KOK
Kusipitkan mata ketika kulihat Basuki berjalan melewati aku dengan tergesa gesa, dia sedang berjalan menuju ke arah luar desa, tangan kirinya membawa obor, sedang tangan kanan dia memegang sebuah cangkul.
Aku nggak menyapa, iya… buat apa menyapa orang yang angkuh, masak sih ada aku di pinggir jalan dia nggak nyapa aku, menoleh pun nggak.
“Sombong sekali dia huuf!”
Senja hari belum gelap, di sini sepi sekali, tidak ada yang lewat di jalan ini, hanya tadi si Basuki yang jalan melewati aku dengan angkuhnya!
Nyala obor si Basuki semakin lama semakin menjauh dari tempat ku berdiri. Nyala obor yang menuju ke arah luar desa.
Sebenarnya aku kenal siapa basuki itu, yah tepatnya aku pernah kenal dia, dulu dia teman mainku waktu aku masih kanak kanak, dia tetangga sebelah rumah.
Dia punya hobby yang agak nyeleneh, dulu waktu kami bermain dia suka melihat dan membandingkan alat khelamin teman-teman kami, katanya punya dia yang paling besar diantara kami, kan ajim kayak gitu itu
Hmm tapi nanti aja aku ceritakan sepenggal cerita tentang siapa itu Basuki, saat ini aku sedang malas mengingat siapa Basuki itu.
Hari makin gelap tapi sisa cahaya matahari masih terlihat, suara serangga malam, kodok dan mungkin suara ular mulai saling sahut sahutan
“Ah aku pulang aja!”
“Tapi….”
Tapi aku pulang kemana, dan….. kenapa aku ada disini…
Iya aku tau ini adalah jalan desa, dan si Basuki berjalan ke arah luar desa, tapi kok tiba-tiba tempat ini rasanya asing bagiku.
Sik sik, tadi kenapa aku ada di pinggir jalan desa. Aku nggak habis pikir, kenapa aku kok ada di pinggir jalan ini
Lho aneh, kok aku nggak bisa mengingat kenapa aku ada disini.
Sebentar, aku rasa ada yang nggak beres, tapi aku nggak tau apa yang nggak beres itu.
“JHANCOK!”
“Asyu…. Aku harus kemana dan ngapain!’
“Buntu rasane otakku cok”
Aneh tiba-tiba aku nggak bisa berpikir, rasanya tiba-tiba ada yang membuntu jalan pikiran. Lha apa aku disini ini karena ngikutin si Basuki?
Tapi kalau ngikutin Basuki harusnya aku ada di belakangnya dia, tapi tadi Basuki melewati aku.
“Chok! Tambah ngelu ndasku!”
Aku harus berpikir, aku harus duduk, aku harus mengingat apa yang terjadi sama diriku. Rasanya aneh semakin lama aku nggak bisa tau alasan apa aku ada disini.
Sialan, sekeliling kok semakin lama rasanya semakin asing, aku makin nggak mengenali daerah ini. Rasanya asing sekali ada di sini.
Aku harus santai dan berpikir, aku harus duduk dan menenangkan diriku, tapi kayaknya nggak ada tempat yang enak untuk duduk dan istirahat sejenak.
Apa harus ke desa sana, dan mencari tempat yang tenang dan mencari tau apa yang sedang terjadi dengan diriku
“Ke desa, aku harus kedesa sana”
Hggh…sebaiknya kupercepat langkahku agar sesegera sampai ke desa itu.
Harapanku nanti disana bisa bertemu dengan penduduk desa, dan aku bisa istirahat di salah satu rumah penduduk sembari mengingat apa yang sedang aku lakukan disini.
Cahaya lampu desa udah nggak jauh lagi dari sini, ah aku percepat lagi langkahku….
.
“Tapi kok aneh…. “
Ada yang aneh, tadi kan masih senja, tapi tiba-tiba hari menjadi sangat gelap. Dan kenapa di depanku nggak ada lagi nyala lampu seperti yang tadi aku lihat.
Keadaan semakin sepi, dan kok sekarang makin banyak pohon besar di kiri kananku.
Apa yang terjadi, harusnya tempat ku berdiri sekarang ini adalah desa yang tadi aku lihat di kejauhan, lho apa lagi ini kenapa aku mencium bau wangi.
“Janchok… bau apa ini Hoeeegh!”
Ssshhhh sekarang bau busuk…sangat busuk, aduuuuh bau busuk ini makin menusuk hidungku, klau bau ini aku ingat, ini kayak bau kaos kaki ku, tapi lebih busuk lagi yancok!
Bau ini busuk dan aneh…. aku jadi sangat ngantuk.
Aku nggak bisa membuka mataku… aku sangat ngantuk, ngantuk…. Rasanya sampek malas buka mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Yuli a
ketlimbeng ini ya...
tersiar atau disesatkan sama yang ghoib Tah...???
2025-02-02
2
nath_e
🤔keknya udah JD hantu ni dianya
2025-01-22
2
Risky Doank
mbak authooor dah muncul lgi niiih... 🤭🤭🤭
2025-01-22
2