Part 4

Diandra selesai mengenakan seragam ganti. Namun saat dia membuka pintu toilet, pintu itu terkunci dari luar. "Tolong! Siapapun tolong aku!."

Brak brak brak

Perut gadis itu keroncongan. Dia terjatuh dengan tenaga yang benar-benar habis tidak tersisa. "To tolong..."

•••

"Bos, ada yang nantang kita gelut nih. Yang menang dapet apartemen gratis. " Alaska berujar dengan menoleh pada Kaiser.

Kaiser yang asyik bermesraan dengan Vanesa menoleh. "Oke. Kapan mulainya?."

"Tiga hari lagi. " Alaska menyahut.

"Kudu persiapan yang mateng nih. " Elang menyatukan kedua kepalan tangan dengan senyum bersemangat.

"CK!." Kenzie berdecak kesal.

"Lo ikut juga, Zie. "Rival berujar sambil bermain catur.

Kenzie menggelengkan kepalanya. "Tired. " Menyahut dengan malas. Tangannya bergerak memainkan pion.

"Cih, bilang aja Lo takut kalah. Iya kan?." Chika menudingnya dengan terkekeh geli.

Kenzie menggelengkan kepalanya. "Nggak. "

"Terus kenapa setiap kali kita ajak Lo balapan atau gelut, Lo selalu nolak?." Alaska menaikkan sebelah alisnya.

Kenzie mengedikan bahu. Tangannya bergerak memainkan pion. Lalu dia tersenyum puas. "Uang?."

Rival menyugar rambutnya. Dia mengeluarkan uang berwarna biru kepada Kenzie. "Giliran uang, mau-mau aja Lo. Ish, tinggal dikit nih. "

"Kai, aku butuh uang lagi. " Vanesa berujar dengan tatapan teduh.

Seketika Kaiser luluh dengan tatapan gadis itu. Tanpa ragu-ragu, dia mengangguk kepala dengan tersenyum manis. "Butuh berapa hm?."

Vanesa menatap kearah lapangan dalam. Dia berdehem cukup lama. "Sepuluh juta. "

Kenzie yang mendengarnya, terdiam. Tangan yang tengah memegang pion, berhenti di udara. Mencurigakan. 

"Kasih aja bos. Paling-paling buat skincare biar Lo makin sayang. " Elang berujar ketika melihat Kaiser tampak terdiam sejenak.

"Sepuluh juta bagi Kai mah, kecil. " Alaska menimpali dengan santai.

"Kecuali bagi Lo, Alas!." Chika tersenyum miring.

"Gue lagi kerja keras biar kaya nih. Duit halal cuy! Gak kaya Lo yang minta ke Rival terus. " Alaska mencibir karena tidak terima.

Chika seketika mencubit lengan Alaska dengan wajah kesalnya. "Seterah gue.

Vanesa menunggu jawaban dari Kaiser dengan tidak sabaran. Lalu dia mengerucutkan bibirnya. "Kamu nggak sayang lagi sama aku? Lagi pula itu buat make-up aku biar aku tetap cantik. "

Kaiser menghela nafas berat dan mengangguk kepala. Dia tersenyum dengan tulus. "Sayang banget sama kamu malah. "

Vanesa langsung berhamburan ke pelukan Kaiser kekasihnya. "Makasih banyak ya, sayang. Kamu memang kesayangannya aku. "

"Nes, dipanggil guru."

•••

"Apa-apaan ini?." Rena mendapati pakaiannya robek.

Prok prok prok

Wanita itu menoleh kearah belakang. Dia mengepalkan tangannya. "Kamu yang melakukannya?."

"Benar, nyonya Rena terhormat. " Alsan menyahut dengan santai dan tenang. Tidak ada ketakutan dan kepanikan sedikit pun.

Rena melemparkan pakaiannya dengan kasar. Dia menatap tajam laki-laki itu. "Kamu ini benar-benar berbeda dengan anak sialan itu. "

Plak

Tamparan keras tersebut melayang di pipi Rena. Wanita itu memegangi pipinya yang terasa nyeri dan panas. "Bera—."

Ucapannya terhenti begitu mendengar sebuah rekaman suara.

"Kenapa nyonya Rena terhormat? Kenapa tidak Anda lanjutkan saja?. Anda takut rekaman suara ini tersebar luas?." Alsan terkekeh geli melihat wajah pucat pasi Rena.

"Si siapa bilang saya takut sama kamu?." Wajahnya memerah karena menahan amarah yang kapan saja meledak-ledak.

"Nggak takut kok gugup. Ckckck. " Alsan menggelengkan kepalanya.

Rena melipat kedua tangannya di atas dada. Dia tersenyum miring. "Kamu pikir kamu bisa menyebarkan nya dengan mudah? Saya pastikan hidup kamu akan menderita. "

Alsan menutup mulutnya dengan bola matanya membesar. Dia terkesima dengan wanita itu. "Wow, amazing madam! A bitch and a girl of a bitch are the same. "

"Kamu jangan pernah berani menyebut saya seperti itu. " Rena mengepalkan tangannya tidak terima.

Alsan menggelengkan kepalanya. "Maksudnya, bajingan?." Tanyanya dengan senyuman miring di bibirnya.

"Ngapain Lo masuk ke kamar ini?." Kesya yang melihat langsung menatap tajam Alsan.

"Weh, bisa kasar juga Lo ngomong sama gue. Keren."

Kesya menggelengkan kepalanya. "Ah, maksud ku bukan seperti itu." Tergagap. Sialan. Gara-gara kepikiran itu terus, gue jadi emosi sama Abang tiri gue. 

"Hmm oke lah. " Alsan tersenyum miring. Dia pun menodongkan wajahnya pada gadis itu. "Sampai gue mati sekalipun, Lo tetep orang asing di rumah ini. "

Brak

"Bajingan! Susah sekali saya menaklukkan hati laki-laki itu. Tidak. Saya harus melakukan sesuatu padanya. " Rena menghentakkan kakinya berpikir.

"Ma, kita harus gimana lagi agar kak Alsan mau menganggap ku sebagai adiknya? Masa cuma pria itu saja yang berhasil. " Kesya teramat kesal sekarang.

"Sekali lagi kita harus membayar orang itu agar mau melakukannya lagi. Dengan begitu, harta keluarga ini akan menjadi milik kita. " Rena tersenyum sedangkan Kesya tampak masam.

"Kamu kenapa sayang?."

"Bagaimana jika itu terlepas dari tubuh Andre? Pria itu bisa saja pergi ke suatu tempat yang mana itunya terlepas. Aku juga punya masalah besar dengan salah satu orang. " Kesya berujar.

"Siapa?."

"Citra. Dia mulai curiga sama aku. " Kesya terlihat lesu.

Rena menghela nafas berat. "Kamu itu jika bertindak berhati-hati. Jangan sampai kamu masuk penjara. Untung saja Mama punya cukup uang untuk membungkam mulut mereka. "

Kesya mendengus dingin. "Intinya aku nggak bisa biarin Citra selidiki kasus keluarganya. Bisa habis kita. Dan aku nggak mau masuk penjara. Juga jatuh miskin. "

Rena mengangguk kepala. "Makan dulu biar bisa berpikir dengan jernih. "

Kesya dengan lesu keluar dari kamar Rena menuju kearah kamarnya. Gue harus lakuin sesuatu sama Citra sebelum itu. Sialan itu bukan sembarang cewek yang bisa gue ditaklukkan.

•••

Diandra terbangun dari pingsannya. Dia masih berada di dalam toilet. "Tolong..aku.."

Tidak ada jawaban di luar sana.

Gadis itu tidak menyerah, dia mendobrak pintu dengan keras. "Tolong aku! Tolong! Pintunya buka dong! Ada orang nih!."

"Eh, Lo denger teriakan cewek nggak?." Tanya seorang siswa yang kebetulan toilet cewek tidak jauh dari toilet cowok.

"Enggak denger tuh. " Sahut temannya.

Laki-laki yang lain seketika menuju kearah toilet cewek. Dia mendengar dengan jelas suara gedoran pintu. "Lo ada di dalem? Sebentar ya. "

Lantas dia mencari kunci pintu toilet. Namun hasilnya tidak. Kemana sih kuncinya? Gue dobrak aja deh. 

"Lo minggir agak jauh. Gue dobrak. "

"Iya. " Sahut di dalam sana.

Brak brak brakk

Tiga dobrakan berhasil pada akhirnya. Laki-laki itu terkejut melihat Diandra. "Udah lama Lo di sini?."

Diandra mengangguk kepala. Dia keluar dari toilet dengan tangan meremas satu sama lain. Aku harus segera kembali sebelum—

Kringg

Suara bel panjang menandakan pelajaran berakhir. Gadis itu seketika melemas. Berapa lama aku pingsan? Ah, kenapa sih! Aku nggak mengikuti pelajaran apapun. Nanti gimana dong?

Grap

"Hei!." Laki-laki yang tadi mencegatnya. Dia merapikan rambut Diandra. "Bareng gue yuk!."

Diandra tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Menolak. "Maaf, aku—."

Plak

"Dari tadi saya tungguin kamu ternyata di sini. Mau jadi apa kamu kedepannya hah? Kamu ini benar-benar memalukan sekali Diandra. " Sentak wanita itu garang.

"Brengsek!."  Laki-laki itu seketika mengepalkan tangannya. "Anda tidak punya otak hah? Atau hati? Anda tidak pantas menjadi guru dengan sikap Anda seperti ini. "

Wanita itu terkekeh geli. "Kenzie, kamu nggak tahu tentang saya. Saya ini lebih tua dari usianya dari pada kamu. Kamu jangan sok menasehati saya."

"Anda bahkan lebih menjijikan dari sampah. " Ujar Kenzie dengan sarkastik dan tatapan mata yang begitu dingin dan menusuk.

"Kamu..." Wanita itu melotot mendengarnya dengan menuding Kenzie.

Bersambung...

Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Part 4
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7
9 Part 8
10 Part 9
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Part 4
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7
9
Part 8
10
Part 9
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!