnya lagi

" jangan panggil tuan , panggil kakak aja, merinding gw di panggil tuan" kata rian

" tapi ..."

" ga ada tapi tapian, mau nurut ga!!" Sergah rian

" baik kak?" Ajia terpaksa menuruti permintaan rian dia takut rian marah dan di masukkan ke dalam botol lagi, hiii" dia membayangkan hari harinya yang pernah di lalui di dalam botol

" kakak ga mandi??, badan kakak bau!!" Celetuk ajia , rian mengendus badannya,

" hoeek " rian hampir muntah mencium badannya sendiri.

" wah kakak udah di tingkat kedua" teriak ajia, rian melihat ajia meminta penjelasan

" kakak sekarang udah di tingkat kedua dari latihan pernapasan,  kakak sudah punya energi simpanan di perut kakak." Terang ajia

" oh begitu, terus ini bau dari mana??"

Tanya rian lagi

" itu racun yang ada dalam tubuh  , karena kakak sudah mencapai tingkat kedua racun yang ada di darah dan organ kaka di keluarkan lewat pori pori , lihat kulit kakak lebih bersih, dan wajah kaka juga lebih bersinar " kata ajia lagi

"Ya udah aku mandi dulu" rian langsung mandi ia menggosok beberapa kali dengan sabun agar bau busuk di badannya hilang

Terpopuler

Comments

kak so

kak so

🤔..kultivator persi tuyul...🤣🤣🤣

2025-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Rian
2 Botol ajaib
3 Ajia
4 Di keluarkan dari sekolah
5 SMA Bina Bangsa
6 Berkeliling SMA BINA BANGSA
7 Berlatih
8 belajar masak
9 Bersama Meymey
10 Kunjungan Teman
11 Telepati
12 Hari Pertama Di SMA Bina Bangsa
13 Menyelamatkan Dini dan Dina
14 Ajakan Master Yudi
15 Di rumah si kembar
16 Si kembar
17 Tingkat ke tujuh
18 10 juta
19 latihan voly
20 Menyenangkan Ajia
21 Pertandingan Bola Voli
22 Pedang mutiara Naga Phoenik
23 Cincin dan Liontin Penyimpanan
24 Pil Mujarab
25 Harga Permata yang mencengangkan
26 Vila Pak Dimas
27 Sinta
28 Mengobati Sinta
29 Sekte Pedang Awan
30 Pertandingan Wushu
31 Hasil Pertandingan
32 Berlatih Pedang Terbang
33 Lelang
34 Penculikan Yang Gagal
35 Pil Kembali Muda
36 Permintaan Pak Adnan
37 ke rumah pak adnan
38 Goa di balik Aie terjun
39 Bersama Linda
40 Meymey di culik
41 Rencana Penyerangan
42 Menyerang Perguruan Pedang Sakti
43 Utusan Perguruan Pedang Naga
44 Bu Anggi
45 Draft
46 Kompetisi Bela Diri
47 Hasil Kompetisi Beladiri
48 Teratai Salju
49 Kitab Langkah Bayangan
50 Langkah Bayangan
51 Tingkat ke 20
52 Naga Bumi
53 Berlatih Di Dunia Kecil
54 Irama Suling Ajia
55 Melatih Kekasih Di Dunia kecil
56 Masa Lalu Elit 09
57 Terluka
58 Efek Samping Buah Dewa
59 Menyerang Markas Organisasi Shadow
60 Bayi Bajang
61 Ki Jalak
62 Kehilangan Kekuatan
63 Naik Kapal Fery
64 Krakatau
65 Kuli Panggul
66 Way Kambas
67 Tanggamus
68 Harimau Tanggamus
69 Macan Ompong
70 Gagal
71 Di Cegat
72 Minggat
73 Terjatuh
74 Terbawa Banjir
75 Tabib Ki Buana
76 Kantung penyimpanan
77 Ratna Dewi
78 Melatih Ujang
79 Dunia Bawah Air
80 keluar dari Alam gaib Bawah Air
81 Mata tembus pandang
82 Dugaan Sinta
83 Pengoplos beras
84 kitab Naga Bumi
85 Menolong Korban Kebakaran
86 Sinta dan Linda melihat Ajia
87 masalah Dian
88 Sindikat Penjualan Senjata Api
89 Mengintai Sarang Organisasi Gelap
90 Keris Gundala dan Rompi Onto Kusumo
91 Kuliah
92 Air Tanpa Akar
93 Primadona dan Preman Kampus
94 Ki Brengos
95 Undangan Pelelangan
96 Serangan Jin Ki Brengos
97 Kematian Ki Brengos
98 Mat Bogel
99 Serangan balik Mat Bogel
100 Sekte Sriti Hitam
101 Penghianatan Anggi
102 Kelahiran Sekte Naga Bumi
103 Serangan Perguruan Pedang Naga
104 menjadi Ketua Pedang Naga
105 Boneka Santet
106 Gunung Karang dan mata air Sumur Tujuh
107 Meymey dan Sinta di cegat
108 Mawar Hitam
109 Pil Peningkat tenaga dalam
110 Penyesalan
111 Pelelangan Pil
112 Rumput Pelangi
113 Di Cegat
114 Permintaan Pil
115 Gunung Putri
116 Umar dan Firman Di Culik
117 menyelamatkan Teman
118 Perguruan Belati Terbang
119 Di Intai
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Rian
2
Botol ajaib
3
Ajia
4
Di keluarkan dari sekolah
5
SMA Bina Bangsa
6
Berkeliling SMA BINA BANGSA
7
Berlatih
8
belajar masak
9
Bersama Meymey
10
Kunjungan Teman
11
Telepati
12
Hari Pertama Di SMA Bina Bangsa
13
Menyelamatkan Dini dan Dina
14
Ajakan Master Yudi
15
Di rumah si kembar
16
Si kembar
17
Tingkat ke tujuh
18
10 juta
19
latihan voly
20
Menyenangkan Ajia
21
Pertandingan Bola Voli
22
Pedang mutiara Naga Phoenik
23
Cincin dan Liontin Penyimpanan
24
Pil Mujarab
25
Harga Permata yang mencengangkan
26
Vila Pak Dimas
27
Sinta
28
Mengobati Sinta
29
Sekte Pedang Awan
30
Pertandingan Wushu
31
Hasil Pertandingan
32
Berlatih Pedang Terbang
33
Lelang
34
Penculikan Yang Gagal
35
Pil Kembali Muda
36
Permintaan Pak Adnan
37
ke rumah pak adnan
38
Goa di balik Aie terjun
39
Bersama Linda
40
Meymey di culik
41
Rencana Penyerangan
42
Menyerang Perguruan Pedang Sakti
43
Utusan Perguruan Pedang Naga
44
Bu Anggi
45
Draft
46
Kompetisi Bela Diri
47
Hasil Kompetisi Beladiri
48
Teratai Salju
49
Kitab Langkah Bayangan
50
Langkah Bayangan
51
Tingkat ke 20
52
Naga Bumi
53
Berlatih Di Dunia Kecil
54
Irama Suling Ajia
55
Melatih Kekasih Di Dunia kecil
56
Masa Lalu Elit 09
57
Terluka
58
Efek Samping Buah Dewa
59
Menyerang Markas Organisasi Shadow
60
Bayi Bajang
61
Ki Jalak
62
Kehilangan Kekuatan
63
Naik Kapal Fery
64
Krakatau
65
Kuli Panggul
66
Way Kambas
67
Tanggamus
68
Harimau Tanggamus
69
Macan Ompong
70
Gagal
71
Di Cegat
72
Minggat
73
Terjatuh
74
Terbawa Banjir
75
Tabib Ki Buana
76
Kantung penyimpanan
77
Ratna Dewi
78
Melatih Ujang
79
Dunia Bawah Air
80
keluar dari Alam gaib Bawah Air
81
Mata tembus pandang
82
Dugaan Sinta
83
Pengoplos beras
84
kitab Naga Bumi
85
Menolong Korban Kebakaran
86
Sinta dan Linda melihat Ajia
87
masalah Dian
88
Sindikat Penjualan Senjata Api
89
Mengintai Sarang Organisasi Gelap
90
Keris Gundala dan Rompi Onto Kusumo
91
Kuliah
92
Air Tanpa Akar
93
Primadona dan Preman Kampus
94
Ki Brengos
95
Undangan Pelelangan
96
Serangan Jin Ki Brengos
97
Kematian Ki Brengos
98
Mat Bogel
99
Serangan balik Mat Bogel
100
Sekte Sriti Hitam
101
Penghianatan Anggi
102
Kelahiran Sekte Naga Bumi
103
Serangan Perguruan Pedang Naga
104
menjadi Ketua Pedang Naga
105
Boneka Santet
106
Gunung Karang dan mata air Sumur Tujuh
107
Meymey dan Sinta di cegat
108
Mawar Hitam
109
Pil Peningkat tenaga dalam
110
Penyesalan
111
Pelelangan Pil
112
Rumput Pelangi
113
Di Cegat
114
Permintaan Pil
115
Gunung Putri
116
Umar dan Firman Di Culik
117
menyelamatkan Teman
118
Perguruan Belati Terbang
119
Di Intai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!