Part 3

"Hei, bangun kak!."

"Emm.." Diandra mencoba untuk membuka matanya. Dia melihat seorang gadis cantik yang duduk di samping ranjang.  "Aku ada dimana?."

Gadis itu tersenyum kecil. "Kakak pingsan tadi di gudang. Aku dan kak siapa gitu bawain kakak ke UKS. "

Diandra seketika bangun. Namun dia merasa tidak sanggup, lantas kembali merebahkan tubuhnya. "Bilang terima kasih ya buat kakak itu. "

"Iya, kak. " Gadis itu tersenyum tulus. "Ini minum dulu kak. "

Diandra menoleh kearah pil vitamin untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Dia tersenyum tipis. "Makasih ya. Nama kamu siapa?."

"Ayya kak. " Ayya tersenyum hangat. "Minum vitaminnya kak. Kakak kelihatan nggak baik-baik aja. "

Deg

"Begitu kah?." Diandra tersenyum miris. Andaikan saja yang mengatakan ini kakakku meskipun bukan kakak kandung sih. 

"Kak.." Panggil Ayya pelan memperhatikan raut wajah melamun kakak kelasnya. Kakak kelihatan memiliki banyak masalah ya. Tubuhnya kurus. Tangannya pun terluka. 

"Maaf ya. Aku malah melamun. " Diandra tidak enak hati.

Brakk

"Weh, malah santai-santai di UKS!." Seorang laki-laki dengan dandanan rapi yang hanya tidak mengenakan dasi berujar. Dia tersenyum miring.

Diandra membuang muka kearah lain. Jantung berdegup kencang sekarang. Pergilah! Aku ingin tenang setidaknya sehari. 

Hanya sekedar harapan indah yang sulit untuk digapai. Gadis itu merasakan tangan besar memegangi tangannya. "Le lepaskan aku!."

Laki-laki itu terkekeh geli mendengarnya.

Ayya yang melihat langsung menepis tangan laki-laki itu. "Kak Kaiser, kamu jangan begini sama kak Diandra. Jahat tahu!."

Kaiser menoleh dan menatap dingin Ayya. "Lo cabut dari sini atau gue paksa?."

Tatapan dingin membuat Ayya tidak berani. Dia menatap sendu Diandra kemudian pergi dengan raut wajah bersalah. Aku harap kakak baik-baik saja setelah ini. Kak Kaiser, jaga dia. 

Kaiser kembali beralih pada Diandra yang mencoba untuk kabur. Laki-laki itu dengan cepat menahan tangan gadis tersebut. "Mau kemana sih?."

"Kamu nggak perlu tahu. Lepasin!." Diandra terus mencoba untuk melepaskan diri. Namun dia justru kembali terbaring di atas ranjang.

"Lo jangan pernah bilang ke siapapun kalau kita nikah kontrak. Ngerti Lo?." Kaiser menatapnya dengan tajam.

Diandra mengangguk kepala lemah.

Mendengar suara langkah kaki, dengan segera Kaiser merebahkan tubuhnya di kasur yang lain. Belum juga gue apa-apain. Pengganggu!

"Hai!."

Diandra yang menoleh pada seorang gadis. Dia tersenyum kikuk. "Hai, kak. Ada apa ya?."

Gadis itu tersenyum dan mendudukkan dirinya di samping Diandra. "Menurut Lo, gue pantes nggak buat Bryan?."

"Kenapa kakak tanya itu?. " Diandra bertanya balik.

Gadis itu menghela nafas panjang. Tatapannya terlihat sendu. "Gue sayang sama Bryan tapi Bryan suka Ika. Bagi dia, gue cuma benalu. Disisi lain gue gak mau deketin dia. Disisi lain pula, gue sama dia udah dijodohin sejak kecil. "

Diandra menggelengkan kepalanya. "Maaf, kak. Aku nggak bisa ngasih solusinya. "

Gadis itu seketika terkekeh geli lalu mengusap rambut pendek Diandra dengan lembut. "Haha, jangan khawatir gitu. Gue sama dia udah bahagia kok sekarang. Bryan sekarang lagi ngurusin baby selama gue di sekolah. "

Diandra seketika tersenyum mendengarnya. "Wah, selamat kak. Semoga Tuhan memberikan kebahagiaan dan kemudahan dalam hidup kak Aliya dan kak Bryan. "

Aliya mengangguk kepala dengan tersenyum hangat. "Terima kasih dan ini semua berkat Lo yang udah ngasih tahu apa yang terjadi sebenarnya."

"Eh?." Diandra menggelengkan kepalanya. "Bukan aku. Aku hanya mengatakan apa yang kulihat saja. Mama ku dulu menyuruhku untuk bersikap baik terhadap siapapun. "

Aliya menoleh dengan mengernyitkan dahi. Lalu dia mengangguk kepala mengerti. Wanita kedua itu kah? Bukannya..aish. Gak boleh overthinking!

"Gue cuma minta satu hal sama Lo. " Ujarnya lagi dengan tatapan mata serius.

Diandra seketika menatapnya dengan serius. "Minta apa?."

Aliya tersenyum. "Percayalah, setelah penderitaan yang Lo alami, akan ada kebahagiaan yang berganda-ganda. Tuhan maha adil terhadap makhluknya. "

Cih, sok baik deh di depan cewek itu. Kaiser membatin mencemooh.

"Iya kak. Bakal aku inget. "

•••

"A apa?."

Semua buku yang dimiliki Diandra berantakan di mana-mana. Gadis itu segera memungutnya satu persatu dengan susah payah.

"Dari mana aja Lo? Merencanakan pembunuhan?. Ckckck. " Indar yang duduk di atas meja berujar dengan ketus.

Diandra mengepalkan tangannya. Dia hanya menghela nafas berat. Aku bukan pembunuh. Aku hanya ingin menolongnya. Tapi kenapa aku yang disalahkan?

"Diem berarti jawabannya iya, Ndar. " Fida ikut-ikutan. Dia duduk di samping Indar. Seragamnya berantakan.

"Woah, gue penasaran banget sih. Siapa yang bakal jadi korbannya lagi. " Liora menimpali dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Anjing! Jalan tuh lihat-lihat dulu bisa kan?!." Seorang gadis menyentak pada Diandra.

"A aku bersihin. "

"Gak perlu! Najis semua dipegang Lo!." Sentak gadis tersebut garang.

Diandra pun menghela nafas panjang. Dia terkejut melihat ada banyaknya di sampah pada tasnya. "Kenapa bisa? Bisa tidak kalian berhenti menindas ku?."

"Gak bisa!." Serentak mereka menjawab.

"Meninggalnya idola kita itu gara-gara Lo. Jangan harap Lo tetep santai di sini. Gue pastiin Lo bakal bunuh diri tanpa susah-susah gue atau yang lain bunuh. " Indar berucap dengan tegas.

"Padahal gue suka banget sama permainannya Devano. Dia itu pantes banget jadi ketua geng HORIZON. " Timpal yang satunya dengan raut wajah masam.

Diandra bisa merasakan bagaimana tatapan mereka kearahnya sekarang. Kenapa aku harus menerima cobaan berat ini Tuhan? Teman-temanku yang dulu manis dan baik, kini berubah menjadi orang yang berbeda.

Diandra berjalan keluar dari kelas untuk membuang sampahnya. Mama, jemput aku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Bug

"Aw.." Diandra merintih kesakitan saat tubuhnya menghantam tembok.

"Eh, sorry. Sengaja. " Gadis itu tersenyum dengan raut wajah pura-pura menyesalinya.

"Nggak papa. " Diandra hanya tersenyum. Dia membersihkan seragamnya yang kotor.

Bug

"Aduh, kena deh. " Seorang laki-laki dengan sengaja melemparkan botol minuman di kepala Diandra.

"Parah Lo man. Minta maaf dong sama Diandra!." Temannya berujar dengan mendorongnya.

Laki-laki itu mendekat pada Diandra. Dengan mimik wajah menyesali perbuatannya. "Gue tadi gak sengaja. Mau gue bantuin nggak sebagai permintaan maaf dari gue?."

Diandra menggelengkan kepalanya tanpa menoleh. Dia lalu memasuki kelasnya.

Byurr

"Eh, kotor jadinya. " Kiara tersenyum miring. Dia sengaja membuat seragam yang dikenakan Diandra kotor dan basah.

"Woy! Asetnya gede cuyyy!." Celetuk seorang gadis mengalihkan perhatian para laki-laki.

Diandra langsung menutupi dadanya. Dia berjalan menerobos kerumunan.

"Uhh, pengen gue pegangin deh. "

"Cewek kurus kek gitu lumayan juga deh asetnya. "

"It's so bigger baby. "

"Kapan-kapan dah kita mainnya. "

Indar bertepuk tangan di hadapan Kiara. Lalu melipat kedua tangannya di atas dada. "Woah, ternyata Lo juga suka bully cewek itu? Gimana kalau kita kerja sama? Pasti makin seru. "

Kiara terkekeh geli mendengarnya. Dia menatap dingin Indar. "Lo pikir gue siapa hah? Gue bisa sendiri tanpa Lo suruh. Lo dan antek-antek tolol ini, bakal jadi ubi. "

"Berarti Lo juga mau dibully sama kita?." Valen turun dari mejanya. Menghadap pada Kiara.

"Lo pikir gue takut sama Lo berdua? Ah, enggak. Lo semua? CK!." Kiara tersenyum miring dengan tatapan meremehkan.

Sedangkan Diandra keluar dari kelas menuju kearah toilet. Gadis itu menutupi tubuhnya dengan seragam ganti. Tubuhku lelah juga hatiku. 

Brak

"Anjing sialan!." Seorang gadis terpekik kaget karena tiba-tiba mendengar gebrakan meja. Lipstik merahnya tercoret di pipi. "Siapa sih tadi?."

"Kayaknya sih cewek killer itu. " Temannya menyahut dengan santai.

"Gue kerjain ah. " Dia tersenyum miring.

Temannya mengangguk kepala mengerti arti tatapan itu. "Rasain Lo hah!."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

DreamHaunter

DreamHaunter

Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌

2025-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Part 4
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7
9 Part 8
10 Part 9
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Part 4
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7
9
Part 8
10
Part 9
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!